PB SEDEKAH MEMBAWA BERKAH

 PB SEDEKAH MEMBAWA BERKAH* (RINDRA)

Tayang: 23 Okt 2021

Pemain
Alwi : _Sidik Eduard_
Atikah : _Meitha Thamrin_
Juragan Mamat : _Dwi AP_
Indri : _Delia Alena_
Andi : _Riki saputra_
Agus Sahlan...pak Ustad
Dicky Zecko..pengurus masjid
Harry Jamski..preman suruhan Mamat utk begal Alwi
Chandra Cjt...dokter

Alwi ini bekerja sbg pelawan di sebuah toko sembako yg cukup ramai pembelinya, Alwi ditegur juragan Mamat krn kerjanya ini lelet. Tiba lah waktunya azan ini Alwi ingin ke masjid tapi ditegur oleh juragannya, kenapa tidak di tempat sini saja.

Alwi ingin renovasi rumah yg ditempatinya ini, Alwi menabung sedikit demi sedikit dari hasil kerjanya hingga memecahkan celengannya ini, rumah Alwi ini mengalami kebocoran. Total uang terkumpul 4 juta, dgn uang ini akan cukup ditambah gaji utk renovasi rumah.

Pada suatu hari ada kedatangan pak ustad ke toko sembako Mamat, pak ustad ingin menggalang dana krn atap masjid rusak, Indri berkata soal toko sepi dan baru saja kena hama hingga tak bisa menyumbang. Padahal toko juragan ini tak pernah sepi, Mamat berbohong kepada pak ustad dan pengurus masjid.

Alwi datang ke suatu masjid dgn tenda darurat, jadi solat berjamaah di tenda. Katanya kekurangan 5 juta utk renovasi, Alwi hrs tunda janji utk renovasi rumahnya. Alwi memberikan sumbangan uang kepada Pak Ustad utk renovasi masjid, padahal Alwi ingin renovasi rumahnya, renovasi adalah janji utk alm ortunya. Alwi mendahulukan utk renovasi rumah Allah.

Ibu2 memuji soal pembangunan masjid akibat Alwi, ibu2 malah menggunjing Mamat dan Indri yg pelit, harusnya mereka yg menyumbang, kurang 500 perak saja dianggap hutang. Mamat dan Indri mendengarnya jadi kesal atas ucapan ibu2 tsb. Di malam hari ada Atikah, kakak Alwi yg datang dgn nangis krn diusir ibu mertuanya. Suami Atikah dipecat lalu pacaran dgn perempuan lain. Alwi lah satu2nya keluarga Atikah.

Alwi melihat ada karyawan baru (Ridwan Ansori) di toko sembako, ternyata menggantikan Alwi yg dipecat. Mamat berkata soal Alwi mempermalukan Mamat dan Indri krn nyumbang uang besar ke masjid. Atikah minta uang ke Alwi tapi beras habis, Alwi ingin cari serabutan, memberitau udah diberhentikan oleh Mamat. Ibu mertua Atikah bilang krn Atikah hanya membuat susah, Alwi menguatkan kakaknya bahwa Allah menyiapkan rejeki termasuk anak dalam kandungan Atikah.

Alwi berjalan dgn terserempet motor yaitu oleh temannya yg bernama Sigit, sudah 3 tahun ini Alwi tak ketemu Sigit. Alwi katanya ingin cari kerjaan. Sigit menawarkan Alwi utk jualan sembako keliling, Alwi berminat dan dapat kerja mulai hari ini.

Alwi kini berjualan sembako keliling dengan gerobak yg ditarik di motor. Sembako ini lebih murah di tempat biasanya, Alwi meyakinkan ibu2 soal tanggal expire masih lama, sementara ada pegawai Mamat melihat ada ibu2 berbelanja di gerobak motornya Alwi. Indri mengeluh soal toko sepi seperti kuburan. Indri lihat ini sembako masih dibawa, katanya Alwi jualan sembako juga dgn harga lebih murah. Udah beberapa hari ini pegawai Mamat memperhatikan, Alwi buka lapak dekat kantor desa.

Mamat ini datang memarahi Alwi yg dianggap sabotase dagangan Mamat, ibu2 pada membela Alwi bahkan ingin melaporkan perbuatan Mamat ke polisi, ini adalah negara hukum. Indri merasa gawat, sawah Indri ini kena hama. Ada warga laen membela Alwi yg mengingatkan, perkataan adalah doa, doa mana yg bakal dikabulkan Allah itu tak tau.

Alwi kali ini bisa pulang dgn lancar dan ingin renovasi rumah, tiba2 ada preman yg mencegah Alwi lalu gebugin Alwi hingga jatuh pingsan. Atikah menunggui Alwi yg belum pulang, ternyata dibopong warga dgn babak belur. Alwi ditemukan pingsan di jalan. Preman tsb adalah suruhan juragan Mamat lalu dikasih upah. Indri berkata jangan puas dulu, Indri ingin buat anak tsb bernama Alwi jatuh, Indri ingin membuat nama Alwi jelek.

Sigit datang ke rumah Alwi dengan marah, Sigit menanyakan uang setoran dan motornya juga. Alwi berkata baru saja dibegal, Sigit menginginkan Alwi utk gantirugi, Indri datang menambahkan dan menimpalkan Alwi ini kerjasama dgn begal, malah ingin Alwi diseret ke polisi. Sigit ingin membawa Alwi ke kantor polisi, Atikah membela adiknya. Atikah membawa celengan dan cincin kawin miliknya ini untuk gantirugi. Alwi jadi bersujud dan minta maaf ke Atikah, yg ada masalah adalah cincin Atikah. 

Beberapa hari kemudian, Alwi membersihkan sampah rumput di taman lalu diberikan upah.Alwi jg bekerja ke rumah utk membenarkan genteng, berapapun yg dikasih Alwi tetap bersyukur. PAgi sampai malam ini Alwi bekerja meski blm sembuh betul demi bisa menabung.

Mamat tengah berteleponan dgn seseorang utk transaksi jual tanah, Mamat katanya baru dapat project besar yg membuat tambah kaya. Alwi menjadi tukang bersih2 di masjid. Gimana pun ini tugas umat muslim. Ada warga ingin berbondong2, diundang juragan Mamat. Mamat ini membagi2 kan sedekah di depan rumahnya. Ada warga yg berkata tumben juragan ini bagi2 sembako, biasanya juga pelit. Ada Mamat bertanya ke Bu Tuti utk jual tanahnya, diatas tanah akan dibangun pertanian modern, katanya ga akan kehilangan tanah. Mereka tenya penghasilan darimana, pemilik hanya berbeda. Ternyata para warga dikasih sedekah agar mau menjual tanahnya.  Mamat menjanjikan beli dgn harga tinggi, nominal dikosongkan nanti tandatangan diatas kwitansi.

Alwi mendapatkan upah dari memperbaiki sesuatu di rumah warga, tak lama ada seorang pria muda yg mobilnya mati tapi ga ngerti mesin. Alwi membantu memperbaiki mobil mas tsb, mas tsb bernama Andi, Andi memberikan uang tapi ditolak Alwi krn sedekah tenaga.

Mamat ini kedatangan oleh seseorang yg bernama Andi. Andi menanyakan masalah warga yg akan jual tanahnya, setelah pertimbangan Alwi akan melepas tanah ini 2M, tadinya 1M. Mamat berkata bahwa tak mengambil untung.

Ada Indri yg melayani para warga agar menyerahkan sertifikatnya, mereka meminta uangnya ini. Ada warga yg melihat harganya dibawah pasaran, katanya dibayar harga tinggi, tetapi tidak sesuai janji. Mereka ingin meminta haknya, Mamat memiliki kuitansi yg sudah ditandatangani.

Para warga mengadu ke pak Ustad kalau Mamat menjual tanah dgn harga murah, mereka ini mata pencaharian dari tanah tsb, mereka ditipu Mamat yg menjual tanah dikira harga tinggi. Alwi bertanya ke Pak Ustad ada apa, katanya tanah mereka dibeli dgn harga murah oleh juragan Mamat. Salah satu warga mengingat nama Pak Andi, mereka dicegat oleh para warga yg marah, Andi dipukul ama salah satu warga yg marah. Di malam hari ini Alwi menemukan Andi pingsan di jalan. Alwi menanyakan keadaan pasien, ternyata kena luka dalam. Pasien ini tanpa identitas, jadi Alwi yg bertanggungjawab kepada pasien tsb. Alwi bingung uang darimana, padahal utk biaya persalinan kakaknya. UTk biaya persalinan ini, Atikah meyakinkan akan ada jalannya. Tak lama beberapa waktu kemudian, Atikah seperti merasakan sakit. Saat Alwi ingin membayar administrasi, pasien sudah sadar dan pulang, maka uang tabungan yg harusnya Alwi pakai jadi utuh.

Para warga ada menemukan Atikah pingsan di RS, Alwi kebetulan ada di RS juga. Para warga ini mendengar teriakan kakak Alwi. Harusnya Alwi yg lebih peka kepada kakaknya tetapi malah menolong orang lain, Atikah ini ternyata depresi krn harus kehilangan bayinya. Atikah diberikan obat penenang oleh suster yg memeriksa. 

Ada Andi yg kebetulan ada di RS bertemu dgn Alwi, Andi berkata baru saja dikeroyok warga krn akan melaporkan ke kantor polisi. Andi berkata baru habis beli tanah warga kampung Alwi, Alwi berkata soal para warga menerimanya dibawah harga pasaran. Para warga membawa Andi di hadapan pak Ustad, Andi sudah bayar 2x lipat sedangkan para warga terima di bawah harga pasaran. PAra warga berbondong2 datang ke juragan Mamat dgn marah bersama Alwi, para warga ingin hajar dan keroyok Mamat. Andi ini ingin membatalkan pembelian tanahnya kepada Alwi, Andi ingin melaporkan Mamat ke polisi jika tak mengembalikan sertifikat2 tanah milik warga. Mamat pun lalu mengambil sertifikat2 itu, Pak Ustad diminta mengembalikan sertifikat ini ke warga.

Atikah kini pulang bersama Alwi, Atikah ini terlihat melamun semenjak kehilangan anak dalam kandungannya. Mamat jadi mengamuk, ini semua gara2 Alwi maka usaha jadi bangkrut. Kalau Mamat hancur maka Alwi harus lebih hancur lagi. 

Atikah jadi depresi dan warga jadi sasaran kemarahan Atikah krn dianggap menculik anak Atikah, Alwi berusaha menenangkan kakaknya yg depresi ini. Beberapa waktu kemudian pada warga datang ke rumah Alwi, mereka datang membicarakan kakaknya. Kata warga bahwa Atikah ini harusnya bawa ke RSJ krn sudah tak waras, kalau sampai mengamuk maka para warga akan usir Alwi dari kampung ini. Indri dan Mamat mendengar pembicaraan ini, ini lah kesempatan utk balas dendam.

Esokan laginya Atikah masih melamun dan sendirian, Alwi akan berangkat kerja. Indri dan Mamat memanfaatkan kesempatan saat Alwi pergi, ada anak kecil yg diminta oleh Indri utk memberikan bungkusan ke tante yg di rumah itu lalu diberikan upah. Begitu ada anak kecil yg memberikan bingkisan, anak itu dianggap sebagai anak Atikah, Atikah ingin peluk anak itu, Atikah teriak2 itu anaknya. Indri dan Mamat menambahkan, bahwa usir saja dari kampung ini. Alwi tak lama datang, para wara marah lalu ingin kakak Atikah angkat kaki dari kampung ini. Sampai kapanpun Alwi dan kakaknya tak bisa diusir krn lahir dan besar di kampung ini, Mamat ingin membisikkan sebuah ide khusus kepada para warga. Itu adalah ide juragan, apapu yg terjadi adalah tanggungjawab juragan Mamat.

Alwi meminta PAk Ustad utk penyembuhan kakaknya krn butuh penyuluhan. Tak lama Alwi yg baru pulang bareng Pak Ustad, Alwi melihat ada rumahnya mengalami kebakaran. Alwi berusaha ingin menyelamatkan kakaknya yg terperangkap. Mamat yg melihat dari jauh hanya bisa tersenyum.

Alwi melarikan kakaknya ke RS setelah kejadian kebakaran itu, Alwi tak kuat gotong kakaknya hingga pingsan di lantai. Pak Ustad memberitau ke warga soal rumah Alwi habis terbakar, tak lama Andi datang katanya dari rumah Alwi, Pak Ustad menceritakan soal Alwi dan kakaknya di RS, mengalami luka bakar. Tempo hari saat atap masjid runtuh maka Alwi lah yg memberikan sumbangan, Pak Ustad menasehati para warga sekitar. Ada ibu mengadu bahwa anaknya tadi disuruh juragan Mamat dan Indri utk juragan Mamat, jadi rumah kebakaran ini terjadi krn juragan Mamat. Ada warga lain lewat yg melihatnya.

Ada pegawai Mamat memberitau hal gawat ke juragan Mamat dan Indri, warga menuju kemari utk cari Mamat krn sudah tau juragan yg bakar rumah Alwi lalu akan membawa ke kantor polisi. Mamat dan Indri datang membawa koper lalu dikepung oleh warga, padahal ingin Alwi keluar dari kampung. Mereka tetap dibawa ke kantor polisi.

Beberapa bulan kemudian berlalu, Alwi dan Atikah diberikan hadiah berupa rumah oleh Andi. Andi sudah tau semua dari pak ustad soal sedekah Alwi, Andi memberikan tanah perkebunan utk dikelola oleh Alwi. Alwi akan kelola perkebunan bareng2 Andi hingga maju, sekecil apapun sedekah maka akan membawa berkah. Hidup ini hanyalah doa yg panjang. Setiap doa ada hati yg menyertai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online