RBH AKU HANYA INGIN SEKOLAH SPT ANAK2 LAINNYA (AGUSTI)

 RBH AKU HANYA INGIN SEKOLAH SPT ANAK2 LAINNYA (AGUSTI)

Tayang: 19 Mar 2021

Pemain
Amin : Abiyyu
Ranti : Jian Batari
Dino : Zeid Mujib
Bagas, ayah Amin, suami Ranti....?
Rizal....Rendy Penna
Intan...Citra Ambarsari
Pak Abbas....Alam Sambas
Kenzo Lorenxo Wang..pemaen extras anak
Rahman Tolles..pengepul

Amin ini di pagi hari akan senang bahwa akan daftar sekolah, tak lama ada Bagas, suami Ranti datang merampas uang yg harusnya utk daftar sekolah, setelah dirampas maka juga saat itu suami Ranti mentalak Ranti. Nikah hanya membawa petaka. Semua tabungan Ranti dibawa Bagas, mas kawinnya juga dibawa Bagas. Isi celengan Amin juga dibawa oleh Bagas.

Seminggu kemudian berlalu, Amin melirik ke sekolah. Ada anak lain yg menegur Amin mengapa tak sekolah. Alasan Amin adalah krn tak ada biaya. Ada anak lain menyerahkan buku untuk dibaca oleh Amin. Amin membacakan buku tsb. Amin berdoa agar diberikan otak cerdas agar bisa mencari nafkah utk ibunya ini.

Amin ini hanya ingin makan nasi dgn cabai rawit, kerupuk diberikan kepada ibunya, Amin hanya ingin makan pedas. Amin ga kepikiran sekolah lagi, asalkan bersama ibunya. Amin sebenarnya ingin sekolah tapi tak ingin tambah beban pikiran ibunya. Amin membacakan cerita dari sobekan buku, ttg bebek buruk rupa.Meskipun beda dari anak2 sekolah, bisa indah seperti angsa utk menggapai impian.

Ibu kontrakan sudah menagih uang kontrakan yg nunggak, suami Ranti sudah pergi. Ibu tsb akan menyewakan kontrakan ke orang yg bisa tepat waktu. Amin sudah ikhlas meninggalkan rumah kontrakan ini.

Saat Ranti dan Amin berjalan, ada mobil yg nyiprat yaitu Rizal, Rizal turun utk minta maaf. Intan mencegat Rizal utk turun hingga harus segera jalan. Sementara Ranti dan Amin baru dapat kontrakan baru, jika telat maka akan diusir dari kontrakan. Amin sendiri ingin cari uang utk bantu ibunya.

Amin kerja serabutan jadi tukang cuci piring dan bantu angkat2 belanjaan. Uang hasil kerja Amin ini tiba2 dirampas oleh preman, padahal utk diberikan kepada ibunya.

Ada seorang bapak yg sedang mengepul barang2 dari pemulung, Amin kebetulan mampir ke tempat pengepul itu melihat ada buku2 bekas. Amin ingin minta bukunya, ingin sekolah tapi tak ada duit. Amin ditawarkan kerja jadi pemulung, Amin diberikan gerobak utk memulung.

Ranti hanya bisa meratapi dan sedih liat figura foto mantan suaminya yg menyebabkan Amin tak bisa sekolah. Amin sendiri sudah ikhlas, asalkan bisa baca dan tulis sudah cukup.

Amin yg ketika memulung ini melihat ada ibu2 yg akan membuang buku2 bekas yg sudah sobek, Amin mengambil buku tsb. Ibu2 tsb melihat Amin itu sudah senang banget dapat buku bekas, dikira utk bungkus gorengan. Di depan rumah mewah ini, Amin melihat ada lowongan yg sepertinya bisa untuk ibunya kerja. Amin jg mungut buku ada di tong sampah. Para anak2 yg melihatnya ada yg mengejek krn kebauan. Seorang bapak pengepul memberikan buku2 bekas kepada Amin sesuai diminta, ada buku tulis kosong yg bisa dipakai. Dgn buku ini Amin bisa belajar meskipun tidak sekolah.

Ketika Amin seedang tidur, tiba2 lampu mati dan ada asap seperti ada kebakaran. Ternyata di kontrakan Amin dan Ranti ada kebakaran. Ibu2 pemilik kontrakan melihat rumah kontrakan kebakaran. Amin menyelamatkan ibunya dan mendorongnya di atas gerobak.

Ibu kontrakan membawa Ranti ke kantor polisi utk menuntut Ranti yg menyebabkan rumah kebakaran, sesuai dgn prosedur polisi maka Ranti di tahan dahulu. Ibu kontrakan tak mau tau alasan apapun dari Ranti, bisa krn lupa matikan kompor atau nyalakan lilin di tempat sembarangan yg menyebabkan kebakaran.

Amin datang ke ibu kontrakan memohon agar ibunya dibebaskan, ibu kontrakan ini tak mau membebaskan dgn alasan apapun. Tak lama datang lah Ranti didampingi oleh polisi, bahwa Ranti dibebaskan. Polisi menyelidiki bahwa rumah kebakaran bukan krn kelalaian penghuni, melainkan krn korsleting listrik.

Amin dan Ranti datang ke bapak pengepul, berkat gerobaknya ini jadi selamat. Gerobak pak pengepul jadi rusak. Amin menanyakan ada tempat tak terpakai, sbg gantinya mereka ingin kerja apa saja. Amin teringat ada papan lowongan kerja di depan rumah mewah. Ternyata Amin mengantarkan ibunya ke rumah mewah dimana Amin mampir, Dino sang anak pemilik rumah melirik anak bernama Amin itu biasa mungutin sampai. Rizal adalah pemilik rumah mewah tsb yg waktu itu melihat Amin dan Ranti hujan2an. Ranti dikira akan mengemis, padahal hanya ingin kerja. Rizal memperbolehkan Ranti utk bekerja. Intan tak suka dgn Amin dan Ranti. Dino takut barang2nya jadi bau sampah krn dipungutin. Yg Rizal tau bahwa Intan butuh ART. Intan menerima dgn syarat, Amin tetap ikutan bantu juga meski digaji hanya 1 orang.

Intan menempatkan Amin dan Ranti di gudang yg tak terpakai. Amin melihat ada buku di rak dan ada mainan bekas juga di gudang, Amin senang melihatnya siapa tau bisa dimanfaatkan. Ranti ikhlas menjadi ART asalkan bisa menyambung hidup. Pada esokan harinya ini ada Dino, anak majikan yg berangkat ke sekolah saat bapak majikan juga berangkat kerja. Amin sampai ditegur Intan krn bengong ngeliatin Dino sekolah.

Sebulan kemudian sudah berlalu, Dino merasa kesusahan dgn PR math-nya. Dino meminta tolong kepada Amin utk mengerjakan soal tsb. Amin mencoba mengerjakan soal2 tsb dgn mudah. Sementara Dino sedang asyik bermain game di hp. Kata Amin bahwa soalnya gampang, ternyata benar semua. Amin mengaku tak bersekolah, bisa baca dan berhitung diajarkan oleh ibunya. Dino menyerahkan tugas2 sekolah laennya kepada Amin atau akan ngadu ke ortunya agar Ranti dipecat. Amin terpaksa mengerjakan PR Dino agar ibunya ga dipecat.

Dino menunjukkan nilainya dapat 100 kepada kedua ortunya, Rizal dan Intan hingga memujinya bahwa Dino ini keren. Intan sampai foto dan update di sosmed. Amin memandangnya dari jauh tapi ga berani ngadu hal sebenarnya, takut ibunya dipecat.

Tiba lah saatnya Amin ini ultah, ibunya memberikan kado kepada Amin yaitu tas baru, dari gaji pertamanya. Ranti perlahan2 akan membelikan perlengkapan sekolah lainnya hingga tahun depan bisa sekolah. Amin mengaku dan jujur ke ibunya bahwa sebenarnya masih ingin sekolah.

Beberapa bulan kemudian, Rizal sampai memarahi Amin soal Dino tidak mengerti pelajaran sekolah. Amin mengakui krn disuruh oleh Dino agar ibunya ga dipecat. Rizal setuju dgn usulan Intan, bahwa ternyata memecat Ranti sbg ART, krn tak mau anaknya menjadi anak yg bodoh.

Amin mengakui perbuatannya ini bahwa diancam oleh Dino maka melakukan hal ini. Ranti menegur perbuatan Amin yg mengerjakan PR Dino, alasan Amin ini , kalau begini kata Ranti lebih baik Amin tak perlu sekolah. Ranti sempat khilaf sempet memarahi Amin, padahal Amin adalah anak yg lugu.

Di suatu jalan ada seorang bapak berjas naek mobil yg terkena sakit jantung hingga pingsan, Amin dan Ranti melihatnya lalu ingin menolong bapak itu, kata dokter bahwa beruntung ada Amin dan Ranti yg membawanya tepat waktu ke RS. Mereka ingin pamitan pergi, tetapi bapak itu memanggilnya dan memberikan uang, anggap ungkapan terima kasih. Ranti sendiri ikhlas membantu bapak itu, Ranti memang membutuhkan pekerjaan utk menyekolahkan anaknya.

Bapak itu bernama Pak Abbass yaitu pemilik sekolah swasta. Pak Abbass memberikan pekerjaan kepada Ranti menjadi tukang bersih2 di sekolah, disana disediakan tempat tinggal saja. Amin mengikuti tes hingga mendapatkan beasiswa lalu bisa sekolah kembali. Ternyata satu kelas dgn Dino, Dino mengejek soal pekerjaan ortu Ranti sbg ART. Guru menegur sikap Dino ini bahwa setiap orang berhak sekolah. Amin sendiri sampai ditegur anak2 laen yg mengajak main, bagi Amin bahwa membantu ibunya ini adalah bermain yg mendapatkan pahala.

Beberapa bulan kemudian sudah berlalu, Ranti melihat nilai Amin ini bagus semuanya, Amin senang bisa sekolah yg ada perpustakaannya. Ranti berharap seterusnya Amin dapat beasiswa terus.

Beberapa bulan kemudian, guru mengumumkan juara kelas kali ini adalah Amin. Dino dalam hati sebal kalau Amin jadi juara kelas. Amin pamit utk beritau kepada ibunya.

Ranti yg sedang berjalan melihat ada Bagas, mantan suaminya bersama perempuan laen. Bagas seperti pura2 tak kenal. Ranti ini ingin mengejar hingga terserempet motor lalu pingsan. Amin yg baru pulang sekolah memperhatikan ibunya ini tak ada, hingga mencari2 ke ibu warga sekitar.

Pak Abbas yg sedang di sekolah memperhatikan Amin sedang bengong dan ngelamun, Amin menanyakan ibunya yg apakah kemari tapi tak melihatnya, Pak Abbass tau soal Amin ini juara kelas. Amin sendirian begitu saja di rumah menunggui ibunya yg blm pulang, Pak Abbas juga minta bantuan guru2 dan polisi utk mencari ibu Amin.

Pak Abbas bersama Amin ke kantor polisi memantau perkembangan pencarian utk Ranti yg menghilang. Amin sedih dulu bapaknya meninggalkannya, kini ibunya yg pergi. Pak Abbas terus menenangkan Amin, apapun yg terjadi maka harus fokus kepada sekolahnya.

Ranti memang terbaring di RS tanpa sepengetahuan Amin. Amin sendiri mencari keberadaan ibunya sambil memegangi foto ibunya. Saat Amin di jalan melihat Dino yg naek sepeda ini meminta tolong hingga menghentikan sepeda Dino, Amin jatuh pingsan di jalan dgn kepala terbentur trotoar. Dino membangun2kan Amin yg pingsan.

Dino di RS ini menangis kepada kedua ortunya dan ada PakAbbas. Dino mengakui soal rantai sepedanya copot, sepedanya tak bisa dihentikan, Amin menolongnya hingga jatuh pingsan.

Ranti yg terbaring di RS ini teringat akan kejadian waktu itu melihat mantan suaminya bersama perempuan lain, lalu teringat akan Amin yg pasti akan mencari2nya. Saat Ranti yg di kursi roda, ternyata melihat ada Ranti. Ranti berkata bahwa baru saja kecelakaan, beberapa hari tak sadarkan diri.Ranti menanyakan soal Amin.  Amin ini katanya di ICU, kepalanya mengalami pendarahan. Dino mengakui soal Amin menolongnya saat itu lalu minta maaf krn ulahnya ini.

Amin terbaring di RS dgn dikelilingi oleh Pak Abbas, Dino, Intan dan Rizal. Pak Abbas memberikan hasil raport Amin, waktu itu Amin ingin menunjukkan tetapi Ranti tak juga kembali. Ranti bangga kepada Amin yg juara kelas dan juga krn menolong Dino. Intan dan Rizal minta maaf jika saat itu telah memecatnya, ini semua krn Dino, mereka semua menutup mata soal Dino meminta Amin utk mengerjakan PR-nya. Tak lama kemudian Amin pun sadar dari komanya. Keluarga Rizal minta maaf kepada Amin, termsk juga dgn Dino yg selama ini sudah jahil. Amin diharapkan cepat sembuh agar bisa sekolah lagi dan jadi juara kelas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online