PB PERJUANGAN PENJUAL GADO GADO KELILING YANG TAK DIHARGAI ADIK ADIKNYA SENDIRI

 PB PERJUANGAN PENJUAL GADO GADO KELILING YANG TAK DIHARGAI ADIK ADIKNYA SENDIRI

Sutradara : Sani

Anggun : Jihan LIDA
Nimas : Basmallah
Deni : Delon Mercy
Hendra:  Fredi Amin
Bram.   : Joko AP
Nina : Dewi Syane
Pak RT : istralian
Rommy Kambey Sikumbang...warga
Ohza Teddy..warga
Ali Nasution..pemilik hp yg dicuri Deni

Anggun baru saja pulang sekolah, adek2 Nimas ini ingin sepatu yg baru, Anggun akan meminjamkan sepatunya. Anggun ingin jahit sepatunya tapi sudah benar2 rusak, gak lama Pak Hendra, bapak mereka pulang dagang. Pak Hendra kasihan 

dgn anak2nya yg sepatu sudah rusak, Pak Hendra hanya janji2 saja tapi ga ditepati, Deni ini ngambek. Pak Hendra akan pergi cari barang loakan, Deni ini meminta bapaknya agar ga cari sepatu bekasan yg rusak, Deni bosan dari dahulu hanya bisa sepatu bekas.

Pak Hendra sedang cari barang loakan, memungut dari tong sampah ke tong sampah di gerobak barang rongsokan yg sedang dicari2. Deni ini sering ngeluh soal makanannya hanya tempe, demikian juga Nimas. Anggun mengingatkan adik2nya utk bersyukur krn masih bisa makan, Deni menyalahkan krn hidup susah, andai saja dapat ortu yg kaya. Nimas terus menegur adik2nya ini, Nimas menunggui bapaknya blm pulang.

PAk Hendra mendorong gerobak loaknya menemukan ada sepatu di tong sampah yg sepertinya cocok utk Deni dan Nimas, tapi sayang juga botol ga diambil, saat akan ambil ini mengalami kecelakaan, yg menabrak ini sadar lalu langsung kabur agar ga kena tangkap warga.

Pada suatu malam ada warga yg mengabarkan ke rumah bahwa Pak Hendra mengalami kecelakaan dan ada di RS, anak2 PAk Hendra menjenguk Pak Hendra. Pak Hendra keadaan kritis, memohon Anggun agar jaga adik2nya hingga Pak Hendra meninggal dunia hingga kini Anggun, Nimas dan Deni menjadi yatim piatu, Anggun berusaha jadi orang tua dan melakukan utk adik2nya, Deni memikirkan makan dan bayar kontrakan. Pak RT menyarankan utk tinggal bersama keluarganya tetapi mereka ga punya siapa2, ada yg menyarankan tinggal di panti asuhan tetapi Anggun menolak krn janji dgn alm bapaknya utk jaga adik2nya. Anggun akan berhenti sekolah utk jaga adik2nya. Anggun kangen kepada bapaknya yg sudah berjuang untuknya dan adik2nya, Deni dan Nimas jg kangen bapak mereka. Anggun meminta adik2nya jadi orang sukses dan rajin belajar. Deni ga yakin apakah bisa sekolah, sepatu robek aja ga bisa belikan, Anggun melihat ada sepatu di gerobak rongsok, Anggun memberikan ke adik2nya ini dan ternyata sepatunya pas, Deni jadi semangat dgn sepatu barunya ini, mulai besok Anggun akan jualan gado2 dari pagi sampai siang, sore sampai malam ini nyari rongsokan. Modal utk gado2 menggunakan uang duka.

Tiba lah Anggun utk bayar kontrakan, ibu kontrakan memberikan keringanan krn baru saja berduka. Anggun mengingat2 resep gado2 dari alm bapaknya, waktu bapaknya masih ada ini sempat belajar buat bumbu gado2. Anggun hanya bisa kasih uang jajan ke adik2nya sedikit, lalu Anggun mulai berjualan keliling. Sudah tiba siang hari ini dagangan blm ada yg beli. Anggun ingin beli air dingin tetapi ada pengemis, Anggun berikan ke pengemis itu meski menahan haus dan tak lama kemudian ada yg membeli.

Deni dan Nimas berkeliling ini melihat ada es krim di jalan yg ingin di beli tapi duit sudah terpakai utk jajan, Deni terus mengeluh krn miskin. Dagangan masih lumayan banyak, Anggun ga tau kemana bapaknya jualan, utk besok juga ga akan enak, Anggun berpikir utk menyedekahkan gado2 ini. Deni terus mengeluh krn miskin dan tau dagangan kakaknya ga habis. Nimas lah yg masih pengertian kepada Anggun. Anggun merasa ga berguna krn beliin eskrim saja ga bisa utk adiknya, ga lama ada seorang ibu yg akan buang buah2an yg masih bagus, Anggun berminat utk ambil buah2an tsb, Anggun ingin buat stik eskrim dari buah2an ini. Anggun akan titip ini ke bu Tiara utk didagangkan, katanya dapat buah ini gratis nanti dibagi 2.

Anggun membawakan stik buah2an, Deni ini maunya eskrim yg di toko, Nimas coba malah enak dan segar, menyehatkan, Deni juga coba enak rasanya. Anggun mulai jualan gado2 lagi tapi masih sepi, Anggun mengingatkan akan bayar kontrakan atau akan diusir dari kontrakan, gak lama ibu2 berdatangan utk beli gado2.

Di suatu jalan, Deni dan Nimas berjalan melihat ada 2 anak sekolah maen HP, Deni ingin pinjam hp tsb tapi ternyata keasyikan maen, minta dikembalikan tapi masih entar2, kalau ingin maen game maka harus punya hp sendiri. Deni ini ingin minta ke kakak mereka utk beli hp, Deni ngambekan dan berlari bahkan nyaris tertabrak motor, Nimas menyelamatkannya hingga kaki terluka dan berdarah, Deni jadi minta maaf krn buat kakaknya terluka. Anggun selalu berdoa agar dicukupkan rejekinya utk dapat bayar kontrakan agar adik2nya tidak tidur di jalanan. Ga lama setelah Anggun kelar solat, ada ibu2 yg langsung ingin borong gado2 Anggun krn ada acara.

Anggun bersyukur gado2nya habis diborong agar bisa bayar kontrakan, Anggun melihat Deni ini cemberut, Nimas memberitau soal Deni tadi maen game lalu pinjam uang dan ingin beli hp. Deni liat kakaknya pegang uangnya banyak tetapi ga bisa krn utk bayar kontrakan. Deni ngambekan lalu ke dalam, Deni malah mengeluh soal makanan, Deni ga mau makan krn begini terus, Anggun liat kaki Nimas rada pincang tapi alasannya jatuh. Nimas membujuk Deni utk makan tapi ngambekan. Anggun berjanji utk nabung beli hp meskipun yg bekas, kali ini Deni mau makan lagi. Nimas merasa tak apa2 dgn kakinya.

Anggun berkeliling jualan gado2, gak lama ada Pak RT membawa Pak Bram dan Bu Nina yg akan mengadopsi adik2 Anggun tapi Anggun menolak padahal hidup akan terjamin. Anggun ini sampai kapanpun ga mau berpisah dari adik2nya. Anggun ini sudah terlalu besar utk diadopsi, Bram hanya ingin adopsi adiknya yg paling kecil lalu minta Pak RT utk membujuknya.

Deni jalan sendirian sambil ngomong sendiri kapan Anggun membelikan hp krn Deni ga sabar ingin maen hp, Deni melihat ada hp nganggur di teras, Deni berpikir utk ambil hp tsb, tungguin kakaknya akan lama, mumpung ga ada orang ini malah Deni ingin ambil hp tsb di bangku. PEmiliknya datang lalu menegurnya lalu Deni kabur begitu saja dikejar pemiliknya (Ali Nasution) hingga tertangkap, ada warga laen mencoba membela krn masih kecil. Anggun berpikir ga akan menyerahkan hpnya ke orang laen, tak lama Anggun mendapat kabar bahwa Deni dibawa ke PAk RT krn mencuri hp. Deni mengakui perbuatannya bahwa mencuri krn pengen main hp, kakaknya blm bisa membelikan hp krn ga ada duit. Anggun langsung menjemput Deni di rumah pak RT, Anggun meminta Deni utk sabar, ngambek lalu pergi begitu saja. Anggun ini meminta maaf lalu bertanya siapa pemilik hpnya, Anggun lalu memohon maaf ke pemilik hpnya, bapak tsb mengingatkan bahwa agar mendidik adiknya agar hingga besar ini gak jadi maling beneran. Pak RT memperingatkan lagi soal tawaran utk mengadopsi adik2 Anggun, Deni mendengar bahwa akan diadopsi oleh orang kaya, Deni mendengar hal tsb dan senang dengar hal itu, capek katanya hidup susah terus, Deni memohon ke kakaknya tapi Anggun tetap menolak. Anggun janji akan membelikannya utk Deni.

Nimas berjalan pusing dan pincang hingga terjatuh pingsan di jalan, ada ibu2 yg menemukan Nimas pingsan di jalan, mereka mengenali adiknya Anggun, lalu gak lama ada ibu warga memberitau ke Anggun soal Nimas ini pingsan di jalan. Nimas mengalami demam krn infeksi di kakinya, demamnya ini cukup parah. Nimas menyembunyikan penyakitnya krn pasti akan biaya berobat. Deni terus menyalahkan kakaknya, Deni ingin diadopsi oleh orang kaya agar ga mencuri hp dan agar Nimas ga meninggal krn ga diobati, Pak RT mengingatkan lagi ke Anggun utk mempertimbangkan adopsi adik2nya. Deni ini capek hidup susah, Nimas sendiri ingin seperti teman2nya tapi tau diri. Anggun sendiri ga setuju adik2nya diadopsi, Deni langsung kabur begitu aja berteriak kalau benci kakaknya. Anggun mengejar Deni hingga mengalami kecelakaan krn tertabrak motor. Ternyata gak ada luka yg serius, Pak RT memang merepotkan Anggun, Nimas ini dirawat. Pak RT mengingatkan ini lah mungkin saatnya adik2 Anggun utk diadopsi, Bram dan Nina gak lama datang menjenguk, Bram sudah bayar biaya pengobatan Nimas dan Anggun. Nina membujuk Anggun dan berharap mempertimbangkan. Anggun memperkenalkan ibu dan bapak baru utk Deni dan Nimas, Deni malah mau diadopsi, Nimas pun akhirnya mau. Anggun Nimas langsung memeluk Anggun.

2 hari kemudian sudah berlalu, tiba lah adik2 Anggun utk diadopsi, Anggun mengingatkan ke adik2nya agar ga melupakan dirinya, Anggun masih sedih utk melepas adik2nya. Anggun merelakan adik2nya utk hidup enak lalu menitipkan adik2nya. Nina memberikan kartu namanya ada alamat dan no telpnya. Anggun jalan dgn pincang hingga ke makam alm kedua ortunya utk minta maaf krn ga bisa menjaga adik2nya ini, terpaksa membiarkan adik2nya diurus orang lain.

Deni dan Nimas dibawa oleh Bram ke rumah yg besar dan bagus, katanya rumah ini milik Deni dan Nimas, Deni langsung ingat utk minta hp, Nimas minta maaf krn Deni meminta dgn lancang, Nimas ini ingin boneka saja. Mulai saat ini Deni dan Nimas memanggil Nina bukan lagi tante tetapi ibu, Bram dgn sebutan bapak. Anggun hanya sendirian di rumah lalu berdoa setelah solat agar dijaga adik2nya, baru sebentar saja sudah kangen. Anggun akan ikhlas demi masa depan adik2nya agar lebih baik.

Anggun teringat akan Deni meminta dibelikan hp dan mengingatkan utk diadopsi, Deni mengingatkan apakah ingin Nimas meninggal. Bram dan Nina mengantarkan Deni dan Nimas utk belanja mainan dan baju. Deni ini asyik maen hp begitu saja, Nina ini menyuain makannya Deni. Anggun terus berjualan gado2 pada esokan harinya. Kaki Anggun pun sudah sembuh hingga bisa jualan lagi. Anggun harus lewat sekolahan Deni dan Nimas, Anggun tau soal adik2nya di sekolah baru tingkat internasional.

Anggun melihat ada Nimas dan Deni di sekolahan barunya, Deni menolak dipeluk oleh Anggun, hanya Nimas yg mau peluk Anggun tapi dicegat oleh Deni. Deni merasa malu diliatin orang, Nimas menegur sikap Deni ini. Deni berkata mana ada keluarga tukang gado2 keliling, Deni mengajak Nimas pulang lalu gak lama dijemput oleh sopir utusan Bram.

Nimas menegur sikap Deni yg kurang sopan kepada Anggun, kakak mereka. Nina datang menimpali bahwa Nimas dan Deni ini sekolah di tingkat internasional, jika tau kakak mereka penjual gado2 maka akan diledekin habis2an, Nina dalam hati berkata utk mencegah Nimas dan Deni agar ketemu kakak mereka lagi lalu mengingatkan dgn tegas agar ga ketemu kakak mereka lagi atau Nina akan berhenti adopsi Nimas dan Deni lalu kembali hidup susah lagi, Nimas dan Deni terpaksa menurutinya.

Anggun ini memarkirkan gerobak gado2nya di depan rumah Bram dan Nina, Anggun ini harus ketemu adik2nya krn gak mau nanti adik2nya jadi anak gak bener. Anggun mengetuk pintu rumah Nina, Nina memanggil Nimas dan Deni apakah mau ketemu kakak mereka, Nimas berkata bahwa kakaknya jangan kemari lagi lalu mereka masuk lagi. Anggun bertanya ke Nina mengapa adik2nya jadi berubah, kalau tau begini maka Anggun ga akan membiarkan adik2nya diadopsi, kata Nina bahwa proses adopsi sudah selesai. Anggun akan sewa pengacara agar adik2nya kembali, Anggun bersumpah akan rebut adik2nya kembali.

Nimas di kamar hanya bisa menangis sedih, Nimas sebenarnya masih sayang kakaknya lalu diadopsi agar ga hidup susah. Deni menenangkan agar kakaknya gak nangis. Deni ini bermain2 di dalam rumah main kejar2an dgn Nimas sementara Bram sedang bekerja di sofa, Deni lari2an hingga kopi menyenggol proposal yg dibuat Bram hingga Bram marah lalu meminta Nimas menasehati adiknya, Nina bertanya ada apa barusan. Bram ini capek2 bikin proposal tapi ditumpahi, Nina mengingatkan jika anak2 gak betah. Bram menyerahkan Nina utk mengajari anak2 tsb. Nimas berkata soal bapak angkatnya marah, Deni ini berkata marah gara2nya meski ga sengaja, dulu mereka sering buat salah, tapi kedua ortunya bahkan kakak mereka ga pernah sampai marah begitu. Nina mengingatkan ke Deni agar jangan seperti itu lagi apalagi membuat suaminya marah, nanti bisa diusir lalu hidup susah, Deni minta maaf krn ini ulahnya. Nimas merasa ibu dan bapak angkatnya ga tulus, Nimas merasa aneh, Deni merasa tenang2 saja dan janji ga bikin ulah lagi.

Anggun memandangi fotonya bersama adik2nya di figura, sedang apakah mereka ini. Anggun memohon diberi kelancaran rejeki baginya, mendoakan agar pintu hati adik2nya agar ga membencinya lagi. Anggun lalu esokan harinya berjualan gado2 sambil melayani pelanggan, banyak pembeli menghampiri Anggun. Penghasilannya lumayan banyak, Anggun akan nabung akan beli eskrim kesukaan adik2nya.

Nimas sedang berjalan sambil membawa boneka hingga menabrak guci di meja lalu jatuh pecah, Nimas merasa gawat bagaimana jika ketahuan. Nina lalu datang memarahi Nimas krn memecahkan guci, kemarin adiknya numpahin kopi, Nimas lalu akan dihukum oleh Nina. Deni terus membela adiknya. Deni berkata ibunya ini jahat, Deni bersama Nimas dikurung di dalam gudang.

PAda suatu hari ada Anggun datang ke rumah Nina krn membawakan eskrim kesukaan adik2nya, Nina melayani dgn judes bahwa adik2 Anggun gak mau ketemu dgn Anggun. Nina makin pusing jika melihat ada Anggun lalu pergi begitu saja. Sudah sampai malam ini Deni menunggui ibu angkat mereka belum membukakan pintu, lalu tiba2 bau asap di rumah, ternyata rumah mengalami kebakaran. Anggun di rumah sendirian merasa ada yg gak enak, tak lama ibu warga memberitau soal rumah Nina dan Bram mengalami kebakaran, para warga mencegah Anggun memaksakan diri ke dalam utk menyelamatkan adik2nya ini, Deni dan Nimas teriak utk membukakan pintu, Anggun menyelamatkan adik2nya dgn dobrak pintu lalu jatuh pingsan.

Anggun kini terbaring di RS dgn koma, Nimas membangunkan Anggun yg koma. Tak lama ada Nina datang bersama Bram, Nina minta maaf kepada Deni dan Nimas, Bram ini sudah menyewa hotel tapi Nimas menolak tinggal lagi bersama Bram dan Nina, kasih tayang yg tulus hanya dari kakak mereka.Deni sendiri inginnya bersama Anggun, Nimas gpp hidup susah asalkan bisa bersama. Anggun pun akhirnya sadar dari komanya. Deni ini ga ingin pisah kakaknya, Deni rela hidup susah. Bram sudah memberikan apapun tapi ternyata Deni dan Nimas ini ga bahagia, Bram minta maaf krn egois lalu membatalkan adopsi. Nimas pun pinta maaf ke kakaknya

Esokan harinya Anggun menyiapkan dagangan gado2nya, Nimas dan Deni menyarankan kakak mereka utk istirahat, mereka akan bantu kakak mereka jualan. Lalu tak lama ada bapak yg mencari Anggun, Nimas dan Deni mmeberikan uang segepok, katanya utk biaya sekolah mereka. Anggun bertanya ini bapak siapa (Rifki Mubarak) mengapa memberikan uang banyak, bapak itu berkata bahwa orang yg telah menabrak bapak mereka, tapi saat itu takut dan kabur, rasa bersalah ini muncul lalu cari informasi Anggun dan adik2nya. Bapak ini akan jadi ortu angkat Anggun dan adik2nya utk membiayai sekolah. Bapak itu akan merasa sangat bersalah jika gak memenuhi. Dgn uang ini Anggun dan adik2nya ga akan kekurangan lagi lalu Anggun dan adik2nya saling rangkul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online