PB BUAH SEDEKAH PEMILIK DEPOT ISI ULANG OKSIGEN* (RINDRA)

PB BUAH SEDEKAH PEMILIK DEPOT ISI ULANG OKSIGEN* (RINDRA)

Tayang: 13 Sep 2021

Pemain
Rena : _Betari Ayu_
Pak Ardi : _Oka Sugawa_
Yuni : _Sania Velova_
Tomi : _Rio LIDA_
Damar : _Indra Rooney_
Rendi : _Faisal LIDA_
Bu Indri : Indah Febriza
ibu Rena : ?
Fuz fauzy..Pak RT

Pak Ardi kini tengah sedang melayani pelanggan depot isi ulang, Damar membawa para preman ingin menghajar Pak Ardi.  Rena sbg anak berusaha membela anaknya lalu teriak. Damar ini selalu mematok harga yg mahal, Pak Ardi suda jualan sebelum pandemik.

Pak Ardi tetap ingin jualan tabung oksigen, ga hanya jualan tapi sedekah dgn orang yg membutuhkan. Pak Ardi mengingatkan hal terjadi pada ibu kandung Rena. Rena hanya menginginkan tabung oksigen saja saat kondisi sesak nafas, Pak Ardi saat itu mencari tabung oksigen tapi uang kurang, kebetulan ada ibu-ibu laen yg bisa bayar berapapun hingga Pak Ardi ga mendapatkan tabung tsb. Kondisi ibu Rena kritis di rumah, sesak nafas hingga meninggal dunia. Pak Ardi kembali ke rumah menemukan istrinya baru meninggal. Rena akan tetap dukung bapaknya buka depot oksigen agar banyak orang tertolong.

Beberapa wkt kemudian, saat Rena dan bapaknya berjalan, ada mobil yg nyerempet. Sementara di rumah ini Yuni menunggui suami dan anak tirinya yg blm pulang, Yuni sudah ditelf temen arisannya, krn blm ngumpul maka gagal dapat arisan. Pak Ardi mengalami patah tulang di bagian kaki, yg lebih parah lg bahwa Pak Ardi terkena kanker otal stadium 2 kata dokter yg meriksa. Pak Ardi meminta Rena agar gak cerita macam-macam soal dirinya ke ibu tiri Rena.

Rena dan bapaknya tiba di rumah melihat rumah sudah berantakan begitu saja. Yuni ngomel krn suaminya blm pulang. Yuni menagih uang hasil jualan tabung oksigen, ternyata terpakai utk berobat. Yuni menyuruh buka lagi depotnya.

Pada suatu hari ada seorang pria muda bernama Rendi yg menegur Rena yg jaga, Rendi ini mengajak Rena utk pacaran tapi ditolak, Damar dari kejauhan memantau Rendi yg kesal dan patah hati. Rendi adalah anak dari Damar, Damar menasehati Rendi agar liat dulu karakter Rena itu, hrs pria bermobil.

Uang hasil depot diambil Yuni, pdhl hrsnya utk biaya kuliah Rena utk jadi dokter, Yuni malah menyuruh Rena berhenti sekolah. Rena datang ke suatu rumah ibu-ibu bernama Bu Indri (Indah Febrizha) utk berhenti sekolah krn memilih berbakti kepada bapaknya yg lg sakit. Pengganti ibu kandung Rena ini tak sayang kepada Rena, Rena sedih dan curhat di makam ibu kandungnya, saat itu baru turun hujan.

Yuni ini cerita ke teman-teman arisan soal menikah dgn Ardi ini agar bisa dapat makan dan tempat tinggal gratis. Rena kebetulan di RS ingin nebus obat bapaknya, melirik ada bu dokter berpakaian jas, Rena berharap suatu saat bisa menjadi dokter. Rena pulang pun dapat membelikan obat utk bapaknya. Pak Ardi ingin bikinin air panas tp ditolak Yuni krn boros gas.

Ada seorang pria yg terlihat bermobil disangka adalah pacar Rena, pria bermobil tsb adalah Tomi. Tomi ini padahal ingin menyampaikan kabar beasiswa kepada Rena. Krn salah paham maka Rendi langsung menghajar Tomi begitu saja, Rena datang langsung menghentikan pertengkaran tsb. Damar dari kejauhan melihat kejadian tsb.

Pak Ardi terlihat ibu-ibu sedang menyapu depan rumah sendirian, sampai ada ibu-ibu yg nyinyir soal Pak Ardi salah pilih istri yg glamour. Yuni mendengar sampai tersinggung, menyuruh Ardi cari kerjaan laen yg menghasilkan banyak duit selaen jualan depot oksigen.

Rena tengah sedang mengobati luka Tomi yg babak belur krn berantem, Tomi menyampaikan pesan dari Bu Indri soal Rena dapat beasiswa. Damar dari kejauhan memantau. Damar menunjukkan video Rena bersama Tomi utk membuat sebuah fitnah, bahwa menggunakan depot utk berbuat mesum selaen jualan hingga para warga pada marah dan termakan fitnah.  Pak Ardi dan Pak RT berusaha menenangkan para warga bahwa jangan mau termakan oleh berita yg hoaks.

Pak Ardi menyuruh Yuni utk solat tapi menolak, Yuni ga peduli dgn penyakit kanker Pak Ardi. Yuni tujuan nikah utk hidup bahagia, tepat di malam hari datang lah Bu Indri memberitahu soal urusan administrasi selesai. Pak Ardi ingin Rena dapat lanjut sekolah, urusan depot adalah urusannya.

Yuni ke depot suaminya utk mencari uang sampai berantakin depot, Tomi dari kejauhan melihat kejadian tsb. Kebetulan ada Damar juga menawarkan bantuan utk cariin uang tsb, Damar langsung berkenalan dgn Yuni, kalau punya istri secantik Yuni akan diksh uang yg banyak.

Pak Ardi sendirian jaga depot dgn keadaan pusing, Rena melihat bapaknya pusing dgn depot berantakan. Tak lama ada Tomi kebetulan datang menolongnya. Sementara ada pelanggan yg ingin isi ulang oksigen dipatok mahal mentang2 ga ada saingan lagi. 

Sel kanker di tubuh pak Ardi sudah menyebar, maka Pak Ardi harus segera dioperasi. Pak Ardi sangat sayang mengeluarkan uang tsb krn utk menguliahkan Rena di kedokteran, obat-obatan hanya memperlambat pertumbuhan sel kanker saja. Tomi ini relawan yg biasa beli tabung oksigen ke tempat Pak Ardi. Tomi mengadu soal Yuni yg acak-acak depot utk cari uang hasil jualan.

Rena datang dan pulang menegur ibu tirinya mengapa acak-acak depot, alasan krn penghasilan sedikit. Yuni meminta agar depot tsb dijual utk biaya operasi bapak Rena. Keinginan Rena menjadi dokter ini sangat kuat utk menyembuhkan bapaknya dan banyak orang.

Rena belajar hingga tak kenal larut malam. Rena terlihat semangat belajar dari tengkorak. Pak Ardi memandang sambil senyum dan berharap anaknya bisa sekolah di kedokteran.

Rena bersama bapaknya kini tengah mengantarkan oksigen utk warga yg terpapar covid krn warga mengucilkannya. Sementara di depot Damar sedang melayani pelanggan, bertemu dgn Yuni, Yuni lihat depot Damar ramai. Damar mengajak Yuni makan di kafe.

Beberapa bulan kemudian, Rena lulus dgn nilai terbaik di sekolah dgn bawa piagam dan piala. Pak Ardi sudah menyiapkan biaya kuliah. Rena ingin bapaknya pakai berobat. Beberapa wkt kemudian ada ibu yg membutuhkan tabung oksigen utk anaknya yg sedang sakit, Pak Ardi teringat kejadian istrinya butuh tabung oksigen dgn uang kurang hingga istrinya meninggal. Rena menyedekahkan tabung oksigennya secara cuma-cuma kepada ibu tsb.

Rendi dan bapaknya memiliki ide agar tarif depot di Pak Ardi dibayar seikhlasnya agar bangkrut, krn kebetulan hari Jumat maka tak apa-apa bayar seikhlasnya. Di masa pandemik memang warga banyak membutuhkan tabung oksigen, Pak Ardi ga ingin cari untung saja, melainkan cari pahala. Hidup di dunia hanya sementara saja katanya.

Pak Ardi dan Rena datang tp diomelin Yuni krn menyedekahkan depot krn sok kaya, Yuni kesel sendiri di taman krn punya suami gak guna,Damar menyarankan Yuni punya pacar yg pengertian seperti Damar, Yuni bisa tinggalin suaminya ini.

Pak Ardi tengah sedang solat sambil berdoa ketika kondisi sedang tak baik, Pak Ardi berharap agar anaknya dapat menjadi seorang dokter. Rena sendiri sudah daftar ke kampus, Yuni datang meremehkan soal Rena akan kuliah. Pak Ardi tetap optimis menyemangati Rena.

Rendi dan bapaknya menunggui depotnya ini sepi, Rendi mengusulkan cara utk hancurin depot Ardi. Damar sedang merencanakan sesuatu cara terakhir.

Rena menanyakan ibu tirinya soal masak, Pak Ardi malah menegur soal gaya hidup Yuni yg suka foya-foya, ikut arisan gak jelas. Yuni sudah merasa ga tahan dan minta ditalak lalu pergi. 

Tomi ini pada malam hari memberitahu Pak Ardi soal depot tabung oksigennya kebakaran. Pak Ardi shocked dgn kejadian tsb. Tomi menyelidiki ga ada tabung oksigen tersisa, harusnya ada yg tersisa. Rena menduga jangan-jangan ada yg mengambil tabung oksigennya. Damar bersama Rendi ga lama datang dgn ketawa-ketawa, ini lah karma akibat menjatuhkan harga pasar. Rena bingung dgn ucapan soal kebakaran krn korsleting seperti diucapkan oleh Damar.Tomi memancing emosi Damar/Rendi bahwa dilakukan oleh orang yg tak suka dgn Ardi.

Rena melihat pengumuman di kampus bahwa ternyata sudah lolos, sementara pak Ardi ingin minum obat tp sudah habis, Yuni malah ga peduli dgnnya, di depan sudah ada Damar di hadapan yg menjemput Yuni. Yuni mengakui Damar sbg pacarnya. Detik ini juga Pak Ardi langsung talak Yuni, selama ini tau minta ditalak krn Damar. 

Pak Ardi selama ini tau bahwa Yuni selama ini kejam, Pak Ardi berusaha mandiri demi Rena, berusaha beli obat sendiri. Pak Ardi mengalami pusing kepala saat jalan lalu jatuh pingsan. Tomi kebetulan di jalan datang menolongnya.

Rena pulang ke rumah ingin mengabarkan sesuatu ke bapaknya, Rena menemukan bapaknya ga ada di rumah, Rena mencari bapak dan ibunya ga ada di rumah.  Rena bertanya ke warga sekitar soal bapaknya, ada yg lihat jakan ke pangkalan ojeg. Tomi kini tengah mengantar Pak Ardi, Tomi ingin Pak Ardi bertahan. Pak Ardi ingin menyampaikan pesan terakhir ke Rena, Pak Ardi berkata bahwa Rena harus fokus mengejar cita-cita, hidup tanpa bapaknya, Pak Ardi mengingatkan utk jadi yg pemaaf.

Rena berjalan melihat ada ibu tirinya malah bermesraan dgn Damar lalu menegurnya, kata Yuni bahwa akan segera pisah dari Pak Ardi, usaha Damar katanya lbh maju. Yuni ingin tanah sebagian terjual, Rena katanya sudah masuk fakultas kedokteran. Yuni meremehkan bahwa Rena akan putus kuliah di tengah jalan. Rena berpikir akan ke RS krn obat bapaknya hampir habis, bertemu lah Rena dgn Tomi di RS. Tomi berkata hbs bawa bapak Rena, kini bapak Rena di ruang ICU. Rena sedih dgn kondisi bapaknya, dokter keluar dari ruang ICU, Pak Ardi baru saja meninggal dunia. Padahal baru ingin mengabarkan bhw lolos ke fakultas kedokteran. Tomi terus menenangkan Rena agar tetap tegar dan sabar. Rena merasa ga punya siapa-siapa lagi.

Bu Indri dan Tomi berada di makam Pak Ardi, berusaha menenangkan Rena. Tomi sempat merekam video soal Pak Ardi sbg wasiat. pak Ardi mengingatkan utk sedekah agar hidupnya tenang dan berkah. Gak lama Yuni meminta uang penjualan tanah depot tsb, saat kuburan masih basah pun Yuni msh minta haknya. 

Beberapa minggu kemudian berlalu, Yuni menerima uang hasil penjualan depot dan rumah tsb, Rena ingin membagi haknya, krn serakah ini tak membagikan sepeserpun. Yuni ga peduli bagaimana uang kuliah Rena.

Damar senang menerima uang banyak,Rendi disuruh menaroh oksigen palsu. Rendi diminta bagiannya, Tomi diam-diam memvideokan kejadian dan ucapan soal depot terbakar ini ada Rendi dan Damar di balik itu, Tomi memberitahu soal siapa yg bakar depot Pak Ardi. Rena kaget mendengarnya. Rena bersama Tomi datang membawa polisi utk menangkap Damar dan Rendi, soal jual tabung oksigen palsu. Tomi menunjukkan buktinya. Yuni dari kejauhan jg mendengar itu lalu kaget. Yuni meminta Rena cabut tuntutannya, meski Rena pemaaf tetap biarkan Damar dan Rendi mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Tomi memiliki kost-kostan dimana Rena ga perlu bayar. Saatnya Tomi cerita hal sebenarnya bahwa saat itu sedang membawa neneknya yg terpapar Covid19, Tomi sampai nyerempet bapak Rena. Tomi saat itu berjanji akan selalu bantu keluarga Pak Ardi. Keadaan nenek itu baik-baik saja. Utk membantu siapapun orang yg butuh pertolongan, sbg pesan Rena.

Beberapa tahun kemudian, Yuni berjalan terlunta-lunta dgn sesak nafas, butuh oksigen tapi ga ada warga yg menolong hingga Yuni pingsan. Tomi datang dan mengenali itu adalah Yuni. Yuni ditolong oleh seorang dokter yg ga disangka adalah Rena. Yuni ga punya uang sama sekali, klinik tempat Yuni dirawat adalah milik Rena. Yuni yg mengingat kejadian lalu, minta maaf ke Rena krn mematahkan semangat Rena utk jadi dokter. Berkat kata-kata Yuni maka menggapai semangat untuk jadi dokter. Yuni ga nyangka bahwa pengorbanan berbuah manis. Semua uang dari Rena ini habis hingga terlilit hutang. Rena memperkenankan Yuni utk bantu di depot oksigen Tomi, Yuni pun berjanji akan bertaubat. Rena jg sudah siapkan rumah utk Yuni.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online