PB Kuli Angkut Barang Yang Sukses Jadi Pemilik Jasa Ekspedisi (Rindra Panca)

 PB Kuli Angkut Barang Yang Sukses Jadi Pemilik Jasa Ekspedisi (Rindra Panca)

Tayang:20 Des 2021

Rio Lida..Tegar
Raslina Rasyidin..Bu Neti
Sakira Nisrina..Senja
Laurenzia Arnes...Gendis
Rian Rizki... Dodi, suami Gendis
Jedi Saputra..Pak Salim, Boss
Wawan Ansori...pegawai
Parlin Panggabean...juragan
Fuz Fauzi...pihak pegadaian
Alex Jonson..pihak pegadaian
Nardirey..Pak Ustad

Bu Neti sehari2 menjadi kuli angkut barang bersama Tegar. Bu Neti dan Tegar ini berpendidikan rendah, mereka harus membiayai sekolah Senja. Bu Neti ini merasa dirinya bodoh krn ga ngerti pekerjaan lain selain kuli. Kondisi Bu Neti ini semakin menurun krn terkena penyakit ginjal hingga tinggal Tegar lah yg menjadi tulang punggung keluarga. Bu Neti punya anak yg paling besar bernama Gendis yg sudah menikah tetapi durhaka, demikian juga suaminya. Tegar mencelengkan hasilnya yaitu untuk umroh ibunya, untuk sekolah Senja dan untuk kebutuhan sehari2 di rumah. Selain menjadi kuli, Tegar juga menyambi sebagai marbot masjid, menjadi imam masjid.

Pada suatu ketika Gendis datang minta tolong ke ibunya utk minta bantuan biaya utk operasi Dodi yg baru kecelakaan tetapi ternyata Gendis hanya berbohong, ketika Bu Neti sedang berbelanja buah2an melihat ada Dodi bersama Gendis, Bu Neti ingin mengejar hingga mengalami kecelakaan kecil. Tegar mengintrogasi ibunya mengapa menjadi seperti ini hingga di lain waktu ada Gendis bersama Dodi datang, bahwa kecelakaan jangan bilang krn ngejar mereka, Tegar akhirnya mendengar semuanya lalu lantas marah dan menegur sikap mereka kepada ibu Tegar, saat itu lah terjadi keributan, Gendis akan menyakiti Tegar lalu terdorong sendiri. Mulai detik ini Gendis memutuskan tali persaudaraan dgn ibu dan adik2nya.

Kondisi Bu Neti ini akhirnya drop dan harus dirawat, Tegar meminta bantuan ke Gendis, kakaknya tetapi tidak dikasih. Jabatan Dodi pun di kantor menjadi naik yg dimana Dodi bisa membeli apa saja yg dimau oleh Gendis. Tempatnya Tegar menjadi kuli ini sudah tidak ada kerjaan lagi, Tegar berusaha jadi kuli di pasar tetapi diselak dan diusir kuli lain, begitu dapat pekerjaan kuli lalu mendapat upah, tak lama Tegar dirampas oleh preman. Ada pegawai sesama kuli (Wawan Ansori) yg menawarkan kerjaan ke Tegar di sebuah pabrik, upah 200ribu per hari tetapi pulang seminggu sekali, Tegar izin dulu ke adiknya lalu menitipkan agar menjaga ibu mereka. Tegar ke suatu lokasi ini tidak tau harus ngapain, ada preman berbadan besar menyuruhnya masuk. Tanpa diketahui ternyata Tegar bersama pekerja lain menjadi budak, para budak lain bertanya2 sampai kapan masih ada di tempat ini, mereka tak diperkenankan untuk pulang hingga akhirnya polisi datang meringkus pabrik yg lama diawasi ini, Tegar bersama korban budak lain dapat bebas.

Di suatu jalan ini Tegar melihat ada seorang bapak yg akan dirampok oleh preman, Tegar menghajar para preman tsb. Bapak itu bernama Pak Salim. Pak Salim ingin memberikan uang balas budi tetapi Tegar menolak krn menolong dgn ikhlas, Tegar hanya butuh pekerjaan untuk biaya berobat ibunya, ternyata di kantor Pak Salim ada lowongan meski sebagai OB, Tegar menerima pekerjaan tsb. Tak disangka di kantor Pak Salim ini ada Dodi juga. Dodi ini tak suka jika orang pada tau bahwa adik iparnya adalah seorang OB. Tiba lah saatnya gajian, yg biasa mengambil gaji adalah Dodi, kali ini Dodi berpura2 seolah habis kerampokan hingga babak belur. Di suatu malam ini Tegar melihat ada sesuatu mencurigakan, ternyata kerampokan tsb direkayasa dan Dodi menikmati uang2 gaji karyawan tsb, Tegar dari kejauhan melihat dan memvideokan utk dikirim ke Pak Salim, esokan harinya ini PAk Salim langsung memecat Dodi.

Dodi dan Gendis ini langsung pindah ke rumah Bu Neti bahkan ingin jual rumah Bu Neti tapi ga bisa krn harta peninggalan satu2nya, mereka marah kepada Tegar krn menyebabkan Dodi dipecat, padahal Tegar melakukan itu untuk menyadarkan Dodi. Tegar disuruh jadi tulang punggung keluarga utk menafkahi Dodi dan Gendir juga, setahun sudah berlalu, Gendis ingin pinjam sertifikat rumah Bu Neti, digadaikan utk modal usaha Dodi. Dodi ingin membuat usaha ekspedisi krn berpengalaman waktu masih kerja di perusahaan Pak Salim. Memang awal2 ini masih sepi yg pakai jasa Dodi, Gendis mengusulkan untuk mengambil para klien dari Pak Salim.

Pak Salim ini sakit parah, kondisi kritis lalu menyampaikan pesan kepada Tegar untuk meneruskan usaha ekspedisinya sementara waktu sampai anaknya (bernama Alena) kembali dari luar negeri. Tegar memang tak yakin krn hanya lulusan SMP saja, Tegar pun mau memenuhi wasiat Pak Salim sebelum meninggal untuk meneruskan usahanya. Para karyawan Pak Salim pun pada mengundurkan diri lalu akan berpaling menjadi karyawan Dodi. Untung saja ada Bu Neti dan Senja yg bersedia membantu usaha Tegar hingga akhirnya mulai maju pesat. KEtika sudah maju hingga ada pengiriman pakai mobil box, anak alm Pak Salim yg bernama Alena ini datang, memberitau bahwa perusahaannya akan dijual hingga usahanya ini tutup. Para pelanggan pada kecewa, Tegar tetap bertanggungjawab mengirimkan barang sesuai permintaan pelanggan.

Pelanggan Tegar yg dahulu datang ke rumah mendekati ibu Tegar, dikira akan menyakiti ibu Tegar krn kecewa tetapi ternyata mereka berniat baik, mereka sudah percaya akan jasa ekspedisi Tegar lalu mengusulkan Tegar untuk buka usaha ekspedisi sendiri di rumahnya, lambat laun usaha Tegar ini berkembang hingga memiliki karyawan. Para karyawan ini senang bekerja bersama Tegar sbg boss yg baik, suka menyuguhkan camilan.

Usaha Dodi ini menjadi menurun, karyawannya berkurang bahkan kurir tinggal satu saja dikomplain krn banyak barang yg salah kirim. Kurir di usaha Dodi ini kewalahan dgn banyaknya paket untuk dikirim, para klien besar pun hilang dan membatalkan kerjasamanya, hutang semakin numpuk. Gendis ini sempat menjaminkan rumah ibunya ini, hingga tiba lah para penagih dari pegadaian ke rumah bu Neti. Tegar tak setuju rumah ini disita, Tegar berjanji akan membayar cicilannya, krn di rumah itu lah usaha ekspedisinya berdiri. Tegar dan ibunya ke tempat usaha Dodi yg ternyata sepi, Dodi dan Gendis melarikan diri hingga mereka mengalami kecelakaan lalu tewas seketika. Beberapa waktu kemudian berdiri lah Tegar Express untuk cabang yg ke-10 yg baru diresmikan. Senja ini ingin seperti kakaknya, Tegar. Tegar bernasehat bahwa harus lebih daripada dirinya yg berpendidikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online