Anak Penjual Es Mambo Yang Berubah Nasib Jadi Orang Sukses _ Pintu Berkah (Toto Hoedi)

Anak Penjual Es Mambo Yang Berubah Nasib Jadi Orang Sukses _ Pintu Berkah (Toto Hoedi)

Tayang: 21 Jan 2022

Oka Sugawa..Madin
Lisda Oxalis...Mimah
Electra Violet...Kanaya
Jerico Gowtama...Hardi
Leona Linda..Entin
Geovano Andre...Akim
Indah Febrizha...Bu Saroh, guru Kanaya
Lodi Wiradinata..Hardi dewasa
Danti Nur... Kanaya Dewasa
Indi Khalifah...Bu Warsih rentenir

Kanaya dan Hardi kini harus menggantikan ibu mereka berjualan es mambo krn ibu mereka ini mengalami sakit ginjal, Madin, ayah mereka ini yg hanya sbg pedagang sayur berhutang banyak kepada rentenir kejam bernama Warsih. Madin terpaksa berhutang krn demi menyelamatkan istrinya yg kini mengalami sakit ginjal. Madin kerap kali saat dagang ini ditagih oleh Warsih dan anak buahnya, jika tak bayar pada waktu yg ditentukan maka dagangan dihancurkan begitu saja.

Hardi dan Kanaya rela memecahkan celengannya ini demi membantu ortu mereka yg kesusahan, saat Warsih dan anak buahnya menagih, mereka memberikan tabungan tsb utk cicilan hutang ayah mereka. 

Madin yg kehabisan modal ini terpaksa meminjam kepada Akim, sodaranya tetapi tak dikasih pinjaman sama sekali krn ga yakin akan bisa mengembalikannya. Madin ini sampai dikerjain dan dimanfaatkan Akim, suruh dorong mobilnya di jalan, begitu di rumah Akim hanya diberikan uang 20ribu saja. Akim pun akhirnya mau ikut berjualan es mambo juga.

Kanaya dan Hardi berjualan tak kenal lelah hingga malam hari hujan turun dan Hardi terjatuh hingga lututnya lecet. Kanaya suka bawa dagangannya ke sekolah, ada teman yg merendahkan krn akan memalukan sekolah, beruntung ada Bu Saroh, guru mereka yg menegur, pada akhirnya teman2 Kanaya minta maaf dan mau membeli dagangan Kanaya. Kanaya ini juga suka menulis buku harian tentang kisahnya ini.

Penyakit Mimah ini makin kambuh, utk pengobatannya ini Madin terpaksa harus menggadaikan rumahnya ini seharga 50juta kepada Akim agar istrinya bisa berobat. Sisa uang tsb utk melunasi hutang ke Warsih. Bu Mimah pun akhirnya sembuh, Madin masih ga ada uang utk melunasinya sesuai perjanjian, Madin sekeluarga pasrah utk meninggalkan rumah kesayangan mereka.

Madin sekeluarga menempati rumah kontrakan yg baru, ingin jualan es mambo tetapi kulkas tidak punya. Kanaya pun sudah berhenti sekolah hingga Bu Saroh, gurunya mencari Kanaya. Ada buku harian yg tertinggal di meja Kanaya, Bu Saroh membacanya dan ternyata ttg kisah nyata kehidupan Kanaya.

Bu Saroh tak sengaja lewat rumah lama Kanaya, mendengar soal Akim dan Entin yg akan jual kembali rumah Madin, mereka hanya mengeluarkan uang 50juta, rumah dijual kembali seharga 200 juta yg berarti untung 150 juta. Bu Saroh menegur sikap Akim dan Entin namun tak digubris sama sekali.

Bu Saroh bertemu Kanaya di suatu jalan, memberikan buku hariannya. Bu Saroh bahkan menawarkan Kanaya utk menjadi penulis krn isi di buku hariannya, Bu Saroh meminjamkan laptopnya kepada Kanaya utk menulis2 novel. Hasil tulisan Kanaya pun diterima oleh pihak penerbit lalu diberikan sejumlah uang yg sangat besar dari hasil royaltinya.

Akim dan Entin menikmati mobil baru mereka dari keuntungan besar menjual rumah Madin, sayangnya mereka mengalami kecelakaan. Entin mengalami luka dalam yg membutuhkan operasi dgn mengeluarkan 150 juta, seperti harga keuntungan rumah Madin yg dirampas Akim. Mereka pun terpaksa meninggalkan rumah sendiri, krn terlilit hutang kepada rentenir kejam juga yg bernama Warsih.

10 tahun kemudian berlalu, Kanaya sudah menjadi penulis terkenal lalu memberikan rumah bagus utk Madin, Mimah, Hardi. Mereka juga syukuran dgn menyumbangkan ke panti, bu Saroh sbg guru Kanaya bangga kepada Kanaya.

Pada suatu hari ada Akim dan Entin yg dikejar oleh rentenir, Madin sekeluarga turun dari mobil melihat ada Akim dan Entin, mereka baru tau jika Madin sekeluarga sudah kembali sukses. Entin terus berlari hingga ada tali tembaga yg menyetrumnya, Madin sekeluarga lewat dan turun, menyaksikan Entin sudah terkapar lalu meninggal dunia. Madin sekeluarga juga melayat ke makam Entin. Kanaya sekeluarga begitu pulang ke rumah habis dari pemakaman, melihat ada anak kecil yg jualan es mambo lalu terbengong sedih krn waktu kecil suka berjualan es mambo keliling.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online