Pintu Berkah - Buruh Petik Kelapa Sawit Menjadi Eksportir Sukses (Irhasani)

 Pintu Berkah - Buruh Petik Kelapa Sawit Menjadi Eksportir Sukses (Irhasani)

Tayang: 16 Des 2021

Aiman Ricky...Tulus
Essy Hadarisman..Mak Endah
Sania Velova..Arin, Ibu Tiri Tulus
Hendrayan... Sandi
Ivo Vaynot: Pak Sanusi
Nino Marino...Pak Arief
Muhammad Baharmi..begal
Lodi Wiradinata...Jodi
Arief Yusuf... pemilik pabrik
Agus Ibnu Sahlan..Pak RT

Pak Sanusi, ayah Tulus berbicara dan cerita kepada Tulus mengenai sejarah kelapa sawit ini lalu mengingatkan agar tidak melupakan sejarah. Pak Sanusi baru saja ngadain syukuran di hadapan warga krn panen melimpah dan Tulus ini baru lulus sekolah dan akan kuliah di agrobisnis. 18 tahun Mak Endah mengurus Tulus dari bayi. 

Ada iringan yg akan mengantar Tulus kuliah di kota, dalam perjalanan ini mobil yg dikendarai Pak Sanusi mengalami kecelakaan termasuk Tulus yg jadi korban kecelakaan, Pak Sanusi meninggal akibat kecelakaan itu. Tulus waktu sadar merasa ada sesuatu yg disembunyikan soal ayahnya, ibu tirinya memberikan info bahwa ayah Tulus sudah meninggal. Ini baru awal, bukan cerita sebenarnya kata ibu tiri Tulus yg seorang juragan. Mak Endah lah yg mendampingi Tulus dari di RS sampai di pemakaman. Ibu tiri Tulus baru berkata bahwa Tulus bukan anak kandung juragannya, ibunya sudah meninggal setelah melahirkannya, makamnya ada di sampingnya. Bapak Tulus dari awal hanya pekerja, sertifikat dan rumah atas milik dirinya, bisa angkat derajat karenanya. Ibu tiri Tulus akan menikah lagi dan akan mengusir Tulus dari rumah.

Ayah Tulus ini blm balik nama sertifikat, pdhl sudah cicil lunas. Arin, ibu tiri Tulus ini memang memiliki pacar ada 18 thn lalu, bernama Sandi. dulu Arin mutusin pacarnya sebelum mendapatkan semuanya. Arin memecat Mak Endah, lalu akan tinggal bersama Tulus.

Tulus ini tinggal bersama Mak Endah, Mak Endah ingin coba cari kerja, Tulus mulai akan memulai hidupnya sendiri. Mak Endah ini sempat terjatuh lalu terkena stroke di sebagian tubuhnya ini. Ini membuat Tulus tak tega meninggalkan Mak Endah sendirian. Tulus bergerak utk mencari pekerjaan dgn memohon ke Arin, ibu tirinya tetapi tak diterima, hanya karena Pak RT lah maka Tulus diterima bekerja.

KAta para pegawai bahwa Tulus ini paling mengerti mengenai TBS dan tata cara penanamannya selain alm Pak Sanusi. Sandi ingin mencari cara untuk menyingkirkan Tulus yaitu menyewa preman dgn membegal truk yg akan bertugas, awalnya Arin ini menyuruh Tulus mengantar dgn menemani Sandi. Atas pembegalan ini lah Tulus masuk penjara krn dianggap bersekongkol, ternyata dari belakang ada polisi yg mengintai preman tsb saat telponan dgn Sandi atas rencana yg berhasil, Tulus pun jadi dibebaskan dari penjara.

Tulus keluar dari penjara dan berusaha utk mencari pekerjaan. Pak Arief ini baru membeli tanah dari seorang kakek dgn harga tinggi. Ada sebuah perkebunan kelapa sawit yg sepi yaitu milik Pak Arief, pegawainya diajak bergabung namun pada gak mau krn dianggap mengambil keuntungan pribadi, akan dibangun perumahan. Tulus berminat utk bekerja di perkebunan PAk Arief lalu membangun dari 0 perkebunan tsb, para pegawai yg awalnya kerja di perkebunan Arin akhirnya mau bekerja di perkebunan Pak Arief berkat Tulus. Arin memperhatikan perkebunan Pak Arief hingga ingin menyingkitkan Pak Arief yg jadi pesaingnya hingga ada preman yg menyakitinya, Tulus berusaha melawan meskipun kalah. Pak Arief ini ternyata berwasiat bahwa suatu saat nanti kebunnya akan menjadi miliknya.

Beberapa waktu kemudian, Pak Arief ada ditemukan pingsan, Tulus mengecek bahwa Pak Arief ini baru saja meninggal dunia. Tulus menjadi pemilik perkebunan. Arin ini tidak kehabisan akal, ada anak Pak Arief yg datang bernama Jodi menanyakan soal bapaknya. Arin menghasutnya bahwa bapak Jodi ini baru saja meninggal karena Tulus ingin menguasai perkebunan kelapa sawitnya. Jodi datang dengan sinis kepada Tulus lalu langsung memecat Tulus saat itu juga, para pegawai lain ingin membela Tulus tetapi tak bisa krn terancam akan dipecat juga.

Ada pabrik yg membutuhkan pasokan tetapi over capacity yaitu milik seorang bapak. Tulus yg sudah tak kerja lagi di perkebunan kelapa sawit ini mendapatkan telf dari seorang bapak (Jeff Rayan) yg berminat membeli sawitnya namun Tulus sudah tak bekerja lagi, bapak itu meminta utk coba beli dari petani lain. Ternyata petani itu tak terima dibeli dgn harga standar, Tulus mengabarkan kembali ke bapak tsb bahwa tak apa2 harga dinaikkan. Arin dan Sandi datang baik2 ke Tulus agar Tulus membeli perkebunan kelapa sawitnya tetapi ternyata hasil kebun Arin ini tidak memenuhi standar kualitas, ini membuat Arin kecewa kepada Tulus.

Perkebunan Jodi lagi ada masalah, para pegawai berkata bahwa yg mengerti soal kebun ini adalah alm Pak Arif dan Tulus, Tulus lah yg membangun perkebunan dari 0. Pak RT kebetulan lewat melihat Jodi lalu menjelaskan kesalahpahamannya dgn Tulus bahwa Tulus lah yg bersama alm bapak Jodi sampai hari terakhirnya. Tulus ini bergerak akan mengantar kelapa sawit, tiba2 di jalan ada yg menghadang dgn bertopeng, para warga langsung menyergap pelaku pembegalan yg tak disangka adalah Sandi, Jodi juga melihat pembegalan tsb lalu melaporkan perbuatan Sandi ke polisi.

Beberapa waktu kemudian, Tulus sudah menjadi pengusaha exportir yg sukses dgn dihadiri Jodi juga. Tak lama ada wanita yg menjadi gila dan depresi yaitu adalah Arin. Meskipun Arin pernah jahat kepada Tulus, Tulus masih berbaik hati lalu meminta utk bawa ibu tirinya itu ke RS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online