PB PANTI ASUHAN IMPIAN UTK GADIS SOPIR METROMINI YG MALANG* (NANANG)

PB PANTI ASUHAN IMPIAN UTK GADIS SOPIR METROMINI YG MALANG* (NANANG)

Tayang: 30 Jun 2021

Pemain
Diva : _Fay Nabila_
Chantika : _Electra Violet_
Nursan : _Menco Hidayat_
Neneng : _Elsya Syarief_
Panji : _Brian Austin_
Oji: Aris Kurniawan
Alex Jonson..dokter
Jeff Rayan: calon boss Panji
Agus Ibnu Sahlan : Pak Dayat
Asep Saefuloh..Pak Ahmad, ayah Diva/Chantika
Rosita Simatupang.. ibu Diva/Chantika

Pada suatu hari ada seorang gadis bernama Diva yg membawa angkot, tiba-tiba bannya kempes, para penumpang lagi pada ingin buru-buru, ga lama ada bapak bernama Oji (Aris Kurniawan) yg ajak para penumpang ke angkot bapak tsb, alasan angkotnya sudah tua. Bapak tsb menertawakan Diva.

Oji enak mendapatkan penumpang, Diva yg cari pelanggannya. Diam2 memang sudah ngempesin ban angkotnya saat Diva solat duha. Diva ini jadi ga dapat penumpang gara2 ban kempes. Chantika sudah ditagih uang SPP oleh sekolah tp Diva blm ada uang. Chantika jadi kangen kepada kedua ortunya yg meninggal saat bersamaan, mereka kecelakaan krn angkotnya terbalik di jalan. Chantika dan Diva teringat kejadian dahulu saat kedua ortu mereka meninggal dunia.

Aji yaitu sopir angkot yg menyetor kepada Nursan. Nursan dan Neneng ini adalah juragan angkot, kalau penghasilan seperti ini jadi ingin tambah angkot, Nursan ingin beli angkot Pak Ahmad krn Pak Ahmad sudah meninggal, Neneng menyuruh Nursan utk tagih hutang ke anaknya. Aji merasa bahwa Diva ga pantas narik angkot.

Beberapa wkt kemudian, Nursan dan Neneng datang ke rumah Diva utk tagih hutang 10 juta yg sudah setahun. Diva minta maaf krn blm ada uang, katanya jual saja angkotnya krn mau bayarin. Angkot tsb satu2nya peninggalan ortu Diva dan Chantika. Nursan akan ksh wkt, jika ga bisa bayar maka angkot akan disita.

Diva msh berani narik angkot di area Oji, Oji mengakui ga suka disaingi dan memang kempesin ban angkotnya Diva. Para penumpang pada beralih naik angkotnya Oji.

Ada anak2 yg nungguin metromini bersama seorang ibu-ibu (Nickma Fadil) tp blm datang, Diva menawarkan utk mengantarkan ke panti asuhan. Diva mengobrol dgn ibu panti, bercerita bahwa memiliki cita-cita utk memiliki panti asuhan sendiri.

Beberapa hari kemudian, Oji beraksi di pangkalan angkot, Diva memergoki Oji kempesin ban Diva. Para penumpang malah mendengar dan tau Oji curang maka penumpang beralih ke angkot Diva. Ini membuat setoran Oji ke Nursan ini jadi sedikit, katanya penumpang pada naek angkotnya Diva. Oji mengatakan bahwa Diva ini maen curang. Nursan ingin sabar dulu tunggu waktu Diva bayar hutang.

Ada seorang mas bernama Panji yg naik taksi tapi mogok, Panji ini nungguin taksi lain ga ada lewat, Panji ini akan interview kerja, angkot Diva kebetulan lewat, meski jurusan ga ke kantor Panji, Diva mengantarkan. Saat diberikan uang maka ga perlu dibayar. Panji ini hampir saja terlambat interview.

Diva ini tiba kembali ke panti asuhan yg waktu itu utk mengantarkan anak-anak panti. Angkot Diva ini berhenti lagi di tempat Oji mangkal, kebetulan Diva mengantarkan anak panti ke sekolah, ibu-ibu sampai memuji Diva yg jiwa sosial tinggi. Ibu-ibu malah langsung naik angkot Diva. Para penumpang malah ke angkot Diva, Oji yg mangkal lama ga dapat penumpang. Oji merasa ga bisa ini didiamkan.

Di pangkalan angkot ini, Oji meminta Diva ini menarik angkot, disuruh cari kerjaan lain. Diva merasa ga bisa diatur utk narik angkot. Panji blk malam ingin cari sopir angkot yg wkt itu yg membuatnya diterima kerja, ternyata kebetulan Panji bertemu Diva dgn angkotnya. Mereka blm berkenalan, Panji Saputra namanya 

Sudah tiba malam, Nursan dan Neneng sudah menunggu Diva di rumah. Diva datang bersama Panji lalu melunasi hutang Diva ke Nursan.

Nursan merasa kesel gara-gara lelaki tadi maka gagal dapat angkot Diva, malah berpikir Oji bisa disuruh utk hancurin angkot Diva. Pada suatu malam ada yg menyiram ke angkot, ada ibu-ibu (Sarah Alesha) yg melihat menyiram dgn jirigen tp cuek begitu saja entah apa yg dilakukan oleh Oji yg ditutupi kepalanya. Angkot Diva akhirnya terbakar, Diva dan Chantika keluar rumah melihat angkotnya terbakar. Ada ibu yg liat orang yg bakar, tp sering liat narik angkot seperti Diva. Diva menduga pasti Oji yg membakarnya.

Pada pagi harinya Oji mengumpulkan penumpang, Diva berkata ke Oji soal Oji yg bakar angkotnya, bilang ada ibu-ibu yg bilang, bagi Oji bhw ibu tsb hanya ngarang, bukti pun tidak ada. Chantika menanyakan apakah Oji sudah ditangkap,ternyata blm krn ga ada buktinya.

Nursan dan Neneng sedang naik motor, liat angkot Diva terbakar, mereka sangat senang sekali melihatnya. Tanpa angkot ga akan bisa ngapa-ngapain. Diva bergerak cari pekerjaan. Sudah beberapa perusahaan didatangi tp blm ada yg menerimanya, mencari kerja ternyata ga mudah.

Nursan merasa puas hbs ngerjain Diva, ga lama lwt ada bapak yg ingin beli tanah tp gatau siapa pemiliknya. Nursan berkata kenal pemilik lahan. Bapak itu bernama Dayat. Lahan ini akan dibangun ruko, pak Dayat suka dgn lokasinya. Nursan akan diberikan 10 persen komisi jika berhasil. Nursan lalu mendatangi rumah Diva, bukankah urusan kelar Nursan memberitahu soal Diva ada yg ingin beli tanah alm ayah Diva. Katanya ga perlu kerja, tinggal nikmati uang tsb. Diva katanya ingin bangun panti asuhan. Dulu alm ortu Diva dan Chantika ingin Diva cabutin rumput di tanah, bercita2 bangun panti asuhan.

Kali ini Nursan akan berusaha bujuk Diva dan adiknya utk jual tanah tp sepertinya masih kekeuh. Nursan akan sedikit maksa agar mau jual tanah tsb.

Chantika sedang pergi ke sekolah sendirian sambil jalan kaki, tiba-tiba saja ada motor yg nyerempetnya hingga pingsan. Nursan lah yg sebenarnya nyerempet Chantika. Nursan merasa pasti Diva kelabakan cari biaya lalu akan jual tanah tsb. Chantika mengalami luka yg cukup serius dan harus rawat inap.

Diva memandangi foto kedua ortunya sambil curhat bahwa butuh biaya RS utk Chantika. Ga lama ada Nursan yg mengetuk pintu rumah Diva. Nursan datang kemari utk menanyakan soal jual tanah. Nursan memberikan solusi terbaik, tapi Diva tetap ga akan jual tanah tsb sampai kapanpun. Satu hal bahwa Diva ga akan khianati amanah dari ortu soal tanah tsb.

Pada suatu malam, Panji liat angkot Diva menjadi gosong seperti ini. Ternyata liat Diva dari RS, katanya adiknya kena korban tabrak lari. Panji ini sudah anggap Chantika sbg adik sendiri, ingin jenguk Chantika ke RS. Panji melunasi biaya RS Chantika. Diva melihat Panji di ruang administrasi diam2 melunasi biaya administrasi. Diva ga enak menyusahkan Panji. 

Chantika sudah sadar dari komanya, Panji menanyakan apakah ingat plat nomor yg nabrak, ternyata masih ingat. Panji akan cari tau pemiliknya, namanya adalah Nursan. Panji ingat yg akan sita angkot Diva lalu akan melaporkan ke polisi.

Beberapa wkt kemudian, ada Diva bersama Panji bawa polisi ke rumah Nursan utk menangkap Nursan krn mencelakai Chantika, Chantika menyebutkan plat nomor tsb. Nursan dibawa oleh polisi begitu saja. Neneng memohon utk cabut laporan tsb. Diva tak bisa sama sekali agar Nursan mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Oji datang ke rumah Nursan, liat Neneng menangis begitu saja, pdhl ingin ksh setoran. Neneng cerita soal Nursan ditangkap polisi, ini semua krn Diva.

Neneng datang ke Pak Dayat, menyampaikan bahwa pemilik tanah gagal menjual tanah. Pak Dayat menanyakan suami Neneng yg ternyata dipenjara, pada akhirnya perjanjian dibatalkan, komisi itu diberikan jika tanah berhasil dijual. Nursan dipenjara krn memperjuangkan tanah tsb, Pak Dayat ga peduli.

Chantika pun bisa pulang ke rumah, ternyata Panji datang ke rumah Diva. Panji membawa montir utk memperbaiki angkot Diva hingga bisa narik angkot lg. Oji mangkal lagi di tempat biasa, liat angkot Diva mangkal lg. Diva merass ga takut ancaman Oji.

Diva sedang bawa angkot, Oji ini ngikutin angkot Diva dan nabrak-nabrak dari belakang sampai mepetnya, Oji akan buat Diva celaka, ternyata rem blong lalu mengalami kecelakaan dgn nabrak tiang. Angkot Oji terbakar begitu saja. Neneng mengetahui lwt tlf jika angkot Oji terbakar dan sopirnya meninggal. Mata pencaharian Neneng dan Oji sudah ga ada. Nursan menyadari ini kesalahan di masa lalu. Dari awal Diva ga ada niat jd pesaing Oji. Diva kini bisa narik angkot dgn tenang lagi.

Setahun kemudian, berdiri lah panti asuhan Rubi, ini berat kerja keras Diva. Panji dan Chantika menyaksikan panti asuhan tsb, impian ortu Chantika dan Diva pun tercapai.

Pada suatu hari, Diva di kafe bersama Panji, Diva mengembalikan uang Panji. Kali ini Diva yg traktir Panji. Diva tiba di panti yg dahulu, rumah panti ada yg roboh hingga bingung tinggal dimana. Diva menawarkan utk pindah ke pantinya.

Panti yg dibangun Diva lbh layak dan besar drpd sebelumnya. Anak panti bisa bermain di depan panti baru Diva. Chantika senang bisa liat anak panti pada ceria. Panji liat dan kebetulan lewat, Panji ingin melamar Diva sbg istrinya agar Panji bahagia, Chantika jg setuju.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online