RBH MASJID UNTUK AYAH (ASEP)

 RBH MASJID UNTUK AYAH (ASEP)

Tayang: 28 Mar 2021
Pemain
Putri : Electra Violet
Panca : Jericho
Reva : Alessia Cestaro
Rahman....Joko Apriyono
Juragan aji....Bonarto
Istralian balenk..pak mandor
Anisa RAtna..guru Putri/Panca

Putri dan Panca sedang mengikuti pengajian di masjid, ada ayah mereka yg menjemputnya pulang. Rahman ini senang anak2nya jadi pitnar mengaji. Tiba lah saatnya hujan deras dan makin lebat, payung yg dipakai ternyata bocor. Rahman mencari dedaunan, yaitu daun pisang untuk pengganti payung. Rahman mengabaikan dirinya sendiri yg kehujanan asal anak2nya ga terlalu kebasahan. Rahman ini sampai bersin, Reva sampai menolak tidur bersama Rahman. Putri ingin membuatkan air panas utk bapaknya tapi malah Reva melarangnya krn takut gas habis.

Rahman ini bekerja di proyek hingga terjatuh krn sedang tak enak badan, juragan Aji hingga memarahinya lalu memanggil mandor. Aji meminta utk mandor utk memecat Rahman. Rahman sudah lama ikut dengan pak Mandor. Aji tak mau melihat Rahman di proyek ini lagi, mandor mengajak mandor utk progress pembangunan rumah. Rahman melihat ada material yg akan menimpa juragan Aji tetapi malah Rahman yg celaka krn tertimpa material tsb hingga Rahma meninggal dunia.

Putri dan Panca baru saja pulang sekolah, ada bapak yg memberitau soal ayah mereka kecelakaan di proyek, meninggal saat di RS dan jenazah dibawa pulang. Reva ga ingin anak2nya menangis lebai krn orang meninggal ga akan hidup lagi. ADa mas yg ke rumah memberitau bahwa Rahman kecelakaan krn menyelamatkan juragan Aji. Reva malah menuntut pertanggungjawaban ke Aji hingga marah2. Aji menolak gantirugi, malah mendorongnya krn sudah dipecat. Reva tetap minta gantirugi hingga ingin menampar Aji. Aji malah cuek dan ngeloyor begitu saja.

Putri dan Panca menangisi makam ayah mereka, mereka blm sempat membahagiakan ayah mereka. Reva malah tak nampak sedih, mulai sekarang Putri dan Panca disuruh ibu mereka cari uang sendiri, jika tak bisa maka tak perlu sekolah. Putri sbg kakak mengingatkan Panca gimana pun sikap ortu kita maka harus tetap berbakti.

Ustad di pengajian menyampaikan kajian soal amal jariyah, disebut soal mewakafkah masjid. Pahala akan terus mengalir oleh yg membangun dan ditujukan kepada orang lain. Panca ingin membangun masjid utk mewujudkan cita2 ayahnya ini.

Putri dan Panca jalan berdua mampir ke gerobak mie ayam, mereka menawarkan untuk bantu2 utk melayani apa saja, cuci mangkok juga bisa. Mereka diperbolehkan bekerja. Awalnya PAnca hanya minta upah uang tetapi hanya diksh semangkok mie bakso, Putri menasehatinya agar selalu bersyukur. Panca juga melirik ke arah pengemis yg tinggal minta saja, Putri tetap menasehati utk mengingatkan pesan ayah mereka agar tak mengemis. Ada pengemis akan terserempet motor, Putri dan Panca menyelamatkannya, ketika petugas satpol PP datang ini Panca dan Putri dibawa, mereka diintrogasi hingga dibawa pulang ke rumah. Ternyata ibu mereka sempat tak mengakui, pada akhirnya mengakui meskipun pada akhirnya mereka disuruh tidur diluar oleh ibu mereka. Reva kesal sambil membanting foto Rahman, meninggal tak membawa warisan melainkan kedua anak yg membuat menderita.

Putri dan Panca ini tidur di luar rumah mereka ini banyak nyamuk, PAnca bercerita2 soal ibu mereka dan kejadian tadi siang apakah membuat kesalahan. Mereka pun akhirnya pindah tidur ke masjid. Panca bahkan ingin bangun masjid sebanyak ini untuk ayahnya. Putri menjelaskan persiapan utk membangun masjid.

Putri dan Panca ketiduran di masjid hingga ada bapak (Pak Mundir) yg melihat dan mengenali anak Rahman yg tidur di masjid, bapak itu membangunkan krn sudah akan tiba waktu subuh. PAnca mengadu soal ga diperbolehkan tidur oleh ibunya, pak Mundir jika tau mereka akan tidur, hrsnya di ruangan samping masjid.

Pam Mundir ke masjid melihat ada kotak amal, para jemaah berdatangan. Putri dan Panca malah dituduh mencuri kotak amal atau komplotan pencuri, untung saja pak Ustad keburu datang. Pak Ustad menasehati para jemaah yg menuduh Putri dan Panca, mereka adalah anak didik PAk Ustad, Pak Ustad kenal siapa Rahman itu dan anak2nya yg baik.

Para ibu2 bergosip di tukang sayur soal Panca dan Putri malah tidur di masjid krn ibunya kejam. Yg para ibu warga tau bahwa Putri dan Panca ini anak2 yg baik dan sopan, Reva mendengarnya lantas jadi panas dan tersinggung lalu belanja ke tempat lain.

Putri dan Panca berjalan ke proyek bangunan, Panca membayangkan jika bangunan ini jadi masjid. Bertahun2 ayah mereka kerja di mandor tsb, mereka berpikir meminta utk membangun masjid, tak lama Aji datang dgn marah2 krn tak boleh ada anak2 di bangunan ini. Putri dan Panca berjalan hingga melihat tanah dijual, berharap bisa bangun masjid utk ayah mereka. Putri menghafal no telf penjual tsb, hingga ibu mereka datang memarahi krn disalahkan tetangga krn Putri dan Panca tidur di masjid. Putri dan Panca disuruh mengerjakan tugas2 di rumah. Tiba lah ibu mereka datang, ibu mereka menyuruh mereka utk berhenti sekolah. Lebih baik bantu utk cari makan. Jika ingin sekolah maka tak diizinkan tinggal di rumah ibu mereka. Putri dan PAnca teringat pesan ayah mereka utk rajin sekolah, ayah mereka berpesan bahwa apapun yg terjadi harus tetap sekolah. Mereka berkata soal cita2nya, cita2 ayah mereka yaitu membangun masjid. Panca akhirnya ajak Putri utk pergi meninggalkan ibu mereka, Putri gimana pun tetap bertahan krn Reva tetap lah ibu mereka, Putri akan berusaha cari uang.

Putri dan Panca yg berjalan melihat ada ibu mereka jadi sales motor, mereka membantu utk membagikan brosur hingga tiba2 Panca ini pusing lalu jatuh pingsan di jalan. Reva ini jadi pura2 ga kenal, lalu ngeloyor pergi begitu saja. Dokter menanyakan ibunda dari Putri dan Panca, dokter memberikan hasil pemeriksaan bahwa Panca terkena typus hingga harus rawat inap, dokter menyarankan panggil ibu mereka utk urus administrasi rawat inap. Putri pulang ke rumah bertanya ke ibunya. Reva ini berkata malu punya anak lemah bahkan semenjak kehadiran anak2nya ini, hidup tambah susah. Dari dahulu Reva tak ingin punya anak, Reva ngeluh bahwa anak2 tak bawa keberuntungan yg ada biaya hidup bertambah. Reva menolak membiayai, kalaupun punya tak akan membiayai krn biaya RS mahal. Putri pun hingga datang ke mandor bangunan tempat ayahnya kerja dahulu, pak mandor disuruh juragan Aji utk gak bantu anak2 Rahman, para kuli bangunan melihatnya kasihan kepada Putri. Ada kuli bangunan yg patungan sbg rasa solidaritas utk membantu Putri dan adiknya.  Putri tiba di RS utk nyuapin Panca. Putri tak merasa direpotkan.

Pada suatu hari ada Reva yg datang ke rumah juragan Aji, dikira Reva akan minta gantirugi. Reva datang kemari utk minta tolong utk memberikan pekerjaan yg gampang krn capek hidup susah, terserah mau dijadikan apa saja ini Reva ikhlas. Aji melihat2 Reva ini cantik juga. Daripada capek2 kerja, Aji menawarkan utk jadi istri siri yg membuat hidup terjamin.

Putri dan Panca baru saja pulang, ibu mereka terlihat memawa tas koper, ibu mereka ingin memulai hidup baru tanpa Putri dan Panca, memperbolehkan tinggal di rumah selamanya. Ibu mereka pergi ngeloyor saja, Aji sebelumnya tanya apakah yakin meninggalkan anak2, Reva terus meminta Aji utk lanjut pergi saja. Panca hingga menangis krn ibu mereka pergi. Putri terus menenangkan Panca yg menangis, gimana pun sudah berusaha terbaik jadi anak berbakti. Putri dan Panca selalu mendoakan kedua ortunya dalam solatnya, bahkan berdoa agar ibu mereka kembali ke rumah. Putri akan berusaha disamping Panca utk menjaga Panca.

Putri berjualan gorengan keliling utk mencari nafkah, di belakang ada seorang ibu yg menegur Putri, yaitu gurunya. Ibu itu ingin bicara kepada Putri utk ajak bicara. Guru tsb sudah menghubungi ibu mereka tapi tak bisa. Putri curhat bahwa suruh cari uang sendiri, ibunya tak peduli lagi lalu menikah lagi dgn juragan Aji. Kata guru bahwa bisa ikut program beasiswa, guru tsb akan bantu persyaratan tsb. Kata guru bahwa bisa berdagang saat jam istirahat dan selepas pulang sekolah.

Panca tengah diluar menggambar masjid, Putri datang membawa kabar gembira bahwa tadi ketemu bu guru lalu bisa sekolah lagi. Panca berpikir lagi soal seragam kekecilan, sepatu bolong2. Putri akan pakai uang tabungan mereka,ditambah hasil jualan gorengan. Putri dan Panca ini sudah urus surat keterangan tak mampu agar bisa sekolah lagi ke Pak RT. Ibu mereka ditanyakan oleh pak RT, mereka hanya diam lalu pak RT memberikan uang utk membeli keperluan sekolah, Putri akan terima uang jika bekerja keras, Putri diperkenankan kerja dan datang tiap sore.

Putri ddan PAnca baru pulang dari pengajian di masjid hingga tiba hujan deras. Pak Ustad memberikan pesan khusus utk Putri dan Panca, Pak Ustad dengar dari Pak RT mengetahui mereka ingin sekolah, Pak Ustad menghimpun jamaah utk menggalang dana agar Putri dan Panca bisa sekolah lagi. Pak Ustad memberikan uang hasil galang dana itu. Putri berjanji akan membersihkan masjid dan ke Pak RT utk bantu2. Putri mengingatkan jika diberikan rejeki tetap harus bantu2. Pak Ustad bangga dgn cita2 mulia Putri dan Panca. Pak Ustad memberikan hadits, siapa yg bangun masjid maka Allah akan membangunkan rumah di surga.

Panca teringat akan ayahnya yg suka jemput saat ujan2an, Putri juga masih ingat akan kejadian itu. Saat mereka berjalan, liat ada ibu mereka naek mobil, ibu mereka melarang mendekat. Reva ini katanya lagi banyak uang, Putri menolak uang melaenkan kasih sayang ibu mereka. Reva ngeloyor pergi begitu saja dgn mobilnya.

Putri tengah sedang sedih sambil membuat gorengan, Putri ngelamun membayangkan ibu mereka di jalan tadi saat hujan2an, ibu mereka memberikan uang tapi Putri mengharapkan kasih sayang ibunya, bukan uang. Panca meminta Putri ini jujur, pasti kangen kepada ibu mereka.

Reva tengah baru saja pulang belanja, Aji menyodorkan ada kalung kepada Reva. Belum ada yg pernah membelikan kalung emas, menikah dgn Aji adalah pilihan tepat bagi Reva.

Putri berjualan gorengan ke sekolah, dilihat oleh teman2 di sekolah. Putri sendiri jualan nasi uduk. Teman2 Putri kebetulan berminat juga. Panca juga di hadapan teman2 SD-nya ditegur teman2 krn sudah mulai sekolah lagi, Panca membawa gorengan utk dijual, teman2nya pun berminat membelinya. Di sekolah masing2 pun Putri dan PAnca dapan nyambi jualan. Sore harinya Putri dan Panca membantu bersih2 di masjid dan juga bantu2 bersih di rumah Pak RT. Hingga mereka kumpulkan uang sedikit demi sedikit ini terkumpul kisaran 1.150juta.

Putri akan datangin ke teman ayah mereka soal informasi membangun masjid itu. Putri datang ke proyek bangunan bertemu dgn kuli utk menanyakan sebuah informasi, ketemu Pak Dana. Utk bangun masjid harus beli tanah, sewa pekerja, beli bahan2. Putri meminjam hp Pak Dana ke no hp yg dahulu diingatnya, ternyata no telf pak Aji. Yg angkat hp Pak Aji ternyata adalah Reva, ibu Reva sendiri. Reva berbicara soal akan membeli tanah, bangun masjid utk ayahnya. Reva mengenali ini suara Putri tetapi malah diam saja dan dimatikan. Tanah itu harganya sampai 100 juta, uang hasil kerja Putri dan Panca berarti msh kurang banyak.

Panca meletakkan gambar masjidnya di hadapan makam ayahnya sekaligus minta maaf di hadapan ayah mereka krn blm bisa bangun masjid utk ayah mereka. Putri menyemangati agar rajin belajar agar dapat kerjaan bagus, maka dapat bangun masjid utk ayah mereka.

Di suatu malam, Aji dan Reva sedang naik mobil. Tiba2 di depan ada orang seperti pingsan di jalan, ternyata orang tsb adalah komplotan begal. Aji kalah dalam pertarungan, Reva yg panik lalu melarikan diri dgn memacu mobilnya ini. Kebetulan ada Putri dan Panca kebetulan lewat ini menyelamatkan Aji dari para begal, memanggil warga sekitar, Putri ini malah celaka krn terdorong oleh para begal tsb hingga kepala terbentur batu. Para begal kabur krn takut dihakimi warga. Para warga membawa Putri ke RS.

Aji pulang dgn jalan kaki, teriak memanggil Reva, Aji menelepon Reva ini hingga telepon direject, ternyata Reva sudah membereskan pakaian, membawa harta benda hingga perhiasannya pergi. Semua uang dan barang berharga dibawa oleh Reva. Ternyata Reva sama jahatnya dgn para pembegal. Aji bingung mengapa semuanya terjadi. Mgkin hukuman krn tak bisa terimakasih kepada keluarga Rahman, malam ini kedua kalinya, nyawa diselamatkan oleh anak2 Rahman padahal Aji sempat kasar kepada anak2 Rahman. Aji pun datang ke ruang rawat, utk mengucapkan terima kasih krn telah menyelamatkannya. Aji dari dahulu hrsnya sadar kalau dahulu berterima kasih, yg ada malah menikahi ibu Panca dan Putri, Reva dikabarkan kabur membawa mobil dan barang2 berharga milik Aji. Putri dan Panca memohon agar memaafkan ibu mereka. Padahal ibu mereka jahat, mereka masih membelanya, sungguh mulia hati2 anak Rahman ini.

Beberapa hari kemudian, Panca dan Putri berada di kantor polisi, ibu mereka sudah ditangkap, Aji lah yg melaporkannya. Reva memohon agar Aji mengeluarkan dari penjara. Atas kebaikan PAnca dan Putri, maka ibu mereka dilepaskan juga. Gimana pun Reva ini tetap ibu PAnca dan Putri, tanpa Reva, mereka ga akan ada di dunia ini. Demi Panca dan Putri, Aji mencabut tuntutannya dan hari ini juga Aji mentalak Reva, Aji akan urus semuanya. Reva pun minta maaf selama ini sudah jahat, Reva janji akan bertobat dan mengurus Panca dan Putri.

Putri dan Panca berjalan bersama ibu mereka, melihat ada plank soal tanah dijual. Reva mengingatkan soal ada Putri menelepon utk beli tanah ini, Reva mengakui bahwa yg angkat telp itu hanya langsung matikan telp krn merasa itu hal sangat mustahil. Tak lama Aji berkata bahwa jika Allah berkehendak, tak ada yg mustahil, Allah menggerakkan hati Aji utk menyerahkan sertifikat tanah ini kepada Putri dan Panca, Aji kini sadar bahwa nyawa lebih berharga. Agar bisa membangun masjid utk alm Rahman yg dahulu menyelamatkan nyawanya. Para rekan kuli akan bantu Putri dan Panca utk bangun masjid, ternyata tak ada mustahil jika punya keiinginan yg kuat dan berdoa kepada Allah.

Beberapa bulan kemudian, masjid yg dibangun ini rampung juga lalu diresmikan oleh Pak Ustad dan dihadiri oleh Pak RT, Reva, Aji dan para kuli. Masjid ini diberikan nama Masjid Ar-Rahman,sesuai dgn nama alm Putri dan Panca. Dgn diresmikan masjid ini dapat bermanfaat bagi ustad sekitar. Para warga diperkenankan utk beribadah ke dalam. Reva ini malu kepada anak2nya krn selama ini telah mentelantarkan anak2nya lalu Reva minta maaf. Yg penting bagi Putri bahwa ibunya sudah bertaubat. Reva berjanji tak akan meninggalkan anak2nya lalu merawat anak2nya dgn baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online