PB KISAH IBU BUTA PENJUAL TAKJIL BERHATI MULIA* (TOTO)

PB KISAH IBU BUTA PENJUAL TAKJIL BERHATI MULIA* (TOTO)

Tayang:3 Mei 2021

Pemain 
Bu Sarmi : _Raslina Rasidin_
Hasan : _Raeshard_
Indah : _Laurenzia Arnes_
Gilang : _Keanu_
Alex Jonson..dokter
Rita Efidayani..dokter

Bu Sarmi ini adalah penjual kue keliling, Hasan sendiri baru saja lulus SMA. Hasan ini ingin kuliah tapi Bu Sarmi menyarankan utk kerja dahulu, Hasan ini malah marah dinasehati, alm ayah Hasan memang ga meninggalkan apa2, yg bu Samri lakukan hanya bisa berjualan kue. Biaya sekolah anak adalah urusan ortunya, jika Hasan jadi sarjana maka merasa akan dapat pekerjaan lbh bagus, drpd lulusan SMA nanti jadi pekerja kasar. Hasan akan dapat kerjaan lbh baik, kehidupan lebih baik dan bekecukupan drpd jualan seperti ini hanya capek2in saja.

Bu Sarmi dgn giat mengolah bahan2 utk membuat kue hingga memaksakan diri agar Hasan bisa kuliah. Pada esok paginya Hasan dimintai tolong oleh bu Sarmi utk bantu jualan krn seharian capek, Hasan malu dan gengsi berjualan kue, alasan Hasan ingin belajar utk ujian masuk universitas. Padahal bisa jualan dan pulangnya bisa belajar. Hasan menolak permintaan ibunya. Bu Sarmi akhirnya berjualan sendirian saja. Bu Sarmi mengalami pusing kepala, tiba2 saja ada motor melintas hingga bu Sarmi mengalami kecelakaan. Kata dokter, benturan terjadi di tulang ekor, kemungkinan besar Bu Sarmi mengalami kebutaan.

Hasan menuntun ibunya yg buta ini pulang ke rumah, bu Sarmi memang blm terbiasa dgn tongkatnya itu. Hasan harus bayar uang pangkal kuliah krn baru saja diterima di universitas, Hasan gak mau tau krn minggu depan harus bayar. Dgn keadaan tunanetra ini bu Sarmi tetap berjualan kue keliling, bu Sarmi ditanyain anaknya kemana gak ikutan bantu. 

Bu Sarmi yg berjualan ini mendengar ada anak pemulung yg lapar, bu Sarmi malah menggratiskan kue tsb. Hasan jg kebetulan di lokasi yg dekat taman. Hasan bertanya ke ibunya yg memberikan kue gratisan, padahal penghasilan pas2an. Hasan ini kuliah lancar krn belajar, bukan krn sedekah, ucap Hasan dgn takabur ke ibunya. Hingga beberapa tahun kemudian akhirnya Hasan dapat lulus kuliah dan diwisuda. Hasan sendiri bisa diterima di sebuah perusahaan. Dari kejauhan datang lah perempuan bernama Indah, yaitu pacar Hasan.

Beberapa bulan kemudian, hubungan Hasan kian dekat dan sudah direstui oleh kedua ortu Indah. Hasan mengajak Indah utk menikah, Indah seperti ragu2. Indah ini mau nikah dgn Hasan krn saling cinta, yg gak mau itu adalah disuruh urusin ibu Hasan krn ga bisa melihat, yg ada malah menyusahkan. Jika Hasan ga mau meninggalkan ibunya, maka disuruh lupakan Indah. Hasan pun akhirnya setuju hingga beberapa wkt kemudian, Hasan menikah dgn Indah, ibu Hasan pun turut hadir di acara pernikahan Hasan. Kali ini Hasan berbicara kepada ibunya bahwa ibunya ga perlu ikut, mulai sekarang Hasan ga bisa memberikan bulanan ke ibunya krn hrs bayar cicilan rumah, menafkahi istrinya, takut merasa kekurangan. Bu Sarmi pun bisa menafkahi diri sendiri. Bu Sarmi ini ga merasa ditipu oleh pelanggan meskipun keadaan buta, mempersilahkan pelanggannya utk ambil kembaliannya sendiri.

Hasan ini baru saja gajian, ada bu Siti, tetangga ibu Hasan menelepon bahwa ibu Hasan ini sakit. Vertigo bu Sarmi ini kambuh, bu Siti menegur sikap Hasan yg ga mengurus ibunya. Hasan ingin bawa ibunya ke rumah, Indah malah menolak, pdhl Hasan sudah bujuk2 bahwa urusan ibunya adalah urusannya. Hasan berbicara ke Indah, bawa ibunya krn ga enak dgn tetangga. Baru saja Bu Sarmi datang ke rumah, Indah sudah menanyakan berapa hari lagi dan kapan pulang. 

Bu Sarmi ini solat sambil mendoakan Hasan, selepas solat ini vertigo kambuh hingga pingsan saat baru kelar solat. Hasan baru membawa ibunya berobat dan pulang lagi, kata dokter ini vertigo dan sudah diberikan obat. Indah menanyakan uang yg dikeluarkan, yg ada malah dikomplain Indah, hrsnya uang itu utk belanja. Bu Sarmi blm lagi membuat masalah, saatnya dipanggil makan ini, bu Sarmi memecahkan vas bunga kesayangan Indah. Hasan akan mengantarkan ibunya pulang krn kondisi sudah lebih baik. Mulai saat ini Hasan akan biarkan ibunya tinggal sendiri dan menafkahi diri sendiri, krn ga akan membiayai ibunya lagi.

6 tahun kemudian sudah berlalu, Bu Sarmi berjualan keliling dan menafkahi diri sendiri tanpa dibantu oleh Hasan. Ibu2 ada negur Sarmi, mengapa masih berjualan padahal Hasan sendiri sudah sukses. Ada yg lihat bahagia bersama anak dan istrinya, Bu Sarmi sendiri baru tau jika Hasan sudah punya anak, berarti Bu Sarmi sudah punya cucu. Bu Sarmi mangkal di sekolahan hingga ada seorang anak yg ignin beli, anak tsb memberikan uang pas. Tanpa ketahui anak tsb bernama Gilang, masih TK, yaitu cucunya. Ternyata kuenya ini enak kata Gilang. Bu Sarmi membonuskan kue satu lagi.

Gilang pulang ke rumah membawa kue yg dibeli di depan sekolah, Hasan melihat ada kue kesukaannya. Hasan merasa rasanya gak asing, seperti kue buatan ibunya. Indah sendiri merasa enak dgn kue tsb. Gilang cerita bahwa penjualnya adalah nenek2 tunanetra. Hasan yg menduga pasti ini ibunya. Hasan ga akan bilang itu neneknya. Bu Sarmi selalu mendoakan yg terbaik utk Hasan, berharap bisa bertemu dan memeluk cucunya sebelum ajal menjemput.

Esokan harinya lagi, Gilang bertemu nenek tunanetra yg waktu itu. Gilang malah ingin beli kue bu Sarmi lagi.Gilang sempet berbicara dgn bu Sarmi, menanyakan dulu punya anak ini. Gilang malah menduga anak nenek tsb itu durhaka, esokan sudah puasa, Gilang takut ga bisa beli kue nenek Sarmi lagi. Hasan di mobil bersama Indah, melihat ada Gilang, anak mereka bersama seorang nenek yg ga disangka adalah bu Sarmi. Gilang langsung ditarik pulang oleh Indah ke dalam mobil. Gilang padahal ingin memperkenalkan nenek tsb, kata Indah ini ga penting. Gilang merasa kasihan dgn nenek yg tinggal sendirian, ga bisa melihat krn jualan kue utk anaknya sekolah tapi malah tertabrak. Anaknya ga mau merawat nenek itu, Gilang bertanya apakah itu durhaka. Gilang berkata jika sudah besar akan merawat papa dan mamanya jika sudah besar nanti, andai saja pnya nenek yg pintar bikin kue seperti nenek tsb. Indah malah jadi marah dan emosi setelah mendengar masalah bu Sarmi.

Tiba lah akhirnya bertemu Ramadan lagi, bu Sarmi kini sahur sendirian. Bu Sarmi akan berjualan takjil keliling di bulan Ramadan ini. Gilang membangunkan sahur utk papa dan mamanya, mereka berat utk bangun. Gilang mengingatkan apa kata guru agamanya.  Selama bulan puasa ini sekolah libur, Gilang malah jadi kangen ama nenek2 penjual kue itu. Padahal nenek tsb bukan nenek Gilang kata Gilang, tetapi Gilang bingung bisa sayang dan kangen kepada nenek itu. Hasan berkata dalam hati, ini lah ikatan batin krn bu Sarmi yg dimaksud memang nenek Gilang.

Indah asyik belanja macam2, Hasan sendiri baru pulang uring2an krn kantornya bangkrut sehingga akan di-PHK, hingga beberapa wkt kemudian ada pihak leasing yg akan menaik mobil Hasan krn sudah 3 bulan nunggak, padahal Hasan merasa sering ksh uang ke istrinya. Indah pakai utk kebutuhannya sendiri. Uang pesangon disarankan Hasan utk buka usaha online shop.

Bu Sarmi suka menitipkan takjil ke masjid, sementara ada ibu2 laen yg jualan takjil ini blm ada yg laku. Bu Sarmi berjualan takjil di dekat lapak pesaingnya, meskipun ga bisa meliaht ini tetap enak katanya. Ibu tsb memarahi bu Sarmi krn dagang di tempat tsb, maka dagangan ibu itu jadi ga laku. Takjil bu Sarmi ini masih banyak yg blm laku hingga hujan deras, lalu akhirnya ada juga seorang bapak yg memborong semuanya utk diberikan ke anak yatim.

Indah menelepon2 ke seseorang, jangan2 nomor diblokir. Indah merasa ditipu customernya. Orang tsb awalnya beli barang tepat waktu. Hasan mengingatkan ini lah kalau terlalu percaya pada orang, awalnya baik. Baik Hasan dan Indah sama2 stress. Uang pesangon pun menipis.

Ada anak pemulung yg lapar, ibu pemulung ini barangnya blm laku. Bu Sarmi kebetulan lewat dan mendengarnya lalu memberikan takjil secara gratis. Hingga tiba lah saatnya buka puasa, Gilang mengingatkan papa dan mamanya utk baca doa buka puasa.

Hasan ini belakangan merasakan dadanya sakit. Gilang mengajak papanya taraweh. Gilang memperhatikan papa dan mamanya ga pernah solat taraweh lalu mengingatkan kata guru ngajinya bahwa apapun keadaannya ini tetap solat taraweh.

Gilang mengajak papa dan mamanya taraweh di masjid, seorang ustad memberikan tausiah soal berbakti kpd ortu ini membuat hidup menjadi berkah. Hasan teringat akan perbuatan dahulu kepada ibunya, Hasan teringat ibunya msh hidup, hari lebaran hanya berkunjung ke rmh mertua. Hasan teringat ucapan Gilang di mobil saat menjemput Gilang di sekolah. Hasan merasa hidupnya seperti titik terendah, uang Hasan jadi habis2an, Gilang memperhatikan papanya ini menangis. Hasan berkata ke Gilang jika sudah sukses nanti agar jangan melupakan dirinya.

Hasan kini berbicara ke Indah ingin ke rumah ibu Hasan, sekalian ingin jenguk, memperkenalkan Gilang ke neneknya. Indah menolak, Hasan tetap ingin kali ini bertemu ibunya.  Hasan ingin menebus kesalahan ke ibunya. Indah teriak keras bahwa sudah bilang tidak mau, dada Hasan pun mendadak sakit. Bu Sarmi merasakan ada firasat tak baik soal Hasan.

Hasan kini dilarikan ke RS dan terbaring di RS, kata dokter bahwa Hasan terkena serangan jantung. Hasan bermimpi soal ibunya yg bertanya mengapa Hasan ga pernah menghubungi atau mencari ibunya. Hasan pun siuman menanyakan ibunya kemana. Hasan meminta Indah sbg permintaan terakhir yaitu bertemu ibu Hasan. Indah pun akhirnya mendatangi rumah ibu Hasan, Indah memberitau jika Hasan berada di RS krn serangan jantung dan sempat koma. Setelah siuman menyebut nama ibunya.

Bu Sarmi kini dapat menjenguk Hasan di RS, Hasan kini meminta maaf kepada ibunya krn ga pernah peduli dgn ibunya ini. Hasan malah berwasiat jika nanti meninggal, maka donorkan kedua matanya utk ibunya. Hasan mengingatkan ke Indah, jika Gilang sudah dewasa nanti. Apakah mau nanti disia2kan oleh Gilang. Indah pun akhirnya minta maaf kepada bu Sarmi. Tak lama setelah itu Hasan meninggal dunia.

Beberapa waktu kemudian, Bu Sarmi menjalani operasi transplantasi mata dari alm Hasan, anaknya, hingga bu Sarmi dapat melihat lagi dgn normal. Donor mata dapat berfungsi dgn baik. Gilang dapat meliaht neneknya ini, Gilang memperkenalkan yg dahulu beli kuenya. Ternyata Bu Sarmi baru sadar jika Gilang adalah cucunya. Bu Sarmi ini meski ga bisa bertemu anaknya, kini bisa bertemu cucunya. 

Bu Sarmi datang bersama Indah dan Gilang di makam Hasan, Bu Sarmi bersyukur bisa bertemu cucunya tapi sedih krn harus kehilangan Hasan. Mereka berdoa di makam Hasan agar diberikan tempat terbaik di sisi Allah, berkat mata Hasan, Bu Sarmi kembali dpt melihat dunia, memandang cucunya yg soleh. Bu Sarmi berjanji dgn mata Hasan maka akan terus melihat dan menjaga anak dan istri Hasan.

Komentar

  1. Daftar Kesini YUKK!

    Bonus Rollingan dibagikan setiap minggunya.

    MUSEUMPOKER dan MUSEUMAYAM merupakan stius agen judi terpercaya yang menyediakan berbagai permainan menarik seperti :
    - Sportsbook
    - Live Casino
    - Poker Online
    - Slot
    - Sabung Ayam

    Keduanya memiliki bonus dan cashback yang cukup menarik seperti :
    - Bonus Win 7x - 9x Beruntun Sabung Ayam
    - Bonus 7x Lose Beruntun Sabung Ayam
    - Cashback Mingguan Up To 10% Sabung Ayam
    - Bonus Rollingan Mingguan 0.5%
    - Bonus Harian Poker, dan masih banyak lainnya.

    Minimal deposit adalah Rp 25.000,- dan Minimal withdraw adalah Rp 50.000,-

    Didukung oleh bank ternama dan E-Wallet di indonesia, guna mempermudah Anda untuk bertransaksi.

    Pelayanan MUSEUMPOKER tentunya 24 Jam NONSTOP melayani Anda semua ^^

    Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi CS Kami Di :
    WA : +62-8226-7932-581

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online