Derita Gadis Petani Bawang Yang Selalu Dimanfaatkan Kakak Tirinya - Pintu Berkah (Rindra Panca)

Derita Gadis Petani Bawang Yang Selalu Dimanfaatkan Kakak Tirinya - Pintu Berkah (Rindra Panca)

Tayang: 13 Jan 2022

Cahaya Ilmi..Langit
Haura Lathifa..Pelangi
Maya Yuliana...Mak Ida
Ivo Vaynot... Pak Ihsan, suami Mak Ida
Rian Rizki..Agus
Citra Ambarsari...Lina
Rika Rahman...Ema, ibu Langit
Juan Pebriansyah...Dokter
Hilman Ros..Atep
Ira Suryawan...sopir pickup pengantar bawang

Ada seorang ibu bernama Mak Ida memantau di kebun bawang bersama suaminya, Pak Ihsan sedang sakit2an, ada mslh dgn jantung. Mak Ida menagih janji agar operasi jantungnya. Agus dari jauh mendengar bahwa semoga Pak Ihsan cepat mati agar bisa menguasai hartanya.

Langit jarang masuk sekolah krn mengurus neneknya yg sakit, ibunya sedang diluar negeri blm mengirimkan uang utk biaya RS nenek, udah 6 bulan ini Ibu Langit blm mengirimkan uang.

Agus saat ini membagikan upah kepada para buruh, Agus minta uang ke bapaknya sebesar 5 juta krn Lina ingin ganti hp baru, pdhl baru wkt itu ganti. Kali ini Pak Ihsan ga akan kasih, meminta Agus didik istrinya agar ga jadi boros, Pelangi yg minta dikasih, Agus malah ga dikasih.

Pelangi membawa Langit ke ladang menemui bapaknya, minta tolong biaya nenek Langit yg tertahan di RS, bapak Pelangi bisa membantunya. Belakangan ini Agus di ladang ga kelihatan, saat panen banyak ini ga muncul, mungkin sakit hati ga diksh uang 5juta, Lina ga lama datang mengatakan soal Agus kecelakaan, habis nabrak orang, Agus di kantor polisi. Pak Ihsan langsung kumat jantungnya lalu pingsan, setelah petani lain cek ternyata baru meninggal dunia.

Lina datang ke pemakaman Pak Ihsan, meminta nasib Agus di kantor polisi, Lina meminta uang yg banyak utk bebas. Mak Ida akan siapkan uang yg banyak, memang harta tsb adalah milik bapak Agus.

Agus pun akhirnya bebas dari penjara, Agus akan membicarakan masalah warisan ke Mak Ida. Pelangi ingin menegur sikap kakak tirinya tapi Pelangi ga ada hubungan apa-apa. Mak Ida datang ke Pak Ihsan ini Pak Ihsan sudah kaya raya. Agus berkata bahwa Mak Ida ga ada hak sedikit pun atas harta Pak Ihsan, yg berhak adalah Agus sbg anak kandungnya. Rumah yg saat ini ditempati adalah rumah Pak Ihsan, Mak Ida hanya boleh menempati gubuk, tanah dan rumah hanya pinjaman yg sewaktu dapat diambil ketika dibutuhkan.

Beberapa hari kemudian berlalu, mak Ida datang ke Agus krn blm makan, meminta beras kepada Agus tapi ditolak dgn kasar. Lina keluar dari rumah, Mak Ida memohon minta beras dgn syarat jadi ART di rumah Agus dan Lina, Mak Ida bersedia asalkan bisa makan.

Ada makanan yg ga dimakan Agus tapi Mak Ida bawa pulang, Mak Ida diberikan upah.Lina memperhatikan ada bungkusan di plastik yg ternyata makanan diet Lina, pdhl Mak Ida dengar bahwa Agus suruh buang ke tong sampah. Mak Ida jadi diusir oleh Lina.

Mak Ida yg sedang berjalan tiba-tiba terserempet motor hingga pingsan, saat itu Pelangi baru pulang sekolah. Mak Ida mengalami patah tangan dan pendarahan serius hingga harus operasi.

Pelangi memohon pertolongan ke Agus dan Lina utk pengobatan emak Ida, Agus memberikan syarat bahwa Pelangi harus kerja di perkebunan bawangnya secara full time, tak boleh sekolah sampai hutang lunas. Pelangi menyanggupinya demi emak.

Beberapa hari kemudian berlalu, Pelangi bekerja keras di perkebunan bawang, buruh lain memperhatikan Pelangi bekerja terlalu capek hingga nyaris pingsan. Pelangi bekerja demi ikhlas dgn maknya, Mak Ida merasa bersalah bahwa Pelangi terpaksa bekerja di perkebunan Agus dan sampai berhenti sekolah.

Tiba lah di perkebunan Agus saat pembagian upah, Lina meminta upahnya tapi hanya dikasih bungkus plastik saja isi beras, ga dikasih uang utk beli lauk hingga hutang lunas.

Di malam hari terdengar berita dukacita bahwa telah meninggal Bu Nurjanah yg merupakan nenek Langit, Pelangi dan maknya habis takziah, Agus datang menyuruh Pelangi utk kembali bekerja ke ladang tanpa mau tau soal nenek Langit meninggal.

Pelangi memperhatikan tanah tandus tak terurus di dekat rumah, Pelangi berpikir utk memanfaatkan lahan tsb lalu membaca buku yg ada ttg tata cara bercocok tanam, mengubah lahan jadi subur.

Esokan harinya Pelangi mencangkul tanah yg tandus, diperhatikan oleh petani lain. Petani lain merasa ga yakin jika tanah tandus ga bisa ditanami bawang, harusnya di sawah. Langit datang ke rumah Pelangi utk bayar hutang ke Pelangi krn ibunya baru mengirimkan uang. Mak Ida menyerahkan uang itu ke Pelangi, sbg modal utk tanam bawang.

Di suatu malam ada preman yg mengambil bawang sebanyak-banyaknya di kebun hingga kepergok Agus ada yg malingin bawangnya, maling itu pun kabur, Agus berusaha mengejarnya. Preman tsb menduga yg memberitahu adalah Pelangi yg harus diberi pelajaran.

Pelangi yg lagi berjalan ga lama ada preman yg akan rampas, ternyata gagal melakukannya krn Pelangi berteriak dan ada warga sekitar yg akan menolong, salah 1 warga ditendang preman yg kabur naik motor.Agus pulang dgn kesal krn harga bawang nurun drastis, yg ada rugi besar, utk modal saja tak ada modal. Lina menyarankan pinjam modal ke bank, butuh renovasi rumah agar tak dipandang jadul sbg boss bawang. Agus menyanggupinya.

Beberapa hari kemudian berlalu, tanah tandus yg dikelola Pelangi terlihat sudah tumbuh subur dan dibantu garap oleh petani lain, Mak Ida jg ikut mengelolanya. Langit jg ikut mengolah ladang, Pelangi jg kerja di perkebunan Agus selaen di bekas ladang tandus. Usaha Pelangi berhasil dgn panen yg bagus.

Barangkali ini terakhir Pelangi kerja di ladang Agus, hasil penjualan diharapkan bisa utk melunasi hutang ke Agus, Langit membantu dan mengelola panen bawang utk dijual ke kota, diharapkan jg Pelangi bisa sekolah lagi.

Tanaman di ladang rusak hingga Agus mengamuk dan marah ke para petani, para ulat sudah pada kebal. Agus ga terima saran soal kebanyakan bahan kimia. Pelangi dipecat oleh Agus saat ini jg krn Pelangi ga bilang soal Atep mencuri bawangnya. Pelangi diusir Agus dari ladangnya.

Langit naik mobil dgn sopirnya, tak lama ada begal yg menghajar sopir pickup tsb, Langit berusaha membela diri tetapi sampai pingsan. Atep lah pelakunya, selanjutnya akan balas dendam kepada Pelangi.

Agus kesal dan uring-uringan, surat tagihan muncul dari bank, perkebunan bawang sedang hancur. Lina mengingatkan aset yg dimiliki, menyarankan jual rumah tanah dan tanah yg ditempati Mak Ida dan Pelangi.

Pelangi sampai malam menelepon Langit berkali-kali tapi ga ada jawaban sama sekali. Pelangi langsung ke rumah Langit tapi ga ada jawaban sama sekali, Pelangi sempat duga Langit menipunya, Langit menghilang tanpa kabar. Mak Ida malah menduga jangan-jangan Langit mengalami kecelakaan.

Langit dirawat di RS, ibunya baru datang menjenguk, suster menerima surat dari seseorang utk disampaikan ke Langit, Atep dari jauh memantaunya, ibu Langit membaca surat tsb. Atep senang bisa balas dendam ke Pelangi.

Pelangi dan maknya baru datang ke gubuk melihat barang-barang diluar, ada ibu warga samperin bahwa juragan Agus baru menjual rumah tsb dgn kebun belakang.

Pelangi dan maknya baru angkat koper, tak lama ibu Langit datang (dari Arab) dgn ketus, berkata bahwa Langit koma di RS semua krn ulah Pelangi, ibu Langit akan menjebloskan Pelangi dan maknya ke kantor polisi krn dianggap menyelakai Langit. Pelangi dan maknya kini berdua di penjara sambil solat dan berdoa utk dijauhkan dari sasaran fitnah.

Ibu Langit menjenguk Langit di RS hingga Langit akhirnya sadar, Langit berada di RS. Langit menanyakan Pelangi utk minta maaf krn tak bisa jaga amanah, ibu Langit katanya baru menjebloskan Pelangi dan maknya ke penjara. Langit memohon ke ibunya utk membebaskan Pelangi dan maknya yg ga bersalah, mereka akhirnya bebas, Bu Ema mencabut laporannya.

Mak Ida datang ke Agus soal rumah yg ditinggali akan dijual, Mak Ida memohon tinggal di rumah Agus tapi ditolak Lina krn bukan siapa-siapa. Agus langsung usir Mak Ida dan Pelangi.

Pelangi berjalan terlunta-lunta tanpa arah tujuan hingga tiba di saung sawah, Pelangi akan berusaha cari kerja asalkan bisa makan.

Bu Ema jalan sendirian menunggu ojol tapi blm datang, banyak pesanan ditolak, Langit sedang video call dgn ibunya tak lama ada Atep yg berusaha menjambret. Pelangi datang memukul jambret tsb hingga terjatuh, Pelangi menyelamatkan Bu Ema. Langit memberitahu bahwa dia (Atep) yg menyelakai Langit, krn liat wajahnya saat malam hari membegalnya.

Agus menghitung2 sesuatu, tak lama tercium ada bau terbakar, Lina habis goreng telor tapi lupa matikan kompor, ga lama rumah Lina dan Agus mengalami kebakaran.

Mak Ida menunggui Pelangi di saung sampai malam tapi blm jg pulang. Pelangi memberitahu ibunya ada orang baik yg mengajak tinggal utk sementara. Agus di luar rumah depresi, memaksakan diri utk menyelamatkan barang berharga.

Bu Ema ajak makan bersama Mak Ida, Pelangi dan Langit, Bu Ema kini minta maaf atas kesalahpahaman akibat surat kaleng yg dikirimkan di RS tempo hari, waktu di RS ada kirim surat kaleng bahwa Pelangi menyelakai Langit. Langit memberitahu bahwa menjadi begini krn orang yg benci kepada Pelangi, apalagi Mak Ida pernah bantu pengobatan nenek. Langit menyarankan ibunya agar lebih sadar. Langit meminta ibunya memodali bertani bawang krn membuat tanah tandus jadi subur, Langit mengakui ke ibunya krn membuat Pelangi rugi akibat kejadian malam itu. Bu Ema menyetujuinya sambil Pelangi bertanam bawang.

Di malam hari ada yg ketuk pintu rumah Bu Ema yaitu Lina sambil nangis, rumah kebakaran dan Agus jadi korban. Agus kritis di RS memanggil nama Pelangi dan Mak Ida. Mak Ida dan Pelangi menjenguk Agus di RS yg sedang diperban, Agus minta maaf krn selama ini sudah jahat hingga ga lama Agus meninggal dunia.

Beberapa tahun kemudian, Pelangi lulus SMA sembari Mak Ida bersama pekerja lain menggarap ladang. Bu Ema bangga kepada Pelangi yg lulus sambil sukses jadi petani bawang , Langit menyarankan Pelangi lanjut kuliah di tempatnya kuliah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online