PB KETABAHAN ASISTEN RMH TANGGA YG BERHASIL JD SARJANA

PB KETABAHAN ASISTEN RMH TANGGA YG BERHASIL JD SARJANA* (DIDIED)

Tayang: 21 Jun 2021

Pemain
Gendis : _Nabila LIDA_
Bu Niken : _Kartika Waode_
Pak Adi : _Ade Setiawan_
Putri : _Bebby Hatami_
Bu Rasti : Wisma Euis
Bu Mila : Citra Angel
Pak Usman : Ari Mio
Wati : Nickma
Tono : Istralian
Endi Utomo...Dosen
Rita Efidayani.. ibu kontrakan
Nenny Christiny..ibu warung

Gendis ini awalnya bekerja sbg tukang ojek dgn motor peninggalan alm ayahnya, sementara Bu Rasti, ibunda Gendis krj di sebuah warung makan. Gendis ini beberapa jadi tukang ojeg selalu apes, pertama yaitu pernah menjatuhkan kue tart seorang ibu krn motornya nyaris menabrak motor lain, berikutnya Gendis pernah hampir kena begal dan untungnya ada warga yg menyelamatkan. Hal ini membuat bu Rasti khawatir jika Gendis masih jadi tukang ojek, tp gmn pun ini adalah pilihan hidup satu-satunya agar bisa kuliah tanpa membebani ibunya. Rekan ibu-ibu di warung tempat kerja bu Rasti bahkan meremehkan Gendis yg akan kuliah, krn buang2 waktu dan uang saja, tokh nanti akan jadi ibu rumah tangga juga. Gendis ga peduli atas ucapan ibu-ibu tsb krn gimanapun akan kuliah tanpa hrs membebani ibunya.

Ibu kontrakan sudah menagih uang kontrakan tetapi blm ada uang utk bayar. Bu Rasti melihat ada motor ini hrsnya dijual, kata bu Rasti hrs bisa ikhlas meski ini peninggalan alm ayahnya.

Gendis yg sedang berjalan ga sengaja bertemu Mila dan Usman, Gendis sendiri baru lulus SMA. Mila menawarkan ada kerjaan entah mau atau gak, semenjak Mila melahirkan ini maka pekerjaan terbengkalai. Jadi pekerjaan ada beberes rumah. Jika sudah kelar maka sorenya bisa pulang. Usman akan mengupah sejuta per bulan

Gendis dgn tekun membersihkan rumah Mila dan Usman, menyucikan baju di rumah. Gendis diberikan makanan oleh Mila utk dibawa pulang.

Beberapa Minggu kemudian berlalu, Mila ada acara makan, ingin menitipkan Kayla, bayinya kepada Gendis. Belakangan ini Gendis ini baliknya jadi sering malam, awalnya bersih dan beres2 rumah, ditambah masak dan jaga anak Mila, upah ga ditambahin. Gendis ini krj hrs ikhlas.

Esokan harnya Gendis sedang mengepel, tiba-tiba ada Kayla yg memangis. Kayla ini lebam krn terjatuh kata Gendis. Pak Usman liat  Kayla nangis dan demam. Alasan Mila ke Usman bahwa tadi tinggal mandi sebentar ke Gendis, Gendis lagi nonton TV lalu Kayla terjatuh. Pak Usman memanggil Gendis lalu memarahi. Mulai hari ini Pak Usman memecat Gendis. Gaji terakhir 500rb anggap lah ganti-rugi biaya berobat anaknya, Gendis ini baru kerja 2 bulan sudah dipecat, pdhl sedang mengumpulkan uang kuliah.

Ada ibu-ibu sedang bergosip di warung tempat bu Rasti kerja, ada yg sedang butuh ART di sebuah perumahan dan Bu Rasti yg mendengar ini ingin cari informasi alamat, kebetulan Gendis sedang mencari pekerjaan, Bu Rasti mencari informasi pekerjaan hingga dapat sbg ART di rumah Pak Adi. Bu Niken mencari yg nginep, bukan PP. Bu Niken sudah memiliki ART lain bernama Wati. Gendis jadi ART utk nabung agar bisa kuliah.

Putri ini pulang sekolah malah ngeloyor begitu saja hingga dimarahi Bu Niken dan Pak Adi, Adi sendiri sibuk kerja hingga ga ada waktu utk anak, Niken sendiri juga suka sibuk dan pergi sendiri.  Hasil ngepelnya kinclong, cucian bajunya bagus. Putri sempat sebut masakan Wati ini ga enak, Putri ditegur Pak Adi krn main hp terus.

Putri mengeluh pagi2 soal ga ada sarapan sampai teriak, harusnya Wati yg menyiapkan sarapan tapi kepalanya sakit. Wati meminta Gendis utk siapkan sarapan. Wati malah senyum2 liat Gendis kerja, lalu meminta Gendis jg cucii  baju. Wati merasa enak punya asisten seperti Gendis.

Niken kerjanya hanya arisan saja, Putri meminta mamanya utk menemani. Kata Niken bisa minta temen dan di sekolah harusnya nyimak. Gendis memperhatikan Putri mengerjakan PR, Gendis membantu jawab dan ternyata benar setelah Putri telf temannya. Gendis malah mengajarkan Putri saat belajar. Gendis ini memang menyukai Math. Putri sendiri malah ga bisa solat saat Gendis dengar suara azan dan mengajaknya solat, Gendis mengajarkan Putri utk solat jg dan membaca doa utk kedua ortu. Putri curhat ingin solat berjamaah bareng keluarganya.

Putri ini datang ke papanya utk solat berjamaah saat subuh, Niken dibangunkan tp masih ngantuk. Niken mendengar soal Putri ajak solat berjamaah. Niken dan Adi pun ikutan solat berjamaah, Adi berdoa dan bertobat krn ga pernah ajak keluarga utk solat. Adi di meja makan menegur Niken, hrsnya yg mengajarkan Putri itu Niken, bukan Gendis. Wati bergumam ini Gendis sering dipuji Adi. Niken merasa Gendis ini cari muka kepada Adi.

Adi menegur soal Niken yg suka pulang malam, pasti krn arisan sampai ga ngurus anak. Niken seperti ga betahan di rumah. Niken memanggil Wati soal Adi tau Niken pergi arisan, Niken pesan ke Wati ini kan pergi jenguk teman sakit. Gendis serasa jadi kambing hitam atas kesalahan Wati yg benernya ngadu ke Pak Adi.

5 bulan kemudian, Gendis liat brosur kampus ini. Wati liat Gendis yg liat brosur kampus seperti meremehkan cita-cita Gendis. Wati mengintip Gendis buka uang tabungan di amplop agar bisa daftar kuliah. Esokan harinya Gendis cek tabungan sudah tidak ada.

Putri ini meminta utk bersihin tumpahan teh, Gendis ini terlihat sedih oleh majikannya, Gendis menyampaikan soal uang tabungannya hilang yg sudah dikumpulkan. Adi mendengar soal Gendis ingin kuliah, Adi malah salut kepada Gendis malah Adi ingin membiayai kuliahnya Gendis. Niken yg mendengarnya malah ga ikhlas. Bagi Adi, Gendis membawa kebaikan utk Putri. Putri berkata membela Gendis krn sering dibantu Gendis utk ngerjain PR. Wati dlm hati berkata soal kesal jika Gendis diperlakukan istimewa. Pada akhirnya Gendis memutuskan agar utk gaji dipotong tiap bulan utk menggantikan uang kuliah krn ga enak, Pak Adi setuju dgn usulan Gendis.

2 bulan kemudian, Putri siap berangkat ke sekolah, tugas Gendis jg sudah selesai, ini saatnya Gendis berangkat kuliah. Wati berbicara ke Bu Niken masalah Gendis yg penjilat, Wati berkata soal Putri jadi luluh oleh Gendis. Wati menghasut Niken soal Gendis. Hati-hati jika diangkat anak oleh Pak Adi.

Gendis ini sepulang kuliah biasa langsung pulang buru-buru, alasannya krn kerja. Ibunda Gendis menelepon Gendis utk memberikan kabar. Pada suatu pagi, Wati meminta Gendis utk mengerjakan pekerjaannya. Tiba-tiba Wati acting dan sandiwara soal pusing, Gendis ini seperti menolak kerjaan rumah krn lebih mementingkan kuliah. Padahal bangun subuh agar pekerjaan cepat kelar dan bisa kuliah tapi diganggu oleh Wati yg berusaha acting utk menghambat Gendis ke kampus.

Gendis menjadi multitasking mengerjakan pekerjaan rumah, semenjak kuliah jadi ga fokus sampai masak telor ini gosong. Putri datang bak pahlawan utk membela Gendis sampai Putri dihukum. Gendis tiba di kampus ini telat hingga ga boleh ikut kuliah, tak boleh telat semenit pun.

Gendis ini berbicara ke teman kampusnya kalau sambil kuliah ini kerja sbg ART, teman kampusnya malah salut kepada Gendis. Teman kampus memberikan catatan lalu memberitahu soal ada buku tambahan utk buku kampus. Gendis sampai ingin pinjam ke Wati, kata Wati bahwa kuliah ini buang waktu dan duit. Putri mendengar dari belakang. Gendis coba minta ke Niken malah dimarahin, Gendis seolah ga tau diri. Putri malah memberikan uang tabungannya utk beli buku, uang tsb dirampas lg oleh Niken.

Kesempatan saat Adi dan Niken pergi, Wati ini mengambil perhiasan milik majikannya tetapi yg kena getahnya adalah Gendis hingga Gendis terpaksa dipecat, Putri ga terima jika Gendis dipecat, ga ada yg mengajari pelajaran sekolah dan mengaji.

2 minggu kemudian, Gendis menjadi ART di sebuah rumah utk cuci gosok. Pada suatu hari ada Wati yg sedang pacaran dgn Tono, Wati sempat berbicara soal memfitnah Gendis waktu itu, kamar majikannya ga dikonci, enak waktu ada Gendis bisa jadi kambing hitam. Mulai saat ini juga Wati dipecat Pak Adi dan Bu Niken.

Beberapa waktu kemudian, Pak Adi dan Bu Niken bersama Putri datang ke rumah Gendis. Kehadiran mereka utk meluruskan permasalahan yg waktu itu, mereka minta maaf bahwa yg salah adalah Wati yg memfitnah Gendis. Adi ingin membiayai kuliah Gendis sampai kelar hingga Gendis menjadi sarjana. Gendis ditawarkan kerja di perusahaan Pak Adi sbg kepala keuangan, di rumah sudah ada ART yg baru lagi. Pak Adi akan memberikan gaji yg layak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online