PB PENANTIAN 15 THN YG TABAH DIJALANI GADIS ANGKRINGAN* (ACA)

PB PENANTIAN 15 THN YG TABAH DIJALANI GADIS ANGKRINGAN* (ACA)

Tayang: 25 Okt 2021

Pemain
Isma : _Fitri Rachmadina_
Raya Besar : _Betari Ayu_
Dadi : _Tio Duarte_
Titha : _Gracia Marcilia_
Alam Kecil...?
Alam Besar...?
Raya Kecil...Melissa Banyu
Linda Leona..tante Berta
Marlon Mulyadi...anak buah Titha
Asep Saefuloh..pak Ustad

Di sebuah angkringan ada seorang ibu dgn anak bernama Raya dan adiknya bernama Alam. Isma yg akan solat dicegah oleh seorang ibu (Linda Leona) yg menanyakan hutangnya yg sudah nunggaks setahun, Isma blm ada uangnya krn suaminya kerja di kapal ikan, ternyata dicek ga ada uangnya, yg ada hanya bayi dan anak kecil saja. Berta ternyata membawa bayi tsb sebagai jaminan, anak ini akan dikembalikan asalkan Isma bawa uang.

Isma memang berhutang, Isma sedih jika anaknya yg bayi menanggung segalanya. Isma berdoa agar bisa melunasi hutang2nya ke tante Berta. Raya jg berdoa agar adiknya dikembalikan. Isma bekerja keras selain jualan di warung angkringan juga jadi jasa angkut di warung.

Isma meminjam celengan Raya yg harusnya utk Raya sekolah, Raya tak masalah krn uangnya untuk adiknya ini. Raya ingin ibunya memecahkan celengan itu agar adiknya cepat pulang.

Raya dan ibunya bergegas ke rumah tante Berta utk menjemput Alam, tetangga memberitau bahwa Berta sudah pindah keluar kota sejak punya bayi. Dia akan membesarkan bayinya disana, tetangga tak tau di kota mana.

Isma jadi mulai sakit2an di tempat tidur semenjak terpisah dari Alam. Beberapa waktu kemudian ada tamu bernama Wawan datang ke rumah, Wawan mengabarkan suami Isma. Kapal tempat Dadi bekerja ini tenggelam di laut lepas, seluruh awak kapal hilang termasuk Dadi.

15 tahun kemudian berlalu, Isma masih berjualan di angkringan. Ada anak2 mengamen di bubur ayam dan juga bakso mie ayam tapi diusir ama abang yg jual, pengamen tsb dilayani dgn ramah oleh Raya lalu dikasih nasi kucing kepada pengamen tsb meski dagangannya sepi. Sedekah ini bikin apes bagi para pedagang yg laen, pdhl blm laku. Raya menceramahi soal sedekah. RAya ditegur pedagang laen krn sedekahnya membuat apes lalu mengobrakabrik dagangan Raya hingga di hujan yg turun. Raya tak diperbolehkan jualan di angkringan waktu itu.

Raya sedih krn dgangannya rugi, ibunya terus menenangkan bahwa ini adalah cobaan. Laku atau tidak laku adalah tetap sedekah utk menyelesakan segala masalah. Raya janji akan terus sedekah dan ingat amanah ibunya dgn baik. Raya terpaksa berbohong soal dagangan diacak2 pedagang lain. Bu Isma ini terkena penyakit asma yg tidak boleh kena angin malam sama sekali. Sudah 15 thn Raya dan ibunya berpisah dengan Alam.

Raya menunggui angkringannya tp blm ada pembeli, pengamen yg waktu itu datang lagi, pengamen cilik itu memperhatikan Raya ini pindah lapak jualan. Raya yg lagi jualan ingin mengajari anak2 pengamen ini mengaji aga bacaan solatnya afdol. Raya dan ibunya selalu berdoa agar dipertemukan dgn Alam dan semoga Alam dapat mengingat diri mereka.

Dadi sedang di mobil bersama istri barunya yg bernama Titha, Dadi datang bertamu ke rumah Isma. Ternyata Dadi masih hidup, Isma langsung memeluk Dadi lalu memanggil Raya. Titha datang mendadak di hadapan Raya dan Isma dgn marah, Isma menanyakan wanita ini siapa. Titha mengakui sbg istri Dadi. Titha yg menyelamatkan Dadi saat kecelakaan di laut, lalu balas budi dgn menikahinya. Titha menarik Dida untuk pulang.

Dadi dan Titha baru pulang ke rumah, Dadi dilarang Titha utk ke rumah Isma lagi. Dadi ini mendadak merasakan sakit di dadanya hingga pingsan, Dadi ini mengalami serangan jantung. Dadi brtanya ke dokter, jantung Dadi mengalami pembengkakan sehingga harus lebih berhati2. Tahun lalu ini Dadi sudah melakukan operasi. Ini krn pola hidup Dadi yg kurang sehat pasca operasi. Sewaktu2 nyawa Dadi jadi tarohannya jika tak merubah pola hidup, Dadi bisa tiba2 meninggal. Dadi minta tolong jika sakit yg diderita ini jangan ada yg tau termasuk istrinya. Dadi merasa harus bertaubat atas kesalahan di masa lalu, dosanya sangat besar kepada Isma, Raya dan Alam. Dadi ingin minta maaf sebelum kematiannya tiba.

Dadi datang ke angkringan Raya. Dadi datang ini untuk minta maaf kepada Raya, ibunya dan adiknya. Selama 15 thn telah mentelantarkan, dosanya sangat banyak. Raya pun memaafkan ayahnya lalu senang lihat ayahnya masih hidup. Dadi lalu menemani Raya pulang ke rumah, bertemu lah dgn Isma di rumah. Isma menyambut Dadi dgn kurang ramah. Sikap Isma masih dingin kepada Dadi lalu akan mengusirnya, Dadi ini sampai bersujud utk minta maaf. Isma sampai berkata tegas semenjak Dadi pergi ini, Alam, anak mereka diambil Berta lalu hingga saat ini tidak tau ada dimana. Dadi akan lakukan apapun dan bantu cari Alam, Dadi memberikan kartu namanya.

Dadi tengah sedang menelepon anak buahnya, ditugaskan untuk mencari tante Berta yg telah membawa Alam, anaknya. Titha mendengar nama Alam, untuk apa mencarinya. Titha merasa telah membuat Dadi hidup berkecukupan hingga saat ini, Titha seperti kurang dihargai Dadi. 

Titha datang menemui seseorang preman (Marlon Mulyadi) menceritakan soal suaminya mencari anaknya yg hilang, bapak tsb memberitau agar hati2 agar suami Titha tidak CLBK ke mantan istrinya dulu. Katanya punya usaha angkringan, lalu mengusulkan buka usaha angkringan juga, kafe angkringan modern lalu merebut pelanggannya.

Titha bersama anak buahnya menjaring para pelanggan angkringan modern hingga dagangan Raya tak ada yg membeli. Raya menduga krn ada angkringan baru, tak lama ketiga pengamen cilik itu datang lalu Raya memberikan nasi kucing kepada pengamen cilik yg waktu itu. Angkringan Titha ini memberikan diskon 50%, tiba2 para pelanggan pergi lagi entah kemana yg ternyata ke angkringan Raya. Titha sudah memiliki rencana khusus utk siap eksekusi.

Raya mendorong gerobaknya ke suatu tempat hingga tiba lah azan, teman Titha mencari kesempatan saat angkringan Raya ditinggal solat ke masjid yaitu dgn menyabotase dagangan milik Raya. Ada nasi kucing yg tertinggal di rumah, Isma membawakannya. Tak lama ada bapak miskin yg dibungkusin nasi kucing oleh Raya. Isma bangga liat Raya yg masih suka bersedekah. Raya menyuruh ibunya pulang krn akan datang magrib agar tidak kena angin malam. Raya melayani pelanggan angkringan hingga belum jam 10 malam, beberapa waktu kemudian ada pelanggan yg komplain krn perutnya sakit, ada yg 5x bolakbalik ke WC. Ada bapak (Marlon Mulyadi) yg menimpali, bahwa pedagang seperti ini harus dibawa ke polisi.

Pada suatu malam Isma datang ke rumah Dadi, mengabarkan soal Raya dilaporkan ke polisi, ISma meminta tolong Raya tapi Titha melarangnya. Titha melarang Dadi utk bantuin mantan istrinya, Dadi ini hanya ingin bantu anaknya yg bernama Raya. Dadi tetap pergi utk mengurus masalah anaknya. Titha menghubungi Jodi, temannya utk kasih pelajaran ke Raya. Ada pemulung yg diksh nasi kucing oleh Raya tapi tak kenapa2, polisi menemukan obat pencahar, polisi sedang menyelidiki siapa yg menaroh pencahar tsb. Dadi yakin bahwa Raya ini tak salah dan bangga dgn sedekah ISma ini, Dadi mengantarkan Raya pulang. Raya memiliki saksi yaitu pemulung dan ayahnya ini.

Jodi mengintip ke rumah Raya, Raya akan bergerak ke pasar dgn pamitan ke ibunya, tak lama ada motor yg ingin nyerempet Raya tetapi malah Isma yg tertabrak. Titha menelepon anak buahnya, ternyata Titha malah teleponan dgn anak buahnya yg harusnya nabrak Raya tetapi malah menabrak Isma yg ga ada gunanya krn . Dadi pulang mendengarkan ucapan Titha di telepon, bahwa tindakan Titha ini benar2 keterlaluan. Titha sempet ngeles dan ngelak bahwa ada teman yg pinjam uang, Dadi ini seperti tak bisa dibohongi dan sudah mendengar semuanya. Dadi akan melaporkan perbuatan Titha ke polisi, lalu dapat telf soal ada yg mengalami kecelakaan.

Raya menunggui ibunya di RS, kata dokter bahwa luka ibu Raya ini cukup parah dan harus dilakukan tindakan operasi. Dadi pun tak lama datang lalu Titha menyusulnya. Raya bingung uang darimana, Dadi akan menyelesaikan administrasi tapi Titha melarangnya. Titha mengungkit bahwa tanpanya maka tak akan menjadi seperti ini, Dadi ini ga akan menggunakan uang Titha melainkan pakai uangnya. JAntung Dadi pun tak lama kumat lalu pingsan. Dadi ingin menyampaikan rahasia besar, sebenarnya Alam ini dibawa Berta krn Dadi ini sendiri, Dadi yg menukarkan Alam dgn hutang yg dimiliki, Dadi minta maaf kepada Raya hingga Dadi kumat lalu pingsan. Dadi baru saja meninggal, Titha hanya bisa senyum saja krn Dadi tak menceritakan soal Titha mencelakai ibu Raya.

Suster sudah menanyakan kesiapan operasi utk Isma, Raya sampai coba pinjam ke para ibu warga tp blm mendapatkan pinjaman uang tsb. Katanya mending jual rumah saja. Seminggu kemudian sudah berlalu, Bu Isma sudah boleh pulang dan keadaan membaik. Raya berkata terpaksa jual rumah krn takut kehilangan ibunya. Sisa dari jual rumah diserahkan ke Isma ini masih banyak, Raya akan bayar kontrakan dan modal utk usaha angkringan lagi.

Pada suatu malam ada yg mengintai Raya dan ibunya menyimpan uang besar, anak buah Titha langsung beraksi ketika Raya dan ibunya tidur dgn lelap. Raya memergoki ada maling dan berteriak, Raya bingung melanjutkan hidup tanpa uang tsb. Raya akan coba bekerja di pasar seperti ibunya dulu. 

Beberapa waktu kemudian ada ibu kontrakan yg menagih kontrakan yg jatuh tempo, Bu Isma meminta keringanan tetapi malah diusir oleh ibu kontrakan. Isma membereskan barang-barangnya krn telah terusir dari kontrakan. Raya datang sudah lihat barang-barang ada diluar. Raya dan ibunya mendorong gerobak entah akan kemana di malam hari.

Raya dan ibunya tinggal di masjid sekalian membersihkan halaman masjid. Pak Ustad menanyakan angkringan Raya, pak Ustad akan meminjamkan modal. Pak Ustad memberikan syarat yaitu bantu2 beresin masjid. Pengamen cilik waktu itu datang lg ke angkringan Raya lalu diberikan nasi kucing lagi. Tak lama Titha datang menyela, hidup sudah susah ini masih suka bagi2. Para anak tsb nyinyir soal tante itu sombong lalu Raya menegur anak-anak yg kurang sopan. Pengamen cilik ini mengamen di angkringan sampai para pengunjung berdatangan.

Warung Titha ini sepi, anaknya meminta jatah dan nagih janji tiap minggu, pdhl sudah ga ada hubungan kerja lagi. Kontrak kerja yaitu salah satu meninggal, preman itu akan buka kejahatan Titha dan ibunya. Titha malah nyolot. Preman itu ga akan tinggal diam sebelum diberikan uang.

Raya membayar cicilan hutang kepada Pak Ustad, dagangan Raya laris terus. Kalau sudah maju maka diingatkan sedekah oleh Pak Ustadz, tetap Raya akan bantu2 di masjid.

Pada suatu malam ada seorang pemuda yg lagi cari penginapan terdekat tetapi pemuda tsb malah dipalak krn terlihat orang kaya, dompet dan tas pemuda itu sampai diambil preman. Raya yg baru saja pulang ini melihat ada pemuda yg babak belur setelah dirampok preman. Raya membawa pulang pemuda tsb, rencana akan ke rumah temannya. Raya bawa pemuda tsb ke kontrakan, Bu Isma menyangka pemuda yg dibawa adalah Alam. Raya memberitahu ke ibunya bahwa ini bukan Alam.

Isma dan Raya berdoa agar segera dipertemukan dgn Alam sebelum Isma meninggal. Pemuda tsb memperhatikan Isma dan Raya solat dan berdoa hingga merasa iba. Pemuda tsb memakan makanan sisa angkringan, sudah diobati lukanya, Raya memberikan ongkos dan bekal utk anak muda yg ditolong. Pemuda itu akan jalan ke terminal dgn ongkos yg diberikan. Isma memperhatikan pasti Alam seusia pemuda itu.

3 hari kemudian, preman tsb memberi pelajaran kepada Titha, tak lama warga mengeroyok preman itu. Titha menyampaikan ke warga soal permohonan maafnya utk Raya hingga meninggal.

Raya dan ibunya berjualan angkringan di siang hari, pengamen cilik itu datang lagi tak bingung lg ga punya uang krn diksh sedekah makanan. Tak lama ada mobil datang dan berhenti di angkringan Raya. Isma kaget saat yg dilihat adalah tante Berta. Isma menanyakan kemana Alam, ternyata pemuda yg di belakang adalah Alam. Berta ini tak memiliki anak lalu ingin merawat hingga besar krn menyukai anak itu. Alam berkata bahwa mamanya (mama Angkat) sering cerita ttg Bu Isma. Berta malu melakukan ini, Dadi mengikhlaskan Alam utk dirawat oleh Berta, setahun belakangan ini Berta menyesal, sebelum meninggal maka ingin mengurangi dosanya dgn mengembalikan anaknya. Kebahagiaan datang tanpa sebab, kebahagiaan datang dari orang yg mencintainya. Penantian 15 thn dgn akhir yg manis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online