PB PEDASNYA HIDUP YG BERHASIL DITAKLUKAN BOCAH PEMETIK CABAI (NINOS)

 PB PEDASNYA HIDUP YG BERHASIL DITAKLUKAN BOCAH PEMETIK CABAI (NINOS)

Tayang:11 Ags 2021

Pemain : 
Fitri : Geccha Tavvara
Aminah : Fitri Rachmadina
Mirna : Gracia
Miska : Putri El-Zahra
Nenek Murni....Lina Fadila
Wisnu....Teuku Dino
Hesti Lauder..dokter

Ada yg sedang naek sepeda sambil bersolawat yaitu Fitri, Aminah terlihat tidak lelah oleh petani lain. Ibu2 pada ngobrol ini sampai ditegr oleh Mirna hingga dimarahin krn cabe muda dan kecil dipetik. Mirna langsung potong upah begitu saja oleh Mirna sbg juragan cabe. Ibu2 tsb kasihan upah dipotong, jadi gak bisa beli beras. Mirna dan rekan2 petani akan patungan utk beli beras. Mirna gak lama marahin lagi para petani krn kasar. Fitri ini datang ke perkebunan mengajak ibunya solat, tp Mirna malah marah2 krn kerjaan msh banyak. Anak Aminah bisa solat dan makan krn kerja dengan Mirna sendiri timpalnya.

Fitri ini suka mengajar ngaji di musholla, Fitri mengajari anak2 soal solat adalah tiang agama. Sementara ada seorang gadis yg bikin video tutorial soal makeup di rumahnya. Mirna malah memarahi Miska, Mirna membandingkan Miska dgn Fitri yg juara kelas. Bikin vlog ini malah peralatan diambil Mirna sampai Miska bisa ngalahin Fitri. Miska kesal selalu Fitri terus dipuji dimana2, sampai dendam kepada Fitri.

Aminah kerja di ladang ini sampai batuk2, ibu petani laen menyarankan agar Aminah ini beristirahat jika lagi kurang sehat. Mirna memergoki Aminah istiraha lalu disuruh kerja lagi, Fitri melihat ibunya didorong dan dipaksa utk kerja. Mirna gak peduli soal kondisi Aminah. Aminah boleh pulang asal ada syaratnya yaitu Fitri melanjutkan kerja Aminah. Fitri pun berminat melanjutkan.

Hasil timbangan cabenya ini masih 1 kg saat ditimbang, Mirna hanya memberikan upah kecil sebesar 5rb. Mirna sempat berkata bahwa Fitri ini lebih baik belajar metik saja, tak perlu sekolah tinggi2. Aminah tetap bersyukur meskipun dapat sedikit upahnya.

Pada suatu hari Miska merasa kehilangan hp di tasnya ini, hp tsb hp baru yg mahal, takut Miska dimarahin ibunya. Temannya bernama Winda/Rani menduga ada pencuri di kelasnya. Fitri baru datang sudah dicegat, setelah diperiksa ada hp di dalam tas Fitri. Fitri saja gak tau jika hp tsb ada di dalam tasnya. Beberapa waktu lalu saat Fitri membereskan tas, Fitri tinggal ke toilet, di saat kelas sepi itu Miska beraksi sendiri memasukkan hpnya. Teman2 Miska mengusulkan agar Fitri bawa ke kepsek.

Aminah di ladang masih tetap bekerja hingga akhirnya terjatuh pingsan. Ternyata setelah dibawa ke dokter, Aminah ini terkena penyakit ginjal. Dokter sendiri akan mengusahakan biayanya, Fitri sudah membicarakan ke administrasi utk biaya. Fitri akan bekerja keras di juragan Mirna. Fitri ini mengakui ke ibunya kalau sudah diskors krn dituduh mencuri hp Miska.

Marni sempet berkata ke Fitri dan para petani bahwa Fitri ini mencuri anaknya hingga ibu2 terhasut ucapan Marni sendiri. Marni memerintahkan utk bawa cabai busuk utk buang ke rumah Fitri sendiri. Upah hasil petik cabe hanya utk keperluan makan, Fitri akan cari biaya tambahan utk RS ibunya. Fitri liat cabe busuk yg sayang jika dibuang begitu saja, ada bapak2 yg negur soal jemur cabenya jangan mentahan begitu, bapak tsb bernama Dodi lagi cari cabai kering, berapa pun banyaknya akan dibeli bapak itu. Fitri bersyukur jalan dipermudah utk cari biaya RS ibunya. Semua cabai sudah dikukus oleh Fitri tinggal dijemur. Pak Dodi memberikan uang banyak kepada Fitri di pasar.

Fitri ke ladang tetap semangat mengumpulkan cabai. Kata Marni begitu kerja yg rajin tanpa disuruh. Fitri sempat tanya ke juragan kalau cabai yg seperti ini apakah ikhlas jika dibawa ke rumah. Marni bingung soal cabai busuk udah dapat emas.

Di tengah sawah ada nenek2 yg minta tolong krn dicegat oleh kedua preman yg akan memalak hingga jatuh pingsan. Kebetulan Fitri lewat melihat nenek yg pingsan lalu meminta pertolongan warga petani sekitar. si nenek hanya luka ringan saja dan tak ada yg serius. Kebetulan ibu Fitri dirawat di RS ini juga.

Miska sedang asyik bermain game di hp sambil berisik, Mirna menanyakan Miska apakah sudah ngerjain PR. Mirna menyuruh Miska utk belajar, Miska malah ingin agar ibunya bertugas membuat Fitri terus jadi buruh tani. Memang Fitri diskors tapi bisa balik lagi.

Di RS ada seorang nenek yg trauma krn tasnya diambil, berteriak2 agar jangan mengambil tasnya. Fitri kembali ke ruangan nenek ini sudah tidak ada. Oleh suster bahwa Fitri harus bertanggungjawab atas biaya RS ini meskipun si nenek sudah kabur. Fitri datang ke ibunya, sempet menceritakan soal nenek itu yg kabur lalu Fitri nanggung biayanya. Aminah menyarankan utk ke juragan Mirna, menggadaikan rumah, Fitri ini sempet tak rela jika rumahnya digadaikan, Fitri ini tak mau berhutang, gak lama Aminah seperti pingsan. Kondisi semakin drop dan harus dilakukan operasi. Fitri harus nyediakan uang yg lebih besar, ternyata benar harus menggadaikan rumahnya.

Pada suatu pagi ini Fitri datang ke Mirna utk menggadaikan rumahnya, kalau telat bayarnya maka akan disita. Miska keluar rumah liat ada Fitri. Katanya ini lah saatnya utk menghancurkan agar Fitri dan ibunya jadi gembel.

Beberapa hari kemudian berlalu, Fitri dan ibunya baru pulang, Mirna sudah menunggu di depan rumah, mengingatkan utk bayar hutang, diksh waktu 5 bulan tadinya waktu longgar. Ini sudah keputusan dari Mirna sendiri. Fitri setelah solat berdoa sambil mengadu, memang apa kesalahannya selama ini hingga terus diuji.

Esokan paginya Fitri datang membawa cabai ke Pak Dodi, Miska dari kejauhan kebetulan lewat memantau. Miska akan cari kesempatan, ini lah yg membuat Fitri ga bisa kembali ke sekolah, Miska mengabadikan ini di kamera hp.

Mirna marah2 krn buruhnya mementingkan upah. Fitri menemui juragan utk membayar cicilan hutang, Mirna bertanya soal Fitri tanya uang sebanyak ini darimana. Mirna bingung gimana caranya biar bisa sita rumah. Miska tiba2 datang memberitau ibunya bahwa ternyata jualan cabe kering dari yg busuk. Miska akan memberikan ide khusus ke ibunya. Mirna tak lama datang dgn baik, dgn modus memerikan titipan makanan utk ibu Mirna. Mirna mengajak Fitri utk ikut ke rumahnya. Di saat itu Miska diam2 beraksi dgn karungnya ini menumpahkan cabe ke wadah, yg bagusan diambil.

Beberapa waktu kemudian, datang lah Mirna bersama para warga akan menuduh Fitri sbg maling. Mirna menunjukkan ada karung cabai. Mirna membawa Fitri ke kantor polisi kata polisi bahwa kasihan bahwa anak ini masih di bawah umur, hrsnya diselesaikan kekeluargaan. Mirna berpikir soal Fitri ini dibiarkan mencuri. Fitri dibiarkan tinggal di sel, sekali masuk ke sel maka ga akan membiarkan keluar dari sel.

Aminah di kebon memohon ke juragan Mirna utk membebaskan anaknya krn bukan pencuri, Mirna akan membebaskan dgn suatu syarat bahwa harus jual rumah dgn harga murah sampai Aminah terpaksa setuju.

Fitri dan Aminah kini harus tinggal di rumah yg lebih sederhana, Aminah tetap bersabar dan bersyukur krn masih bisa ngontrak.  Mulai saat ini, hidup yg baru lagi. Tak lama Miska, Winda, Rani datang ke kontrakan memberikan surat dari sekolah soal Fitri. Fitri pun dikeluarkan dari sekolah, Aminah akan ke sekolah. Kepsek ga mau ketemu dgn Fitri dan ibunya, kata Miska bahwa Fitri sudah mencoreng sekolah.

Miska membuat surat palsu soal Fitri dikeluarkan dari sekolah, Miska memberikan upah kepada kedua temannya ini. Miska malah tenang2 saja, merasa pnya banyak uang yg bisa menyelesaikan masalah.

Ibu2 bergosip sudah ketahuan kriminal tapi masih saja krja, ibu2 memandang ke Fitri. Rekan2 petani seperti jaga jarak dan bersikap judes, Fitri dan ibunya disuruh memetik ke tempat lain.

Ketika malam hari Fitri dan ibunya sedang makan, ada seorang nenek yg masuk ke pintu rumah kontrakan. Fitri mengenali itu nenek yg di RS, si nenek kelaparan lalu langsung makan lahap begitu saja. Fitri menanyakan nenek ini siapa, kenapa kabur dari RS. si nenek ini cerita kalau dibegal di jalan. Fitri ingin si nenek nginep di rumah kontrakan ini.

Beberapa hari kemudian berlalu. si nenek membawa barang di tangan lalu mampir ke warung celingakcelinguk mengambil barang dagangan begitu saja. Ada ibu2 lain bercerita soal si nenek nyolong mangga. katanya itu nenek tinggal di rumah Aminah. Para warga pada berdemo malam hari di depan rumah Aminah, krn sudah nyolong buah dan barang di warung, mereka meminta Aminah utk mengusir nenek2 aneh tsb. Aminah diminta utk gantirugi. Sudah miskin meminta nampung nenek linglung. si nenek minta maaf krn sudah membuat repot, Aminah dan Fitri tak merasa direpotkan dan mencegah nenek utk pergi. si nenek blm tau siapa dirinya sebenarnya.

Esokan paginya, PAk Dodi menolak lagi cabe kering yg banyak krn masih belum laku, pedagang lain menolak beli krn sudah ada supplier lain. Biasanya Pak Dodi selalu terima cabai dgn harga tinggi, ternyata ini adalah rencana dan akal2an Mirna, Miska dan Mirna ke lapak pasar biasa Fitri menjual cabai kering.

Fitri terlihat ibunya membawa cabai yg banyak krn gak laku, Fitri tak tau bahwa langganan yg biasa sudah banyak stoknya. si nenek mengusulkan utk dibuat abon cabai, nenek mengajari Fitri dan Aminah mengolah cabai kering, si nenek kepikiran bikin abon cabai. si nenek gak tau tiba2 bisa buat seperti ini. si nenek menunjukkan cabai sudah jadi bubuk utk dijual ke pasar. Cabai ada dicampur dgn bawang juga.

Beberapa waktu kemudian, Fitri keliling berjualan abon cabai keliling. ibu2 bingung soal cabai dibuat abon. Rasanya gurih2 pedas, Miska yg lewat kebetulan lihat dan tau. Mirna bertelepon dan bingung soal cabainya dihargai murah oleh pasar, padahal ada harga standard, Mirna ngeluh nanti bisa bangkrut. Harga cabai sampai anjlog, Miska mengusulkan ke ibunya utk membuat abon cabai saja seperti Fitri.

Sebulan kemudian, Fitri bersedekah ke masjid. Amanah berkata sedang tasyakur krn usaha abon cabainya lancar. Ibu2 pada malu kepada Fitri dan Aminah, mereka akan pasok cabai keringnya.

Beberapa wkt kemudian, para warga berdemo di depan rumah Mirna, teriak2 depan rumah Mirna. Mereka mengembalikan abon cabai tsb krn lbh enak buatan Fitri, mereka meminta gantirugi. Mirna menolak mengembalikan, Mirna mengusir para warga itu. Miska ini malah asyik tidur siang. Mirna jadi kesal kepada Fitri. Miska ingin memberitaukan sebuah cara ke ibunya agar abon cabai enak seperti Fitri.

Pada suatu malam ada orang bertopeng yg beraksi di rumah kontrakan Aminah/Fitri, yaitu Mirna. Mirna menemukan ada adonan cabai lalu dicegat lah oleh si nenek yg ternyata adalah Mirna, Mirna langsung kabur melarikan diri krn ketahuan si nenek, si nenek pun pingsan. 3 hari kemudian, si nenek terbaring di RS dgn tak sadarkan diri. Fitri berharap agar si nenek bisa bertemu dgn keluarganya ini. Dokter memperhatikan pasien 3 hari ga sadar.

Mirna berjalan melihat ada cowo cakep dan kaya di kampung, namanya adalah Wisnu. Wisnu itu mencari omanya, Mirna melihat foto si nenek, bernama Murni. Mirna inget itu nenek pikun di rumah Aminah, kata Wisnu bahwa sedang amnesia krn pernah mengalami perampokan di rumahnya. Wisnu akan memberikan uang lelah yg sepadan, Mirna mengakui bahwa pernah ketemu bu Murni, Mirna hasut soal ibu tsb mengalami KDRT. Wisnu ini tiba2 ingin bawa Aminah ke kantor polisi. Tinggal Fitri yg hrs dibereskan Mirna.

Pada suatu siang ada kedua kawanan rampok yg akan menjahati Fitri, begitu teriak ini para rampok langsung kabur. Mirna menunggui Wisnu di ruang rawat bu Murni, Mirna berharap si nenek itu tidak bangun, tapi ternyata malah sadar. si nenek malah ingat soal ada yg rampok di rumah Fitri, suster pun datang memberitau soal Mirna ingin mencelakainya, memberitau bahwa Mirna menyebabkan si nenek masuk RS.

Mirna ini tiba2 membawa koper utk meninggalkan Miska begitu saja, Mirna kabur begitu saja membawa koper hingga ada mobil melintas lalu menabraknya. Miska membangun2kan ibunya yg terbaring di jalan. Setahun kemudian berlalu, Fitri dan Aminah meresmikan toko abon cabai dgn dihadiri si nenek dan Wisnu, dgn ini bisa memiliki usaha abon cabai. Ini krn ketekunan dan kesabaran. Kini Fitri hrs saatnya kembali ke sekolah, Miska dari kejauhan memantau. Fitri ingin ajak Miska biar sekolahnya bisa bareng2. Aminah ingin Fitri kembali ke sekolah lagi. Miska kini meminta maaf dan atas nama ibunya juga. Miska bersama Fitri, Aminah dan para karyawan bersolawat di  depan rumah usaha abon cabenya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online