PB DIANGGAP MIMPI KETINGGIAN ANAK TUKANG URUT BUTA BERHASIL JADI DOKTER

  PB DIANGGAP MIMPI KETINGGIAN ANAK TUKANG URUT BUTA BERHASIL JADI DOKTER (DIDIED)
Pemain
Aisyah : Nabila LIDA
Jaya : Unang
Diah : Jasmine
Farah kecil....Chessa Banyu
Diah kecil....Mano Moela Banyu
Dr Ilham...David Hilman
Rahmat....Alino Oktaviano
Istri Rahmat....Linda Leona
Bu Fitri..Mia Gusti Nurista
Nyna Shaquile
Teman SMA Diah:
Asha Putri Banyu
Shavira Rachel Amanda Banyu
Meylina Banyu
Intan Salsabila Banyu


Ada 3 orang anak kecil yg sedang bermain dokter2an, ada maenan yg banyak. Maenannya mahal milik teman Aisyah bernama Diah. Katanya Aisyah tak cocok jadi dokter, cocoknya jadi pasien saja. Tak lama ayah Ausyah datang meminta mengantarkan ke tempat langganan biasa.

Pada saat berjalan ada motor yg melintas, ayah Aisyah dimarahin pengendara motor, kalau jalan harus pakai mata. Aisyah ingin bermimpi jadi dokter, bertanya ke ayahnya.

Aisyah diperhatikan oleh Pak Rahmat ini rajin belajar, harusnya menonton kartun. Pak Jaya ini biasa melakukan pijat utk terapi Pak Rahmat. Pak Rahmat akan dinas keluar negeri, Rahmat menyerahkan ke istrinya utk dititipkan ke Pak Jaya, kata Bu Nina, istri Rahmat ini kebanyakan. Nina hanya berikan sedikit, sisanya dia ambil. Rahmat melihat ada buku ketinggalan punya Aisyah, ternyata tau Aisyah cita2 menjadi dokter.

Pak Jaya mengingatkan Aisyah utk sedekah, duit yg dikaish ini padahal sedikit. Aisyah bercita2 jadi dokter, ibu2 mempergunjingkan soal cita2 terlalu tinggi. Aisyah di rumah baru sadar buku Math-nya tidak ada di meja. Aisyah lalu mengerjakan ulang PR tsb yg tertinggal, saat baru mengerjakan maka listrinya mati, lalu akan mengerjakan di rumah Diah saja.

Aisyah ingin numpang belajar di rumah Diah tapi Diah malah masuk ke dalam lagi, Aisyah lalu cari tempat lain untuk belajar. Aisyah sampai kehujanan di jalan. Pak Jaya coba mengeringkan buku tsb, Pak Jaya menyemangati Aisyah jika bersungguh2 maka akan berhasil.

8 tahun kemudian berlalu, Aisyah sudah beranjak SMA. Mampir ke warung nasi bu Ony bertemu bu Nunung, Aisyah memberikan susu kedelai jualannya ini. Aisyah yg naek sepeda kecipratan mobil oleh mobil Diah dkk lalu diejek oleh Aisyah.

Pak Jaya ini mengalami asma, penyakit asmanya kambuh hingga dada sesak lalu jatuh pingsan di lantai rumah. Aisyah meminta pertolongan hingga ayahnya dibawa ke RS. Aisyah menggunakan uang hasil penjualan susu kedelai yg hrsnya utk sekolah tapi ingin digunakan pengobatan ayahnya, nanti Aisyah bisa jualan lebih banyak lagi. Aisyah yg sedang naek sepeda melihtat ada ayam yg kakinya terlilit oleh tali lalu Aisyah melepaskan ayam tsb.

Diah dkk berada di gerbang sekolah, ada guru yg menanyakan kemana Aisyah yg tak datang. Diah ini rumahnya deket Aisyah, sepertinya dia tak amanat. Tak menyerahkan surat agar Aisyah tak datang wawancara sehingga Diah tak ada saingan lagi.

Ada seorang ibu yg panik krn anaknya mengalami kejang2, Aisyah segera mencari pertolongan. Biaya RS kurang utk biaya pengobatan ayahya, ibu tsb mendengar lalu menambahkan biaya. Lalu akhirnya Aisyah ditawarkan utk mengantar susu kedelai ke rumahnya krn Aisyah tak enak jika menerima bantuan.

Ada ibu yg marah2 krn Susi tidak masuk kerja di sebuah RS utk jadi cleaning service. Aisyah menawarkan diri utk jadi cleaning service lalu diterima kerja paruh waktu. Aisyah curhat ke ayahnya soal mendapatkan berkah soal kekurangan biaya RS kini bisa melunasi krn ada orang baik dan diterima kerja. Aisyah cerita soal nolongin hewan dan anak kejang2. Kata Pak Jaya bahwa tiap kali berbuat baik, maka ditujukan ke diri sendiri. Aisyah percaya bahwa Allah itu maha baik.

Aisyah tiba di sekolah diingatkan oleh guru harusnya interview utk dapat beasiswa, Aisyah berkata soal pagi ini tak tau jika ada wawancara. Untung saja ada guru yg memberitahu, alamatnya ini lumayan jauh.

Aisyah ingin jadi dokter, dari di RS ini bisa dapat ilmu banyak, bisa tanya2 lwt suster dan dokter. Diah sendiri sudah kelar wawancara dan berjalan lancar, tiba lah saatnya nama Aisyah dipanggil tapi ternyata Aisyah tak terlihat datang. Ternyata Aisyah pun datang, tapi terlambat, Aisyah memohon utk wawancara tapi krn telat maka diskualifikasi, keputusan sudah bulat.

Aisyah tiba di RS dgn sepedanya utk bergegas ke tempat kerja, datangnya terlambat, padahal hari pertama kerja. Aisyah melirik ke kulkas, bertanya kepada suster apakah boleh titip jualan susu kedelainya lalu diperkenankan krn susu kedelai adalah minuman yg sehat.

Pak Jaya ini diam2 menyisihkan penghasilan pijatnya sedikit demi sedikit ke celengan utk tabungan kuliah Aisyah. Udah bertahun2 Aisyah berjuang tapi sia2, Aisyah merasa tak mungkin bisa sekolah kedokteran. Aisyah bekerja hingga malam hari. Aisyah melihat ada burung terjatuh lalu coba utk obati burung tsb. Aisyah terlihat oleh dokter sedang mengobati burung terjatuh, dokter itu mengingat Aisyah ini menolong anak yg kejang2. Aisyah ingin jadi dokter utk mengobati ayahnya yg buta dan mengobati orang lain. Dokter menyarankan agar mendapatkan ayahnya utk daftar donor mata.

Pak Jaya mendengar Aisyah curhat dalam doa bahwa gagal dapat beasiswa, Pak Jaya yg mendengar ingin membantu Aisyah agar bisa kuliah di kedokteran. Pak Jaya berjalan ke sekolah Aisyah hingga terjatuh lalu diketawain oleh teman2 sekolah Diah. Pak Jaya datang ke sekolah meminta agar dapat beasiswa, bertemu lah dgn guru Aisyah di sekolah. Guru tak bisa berbuat apa2, terlambat krn kesalahannya sendiri. Aisyah memang tak tau sama sekali soal surat wawancara tsb. Guru tsb melihat surat tsb di tong sampah, guru menduga ini pasti krn Diah.

Guru sekolah memanggil Diah ditemani Aisyah dan Pak Jaya. Guru menyampaikan bahwa beasiswa Diah akhirnya dicabut lalu Aisyah mendapatkan kesempatan kedua untuk wawancara. Pada akhirnya Aisyah mendapatkan beasiswa tsb, syaratnya harus ranking satu terus di sekolah. Diah dari kejauhan mendengar hal ini.

Pada suatu hari guru datang ke kelas utk mengadakan sidak utk mengurangi ada kecurangan tsb, tak disangka guru menemukan ada contekan. Diah mengejek Aisyah bahwa selama ini nilai bagus krn mencontek, ini membuat Aisyah dipanggil ke ruang guru. Padahal beberapa waktu lalu, Diah lah yg meletakkan contekan di balik meja. Aisyah bingung harus melakukan apa agar bu Fitri percaya soal Aisyah tak mencontek.

Pak Jaya sedang mengurut, ada ibu2 yg mempergunjingkan soal video viral soal Aisyah ini mencontek. Pak Jaya ini lebih percaya kepada Aisyah. Beasiswa Aisyah pun terpaksa dibatalkan. Kata ibu pelanggan bahwa ibu Diah yg menyebarkan video tsb, lebih baik datangin saja ibunya Diah itu. Pak Jaya tetep menenangkan Aisyah bahwa utk menyelamatkan orang tak harus jadi dokter.

Pada suatu hari Aisyah naek sepeda, dari kejauhan ada mobil dimana ada seorang bapak yg sakit jantung, yaitu pak Rahmat. Aisyah segera meminta pertolongan warga. Dokter di RS salut kepada Aisyah yg segera mencari pertolongan kepada bapak tsb, Aisyah mengingat2 seperti bapak itu wajahnya tak asing. Aisyah melamun sedih krn beasiswanya dicabut, sehingga harus bayar uang sekolah sendiri. Aisyah kembali semangat bekerja agar bisa bayar uang sekolah lalu Aisyah menerima uang penjualan hasil susu kedelai.

Aisyah yg jadi cleaning service memperhatikan dokter menjelaskan sesuatu, Aisyah mencatat apa yg dokter ucapkan itu. Aisyah pun lalu melunasi biaya sekolahnya.

Tiba lah hari kelulusan sekolah, Diah dan teman2nya ini lulus. Aisyah melihat daftar kelulusan di papan pengumuman dan ternyata lulus juga.

Pak Jaya tengah sedang di rumah pelanggan, sedang di urut ini ada bapak yg kurang sabar, soal kakinya ini semakin sakit saat diurut pdhl Pak Jaya dikenal tukang urut professional. Istri dari bapak tsb minta maaf atas ucapannya, ingin memberikan duit tetapi bapak tsb malah ajak pulang begitu saja.

Aisyah tiba di sebuah kampus, mengetahui uang pendaftarannya 50 juta, ternyata ada Diah juga di kampus tsb. Katanya jangan terlalu mimpi, kalau tak punya uang lebih baik mundur saja. Diah cuma jadi cadangan saja meskipun punya uang dan sudah daftar.

Uang Aisyah baru terkumpul 5 juta, jauh dari harapan utk mengumpulkan 50 juta. Beberapa waktu kemudian ada yg mengetok pintu, Pak Jaya diminta pertanggungjawaban krn ada lumpuh setelah dipijat oleh Pak Jaya, ada sodaranya sampai lumpuh. Pak Jaya akan terancam masuk penjara, psdirn mrnunyuy gantirugi 20 juta. Aisyah hanya punya 5 juta saja, mengikhlaskan uang kuliah tsb utk bapaknya.

Aisyah bertanya mengapa ayahnya tak membela diri saja, jangan2 ada konsumen yg nipu. Pak Jaya ini memang terlalu baik meski orang banyak menyakitinya. Ternyata bapak tsb menipu tsb demi uang utk pengobatan anaknya. Aisyah mengintip dari kejauhan, ternyata melakukan ini demi anaknya meskipun caranya salah. Aisyah memberitaukan ini kepada ayahnya soal perbuatan licik pasien, Aisyah bersyukur ayahnya banyak mengajarkan hal istimewa.

Aisyah sedang naik sepeda hingga nabrak dinding, tak lama ada seorang bapak bernama Pak Rahmat. Pak Rahmat mengingat Aisyah yg dulu mengantarkan ke RS. Pak Rahmat malah mengantarkan Aisyah ke RS, tapi ternyata dibawa ke ayahnya. Pak Rahmat mengingat soal buku yg tertinggal punya Aisyah bahwa memiliki impian jadi dokter. Pak Rahmat akan menjadi ortu asuh Aisyah, membiayai kuliah Aisyah sampai selesai.

Aisyah terpaksa berhenti kerja dari RS sbg cleaning service, orangnya ramah. Ini agar Aisyah fokus sekolah. Tak lama lagi akan beranjak pergi, ada Diah yg terkapar pingsan, ibunda Diah panik. Diah membutuhkan donor darah kata dokter yg meriksa. Aisyah dari kejauhan mendengar lalu menawarkan bantuan.

Diah berterima kasih kepada Aisyah sekaligus minta maaf, Diah melakukan ini krn tak mau kalah dari Aisyah. Hingga beberapa tahun kemudian, Aisyah pun akhirnya diwisuda sbg sarjana kedokteran, ayah Aisyah diantar Pak Rahmat ke kampus.

Aisyah ini sekarang menjadi dokter spesialis mata. Beberapa bulan kemudian bahwa ada dokter memberi kabar bahwa ayah Aisyah ini telah mendapat dokter mata. Dokter menawarkan ke tim operasi utk ayah Aisyah. Pak Jaya (54 thn) akhirnya berhasil dioperasi hingga bisa melihat kembali. Aisyah pun turut serta utk operasi mata ayahnya ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online