PB Berkah Dari Sebuah Kotak Sol Sepatu Yg Usang (Rindra)

 PB Berkah Dari Sebuah Kotak Sol Sepatu Yg Usang (Rindra)

Tayang: 19 Nov 2021

Rio LIDA... Abi
Raslin Rasidin...Gayatri
Menco Hidayat...Kadir
Kasih Kurnia.. Riska
Jedi Saputra..Rahman
Rika Rahman..Bu Marissa
Nugie Banyu..Anhar, anak pemulung
Juan Pebriansah..dokter

Ada seorang bapak bernama Pak Rahman yg siap2 berangkat utk jadi tukang sol sepatu, Abi ini sudah berangkat utk kuliah. Abi berangkat bareng bapaknya sementara Gayatri berjualan pecel keliling. Pak Rahman ini juga suka bersedekah kepada anak kecil yg waktu itu mungut roti dari tong sampah. Ada ibu yg ingin beli pecel tapi uang hanya 5ribu, Bu Gayatri tetap membuatkan pecel tsb yg harga harusnya 10rb.

Abi baru masuk kampus, teman2 pada ngajak refreshing ke mall drpd refreshing terus. Abi menolak ikut teman2nya, kata temen bilang aja alasan ga ada duit. Ada yg tau pekerjaan ortu Abi seperti apa, bisa kuliah saja sudah bersyukur. Ada Kadir yg datang ke PAk Rahman utk pinjam 1 juta, Kadir adalah adik dari Pak Rahman, pdhl sudah tengah bulan. Gaji Kadir di pabrik padahal sudah besar. Alasannya Riska minta dibelikan hp baru, Rahman berkata bahwa harusnya KAdir bisa mendidik istrinya agar hemat, Rahman kini menasehati Kadir dgn tegas utk mendidik istri Kadir. Kadir akan buat abangnya menyesal krn membuat terhina.

Abi berbicara ke kedua ortunya utk tidur di tempat temannya krn tugas banyak, bapak Abi menasehati agar tak merepotkan teman Abi. Riska ini terus merengek ke suaminya dgn ngambek krn tak dibelikan hp baru, jika ga dipenuhi maka akan pergi ke rumah ortunya. Kadir sempat lihat celengan di meja yg terlihat banyak, Kadir berencana akan ambil paksa celengan tsb.

Di suatu malam, Kadir beraksi membawa celengan milik Rahman, Rahman berusaha menangkapnya tapi ga bisa dipertahankan hingga Rahman terjatuh pingsan hingga seminggu kemudian berlalu, Pak Rahman jalan dibopong oleh Abi ke tempat tidur. Bu Gayatri mengingatkan suaminya agar minum obat, Bu Gayatri akan terus bekerja.

Ada ibu2 yg bergunjing soal Bu Gayatri jadi pulang tunggung keluarga krn Pak Rahman sakit, ga lama ada Riska yg lewat di tukang sayur, ibu2 ngeliatin Riska dgn judes. Ibu2 pada menegur soal Kadir dan Rahman besaudara tetapi ga pernah nengok Rahman di RS, para ibu2 mengingatkan sbg warga utk menjenguk Rahman, Riska yg sewot lalu pergi, Riska akan memberikan pelajaran kepada keluarga Rahman krn jadi gunjingan para warga.

Riska pun datang ke rumah PAk Rahman, Riska datang dgn ramah, pura2 menanyakan kondisi Rahman. Katanya Rahman itu sakit ginjal. Riska ini diam2 menyabotase bumbu kacang Gayatri dgn suatu obat saat Bu Gayatri masuk ke dalam. Pada esokan malamnya para warga marah dan berdemo di hadapan Bu Gayatri, krn makan pecel maka keluarganya jadi sakit perut, anaknya muntah2. Para warga ingin membawa Bu Gayatri ke kantor polisi, PAk Rahman berusaha menahan istrinya agar ga dibawa warga, Pak Rahman meyakinkan ini semua salah paham. Abi ga lama datang menolong ibunya, Abi mengetahui dari warga, Abi malah ingin melaporkan balik ke polisi soal persekusi. Para warga melarang ibu Abi berjualan atau akan diproses ke hukum.

Beberapa hari kemudian berlalu, Kadir dan istrinya bisa belanja2 lagi. Ga lama setelah itu Bu Gayatri datang utk memberitahu bahwa Pak Rahman sakit parah lalu meminta pinjam uang. Kadir menolaknya dan jika ada pun ga akan meminjamkan uang itu. KAdir ga peduli soal abangnya sakit parah, Kadir sengaja melakukan ini sbg rasa sakit hati waktu itu pernah datang utk meminjam uang, Kadir menyebut ini lah karma. Riska membisikkan sesuatu, Kadir akhirnya sepakat meminjamkan dgn sebuah syarat yaitu bekerja di rumah Kadir.

Abi ini baru pulang kuliah, ga menemukan ibunya ada di rumah, hanya melihat bapaknya yg kesakitan. Kata Pak Rahman bahwa ibu Abi ini ke rumah Kadir, paman Abi. Bu Gayatri bekerja menyetrika pakaian, Riska menambahkan cucian tsb, ada ga rapi sedikit langsung ditegur. Riska ingin kasarin ibu Abi, Abi ini datang membela ibunya yg diperlakukan kurang manusiawi. Abi mengajak ibunya agar pulang. Abi memutuskan cuti kuliah utk sementara krn ga bisa bayar uang kuliah, utk kehidupan sehari2 saja susah. Kedua ortunya awalnya ga setuju jika Abi cuti kuliah, padahal kuliah Abi sisa setahun lagi, Pak Rahman menyalahkan dirinya krn sakit tapi Abi tetap ikhlas, semua yg sudah terjadi adalah kehendak Allah. Abi akan melanjutkan usaha sol sepatu bapaknya.

Abi kini menjadi tukang sol sepatu keliling, menawarkan ke para warga tetapi ibu2 meladeni dgn judes. Ga lama Abi ditegur teman2 kuliahnya, Abi yg dikenal kepintaran dan IPK diatas rata2 malah jadi tukang sol sepatu, mereka langsung mengejeknya. Ada ibu2 meminta sol sepatu tetapi ga bisa bayar dgn uang, melainkan dgn beras, Abi tetap terima. Bu Gayatri tetap bersyukur meski Abi hanya membawa beras saja. Dulu waktu Pak Rahman waktu jadi tukang sol juga menerima orderan semir sepatu, Pak Rahman memberitau lokasi dimana biasa menyemir sepatu. Abi pun akhirnya mendatangi ke tempat dimana bapaknya dulu menyemir sepatu.

Ada ibu2 yg terjatuh seturun dari mobil, sepatunya copot mana ingin meeting pula, Abi  kebetulan lewat utk menawarkan jasanya. Abi ingin coba perbaiki. Sepatu ini dibeli dari luar negeri hingga sudah bener lagi sepatunya, Abi menetapkan tarif seiikhlasnya. Ibu itu janji akan bayar upahnya setelah meeting.

Hingga tiba huja deras, Abi ini belum jg pulang, Bu Gayatri menunggui Abi yg pulang. Satpam memperhatikan Abi masih setia menunggu bahkan menegur Abi dan memberitau soal ibu itu jika sudah meeting suka lupa waktu. Abi menyampaikan ke pak satpam bahwa jika ketemu ibu tsb, bilang saja bahwa ikhlas memberikan jasa solnya tanpa dibayar.

Abi ini tengah sedang memimpin tempat pembuatan sepatu, ada bu Marissa datang krn ada klien yg memberikan komplain. Masalahnya adalah tiap hari, jika ini terjadi setiap hari maka Bu Marissa akan cari pengganti Kadir, padahal sumber uang Kadir utk Riska adalah dari pabrik ini. Abi lagi lewat ada lowongan quality control utk sol sepatu, ga lama datang lah bu Marissa, ibu yg waktu itu dibantu sol sepatu oleh Abi. Bu Marissa melihat Abi berdiri ada pengumuman lowongan, Abi memang kebetulan kuliah Teknik Industri tapi cuti kuliah. Alasan Abi bahwa bapaknya sedang sakit, esok paginya Abi disuruh datang ke kantornya pada esokan harinya, Abi bersyukur dapat diterima bekerja oleh Bu Marissa.

Bu Marissa memberi pengarahan kepada Abi utk mengawasi pabrik pembuatan sepatu, yg jadi masalah bahwa pabrik ini, customer banyak komplain, padahal disain dan model ga pernah diubah. Bu Marissa melihat Abi adalah orang yg tepat. Kadir lagi di pabrik ini kaget melihat ada Abi di pabrik, jangan2 melamar kerja lalu diterima, feeling Kadir jadi ga enak. Kadir meminta Abi agar ga menceritakan bahwa ada hubungan keluarga, Kadir bertanya bahwa apa tugas Abi di pabrik ini. Kadir merasa ada gawat tetapi hanya berkata dalam hati. Abi terus mengawasi para pekerja pabrik sepatu tsb.

Abi bertanya ke seorang bapak bahwa siapa yg bertanggung jawab terhadap pengiriman di pabrik, katanya adalah Pak Kadir. Abi memeriksa berkas2 bahwa ternyata penyebab utama masalah adalah pamannya sendiri. Lalu pada malamnya Abi ingin bicara ke pamannya, menegur pamannya utk menghentikan kecurangan. Kadir malah mengusir Abi begitu saja, Abi mengingatkan agar nanti terjadi sesuati pada Kadir, KAdir langsung nantangin siapa kah yg akan menang.Abi ini padahal baru kerja sebulan.

Abi memberikan gaji pertamanya kepada kedua ortunya, gajinya ini lumayan banyak dan dapat digunakan utk berobat bapak Abi ke RS. Lalu bu Marissa memeriksa ga ada yg pada kerja, mesin pun pada mati. PAra pekerja pada nongkrong dan ga kerja, Kadir ga lama datang memberitau bahwa penyebabnya adalah Abi yg menolak pemasokan. Kadir mengusulkan agar Abi dipecat agar pabrik kembali seperti semula. Ga lama Abi ditegur oleh Bu Marissa krn dapat membuat pabrik bangkrut, mulai detik ini juga Abi dipecat oleh bu Marissa, semua laporan sudah jelas.

Abi ini menangis sambil berdoa bahwa akan memulai usaha sol sepatu kembali, bu Gayatri dari balik pintu memperhatikannya. Abi pun akhirnya kembali jadi tukang sol sepatu keliling, Kadir langsung meledek Abi yg lebih cocok begini seperti bapaknya,makanya jangan sok punya jabatan mentereng katanya. Abi ke taman sampai melihat ada ibu pemulung miskin, ada anak bernama Anhar diledek teman2nya krn sepatunya jelek. Abi kebetulan datang di saat yg kebetulan, Abi ini menawarkan dirinya, ibu tsb membawa limbah kulit utk dibawa lalu Abi mencoba mengolah sesuatu dari limbah kulit itu yaitu dgn dibuatkan sepatu, Abi ini dgn mesin jahitnya sampai ketiduran, ibu Abi memperhatikan sepatu buatan Abi utk anak pemulung itu.

Beberapa waktu kemudian, ada ibu pemulung bersama anaknya bernama Anhar. Anhar mencoba sepatu buatan Abi. Ibu pemulung menanyakan ongkos tetapi Abi menggratiskan jasa tsb. Beberapa waktu kemudian ada ibu pemulung membawa para rekannya utk membuatkan sepatu seperti Anhar, Abi akan berusaha membantunya, para warga membawakan limbah kulit dan memberikan ongkos.

Bu Marissa menegur sikap Kadir yg ternyata dalang dibalik kehancuran pabrik, Bu Marissa ini terkena hasutan Kadir soal Abi lalu Bu Marissa saat itu pecat Kadir. Bu Marisa menyesal saat itu memecat Abi. Kadir ini memasokkan dgn supplier dgn barang ga berkualitas. Abi sendiri membuka sol sepatu di depan rumahnya. Bu Marissa ga lama datang dgn mobilnya ke rumah Abi. Bu Marissa datang utk minta maaf lalu ajak bekerja kembali, bu Marissa memperhatikan Abi ini bengong. Abi kali ini minta maaf, bukan maksud menolak permintaan, bahwa ingin mandiri dan mendirikan usaha utk membantu banyak orang. Bu Marissa lantas kecewa jika Abi menolak permintaannya, baru punya bisnis begini sudah belagu. Kadir dari jauh memperhatikannya, Kadir meminta utk bicara kepada Bu Marissa. Kadir ini berusaha membantu Bu Marissa, Kadir ini janji akan membantu balas sakit hati kepada Abi. Upah utk KAdir adalah bisa kembali bekerja di tempat Bu Marissa.

Riska melihat Kadir ini bengong, Kadir ini katanya ingin menyingkirkan Abi agar bisa kembali bekerja di pabrik. Riska merasa susah menyingkirkan Abi, prduknya bagus, Abi itu suka sedekah. Riska memberitau bahwa harus bikin cacat tangan Abi agar ga bisa bikin sepatu lagi.

Abi ini sedang pulang bawa peralatan semir sepatu, tiba2 ada motor yg nyerempet dgn cepat yaitu motor Kadir. Warga ga sempat melihat siapa yg menabrak lalu melarikan Abi ke RS. Kada dokter bahwa Abi sudah dioperasi dgn lancar. Utk penyembuhan tangannya ini membutuhkan waktu yg lama, Bu Gayatri mendengar penjelasan dari dokter.

Kedua ortu Abi ini ingin Abi agar ga memaksakan kehendaknya utk pekerja, Pak Rahman merasa sudah sembuh. Pak Rahman dan Bu Gayatri utk kelola usaha sol sepatunya, Abi lah yg mendisain, nanti akan rekrut para pekerja di sekitar.

3 bulan kemudian berlalu, Bu Marissa kesal bahwa akhirnya pabrik bangkrut. Ada pegawai yg memberikan laporan, menurut analisa ternyata Kadir. Kata pegawai bahwa KAdir banyak melakukan kecurangan. Semua bukti sudah dikumpulkan, Bu Marissa akan melaporkan KAdir ke polisi hingga Kadir kini masuk penjara. Riska datang ke penjara utk minta pisah dari Kadir, Riska ga mau punya suami mantan napi. Kadir malah teriak bahwa wanita ini dalang penabrakan Abi beberapa bulan lalu. Polisi pun ga peduli.

Bengkel sepatu Abi semakin maju kali ini, Bu Marissa ga lama datang ke rumah utk bertemu Abi. Bu Marissa ini pertama2 utk minta maaf krn selama ini banyak berbuat salah, yg kedua bahwa utk memberikan pabriknya kepada Abi. Selama ini usaha Abi semakin maju, pasti Abi butuh fasilitas lebih. KEdua ortu mendukung Abi utk mengembangkan usaha di tempat yg baru. Abi pun terima tawaran Bu Marissa.

2 tahun kemudian sudah berlalu, berdiri lah usaha bernama PT Abimanyu Perkasa. Bu Marissa sudah membantu Abi, kedua ortu Abi bangga kepada Abi.  Abi langsung merangkul kedua ortunya di depan pabrik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online