PB UJIAN KETAATAN LELAKI PEMAKAN HARTA RIBA (ASEP)

PB UJIAN KETAATAN LELAKI PEMAKAN HARTA RIBA (ASEP)
Tayang: 25 Des 2020

Sinopsis :

Usai mengalami kejadian tragis, ANDHIKA yang selama ini hidup berlimpah harta dengan makan uang riba, memutuskan untuk hijrah. Namun keputusannya itu harus dibayar mahal. Istrinya pergi meninggalkannya usai dia jatuh miskin. Belum lagi ujian yang bertubi-tubi menghampirinya. Mampukah ANDHIKA bertahan dengan keputusannya memilih jalan yang di ridhoi Tuhan?

Pemain
Andhika : Rendy Krisna
Marissa : Puy Brahmantya
Surya : Denino
Bella : Larassati Kusnandar
Vino : Ari Jogi
Bu Aminah... Aznoor, ibunda Andhika
Pak Jufry.... Benny budiman, ayah Bella, mantan nasabah Dhika
Benny gunawan..dokter
David Liman..nasabah Dhika
Asep Harun..Pak Ustad
Dicky Zecko..warga musholla
Alam Sambas..boss penjaga toko
Daniel F Haryanto..petugas donatur bencana alam
Asep Saefuloh..pelanggan toko Dhika

Andhika bersama bossnya menagih hutang pelanggan di rumah seorang suami istri (David Liman, Nickma Fadil) dan seorang anak kecil cewe dgn rampas sertifikat rumah, Surya sbg bossnya akan memberikan bonus krn kerjanya bagus. Bapak itu (David Luman) sumpahin hidup Dhika akan sengsara, saat di mobil ini Dhika mengalami kecelakaan dgn diawali pohon tumbang dan nabrak pohon. Dhika pingsan di mobil, Surya menolongnya keluar dari mobil.

Marissa baru tau Dhika ini masuk RS. Dari hasil dilakukan, Dhika saat ini sedang kritis dan harus memindahkan ke ruang ICU. Bu Aminah dari balik pintu melihatnya dgn sedih. Marissa memberitau bahwa Dhika ini baru saja menagih nasabah. Bu Aminah padahal sudah memperingatkan Dhika berkali2 tapi tak berubah.

Di suatu malam, Dhika ini bermimpi seolah dikejar2 oleh para nasabah yg meminta uangnya dikembalikan hingga tiba di sebuah jurang yg terdapat api. Dhika ini berteriak panas..panas.

Sebulan kemudian berlalu, Dhika memutuskan utk mengundurkan diri. Dhika berkata semenjak kecelakaan itu jadi takut, takut belum sempat taubat ketika dipanggil Allah. Surya kaget jika Dhika melakukannya krn tobat. Surya akan buat Dhika menyesal dgn keputusan ini, pekerjaan yg dilakukan selama ini riba. Dhika ini berkata memutuskan utk hijrah.

Marissa kaget saat tau Dhika ini keluar dari pekerjaan, padahal sudah bagus gajinya dan bonusnya ini. Marissa kecewa dan akan meninggalkan Dhika. Dhika bergerak utk cari pekerjaan, sudah 3 perusahaan didatangi tapi blm ada diterima. Surya menanyakan apakah sudah dapat pekerjaan, jika berubah pikiran maka Surya bisa aja menerimanya lagi, Surya pastikan Dhika harus terima konsekuensi atas keputusannya itu.

Marissa memutuskan utk pisah dari Dhika tanpa peduli bagaimana dgn Vino, Marissa pergi ngeloyor begitu saja. Ternyata ke sebuah kafe. Surya melihat ada Marissa yg sepertinya bisa dimanfaatkan utk hancurin Andhika. Marissa curhat bahwa kesal dgn Dhika yg memutuskan berhenti kerja. Surya ini memegang tangan Marissa begitu saja, jika butuh bantuan pasti akan bantu, Marissa pegang tangan Surya balik.

Sudah tiba larut malam, Dhika menunggui Marissa ini belum juga pulang. Dhika melihat ada mobil Surya. Marissa pulang bersama Surya, kini mereka memiliki hubungan spesial. Ucapan Dhika ini mengundang emosi krn Dhika ini pengangguran dan tak ada gunanya. Marissa iya menjawab dari dahulu ingin cepat pisah dari Dhika. Marissa langsung bergegas membereskan pakaian Dhika utk keluar dari rumahnya. Rumah ini atas nama Marissa, Dhika diusir dari ruma h tanpa membawa Vino, Vino ini nangis saat papanya akan pergi.

Dhika datang malam2 ke rumah ibunya, katanya mulai malam ini pisah dari Marissa. Dhika berdoa dalam solatnya utk bertaubat, tiba2 di rumah ibunya ini terdapat asap dan api. Bu Aminah memanggil2 Dhika ada asap dan api. Dhika berusaha menyelamatkan ibunya ini, bu Aminah pingsan di lantai. Bu Aminah keadaan lemah, berpesan agar Dhika ini tetap istikomah di jalan yg dipilih. Bu Aminah merasa tenang lalu tak lama meninggal dunia. Surya dari kejauhan hanya bisa senyum saja melihat Dhika. Dhika harus bayar mahal atas keputusannya,kehilangan rumah bahkan ibunya sendiri.

Beberapa waktu kemudian, ada seorang bapak yg tak terima di masa tua menjadi pemulung. Bapak itu bernama Pak Jufry, beberapa waktu lalu teringat akan rumahnya dirampas oleh Dhika. Sampai kapanpun PAk Jufry tak akan memaafkannya. Kata Bella mungkin ini teguran krn memakan harta riba. Bella tak mau membela siapapun. 

Dhika pun kini bekerja menjadi pemulung, kebetulan menemukan banyak. Saat Dhika memulung, dari kejauhan ada Pak Jufry yg melihatnya. Katanya tak salah jika kita seprofesi, sampai kapanpun tak akan memaafkan Dhika. Kelakuan Dhika sudah membuat Pak Jufry benci kepadanya.

Kali ini pulungan Dhika dapat banyak, saat di jalan ini bertemu pemulung laen yg iri krn ambil rejekinya. Pak Jufry menyuruh anak buahnya utk menghajar Dhika lalu mengusir dari areanya ini. Dhika yg lagi berjalan ini nyaris ditabrak mobil, ternyata Surya bersama Marissa, Surya mengejek Dhika jadi gembel. Kata Surya anggap lah dia jadi begini utk bayar dosa ribanya, tak lama datang lah seorang perempuan bernama Bella yg melihat kondisi Dhika sakit lalu membawa ke RS.

Bella ini bertanya ke Dhika apakah masih ingat dgnnya, sbg anak Pak Jufry. Dhika minta maaf kepada Bella, Bella masih memaklumi ini kesalahan bapaknya dan Dhika hanya menjalankan tugas. Bella pulang melihat bapaknya senyum2 seolah dapat barang rongsok banyak, pa Jufry berkata senang melihat orang itu jatuh melarat, puas krn balas dendam. Bella berkata tadi baru saja membantu Dhika. Pa Jufry menegurnya bahwa jangan bantu orang yg jadi musuh besarnya.

Vino sedang main sendirian di depan rumah, tak sengaja bertemu dgn Dhika di jalan, Dhika ini langsung memeluk Dhika. Marissa menegur Vino yg dekat2 dgn papanya yg bau sampah. Dhika dilarang bertemu Vino lagi. Marissa membawa Vino masuk, melarang utk bertemu dgn Papa Dhika krn akan menikah dgn orang lain, Vino tak mau papa baru, maunya papa Dhika.

Tiba lah waktu solat, Dhika ini mampir untuk solat, karung pulungannya ditinggalkan begitu saja. Ada bapak2 yg kehilangan sandal, di depan sudah ada Surya. Saat diperiksa ternyata sandal2 jamaah ada di karung pulungannya. Dhika tak tau mengapa barang pulungannya ada di karungnya, akibatnya Dhika tak boleh solat di musholla ini lagi, takut kotak amal hilang. Surya melakukan ini krn tak mau hidup Dhika tenang.

Bella datang ke pengajian di masjid ternyata melihat ada Andhika juga. Pak Ustad memberikan ceramah masalah taubat, tak ada kata terlambat utk taubat sebelum nafas tiba di tenggorokan. Dhika berpikir dalam hati, bersyukur Allah memberikan hidayah dan berdoa agar terus istikomah.

Dhika berjalan melihat ada toko yg ramai, bertemu lah dgn seorang bapak (Alam Sambas). Dhika menawarkan diri krn liat bapak itu sendirian. Mulai saat ini Dhika sudah bisa bekerja di toko.

Marissa pun akhirnya menikah dgn Surya dan dinyatakan sah. Vino memandangnya dgn sedih. Vino tak mau punya papa baru bernama Surya lalu ingin kabur dari rumahnya. Vino berjalan sendirian mencari papanya hingga akhirnya bertemu juga. Vino berkata kabur dari rumah krn Marissa dan Surya menikah.

Marissa sedang bersama Surya, mencari2 Vino yg hilang. Surya tak suka jadi dicuekin di mobil, malah lebih senang Vino tak ditemukan. Ternyata Marissa melihat ada Vino bersama Dhika. Dhika dituduh Marissa utk nyulik Vino, Surya membiarkan Vino itu ikut dgn papanya saja. Dhika membawa Vino ke rumah sederhana, Vino ini tak masalah asalkan bisa tinggal dgn papanya.

Pak Jufry menarik gerobak pulungan dgn sakit, kebetulan Dhika dan Vino di jalan melihatnya lalu menolongnya. Kepala Pak Jufry sakit, Dhika langsung membopongnya untuk pulang lalu direbahkan ke kamarnya. Darah tinggi Pak Jufry kambuh lagi. Dhika menawarkan utk menebus obatnya.

Pak Jufry berterima kasih kepada Dhika yg sudah mau menolongnya, padahal PAk Jufry selalu jahat kepadanya. Dhika sendiri sama sekali tak kesal. Pak Jufry melihat Dhika sudah banyak berubah, berarti Pak Jufry mau memaafkan Dhika. Pak Jufry sadar selama ini salah, selalu menyalahkan orang lain atas kesalahan yg diperbuat. Bella senang bapaknya sudah berubah. Dhika tak perlu segan2 utk sering mampir ke rumah PAk Jufry.

Surya dan Marissa datang ke nasabah utk menagih hutang, Surya memaksa utk obrakabrik rumah utk cari sertifikat rumah, Surya ini menabrak rak lalu jatuh tertimpa rak begitu saja. Surya dilarikan ke RS atas kecelakaan terjadi di rumah nasabahnya. Dari hasil pemeriksaan, terjadi pembekuan darah di kepala Surya dan harus dilakukan tindakan operasi.

Seminggu kemudian berlalu, Surya masih terbaring di RS dan blm juga sadar, semakin lama Surya di RS, pengobatan semakin mahal. Marissa tak bisa seperti ini, mending ke kafe saja. Sementara Dhika sedang jaga di toko. Bapak ini ingin jual tokonya, ingin pulkam dan menghabiskan masa tuanya sehingga Dhika tak bisa bekerja lagi dengannya. Dhika diberikan upah pesangon yg besar utk buka usaha.

Dhika membuka toko sembako lalu membagi2kan paket sembako ke para fakir miskin dgn ditemani oleh Pak Jufry, Bella, Vino. Meskipun kecil, Dhika sudah punya usaha sendiri. Semoga warung ini jadi sumber penghasilan yg halal dan berkah.

Beberapa waktu kemudian, Dhika dapat pindah ke rumah baru lagi. Vino merasa ada yg kurang, yaitu mama baru untuknya. Pada suatu malam, Pak Jufry menyuruh Bella utk masak banyak2, katanya akan tau sendiri tamu istimewanya.  Ternyata tamu istimewanya adalah Vino dan Dhika. Pak Jufry berbicara, mengundang utk makan malam bersama, berniat utk menjodohkan Dhika dan Bella, anaknya. Dhika hanya senyum dan berkata setuju, memang mencari ibu sambung untuk Vino, Bella pun bersedia. Pak Jufry senang mendengarnya.

Seminggu kemudian, kini Bella sudah menikah dgn Dhika, Vino senang sudah bisa tinggal bareng dgn mama baru. Bella adalah istri yg baik bagi Dhika. Akhirnya Marissa tiba di rumah bersama Surya, sayangnya Surya keadaan lumpuh dan tak bisa bicara.  Uang Surya adalah uang Marissa katanya. Marissa ingin happy2, meninggalkan Surya begitu saja.

Marissa kini berada di kantor Surya, menanyakan ke Iwan, pegawainya, sisa  uang perusahaan ini mengapa sisa sedikit, uang perusahaan terpakai utk biaya pengobatan Surya. Uang nasabah ada dibawa kabur oleh debt collector, para karyawan mengundurkan diri lalu ada meminta pesangon.

Marissa pulang, menyalahkan Surya yg membuat hidup jadi miskin dan susah. Perusahaan Surya sudah koleps, semua aset perusahaan habis, Marissa tak sanggup mendampingi Surya lagi. Surya yg keadaan lumpuh di kursi roda digiring oleh Marissa hujan2an. Marissa akan meninggalkan Surya sendirian. Surya menggenggam tangan Marisa utk mencegahnya, Surya terjatuh begitu saja dari kursi rodanya ini.

Esokan paginya ada warga yg menemukan Surya tergeletak di jalan sudah meninggal. Dhika kebetulan lewat melihat kerumunan warga, Dhika mengenali ini adalah Surya, mantan atasannya dahulu. Dhika lalu bergerak ke rumah Marissa, Marissa melihat Dhika yg berbeda, lebih keren. Marissa mengingat masa2 waktu menikah dgn Dhika. Dhika mmberitau soal Surya meninggal. Kata Marissa bagus jika meninggal, daripada menyusahkan. Marissa sudah tak peduli lagi, polisi katanya sedang menyelidiki kasus Surya, Dhika pastikan Marissa akan dipenjara krn turut andil.

Pada malam hariya Marissa dgn mobilnya berusaha melarikan diri dari rumah, Marissa melihat ada bayang2 kursi roda, seperti bayang2 Surya, Marissa mengalami kecelakaan mobil hingga meninggal dunia.

Vino menangis di makam ibunya, bersama Dhika, Pa Jufry dan Bella. Beberapa waktu kemudian, Dhika kini melayani pelanggan di toko sembakonya yg semakin berkembang. Bella menyebut pesanan Asep Kemuning sudah dikirim. Tak lama ada bapak (Daniel F Haryanto) yg dari donatur yg mmeminta pesanan utk bencana alam. Vino memberikan sumbangan tsb.

Bella ini senyum2 ketika pulang memberikan amplop kepada Dhika, ternyata Bella positif hamil. Dhika akan segera punya anak, Vino senang akan memiliki adik. Tuhan memberikan hikmah dan anugrah kepada Dhika, Dhika bersyukur apa yg didapat. Dhika mengajak keluarganya utk solat berjamaah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online