RBH TUHAN KNP AKU HRS HIDUP SEBATANGKARA* (BOBBY)

 RBH TUHAN KNP AKU HRS HIDUP SEBATANGKARA* (BOBBY)

Pemain
Desi : _Shaquila_
Yanwar : _Abiyyu_
Widya : _Arida Nuraini_
Herman : _Rendy Kusdiana_
Vina...Citra Ambarsari
Rudy.._Joko Apriyono_, bapak tiri Desi/Yanwar
Yanti...? Bude Desi/Yanwar
Widodo...Aris Kurniawan
Rizal...Hilman ros
Bu Narti...?
Alex jonson
Dicky Zecko..bapak siskamling
Bu Mona (dinsos)..Nenny Christiny

Rudy tengah santai diluar saat hujan deras, Desi datang dgn panik menghampiri Rudy, memberitau soal ibunya meninggal.

Desi dan Yanwar ini baru saja kehilangan Vina, ibunda mereka. Rudy merasa repot ditambah masalah Vina meninggal. Yanwar sampai tak napsu makan, inginnya ibu mereka. Uang santunan duka pun diambil oleh Rudy. Meskipun rumah ini adalah rumah Desi dan Yanwar, mereka diusir oleh Rudy, bapak tiri mereka sendiri, mereka ini bukan lagi anaknya.

Ada seorang ibu2 naek mobil melihat anaknya Vina, ternyata adalah budenya Desi dan Yanwar. Bude baru denger kabar soal ibunda Desi dan Yanwar. Mereka mengadu soal baru diusir Rudy krn bukan anaknya lagi.

Widodo tak suka Yanti mengajak anak2 Vina ini utk tinggal. Yanti sendiri tak akan mengusir mereka, Yanti lah di rumah ini yg cari duit. Yanwar dan Desi mendengar percakapan tsb, mereka ingin memutuskan pergi. Desi teringat akan pesan ibunya sebelum meninggal, ini harus kuat seperti burung meskipun badai menerpa.

Desi dan Yanwar membantu budenya menjemur pakaian di depan teras rumah. Widodo menyuruh Desi dan Yanwar utk cari duit kalau masih ingin tinggal di rumah ini krn di dunia ini tak ada yg gratis. Mereka mengadu ke bude mereka, katanya tak usah kerja, biar cari duit.

Widodo tengah sedang nongkrong di warkop bersama Rizal, Widodo curhat soal bininya yg bawa ponakan ke rumah. Widodo memang tak kerja, hanya pengangguran. Ponakan paling kecil itu 6 thn. Boss Rizal ini tak mau dari panti asuhan yg tak jelas asal usulnya. Kata Rizal, ada bossnya yg tajir tapi tak punya anak. Rizal menawarkan uang lelah kepada Widodo jika berhaisl ambil anak bernama Yanwar. Widodo berkata soal ada yg mau adopsi anak, Yanti seperti tak setuju.

Desi dan Yanwar bergerak mencari kerja keluar, mereka ingin jadi tukang cuci motor. Yanwar yg lagi di teras ini baik2in oleh Widodo, Widodo membujuk Yanwar utk ke warung tanpa ajak Desi. Desi dari jauh melihatnya, entah kemana adiknya mau dibawa.

Yanwar akan dibawa oleh Widodo dan Rizal, Desi berteriak hingga para warga kabur, Widodo dan Rizal malah kabur naik motor sebelum dihakimi massa. Desi berjanji selalu ada utk Yanwar. Desi dan Yanwar ini tak akan kembali ke rumah bude mereka lagi. Hingga tiba di malam hari, Desi dan Yanwar tiba di warung makan, mereka tak memiliki uang. Yanwar memunguti sendok lalu mengkhayal seolah2 sedang makan.

Desi ke ibu warung meminta tolong krn adiknya lapar, Desi mau minta makanan tp nanti bayarnya dgn tenaganya, Desi disuruh utk cuci piring hingga ibu warung memberikan makanan utk mereka berdua. Desi dan Yanwar tidur diluar dgn beralaskan kardus.

Desi dan Yanwar kini bekerja menjadi tukang cuci motor untuk mereka bertahan hidup sehari2 dan untuk membeli kembang untuk makam ibu mereka. Yanwar inginnya tidur di makam saja krn merasa dekat dgn ibunya. Pada suatu malam ada warga siskamling di kuburan, pada malam Jumat. Bapak tsb menyuruh pergi dari makam, krn kalau kenapa2 nanti takut kena. Yanwar seperti susah diajak pergi dari makam tsb.

Yanwar dan Desi pergi meninggalkan makam, Yanwar ini merasa perutnya sakit. Desi menggendong adiknya ini ke RS, meminta pertolongan suster RS terdekat. Setelah diperiksa dokter, di perut Yanwar ditemukan ada bakteri. Mereka cerita soal tak punya ortu dan tak punya tempat tinggal. Ada bu Mona dari dinas sosial, datang ke RS setelah diceritakan suster RS. bu Mona akan bawa Yanwar dan Desi ke tempat yg lebih baik, agar tidak tinggal lagi di jalanan.

Ada Bu Narti menyambut datangnya Yanwar dan Desi, mereka mengingatkan akan peraturan di panti ini. hingga malam ini Yanwar bisa tidur nyenyak. Desi merasa sedih jika memang harus tinggal di panti asuhan.

Ada pasangan suami istri datang ke panti asuhan, ingin mengadopsi anak laki2 yg berusia 5-8 thn. Desi memantau suami istri tsb. Pasangan suami istri sepertinya tertarik mengadopsi anak yg ditunjuk, yaitu Yanwar. Desi langsung menghampiri Yanwar bahwa katanya ingin adopsi anak laki2. Yanwar tak mau dibawa oleh mereka, inginnya bersama Desi saja. Widya dan Herman.

Ibu panti menceritakan semua soal Desi dan Yanwar yg diusir bapak tirinya lalu sempat di budenya lalu mereka keluar dari rumah hingga luntanglantung. Bu panti berharap bahwa Widya dan Herman ini mengadopsi keduanya, tetapi Herman maunya anak laki2.

Bu Narti, ibu panti memperkenalkan Herman dan Widya ke Yanwar bahwa ini ada yg mau adopsi, Desi seperti menolak adiknya agar diadopsi. Bu Narti berusaha membujuk Desi, membiarkan adiknya dapat hidup bahagia. Pada akhirnya Desi membiarkan adiknya ikut pergi dgn Herman dan Widya krn berhak hidup bahagia, bakal hidup enak dgn ortu angkatnya ini.

Desi menangis sambil lari2 ketika adiknya dibawa pergi oleh Widya dan Herman, Yanwar pun juga menangis. Yanwar datang ke rumah sudah liat ada maenan bagus dan makanan enak yg sengaja dipersiapkan utk Yanwar, Yanwar merasa benar apa kata kakaknya. Krn Desi sayang kepada Yanwar, makanya membiarkan Yanwar pergi. Pada suatu malam, ada bayang2 ibu yg datang ke Desi mengingatkan apapun yg terjadi harus selalu bersama.

Desi ke ruang panti menyari berkas untuk informasi alamat Pak Herman, orang yg mengadopsi Yanwar. Desi mencatat alamat tersebut agar bisa menemui adiknya itu. Pada suatu pagi, Desi bertanya ke ibu warga sekitar. Sementara anak2 panti menemukan ada Desi kabur dari panti. Yanwar di rumah Widya dan Herman terlihat makan dgn lelap. Yanwar di rumah ini sedih krn teringat kakaknya, apakah sudah makan. 

Desi pergi dari pagi hingga malam hari memandangi kalung kenang2an utk mengingat adiknya, Yanwar juga bengong di kamarnya memikirkan kakaknya. Desi berjualan minuman dingin keliling sambil mencari alamat rumah orang yg mengadopsinya. Uang penghasilan Desi ini sedikit, oleh abang2 tsb tak diperkenankan jualan, duit yg dikasih dikit ini anggap sbg denda krn kerja tak becus.

Widya melihat ada Yanwar nangis, Yanwar cerita soal memikirkan kakaknya, disini Yanwar bisa hidup enak, makan enak, tidur nyenyak. Widya janji akan menelepon ke panti utk menanyakan kabar kakak Yanwar. Widya menceritakan ini ke Herman, soal Yanwar ini sedih krn terpisah dari kakaknya, lama kelamaan Herman berpikir apakah jahat memisahkan adik dari kakaknya. Yanwar lebih bahagia tinggal bersama kakaknya meskipun kekurangan.

Pada esokan paginya Herman mengajak Yanwar ke panti utk bertemu dengan kakak Yanwar. Desi pun ternyata sudah tiba di depan rumah Herman, melihat Yanwar pergi. Yanwar bersama Herman dan Widya tiba di panti, mencari Desi, ternyata dikabarkan kabur dari panti. Herman sekali lagi minta maaf dan akan bantu cari kakak Yanwar.

Desi tidur beralaskan kardus, ada preman yg menagih jatah kepada seorang gelandangan. Desi berlari menghindari preman hingga Desi terserempet mobil dan jatuh. Di RS ada ditemukan poster soal anak hilang bernama Desi. Desi mendengar ada polisi diluar sepertinya mencari Desi, krn tau akan dibawa polisi maka Desi melarikan diri dari jendela.

Desi terjatuh dan sempat digenggam oleh polisi, ternyata di RS ini tak lama datang lah Yanwar, adiknya bersama kedua ortu angkatnya. Herman menunjukkan poster utk mencari2 Desi, Herman pun akhirnya ajak Desi utk tinggal bareng juga agar tidak tidur di jalanan. Kini Desi dan Yanwar dapat hidup bahagia, lebih lengkap kebahagiaan setelah tinggal di rumah Herman dan Widya.

Herman dan Widya menyekar ke makam Vina, ibunda kandung Desi dan Yanwar, mereka berjanji akan merawat Yanwar dan Desi seperti anak sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online