PB RIDHO IBUKU MEMBUKA PINTU GERBANG MASA DEPANKU (DIDIED)

 PB RIDHO IBUKU MEMBUKA PINTU GERBANG MASA DEPANKU (DIDIED)

Tayang:25 Mar 2021

Pemain
Imron kecil : Darren
Imron : Aiman Ricky
Umi Ratih : Linda Ramadhanty
Mba Marni (ibu Juned): Chacha Marissa
Juned : Najib Hergantara
Juned kecil : Daffa Hairas Banyu
Pak Marno (ayah Juned): Adi Chandra
Azka, Pacar Imron: Adam Vina Banyu
Komeng Kecil: Rabbani Rizky
Komeng Besar: Lodi Wiradinata
Badu Kecil: Giovany Benaya
Badu Besar: Raffi Elsya Pratama
Dicky Zecko..rekan kuli Imron
Bu Isa..Linda Leona
Pak Subhan..Asep Saefuloh
Pak Haji..Alam Sambas J.

Imron kini bekerja di sebuah project bangunan sementara ibunya menunggu di rumah sedang lapar. Ibunda Imron ini adalah tunanetra, krn tak ada makanan maka hanya minum air putih. Imron ini terlihat pucat oleh para kuli lain, Imron ini memang pusing dan terlihat belum makan. Ada ibu2 yg membawakan nasi bungkus utk paa kuli termasuk Imron. Imron ini rela lapar asalkan ibunya kenyang, ibu2 di proyek ini melihatnya.

Ada ketiga bocah yg memantau Imron sedang berjalan, mereka ingin ngerjain Imron. Imron yg sedang jalan ini didorong begitu saja. Nasi bungkusnya sampai jatuh ke tanah gitu. Imron berbohong jika sudah sarapan dari pagi.Umi Ratih seperti mendengar suara lapar Imron tetapi Imron malah merasa tidak apa2 lalu berangkat pergi ke proyek.

Juned ini disuruh cuci piring oleh bapaknya, Imron menawarkan diri utk cuci piring. Juned malah maen begitu saja, Juned malu kalau cuci mangkok. Pak Marno ingin memberikan uang banyakan tapi dicegat oleh Mba Marni. Pak Marno ini masih baik, tak seperti Marni. Imron hanya dikasih uang 5rb, tadinya 20rb. Tak lama Juned dkk merampas uang 5rb milik Imron. Ibu di proyek mengingatkan kalau lapar ini jangan kerja.

Umi Ratih ini bersyukur memiliki anak berhati emas tetapi tidak mengeluh. Ada seorang ibu yg dipijat olah tukang pijat (Linda Leona), lalu memanggil Lidya, anaknya. Ada yg merasa cocok dgn Umi Ratih. Tukang pijat tsb memberikan ongkos, upah utk ibu itu hanya sedikit. Berpikir bahwa uang tsb diambil saja, Ratih aja ga bisa melihat. Imron malah ingin temani uminya, ibu tukang pijat meminta pulang dgn alasan apapun tapi ternyata krn ada Imron, maka tak bisa ngakalin uang tsb.

Ratih datang ke tempat dimana akan diurut tsb. Bu Isa memberikan uang hanya sedikit tanpa diketahui. Ternyata hanya 15ribu yg dikasih itu. Bu Isa diamanatkan memberikan upah kepada Ratih, uangnya ditilap.

Imron yg sedang angkat keramik ini tiba2 jatuh hingga pecah, harga keramik yg pecah adalah 7 hari kerja. Imron ini sampai telat datang ke warung Pak Marno, dimarahi oleh Marni. Suatu saat Juned akan membuat Imron sering diomelin ibunda Imron. Imron melihat ada uminya jalan, menerima orderan bu Isa. Imron meminta izin ke Marni utk mengantarkan uminya, Marni seperti tak mengizinkan, berbeda dgn pak Marno yg baik hati, mengizinkan Imron mengantarkan uminya. Imron katanya sering diberikan uang lebih oleh Pak Marno. Saat Imron menuntun ibunya, ada Juned dkk mengejek lalu menyenggol dgn sepedanya.

Marni ini kembali melihat ada mangkok masih pada kotor dan berantakan belum dicuci, Marni ini sampai ngomel2. Imron pun akhirnya kembali juga. MEmang Juned yg acak2 dan ngerjain Imron. Sementara Umi Ratih sedang melayani pelanggan, diantar oleh bu Isa. Pelanggan merasa cocok dgn tukang pijat rekomendasi bu Isa. Soal pembayaran ini diserahkan kepada bu Isa, saran bu Isa, harusnya diserahkan kepada Ratih langsung. Bu Isa berbohong soal uangnya itu 70ribu, Bu Isa memuji ini krn pijitan Ratih bagus. Ratih ini mudah dibohongi, biar cepat kaya bagi Isa.

Bu Ratih sedang berbelanja ke warung lalu memberikan uangnya ini kurang, dikira bu Ratih ini uang 70ribu, ternyata hanya 10 ribu. Ibu warung jadi gak mau melayani umi Ratih krn membuang2 waktunya. Pada malam hari Bu Isa datang malam2, Imron memndangnya aneh. Imron bertanya apakah uang yg dikasih ini 70ribu, soalnya pas ke warung diomeli tukang warung, ternyata uang 10ribu. Umi Ratih ini dipanggil, mengakui bahwa ke warung ini uang hanya 10ribu, Bu Isa tersinggung krn dituduh membohonginya, padahal ada orderan pijat tapi dibatalkan.

Tiba lah saatnya gajian, Imron dan para pegawai dibagikan. Imron bersyukur dan ingin memberikan uang tsb kepada Umi. Imron ingin beli mie ayam utk Umi di pak Marno, Pak Marno malah ingin menggratiskan. Juned menyelinap diam2 mumpung di belakang ga ada orang, Juned tau ibunya simpan yang dimana. Marni mengecek uang di dompet tak ada, maka Imron dipanggil. Imron ini padahal daritadi cuci mangkok. Bu Marni menemukan ada uang banyak, padahal itu uang gajinya jadi kuli bangunan. PAk Marno minta maaf jika tak bisa membantu Imron. Baru ingin kasih kejutan utk uminya, uang keburu diambil.

Pada esokan harinya ini bu Isa hanya bisa mengantarkan sampai ke suatu tempat, Ratih ini diberikan hanya 20ribu, Isa berbohong bahwa hanya 50ribu, upah aslinya 100ribu. Isa ingin borong mie ayam di Pak Marno kalau sering2 bisa bohongin Ratih, Isa malah seperti orang kelaparan ini makannya rakus seperti keselek lalu ditolong oleh para warga di resto, Isa sampai kejang2 begitu saja.

Imron dan uminya berjalan melihat ada Bu Isa yg tersedak hingga kejang2. Imron teringat akan Isa termakan tulanya sendiri, makan hasil keringat Ratih. Imron tak bisa menyenangan uminya krn dituduh ambil. Esokan harinya ini Imron dimarahin oleh Marni krn dituduh curi uang, uang yg di kantong adalah duit gaji sisa di proyek. Padahal Juned yg ambil uang warung, umi Ratih ini merasa ada firasat buruk terhadap Imron.

Imron berjalan dgn sandal jepit yg putus, Juned kesal krn diadukan ke ortunya kalau Juned ambil uang. Juned dan anak buah ingin ngeroyok tapi malah Juned yg kepalanya berdarah.

Marni datang2 langsung ke rumah umi Ratih , meminta gantirugi utk uang berobat anaknya. Padahal Juned sendiri yg kepalanya terjedot tembok sendiri saat mau nonjok Imron. Akibat tak punya uang, Imron harus kerja di warung Marni selama sebulan tanpa digaji sama sekali.

Imron sedang solat di musholla, Juned dari kejauhan memperhatikannya hingga beberapa tahun kemudian saat Imron dewasa ini Juned selalu memperhatikannya. Imron sedang bersama Azka di depan masjid. Imron ini ternyata sedang deketin gebetan Juned yg bernama Azka.

Marni ini mengingatkan ka Marno agar uang di laci ini diambil krn takut diambil oleh Imron. Padahal belum liar langsung yg ambil uang tsb. Imron disuruh Marno utk bikin mienya sendiri, diberikan gratis. Imron pulang melihat uminya ini duduk di bawah. Umi Ratih dari kamar mandi ini kakinya kepeleset.

Imron tengah sedan membersihkan halaman masjid, Juned dkk ngerjain Imron. Saat ingin menghajar Imron, Azka menghentikannya. Azka ini tak mau bicara dgn orang yg tak memiliki sopan santun seperti Juned. Imron tetap sabar menghadapi Juned.

Juned membawa teman2nya ke suatu tempat dimana Imron sering lewat, Juned langsung menghajar Imron begitu saja lalu keroyok. Ini krn Imron mendekati Azka, cewe yg disukai oleh Juned, padahal Imron tak ada hubungan apa2 dgn Azka. Imron ini mengaduh sampai terdengar oleh uminya, Imron mengaku bahwa diancam oleh Juned, uminya menasehati agar tak membalas kejahatan dgn kejahatan, yaitu utk mendapatkan berkah tsb, umi Ratih menasehati agar Imron menjauhi Azka agar Juned tidak menjahatinya.

Imron kini tengah sedang mencuci mobil di sebuah rumah, rumah Pak Haji. Juned menjailinya diam2 dgn melempar sesuatu krn jahil. Pak Haji bisa memakluminya ini. Azka kebetulan lewat di dapan warung mie ayam bakso Pak Marno, Imron lah yg melayaninya. Barang2 utk mie ayam ini habis, Marni dan Marno ini berangkat utk beli keperluan. Azka sempat digodain oleh Juned dkk, Azka sama sekali tak terpengaruh.Sikap Azka tetap dingin dan jutek kepada Juned.

Warung Mie ayam bakso ini ramai, tiba lah azan ini Imron ingin solat, Juned diminta jaga warung.  Ini lah kesempatan Juned utk mengambil uang warung. Marni dan Marno ini baru pulang, Imron mengatakan dagangannya ramai. Marni sempat tau bahwa Imron akan menuduh Juned lagi. Mulai saat ini Imron tak diperkenankan kerja di warung mie ayamnya Marno.

Imron kini bingung kemana lagi mencari tambahan uang, uminya keluar mendengar Imron seperti mengeluh. Imron berkata soal tak diperbolehkan kerja di Pak Marno, bu Marni menuduh Imron mencuri.

Pada suatu malam ada Juned dkk beraksi mencuri di suatu rumah yaitu mencuri ayam, ternyata ayamnya itu hilang. Bapak pemilik rumah ini mendengar suara ayam. Juned dkk menaruh ayam tsb di depan rumah Imron lalu beranjak pergi. Bapak pemilik ayam melihat ada ayam di depan rumah Imron. Bapak tsb bernama Subhan datang marah menuduh Imron yg mencuri uang.

Ada jemaah yg mengadu ke Pak Haji soal Imron ini mencuri ayam, Pak Haji tetap percaya kepada Imron, ini mungkin krn ada tak suka kepada Imron. Di rumah Pak Haji ada Juned dkk ingin ngerjain Imron tapi Azka mengetahui niat Juned. Azka menyuruh melumuri lumpur tsb ke muka mereka atau diteriaki maling.

Di sebuah masjid ada Juned dkk ketahuan mencuri kotak amal. Juned menyerahkan balik kepada Imron yg berada di masjid. Seorang bapak yaitu Pak Marno ada saksi bahwa Imron tak bersalah, ternyata malah Juned yg bersalah.

Ada kejadian heboh, bu Marni datang ke rumah teriak2. Bahwa Imron mencuri kotak amal masjid hingga para ibu warga sekitar ini heboh. Imron disidang di dalam masjid bersama para jamaah masjid. Pak Haji masih belum jelas cerita yg sebenarnya. Pak Marno datang memberikan kesaksian, yg mengambil adalah Juned dkk. Marno ikhlas jika anaknya dibawa ke polisi bersama teman2nya. Marno yg menyaksikan sendiri, MArno takut kehilangan keberkahan Allah, Marno ini jujur bahwa belajar dari Imron yg selalu berbakti kepada ibunya. Pak MArno sendiri tak pernah berbakti kepada ortunya. Pak Marno minta maaf atas nama istri dan anaknya ini. Pak Marno akan pamit pulkam utk merawat ortunya, warung mie ayam akan dihibahkan kepada Imron. Juned dkk juga minta maaf kepada Imron. Pak Haji ini ingin menyumbangkan salah satu rukonya kepada Imron dengan syarat jika usahanya maju maka harus kuliah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online