RBH UTK APA AKU DILAHIRKAN, JIKA TAK PERNAH DIINGINKAN?* (ASEP)

 RBH UTK APA AKU DILAHIRKAN, JIKA TAK PERNAH DIINGINKAN?* (ASEP)

Tayang: 20 Mar 2021

Pemain
Zidan : _Keanu_
Winda : _Garneta Haruni_
Fandi : _Sean Hasyim_
Tika : _Laurenzia Arnes_
Bram : _Irfan Adrian_
Ayu..ibunda Angga
Indah Febrizha...majikan Fandi
Asep Harun..penghulu
Hesti Lauder..dokter kandungan

Ada seorang anak bernama Zidan yg sedang menjemur pakaian, melihat ada ibu2 laen yg menegur membawa anaknya bernama Angga yg sudah sekolah, anak seusia Zidan harusnya sudah sekolah. Zidan ingin sekolah katanya, kata ibu itu minta aja kedua ortunya utk disekolahkan Zidan sedih dan pengen sekali sekolah, kapan bisa disekolahkan.

Winda ini melihat beras habis, Fandi sendiri mengecek tak ada makanan. Winda minta uang lagi kepada Fandi, Fandi disuruh Winda utk cari kerja sampingan agar cukup. Uang Fandi sendiri tak cukup, padahal sudah kasih utk sebulan. Zidan ini menangis ke ibunya bahwa pengen sekolah seperti anak2 lain.

Fandi dgn mobilnya baru saja mengantar ibu majikannya, ternyata dompet ibu itu terjatuh. Fandi langsung ambil uang tsb, Fandi teringat akan kata2 istrinya yg ingin uang tambahan. Ternyata ibu tsb (Indah Febrizha) memergoki Fandi mengambil uang dari dompet, kalau ibu majikan tak kembali pasti uangnya sudah diambil. Fandi berkata butuh uang. Atas alasan apapaun, Fandi tetap dipecat.

Zidan ini makan hanya dengan ubi saja, yg dimakan masih kurang. Fandi tak lama pulang cepat, ditanyakan  apakah bawa makanan. Fandi berkata baru dipecat, krn dompet bu Rossa yg jatuh, Fandi ambil dan balikin, ambil dulu uangnya tapi kepergok. Winda tak menyuruh mencuri sama sekali. Fandi yg kesal ingin pergi meninggalkan istrinya. Winda ingin cari uang tambahan dgn cuci gosok, Fandi langsung pergi utk mentalak Winda. Fandi pergi begitu saja dari rumah dan tak akan kembali lagi.

Beberapa hari kemudian, Fandi ini padahal ingin jadi supir ini susah sekali, lowongan pada penuh. Sementara ada mbak2 yg bawa barang belanjaan sambil ditabrak mas2 yg nelepon, ternyata mbak itu adalah Tika yg mengenali Fandi. Tika menanyakan istri Fandi, Fandi mengatakan istrinya minta pisah. Tika sendiri blm nikah, sampai ditanya oleh Fandi. Lelaki yg disuka Tika waktu /sMA tak peduli, ternyata Fandi lah yg dimaksud. Tika ini punya toko sembako, menawari Fandi utk kerja di toko sembako.

Winda sedang di warung ingin ngutang krn anaknya blm makan, tetapi dilarang krn blm melunasi hutang yg kemarin. Tak lama ada mas2 yg sedang makan, bersedia melunasi hutang Winda. Pria tsb adalah Bram yg dikenali Winda. Bungkusin nasi dan ayam, yg awalnya hanya nasi tempe yg diminta Winda utk hutang ke warung.

Tika memperhatikan Fandi bekerja di toko sembako hingga jam 9 malam. Fandi sudah buat catatan pembukuan di toko lalu memberikan uangnya. Tika langsung memegang tangan Fandi begitu saja. Fandi akhirnya jujur bahwa suka kepada Tika dari jaman SMA, mengajak Tika utk menikah. Tika tentu bersedia menikah dgn Fandi.

Pada suatu malam, ada Bram yg masuk bertemu. Zidan keluar ini bersalaman dan kenalan dgn Bram. Bram memberikan makanan enak kepada Zidan. Bram memiliki suatu yg spesial, yaitu memegang tangan Winda. Dulu Bram pernah melamar Winda tapi ditolak demi bapaknya Zidan, Bram kini tak mau menyia2kan kesempatan ini. Bram memberikan cincin di tangan Winda. Bram janji akan terima Winda apa adanya meksi sudah memiliki anak. Winda pun menerima lamaran Bram. Bram dulu kalah dari Fandi, masalah anaknya gampang nanti bersama bapaknya saja.

Fandi pun menikah juga dgn Tika dan dinyatakan sah. Fandi merasa enak punya Tika, punya rumah dan toko, tinggal nebeng hidup saja. Saat bersamaan juga Winda menikah dgn Bram. Zidan pun senang punya ayah baru.

Selepas menikah ini, Bram memberikan uang bulanan kepada Winda. Winda ini ada hal mau dibicarakan soal Zidan yg butuh sekolah, Bram berkata soal ayah kandungnya masih ada, menyuruh utk bayarin. Bram ingin Winda atur utk Zidan bergiliran, agar ayah Zidan ga lepas tanggungjawab. Winda pikir bahwa Bram akan tulus, tapi ternyata perhitungan. Bram melihat ada Zidan menangis di kursi seperti mendengar pembicaraan dgn ibunya.

Tika dan Fandi sedang di dokter kandungan, Tika tengah sedang mengandung anak Fandi. Sepulang dari dokter kandungan ini Zidan dan Winda bertemu di jalan, Fandi memperkenalkan Tika ke Winda. Zidan ini berkata bahwa punya ayah baru dan ibu baru, Fandi baru tau kalau Winda sudah menikah lagi. Winda meminta Fandi berbagi waktu utk menampung Zidan. 3 hadi di rumah Fandi, 4 hari di rumah Winda.

Zidan ketika makan di meja makan berbicara kepada ayahnya soal kapan ingin sekolah, Fandi berniat utk mendaftarkan Zidan sekolah tapi ditolak oleh Tika krn toko tempat Fandi kerja adalah milik Tika, Tika ga mau uangnya dipakai utk menyekolahkan Zidan, biar diserahkan kepada Winda yg sudah nikah lagi, biar suami barunya tanggungjawab. Zidan bingung ketika berbicara soal sekolah ini, kedua ortunya berantem lalu memilih utk diam saja. Zidan sedih kedua ortu kandung dan tiri tak bisa membiayai sekolah, ayah dan ibunya ada 2, Zidan mendoakan agar hati mereka terbuka utk menyayanginya dan ada yg menyekolahkannya.

Bram dan Winda ini tengah baru pulang dari dokter kandungan, ternyata Winda ini sudah hamil secepat ini setelah mereka menikah, di saat ini Zidan baru pulang naek ojeg. Winda memberitau kalau dirinya hamil. Zidan berarti punya 2 adik sekaligus. Bram menyuruh Zidan mengerjakan pekerjaan rumah krn Winda sedang hamil.

Beberapa bulan kemudian berlalu, Tika pun akhirnya melahirkan bayi perempuan. Tika dan Fandi akan memberinama Kayla, Zidan juga berada di sampingnya. Tika menyuruh Fandi agar fokus ke anak barunya, Zidan disuruh pulang ke rumah ibunya.

Zidan datang ke ibunya yg baru melahirkan bayi perempuan, kini Zidan memiliki 2 adik perempuan. Bram kini menyuruh Winda agar fokus dgn anak perempuannya, Zidan seperti tak diharapkan. Zidan bingung selama ini salah apa.

Zidan berkata ke ayahnya ini krn memiliki 2 adik, Zidan disuruh ibu tirinya utk menyiapkan air panas utk adik Zidan. Kata Tika lumayan ada Zidan jadi bisa dibantuin. Zidan ini disuruh menuangkan air panas ke bak utk adiknya mandi. Zidan disuruh jaga Kayla sebelum diperbolehkan makan. Zidan ini padahal lapar sekali, dari siang tak dikasih makan.

Zidan yg sedang tidur pun dibangunkan Tika utk membuat susu Kayla lalu suruh susuin botol ini ke susunya, Zidan menyusui susu ke adiknya hingga tertidur hingga dimarahi oleh Tika dan dibangunkan.

Zidan menyapu halaman hingga batuk2, Tika akan menyuruh ibu Zidan utk ngobatin krn kalau di rumah akan menularkan Kayla. Zidan diminumin obat batuk oleh ibunya di rumah. Bram melihat ada Winda meminumui Zidan obat batuk. Katanya Zidan sakit lalu disuruh kemari, Bram merasa keberatan jika sulit ini disuruh ngurus. Zidan adalah anak Winda yg laen selain Cika. Bram takut jika Zidan menularkan ke Cika. Bram tak terima jika Zidan dalam keadaan sakit. Zidan bingung harus tinggal dimana, Tika tak memperbolehkan tapi Bram tak memperbolehkan tinggal. Winda sebenarnya tak tega, Winda melihat sesuatu ke arah rumah kosong seperti gudang, Zidan tak masalah tinggal di gudang. Winda memperingatkan agar tak muncul di hadapan Bram. Yg paling penting adalah Zidan bisa dekat ibunya. Zidan selalu mendoakan kedua ortu kandung dan adik2nya, Zidan hanya ingin disayang semua ortu kandung/tiri.

Winda terlihat Bram ini makannya kurang selera, sementara Zidan di kamar ini merasa perutnya lapar. Zidan menggambar sesuatu di kardus seolah2 itu adalah makanan, Winda menyisihkan makanan lagi untuk tengah malamnya lagi, padahal alasan dalam hati ini untuk Zidan. Lalu mulai esokannya Winda kerja cuci gosok agar dapat upah lalu bisa kasih Zidan makan.

Winda tengah sedang mencuci pakaian, Cika, anaknya ini menangis. Zidan diam2 ke tempat ibunya nyuci untuk membantunya hingga kelar. Winda ini bingung saat kembali, pakaian kotor tak ada, padahal itu pakaian tetangga. Ternyata pakaian tsb sudah dijemur di depan rumah. Winda tau ini pasti Zidan yg melakukannya, ini krn tau Winda sudah mengurus adik Zidan sendiri. Zidan pun sudah gak minta2 sekolah lagi ke ibunya.

Tika dan Fandi tengah sedang ramai melayani pelanggan di toko kelontongnya, Tika sambil menggendong anaknya yg sedang rewel. Fandi menyuruh Tika utk ke dalam meski toko sedang ramai, Tika meminta Fandi menghubungi Winda utk bawa Zidan ke toko utk bantu2. Alasan Fandi hanya kangen saja kepada Zidan, padahal ada maksud laen yg ga diketahui. Setelah Zidan ke rumah ayahnya, dikira ayahnya kangen tetapi malah suruh jaga toko. 

Pada suatu saat Tika melihat ada uang yg hilang di toko, Tika malah langsung menuduh Zidan yg ambil uang di toko, tadi pagi padahal ada. Fandi tak lama datang ke toko, Tika berkata tadi pagi ada uang ratusan ribu kini tinggal sedikit. Fandi berkata mgkin saja lupa naro. Tika menuduh Zidan ini disuruh ibunya utk mencuri, dengan ini maka Tika langsung mengusir Zidan  dari rumah dan jangan kembali. Zidan ini pulang dgn sedih krn dituduh mencuri, sandal pun putus disertai hujan deras.

Pada hujan2an ini Zidan pulang ke rumah ibunya, Zidan mengadu ke ibunya kalau dituduh nyuri uang Tika, padahal tak pernah nyuri setelah itu tak boleh menginap disana lagi. Fandi pun tak bisa membela apa2, Winda ingin samperin tapi Zidan mencegah agar Tika dan Fandi tak berantem. Winda ini bangga kepada Zidan yg baik utk menjaga perasaan Tika dan Fandi. Mumpung Bram belum datang dari kantor, Zidan disuruh masuk gudang dahulu. Zidan menggambar orang seolah itu ayah dan ibunya, Zidan punya 2 ayah dan 2 ibu tetapi tak ada satupun yg sayang kepadanya. Mereka pedulinya hanya kepada adik2nya. Sebenarnya Zidan ini utk apa dilahirkan jika seperti tak menginginkannya.

Genteng gudang bocor hingga airnya masuk, ini membuat kepala Zidan pusing dan badan demam. Bram ini tengah sedang memperbaiki pintu di rumah, Bram ternyata membuka pintu gudang. Zidan berusaha bersembunyi tetapi terjatuh dan ketahuan oleh Bram, Zidan sedang pusing dan diatas kardus. Zidan berkata diusir dari rumah ayahnya, Zidan mohon agar ayah Bram tak mengusirnya. Winda pun datang ke gudang. Bram kecewa dibohongi oleh Winda, utk apa kasihan kepada anak yg telah berebut Winda. Bram malah suruh Zidan lagi ke rumah ayahnya, di rumah ayahnya ga diterima, di rumah ini pun diusir. Bram marah kepada Winda, lbh baik memilih dirinya atau Zidan. Zidan akhirnya memutuskan utk pergi saja. Zidan memohon ayah tirinya agar tak memarahi ibunya, Zidan pun akhirnya pamit pergi.

Zidan keluar ini lapar tapi tak ada uang utk beli makanan, Zidan menemukan ada kotak pizza, ingin makan tetapi ada orang berlari hingga pizza tsb jatuh masuk selokan. Zidan ini lambat laun merasakan pusing kepala hingga jatuh di jalan, ada seorang ibu (Indah Febrizha) menemukan Zidan pingsan, ibu itu adalah mantan majikan ayah Zidan dahulu tanpa diketahui.

Zidan dibawa ke RS dan akhirnya siuman, ibu tsb menemukan di jalan. Zidan sudah ditangani oleh dokter. Ibu tsb ingin menghubungi ortu Zidan. Zidan berkata ada ortu tapi sudah pisah lalu punya keluarga masing2, jika ke rumah ayahnya maka diusir ibu sambungnya begitu juga sebaliknya, demikian Zidan curhat kepada ibu tsb. Ibu tsb dan alm suaminya ingin punya anak, hingga suaminya meninggal ini tak dikaruniai anak. Ibu tsb akan menampung Zidan hingga menyekolahkan Zidan.

Zidan dibawa ke rumah bagus oleh seorang tante, lalu mulai saat ini panggilnya ibu, bukan tante lagi. Zidan akan didaftarkan ke sekolah. Zidan senang dan sudah tak sabar ingin sekolah. Zidan bersyukur dalam solatnya bahwa doa dikabulkan agar bisa sekolah, Zidan mendoakan keluarga ortunya dan ibu angkat yg baik hati. Ibu baik Zidan melihat ada foto saat menaro susu Zidan ke meja, ibu itu bertanya ini siapa. Zidan menjawab itu ortunya, ibu itu bertanya apakah kenal Fandi. Ibu itu sebenarnya kesal kepada mantan sopirnya, tapi tidak kepada Zidan, lalu tak akan cerita kepada Zidan. Ibu (Indah Febrizha) pura2 tak begitu kenal dgn ayah Zidan.

2 minggu keudian berlalu, Fandi mendapatkan telf dari pacarnya, soal transferan ke pacarnya, berkata tak mau pergi krn istrinya galak. Fandi tak mgkin pisah krn butuh dgn uangnya, ternyata Tika semenjak daritadi nguping. Selama ini ambil uangnya utk pacaran dgn orang lain, uang toko hilang ternyata memang  Fandi yg ambil. Mulai saat ini Tika memutuskan utk pisah lalu akan usir Fandi. Fandi awal datang hanya bawa bajunya, pergi pun harusnya tak bawa apa2.

Fandi bingung akan kemana, jika ke rumah Winda, suami barunya akan marah, tak mgkin numpang hidup. Fandi yg lg jalan mengalami kecelakaan krn diserempet oleh mobil.

Winda berjalan sendirian, memikirkan keadaan Zidan, berpikir Zidan ada di rumah Tika dan Fandi. Winda melihat ada Zidan yg berseragam sekolah. Winda memanggil Zidan lalu Zidan menghampiri utk memeluk ibunya ini. Zidan terlihat sehat dan terawat, Winda mengira ayah dan ibu sambung Zidan ini sadar. Zidan mengaku bukan bersama ayahnya, Zidan membawa ibunya ke suatu tempat yaitu rumah ibu sambungnya yg baru. Ibu itu bercerita soal Zidan banyak cerita. Ibu baik tsb menasehati Winda. Winda berkata begini krn bergantung kepada suami barunya yg membuat tertekan. Hanya org jahat yg memisahkan anak dari ibu kandung. Winda pun takut jika ditertawakan orang krn gagal berumahtangga, utk itu Winda tak mau gagal.

Winda akhirnya pulang, Bram mengintrogasinya dgn marah. Bram mengira Zidan itu di panti asuhan, merasa Bram ini bebas tugas. Winda kecewa kepada Bram yg membuat terpisah dari anaknya. Winda jujur dan sudah gak tahan hidup bersama Bram. Winda meminta pisah dari Bram, lalu akan bawa Cika.

Winda pun berkata sudah pisah dari suami yg arogan, jika tak cinta kepada anak2 maka berarti tak tulis. Winda ingin bekerja di rumah ibu angkat Zidan, lalu menawarkan kerja di bagian pembukuan di perusahaan ibu angkat Zidan. Zidan dan Cika biar diurus, ibu tsb ingin lama punya anak. Winda minta maaf kepada Zidan krn membuat kecewa dan sedih. Zidan selalu memaafkan apapun yg ibunya lakukan, Zidan ingin bisa peluk ibunya setiap hari.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online