PB - Bapak Pengepul Barang Bekas Menjadi Juragan Kontrakan (Irhasani)

 PB - Bapak Pengepul Barang Bekas Menjadi Juragan Kontrakan (Irhasani)

Tayang: 11 Jan 2022

Habibi.. Wahyu
Meitha Thamrin..Lina
Verji Riandi..Broto
John Premix..dokter
Muhammad Baharmi..pegawai Broto
Ali Nasution..Pak Jamal, Bapak kontrakan
Jedi Saputra
Nickma Fadil.. dokter
Zen Zainal..orang suruhan Broto
Ohza Teddy..anak buah Broto
Agus Bekti.. pengacara Pak Ahmad

Ada seorang bapak yg baru saja mengumpulkan barang bekas yaitu kardus hingga penuh utk diangkut di sepedanya, tiba-tiba saja ada sebuah mobil yg melintas dikendarai oleh seorang pria (Verji Riandi) langsung nyerempet sepeda Wahyu, para warga sekitar menolongnya lalu melaporkan ke Lina, istri Wahyu.

Penabraknya meminta para warga utk bubar, menegur Wahyu yg ceroboh dalam naik sepeda, Wahyu disuruh ganti-rugi krn membuat mobil lecet, padahal pekerjaan mengumpulkan barang bekas, penabraknya meminta ganti-rugi 2juta, mobilnya mahal, catnya juga mahal.

Pergelangan kaki Wahyu mengalami retak kata dokter yg meriksa, harus digips 3 bulan, sedangkan harus ganti ke Broto, Lina bingung harus melakukan apa utk melunasi semuanya, Lina akan gadaikan cincin dan kalungnya yg merupakan peninggalan almh ibunya.  Jika ibunya masih ada pasti akan melakukan hal yg sama, Wahyu berjanji akan tebus kalung dan cincin tsb.

Esokan harinya Lina memulung bersama Wahyu, kebetulan ada ibu yg akan buang kardus bekas agar Wahyu dan Lina memungutnya. Mereka berjalan memungut barang bekas dari tempat ke tempat.

Barang yg dikumpulkan apa adanya dikasih ke Broto krn Lina kasihan kepada Wahyu. Broto kini jadi pengepul tadinya akan memberikan uang 10rb kepada Wahyu, biasa sekilo 20ribu tapi malah dipotong, terpotong hutang. Suka-suka pak Broto krn bossnya. Lina bertanya butuh waktu berapa lama utk melunasinya. Wahyu dan Lina harus bekerja lebih keras lagi, Wahyu berjalan hingga terjatuh.

Lina memecahkan celengan yg ada di rumah, Lina ga ingin terus ditekan Pak Broto, uang tabungan tsb padahal utk program kehamilan Lina. Lina ikhlas uangnya dipakai, terkumpul 2juta utk bayar cat mobil yg rusak, hutang sudah lunas. Broto bingung jika Lina dan Wahyu sudah melunasi hutang secepat itu, dgn begini ga bisa memanfaatkan mereka lagi. Wahyu sekali lagi minta maaf krn blm bisa membahagiakan Lina yg sampai bongkar celengan dan gadaikan perhiasannya deminya, Wahyu akan kerja keras utk membayar pengorbanan Lina.

Ada Pak Usman dan bapak laen lewat dgn kesal dipanggil oleh Wahyu ada apa, mereka para pemulung ini jual rongsok dihargai sangat murah oleh Pak Broto, mereka hanya tau Pak Broto saja sbg pengepul, Wahyu berpikir gimana membantu para pemulung tsb. Wahyu menanyakan uang simpanan, ada 500ribu, Wahyu akan kepikiran buka usaha pengepul barang bekas, usahanya di rumah, tujuan utk bantu para pemulung, masih ada sepeda yg bisa dijual, kemarin yg digadaikan hanya kalung, waktu itu hanya cincin.

Esokan harinya para pemulung mengepul barang bekas, mereka bilang harganya ini wajar dibandingkan Pak Broto. Kali ini dapat banyak barang bekas. Broto ini bingung ada orang yg sepi pemulung yg melakukan ngepul, ada yg melaporkan ada yg jadi pengepul. 

Saat di depan rumahnya ada nenek yg minta sedekah krn blm makan, Wahyu memberikan apa adanya. Beberapa waktu kemudian suster memberikan hasil Rontgen, kondisi kaki Wahyu sudah membaik, sudah bisa berjalan normal tanpa tongkat penyangga, jika ada ngilu maka normal. Dgn keadaan Wahyu maka bisa bekerja lebih giat.

Broto datang ke rumah Wahyu, pengepulan barang sukses kelihatannya. Broto datang hanya ingin main2 saja, awal datang utk ajak makan malam, barangkali ke depannya bisa bekerjasama.

Wahyu dan Lina datang makan malam ke rumah Pak Broto dgn masakan yg luar biasa, bukan ala kadarnya lagi. Kalau dilihat oleh Broto, Lina ini cantik juga, kata Broto dalam hati.

Beberapa waktu kemudian ketika Wahyu dan Lina akan pulang, rumah Wahyu dikabarkan mengalami kebakaran, Broto menugaskan anak buahnya yg kerjanya berhasil. Wahyu datang melihatnya shocked, semua sudah habis terbakar.

Wahyu dan Lina sekarang tak punya apa-apa, barang sudah ludes terbakar, Wahyu memutuskan utk cari kontrakan tapi tak ada uangnya, semua perhiasan Lina sudah digadaikan. Wahyu coba mengajak berusaha terlebih dahulu hingga mendapatkan kontrakan dari suatu bapak, Wahyu minta tolong jika bayarnya bulan depan, bapak kontrakan memberikan waktu sebulan, sewanya 1.5juta/bulan. Wahyu akan kembali memulung lagi seperti biasa.

Wahyu memulung dari tempat ke tempat hingga tiba di masjid utk berdoa agar diberikan kesabaran dan kekuatan utk menghadapi cobaan dan selalu bersyukur.

Para pemulung pun kembali mengumpulkan barangnya ke Pak Broto dgn dibantu pegawainya, tadinya boss pemulung jadi pemulung lagi, ada yg menertawakan, Broto bilang sesama saudara jangan diketawain. Broto biasa ksh 10ribu, kini diberikan bonus, dari 10 jadi 15ribu. Lina tetap bersyukur berapapun yg suaminya dapatkan.

Wahyu berkeliling cari barang bekas hanya sedikit saja, Wahyu ini berpuasa menahan lapar, berbuka hanya dgn air putih. Wahyu memulung hingga turun hujan dan berteduh di sofa.

Wahyu memforsir tenaganya hingga pulang malam, sakit demam dan kepalanya pusing. Lina ingin menggantikan Wahyu menjadi pemulung.

Lina kini datang sendirian memulung dan mengumpulkan barang ke Pak Broto, katanya jangan terlalu rajin. Pak Broto memberikan uang yg banyak kepada Lina, ketika Lina akan pergi buru-buru, Pak Broto sempat mencegahnya, alasan Lina krn suaminya sedang sakit di rumah. Broto bertanya mengapa masih bertahan dgn Wahyu pdhl Broto bisa menjadikan Lina sbg istri kedua, Lina menolaknya pdhl Broto menjanjikan hidup enak, dikasih perhiasan.

Lina dan Wahyu bisa memulung kembali bersama-sama, Lina terlihat kurang tidur, Wahyu menyarankan Lina utk istirahat tapi tetap Lina ga tega menanggung penderitaan ini sendirian. Di jalan Lina dan Wahyu melihat ada seorang bapak (Jedi Saputra) yg jalan dgn memegang dada lalu pingsan. Mereka memanggil taxy utk bawa bapak itu. Pasien menderita asma akut, bersyukur segera dibawa ke RS. Bapak itu bernama Ahmad, memperkenalkan diri kepada Wahyu dan Lina, bapak tsb memang ingin ke apotek. Pak Ahmad menanyakan pekerjaan Wahyu, Wahyu menjawab bahwa seorang pemulung.

Karung Lina dan Wahyu masih ada ketika meninggalkan pulungannya, ada bapak yg memberikan tas bekas istrinya yg sudah meninggal, krn ga mau ada tas itu lagi. Ternyata bapak itu adalah orang suruhan yg kerjasama, tak lama ada yg menuduh Wahyu ini maling di rumah warga. Setelah digeledah makanada tas, Wahyu menjelaskan ada yg memberikan tas ini. Salah aatu menyuruh utk gebugin Wahyu lalu Wahyu dibawa ke kantor polisi, mereka adalah orang suruhan Broto. Broto puas melakukannya, ini lah akibat Lina menolak cinta Broto.

Wahyu sementara akan ditahan di kantor polisi utk diproses, Wahyu membiarkan Lina utk pulang duluan. Lina jadi sendirian di malam hari, bingung apa yg harus dilakukan, tak lama ada sebuah mobil yg datang yaitu Pak Ahmad, yg baru pulang dari RS. Pak Ahmad menanyakan kemana Wahyu, Lina menjelaskan Wahyu ditahan kantor polisi, menceritakan ada yg kasih tas bagus yg ternyata difitnah. Pak Ahmad akan menjelaskan ke kantor polisi, menjelaskan Wahyu itu orang baik.

Pak Ahmad memberikan kesaksian bahwa Wahyu bukanlah maling, sebelumnya menolong dan membawa ke RS ketika pingsan di pinggir jalan, gimana orang di RS dituduh maling di rumah warga, bisa cek di RS dimana Pak Ahmad diperiksa, krn kesaksian Pak Ahmad maka Wahyu bisa bebas. Pak Ahmad lalu pulang dgn taxy onlinenya.

Tiba lah esokan paginya Wahyu akan memulung, Pak Ahmad lewat mengetahui soal Wahyu mengontrak disini, ternyata kontrakan disini Pak Ahmad yg punya. Jamal yg waktu itu datang menjaga kontrakan, Wahyu minta maaf blm bisa bayar kontrakan sebesar 1.5 juta, Pak Ahmad merasa keterlaluan soal harga kontrakan harusnya 750ribu, Pak Jamal menilap uang kontrakan. Mulai detik ini Pak Ahmad memecat Pak Jamal. Sbg gantinya Wahyu mejaga kontrakan menggantikan Jamal memunguti kontrakan dan perbaikan, ga perlu bayar kontrakan yg Wahyu ada uangnya yg terkumpul.

Sebulan kemudian berlalu, Wahyu melihat ada ribut, Jamal bersama anak buah ngeroyok Pak Ahmad krn dendam, telah memecat Pak Ahmad. Wahyu menyelamatkan Pak Ahmad, Lina akan lapor polisi lalu preman tsb kabur. 

Para pewman berbicara dgn anak buah Broto, mengetahui jika Wahyu kini jadi penjaga kontrakan. Jamal msh dendam kepada Wahyu, Broto punya tugas utk para preman.

Ada yg berteriak minta tolong, ada rumah ibu yg kemalingan, Wahyu saat itu sedang pulang dari masjid bersama Pak Ahmad. Tak lama ada mobil yg melintas, Pak Ahmad mendorong Wahyu dari ditabrak mobil tetapi malah Pak Ahmad yg celaka.

Lina ikut ke RS menemani Wahyu, Lina sudah lapor polisi utk melakukan pengejaran terhadap maling itu. Harapan hidup Pak Ahmad sangat kecil kata dokter yg meriksa. Pak Ahmad memanggil Wahyu dan Lina, bahwa waktunya ga lama lagi, Pak Ahmad mengucapkan terimakasih kepada Wahyu, lalu ga lama Pak Ahmad meninggal dunia.

Lina dan Wahyu di pemakaman Pak Ahmad (11 Jun 1966 - 7 Jan 2022), Pak Ahmad itu orang baik dan Lina sudah menganggap sbg ortu sendiri. Tugasnya adalah mendoakan Pak Ahmad. Polisi tak lama datang ke pemakaman, meminta Wahyu dan Lina datang krn malingnya sudah tertangkap. Wahyu dan Lina melihat ada Jamal, penjaga kontrakan lama, laki-laki kmrn yg memukul Ahmad, katanya suruhan Broto, kata polisi bahwa Pak Broto adalah dalang dibalik pembakaran rumah Wahyu tempo hari, polisi melakukan pengejaran terhadap Broto, ada tamu yg ingin bertemu Lina dan Wahyu yaitu pengacara Pak Ahmad. Pengacara itu memberitahu bahwa Pak Ahmad meninggalkan wasiat, seluruh harta dan kontrakan diwariskan kepada Wahyu krn ga memiliki anak.

Lina dan Wahyu berada di makam Pak Ahmad utk menyampaikan bahwa harta yg diberikan ini akan diwakafkan agar pahalanya terus mengalir. Wahyu memberikan kejutan kepada Lina yaitu perhiasan dan kalung yg waktu itu digadaikan, Wahyu mengingatkan janji yg dahulu,kini bisa ditepati, Wahyu memakaikan cincin dan kalung ke istrinya, Lina memberikan kejutan kepada Wahyu berupa amplop surat yg menyatakan bahwa Lina hamil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online