PB JATUH BANGUN GADIS PEMETIK TEH YANG INGIN TERBEBAS DARI BELENGGU HUTANG

 PB JATUH BANGUN GADIS PEMETIK TEH YANG INGIN TERBEBAS DARI BELENGGU HUTANG

PB UTANG YG MEMBUAT SEDIH DI MALAM HARI DAN TERHINA DI SIANG HARI (ACA)

Pemain
Aida : Clerence
Alwi : Aiman Ricky
Saskia : Kumaratih
Winda : Ida Yahya
Bu Maryam....Indah Febriza
Mandor Gondo... istralian balenk
Mia Gusti Nurista..bu Tuti
Indah Febrizha..Bu Maryam

Ada seorang gadis bernama Aida yg di kantor membicarakan produk yg diluncurkan. Seorang pegawai memberikan sampel bahwa ini baunya ada yg berubah. Tak lama merasakan sakit perut, ada pegawai yg melihat belum makan, jika diturutin maka kerjaan tak ada habisnya. Tegur pegawai tsb kepada Aida.

Ada ibu Aida yg meminta ditransfer uang krn sudah overlimit. Aida tak bisa kasbon di kantor. Lalu lintas keuangan ada di Aida. Tak lama datang lah Alwi untuk pamitan, padahal sudah dipromosikan ke kantor pusat, ibunya lebih membutuhkannya, pekerjaan bisa dicari, membahagiakan ibunya tak datang dua kali. Aida dulu begitu waktu alm ayahnya meninggal. Alwi ini akan bertani, mengajari anak mengaji di kampung.

Aida baru pulang ini, Saskia mengabarkan baru lulus masuk fakultas psikologi. Saskia menuntut hadiah dari Aida, meminta mobil. Aida tak bisa memenuhinya, Saskia merasa percuma punya kakak manajer cabang tetapi pelit seperti ini.

Aida melihat sisa saldo sudah 0, habis utk bayar hutang. Bingung melanjutkan hidup sebulan ke depan, tak enak mengandalkan pinjaman. Aida kerja ini gajian selalu habis utk bayar hutang. Baik Saskia maupun Winda menagih transfer tetapi gaji Aida habis utk bayar cicilan apalagi tagihan CC Bu Winda ini banyak. Kalau pulang kerja tak memberikan uang, Bu Winda akan memberikan perhitungan kepada Aida.

Aida memandangi foto alm ayahnya, minta maaf jika tak bisa bahagiakan ibunya dan Saskia, Aida tak bisa hidup terus2an terlilit hutang. Alwi tak lama menelepon Aida, Alwi mengajak utk solat tahajud. Aida ingin minta tolong kepada Alwi,bahwa tak sanggup hidup seperti ini, hidup dari 1 hutang ke hutang lain. Alwi menyarankan utk nata hidup kembali, hindari hutang. Hutang itu membuat sedih di malam hari, terhina di siang hari. Alwi tau soal Aida pintar manajemen di perusahaan, lalu terapkan di keluarga.

Bu Winda memarahi Aida yg masih tidur di kamar, katanya mau cari uang tambahan. Aida dipaksa untuk bangun dan harus cari uang tambahan padahal Aida sudah tidak kuat. Aida dipaksa masuk kamar mandi oleh Bu Winda. Aida ini ingin berangkat naik mobil distop oleh Saskia, Saskia ini yg tak punya sim tetapi memaksakan diri naek mobil ke kampus, padahal belum lancar.

Ada pegawai yg ke kamar Aida melihat Aida pingsan di ruangan kantor begitu saja. PEgawai tsb menelpon keluarga Aida di rumah, Bu Winda yg menerima telepon. Katanya tak penting ke RS, krn disana sudah ada dokter dan perawat, Bu Winda alasan sibuk.

Aida menelepon Alwi bahwa di dunia ini seperti sendirian, Alwi mengingatkan bahwa masih ada Allah, kembali kepada Allah. Aida ingin memulai semuanya dari 0, ingin terbebas dari belenggu hutang ini.

Bu Winda dan Saskia kaget jika rumah dan mobil ingin dijual oleh Aida, ini agar Aida terbebas dari hutang. Bagi Winda, jaman modern kalau tak berhutang maka tak bisa mengikuti perkembangan jaman.

Para pegawai tak tau jika kegiatan kantor dihentikan, keputusan baru tadi pagi. Para pegawai menanyakan nasibnya. Para pegawai diPHK tanpa pesangon, Aida tak tau mengapa jadi begini. Aida pun pulang lebih cepat, Bu Winda dan Saskia sudah menagih uang. Perusahaan bangkrut membuat Aida dan para karyawan diPHK. Semua karyawan tak ada yg dapat pesangon. Ini dia pengen acara bebas dari hutang.

Aida dipaksa ibunya keluar untuk cari pekerjaan. Aida berkeliling ke kantor utk mencari lowongan kerja entah akan cari kemana lagi. Aida menelepon ke tempat lain utk cari kerja. Bu Winda menanyakan Aida sudah kesana kemari utk cari kerja, Aida dilarang pulang sebelum dapat pekerjaan.

Bu Winda memegang sertifikat rumah, mengajak Saskia beres2 sebelum Aida pergi. Winda akan menjual rumah itu. Aida pulang melihat barang2 sudah bersih dan tak ada, Aida ini katanya baru keterima kerja sbg SPG. Aida menelepon ke ibunya mencari Saskia, iya benar pergi dari rumah, bu Winda memutuskan agar hidup masing2 saja.

Alwi yg sedang di musholla mendapatkan telf dari Aida, Alwi berkata hidup di desa ini menyenangkan. Seminggu sekali ke kota utk jual hasil panen. Aida memang hidup tenang tak ada hutang, tetapi bingung mengapa jadi begini.

Aida kini baru mulai solat dan berdoa utk mengadu, Aida tak ingin terbelenggu hutang yg tak dikehendaki. Beberapa waktu kemudian, bu Winda dan Saskia malah bisa makan enak, katanya sudah jual rumah.  Saskia ngebayangin soal Aida yg tau barangnya sudah dijual.

Aida ini sedang menawarkan brosur ke orang2, ada bossnya memperhatikan tak ada pelanggan masuk ke toko elektronik tsb. Mulai saat ini Aida dipecat dari pekerjaannya. Boss tak melihat potensi marketting dari Aida.

Aida saat pulang ini bingung barang2 ada di depan, ibu itu katanya beli rumah itu dari bu Winda. Ibu itu menunjukkan surat jual beli dgn bu Winda.  Tak lama Winda dan Saskia sedang makan enak, Aida menelepon utk menanyakan soal jual rumah. Anggap ini balas budi krn membesarkan Aida dari kecil hingga besar.

Aida merasa ibunya tega kepadanya, bingung akan tinggal dimana, tak lama ada oran yg akan merampoknya. Ternyata yg menolong dan menghajar rampok tsb adalah Alwi yg kebetulan naik mobil pickup. Aida memberitau bahwa ibunya menjual rumah diam2. Utk sementara Aida diajak tinggal oleh Alwi di kampung.

Aida melihat kebun di kampung ini adalah dari ujung sana ke ujung sini, adalah kebun milik ibunda Alwi. Aida diajak Alwi mengelola perkebunan dan peternakan. Aida ingin coba cari kerja dulu disini, padahal di kota dan di desa ini beda. Tak lama ibunda Alwi datang mengajak makan bareng.

Aida ini menawarkan diri ke Pak Mandor utk jadi pemetik teh di kebun. Akhirnya muncul bidadari cantik di perkebunan, kata PAk Mandor, gimana pun harus mendapatkan Aida.

Aida kini baru jadi pemetik teh, ada ibu2 sekitar yg menegurnya. Ibu2 membicarakan soal anaknya pengen kerja di kota, ini sebaliknya dari kota ingin pindah. Bu Tuti mengajari Aida utk memetik teh. Para petani bergosip soal PAk Gondo ini suka mepet ama pegawai yg muda. Saat blm waktu istirahat, Pak Gondo menawarkan makan tetapi Aida tak enak dgn pak Gondo. Para ibu2 membicarakan ada yg baru dari kota agar hati2 jaga suami masing2, pak mandor sudah langsung terpincut.

Aida yg lg keluar malam langsung disemprot ibu2 lewat bahwa Aida ini tukang goda suami orang, Aida saja tak tau suami ibu itu yg mana. ternyata ibu itu istri dari Gondo.Kata ibu itu gara2nya, suami ibu itu minta pisah. Tak lama Alwi datang membelanya, ibunda Alwi juga datang menghentikan keributan dan para warga datang. Aida dibilang tukang goda suami orang. Bu Maryam langsung berkata bahwa calon istri Alwi.

Aida ke dapur melihat bu Maryam sedang di dapur, bu Maryam berkata seandainya Aida jadi mantunya. Soal jodoh ini hanya Allah yg tau. Sementara Alwi di masjid sedang mengajari anak2, Aida dari balik pintu musholla datang. Aida jg ingin mengajari bahasa Inggris. Alwi memperkenalkan Aida ke anak2 santri, Aida akan mengajari Bahasa Inggris mulai hari ini.

Selebihnya Bu Maryam serahkan kepada Alwi dan Aida utk menikah. Alwi akan antar Aida pulang jika tak bersedia, Aida pun akhirnya bersedia menikah dgn Alwi. Soal cinta akan tumbuh dgn sendirinya, Alwi satu2nya sandaran Aida.

Beberapa waktu kemudian Aida menikah dgn Alwi dan dinyatakan sah, Gondo melihat dari jauh merasa kalah cepat. Gondo memiliki rencana lain utk mendapatkan Aida.

Ibu2 (termsk bu Tuti) bertegur sapa dgn Aida gimana setelah menikah, Aida merasa biasa saja tak ada bedanya. Saatnya makan ini bu Maryam mengajak Alwi utk pulang sejenak. Aida bersama Alwi mengajari anak2 mengaji di musholla. Bu Maryam tersenyum, ingin berkahi pernikahan anak dan mantunya agar harmonis.

Pada suatu malam ada yg datang ke rumah Alwi, ternyata adalah bu Winda bersama Saskia, mereka datang minta maaf, katanya sudah bertaubat. Winda melakukan krn terpaksa, butuh uang. Mereka tak tau harus kemana. bu Maryam berkata dan memperbolehkan ibu dan adik Aida utk tinggal meskipun kamarnya sederhana.

Saat Aida di kamar mengantarkan adik dan ibunya, mereka mengeluh soal dapat kamar yg kecil. Winda akan membuat perhitungan krn menempatkan seperti ini. Saat pagi harinya Saskia berbisik ke ibunya bahwa hanya sarapan ini. Aida menawarkan Saskia nanti jadi pemetik teh saja di kebun.

Saskia mengeluh mengapa jadi pemetik teh seperti ini, ini lahan petik seorang mas2 jadi rusak krn Saskia yg metik asal2an yg mengurangi jatah setoran. Ada anak baru metik asal2an hingga rusak, Saskia yg kesal malah ingin sekalian rusakin sekalian.

Gondo mengawasi di kebun memperhatikan Aida bekerja, Saskia melihat ada mandor yg suka kepada Aida. Saskia mengaku sbg adik Aida, bisa membantu mendekatkan ke Aida ke Gondo krn tau kelemahan Aida asal memberikannya uang. Uang adalah masalah gampang asal Aida menjadi miliknya.

Bu Winda ke warung ini tiba2 ingin berhutang, katanya nanti ada Alwi dan Aida yg menanggung. Kata ibu warung selama ini Alwi dan bu Maryam tak pernah berhutang, selama ini katanya mereka sering membantu ibu warung ini. Bu Winda kalap langsung ambil banyak barang2 di warung.

Saskia tak lama ajak Aida bermakeup, dulu Aida ini kerja di perusahaan kosmetik. Saskia memberikan baju kepada Aida, tetapi bajunya terbuka sekali.

Aida ke kamar menemui suaminya menanyakan bagaimana penampilannya, Alwi berkata Aida sudah cantik, lebih baik tak berdandan. Bagi Alwi ini sedikit berlebihan. Perlu diingat bahwa tak perlu berdandan, bagi Alwi bahwa hati Aida sudah cantik.

Sebulan kemudian, Alwi dan Aida tengah di musholla habis mengajari anak2 mengaji. Tak lama datang lah bu Yuni,ibu warung. Sudah lewat akhir bulan bahwa mengingatkan perihal hutang bu Winda bulan lalu. bu Maryam langsung berikan uang tsb utk dibayarkan. Aida minta maaf lagi krn ulah ibunya ini.

Saskia sedang asyik di kebun, bertemu lah dgn Pak Mandor utk menagih janjinya. Aida malah semakin romantis kepada Alwi. Ditambah lagi membelikan perhiasan. Gondo ajak Saskia utk beli perhiasan mumpung uang blm setor ke boss.

Aida berkata ke ibunya jika ingin ambil uang di warung maka bilang. Aida merasa tak enak dgn bu Maryam dan Alwi. Bu Winda ini katanya sudah bantu di kebun, Aida menegur balik bahwa tinggal disini adalah numpang dan harusnya tau diri.

Alwi menyampaikan pengajian di musholla, berlindung dari berbuat dosa dan terlilit hutang. lalu ada bertanya, mengapa meminta perlindungan dari hutang. Sesungguhnya orang yg berhutang, apabila berbicara biasa berdusta. Rasul pernah menolak menyolatkan orang yg masih blm melunasi hutang. Hutang itu pertanggungjawabannya dunia dan akhirat.

Bu Winda melihat ke kamar liat ada perhiasaan di tangan Saskia, bu winda memegang sertifikat tanah, Saskia memegang kunci mobil Alwi. Alwi yg sedang diluar melihat ada mobilnya hilang entah kemana. Perhiasan dan surat tanah juga hilang, Aida menanyakan soal ibu dan adiknya, barang2 kosong. Alwi berkata bahwa kemungkinan ibu dan adik Aida yg mencurinya. Aida menyarankan utk lapor polisi, justru krn ibunya, Aida ingin ibu dan adiknya sadar.

Aida kini di kebun teh sambil bengong, akibat ulah ibu dan adiknya sendiri jadi tak enak dgn suami dan ibu mertuanya. Gondo menegur dan menanyakan soal perhiasan, katanya sudah menitipkan perhiasan lwt Saskia. Saskia dan bu Winda sendiri sudah kabur dari rumah. Aida tak tau jika Saskia berbuat seperti itu. Gondo mengharuskan Aida utk menikah dgnnya atau mengembalikan banyak uang yg dikeluarkan.

Bu Maryam dgn Alwi ke kebun tengah sedang menggarap kebun, tak lama ada mematok bahwa tanah ini dijaminkan demi hutang oleh bu Winda. Alwi dan bu Maryam tak terima hal ini, jika ingin kembali maka harus diselesaikan di kantor.

Alwi kini terbengong sedih bersama ibunya. Katanya bu Winda menjaminkan tanah milik bu Maryam, tak lama datang lagi bapak2 yg menagih bahwa bu Winda mengambil barang2 banyak nanti ditagih kepada Alwi. Bu Maryam menyarankan jual kebun utk melunasi hutang bu Winda.

Alwi di musholla bersama istri dan ibunya berdoa dan mengadu, ikhlas menerima cobaan yg diberikan. Aida sekali lagi minta maaf, krn  Aida maka jadi kehilangan kebun. Aida merasa malu kepada suami dan ibu mertuanya. Ini bagian ujian Allah utk keluarga Alwi. Aida tak perlu malu dan tak perlu merasa bersalah krn Aida memang tak bersalah.

Saskia sedang nyetir mobil pickup, berencana akan jual mobil rongsok ini. Ada motor menyalip, tak lama mobil tsb mengalami kecelakaan krn nabrak tiang. Saskia meminta pertolongan ke warga sekitar. bu Winda berteriak krn tak tahan krn kejepit.

3 bulan kemudian sudah berlalu, ada para petani menyetor hasil kebun kepada Alwi. Alwi memberikan upah masing2 kepada para petani. Alwi ini dipanggil ustad oleh para pegawai. Bayarnya ini nanti awalnya kata para pegawai setelah tiba di kota, Alwi ini memberikan upah sekarang saja. Mereka salut dan akan mengikuti Alwi dgn tak berhutang.

Gara2 Saskia, Gondo ketahuan pakai uang kantor, ibu2 bergunjing soal Gondo yg korupsi meninggalkan kantor perkebunan. Kini mandor barunya adalah Aida. Beberapa waktu kemudian, Saskia mengeluh ke ibunya kehidupan jadi seperti ini, Saskia menyalahkan soal penyakit ibunya yg tak sembuh2 membuat uang habis, Saskia disalahkan krn bawa mobil tak hati2. Beberapa waktu kemudian ada polisi yg menangkap Bu Winda dan Saskia.

Aida dan Alwi di kantor polisi menjenguk ibunya, Bu Winda merasa sikap mereka keterlaluan. Aida menyarankan minta maaf kepada Alwi agar Alwi cabut tuntutannya. Bu Winda marah2 hingga akhirnya pingsan.

Gondo tak rela jika Alwi dan Aida hidup senang, Gondo bertopeng ini ingin merampok lalu melakukan pembakaran rumah. Kepergok lah pelakunya oleh warga kampung sekitar. bu Maryam berteriak minta tolong kepada para warga saat rumah kebakaran. Ternyata adalah mandor Gondo, warga menyeretnya ke kantor polisi.

Bu Winda ini sudah meninggal. Alwi bersama istri dan ibunya sudah memaafkan bu Winda. Saskia tak lama datang diantar polisi, ke makam ibunya. Andai Saskia tak meninggalkannya, ibunya masih ada. Saskia jg minta maaf, menyesal krn banyak dosa. Setelah masa tahanan kelar, bu Maryam akan menerima Saskia kembali. Polisi lalu antar Saskia kembali ke sel.

2 tahun kemudian berlalu, Aida diangkat menjadi kepala perkebunan. Alwi dan ibunya mengucapkan selamat kepada Aida. Bu Maryam ingin diberikan cucu, ternyata Aida memang lagi mengandung. Aida beruntung dipertemukan Alwi dan ibunya, hidup lebih berarti. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online