Mimpi Tukang Pijat Buta Keliling Yang Ingin Naik Haji Dan Melihat Kabah | Pintu Berkah (Nanang Istiabudi)

Mimpi Tukang Pijat Buta Keliling Yang Ingin Naik Haji Dan Melihat Kabah | Pintu Berkah (Nanang Istiabudi)

Tayang: 26 Des 2021

Impian seorang tukang pijat buta keliling untuk bisa mengunjungi kabah didukung oleh putri keduanya, Nisa, yang setia menemaninya setiap pergi ke rumah orang yang ingin dipijatnya. Berbeda dengan putri pertamanya, Rini, yang begitu angkuh dan ingin hidup layaknya orang kaya. Simak selengkapnya di Mimpi Tukang Pijat Buta Keliling Yang Ingin Naik Haji Dan Melihat Kabah - Pintu Berkah.

Maya Yuliana..Aminah
Jihan Lida...Nisa
Novilia Annisa...Rini
Ahmad Lodi...Bisma
Leona Linda...Bu Dian

Ada seorang ibu tunanetra bernama Aminah didampingi oleh anaknya yg bernama Nisa, utk melayani pelanggan pijatnya di sebuah rumah, pelanggan tsb puas dgn hasil pijat ibu Nisa krn jadi lebih segar. Ibu Nisa memiliki cita-cita utk pergi haji ke tanah suci, meski tak dapat melihat paling tidak dapat merasakan ada di dalam Kaabah. Nisa selalu menyemangati ibunya utk menggapai impiannya.

Rini hanya mengeluh saja ketika makanan yg dibelikan hanya nasi dan tahu tempe, inginnya makan ayam. Nisa menegur kakaknya agar bersyukur tetapi tidak digubris sama sekali. Ibu mereka terpaksa memberikan uang lebih kepada Rini, bagi ibu mereka asal anak2nya bahagia, padahal uang tsb harusnya utk tabungan berangkat haji. Aminah berbicara kepada Nisa bahwa suatu saat kakaknya akan sadar dari kesalahannya. Rini pernah ngambek hingga ga pulang berhari-hari sampai bu Aminah sakit.

Rini berjalan dgn kesal hingga menabrak ibu-ibu bawa belanjaan tetapi ga mau mungut belanjaan tsb. Rini yg kesal jalan sendirian hingga ga sengaja terserempet motor oleh Bisma yg ga disangka adalah teman lamanya, terakhir ketemu saat lulus SMA, sbg permintaan maaf lalu Bisma mentraktir Rini makan di kafe. Rini pergi main seharian dan balik larut malam. Rini teringat akan di kafe waktu ketemu Bisma setelah sekian lama.

Rini ini ga mau disuruh beberes rumah, Nisa menegur kakaknya yg santai dan semalam balik larut tetapi Rini malah sewot. Nisa bersama ibunya keliling cari pelanggan pijat, ada yg bayar hanya 20ribu, padahal harusnya 50ribu, Nisa sempet ditanggapi ketus ketika bilang uangnya kurang, Bu Aminah tetap gpp dan bersyukur, anggap saja sedekah.

Ada bu Dian membagi brosur pijat kepada para ibu-ibu dan diberikan diskon. Nisa dan ibunya lewat depan rumah Bu Dian tapi sempet dilarang krn ini wilayahnya, Bu Dian katanya baru buka panti pijat. Bu Dian akan ambil pelanggan2nya Aminah. Uang tinggal sedikit ini bagi Aminah tetap bersyukur, saat jalan ada lelaki yg dgn enaknya nyerempet dan nyipratin Nisa dan ibunya, Nisa menegur lelaki itu tetapi malah ditanggapi angkuh, makanya naik motor atau mobil.

Rini ini baru akan pergi ketika Nisa dan ibunya pulang, Rini menagih uangnya tetapi ditegur harusnya kerja, Rini memang hanya tamatan SMA. Rini ga level kerja jadi tukang pijat seperti ibunya, selama blm nikah maka tanggung jawab ibunya. Rini langsung jalan begitu saja keluar utk jalan bareng Bisma. Rini diksh uang hanya 20rb tapi bilang ini sedikit.

Bisma ajak Rini jalan sekalian bicara sesuatu bahwa dari dahulu jatuh cinta kepada Rini, baru hari ini berani mengungkapkan perasaannya lalu Bisma langsung menembak Rini. Bisma langsung ingin kenal keluarga Rini, papanya meninggal, Rini berkata ibunya punya toko baju diluar kota, tinggal berdua adiknya.Rini berbohong, pdhl anak tukang pijat. Rini basa-basi tanya ultah Bisma yg ternyata seminggu lagi, lalu Bisma jawab ingin jam tangan seperti baju. Rini berjanji akan membelikan jam tangan itu. Rini hanya diturunkan ga sampai rumah.

Nisa tegur sikap kakaknya yg pulang nyelonong saja tanpa salam, Rini kesel di kamar krn nyanggupin beli kado Bisma yg mahal, Rini ingat ibunya punya tabungan haji yg disimpan di kamar dan akan mengambilnya.

Esokan paginya Nisa dan ibunya berkeliling tapi blm dapat pelanggan, Nisa menawarkan jasa pijat tapi ditolak krn hbs pijat yg enak dan nyaman di bu Dian hingga ketiduran. Nisa memandang ke arah tempat pijat Bu Dian yg ramai, Bu Amanah malah ikut senang usaha Bu Dian sukses, Bu Aminah ini ga khawatir dan ga cemas, pelanggan udah ada yg atur. Bu Aminah menjamin fasilitas di tempatnya, daripada di Aminah ini kena kutu air, ibu laen menyela bahwa benar kena gatal-gatal hbs pijat. Ibu yg berkata tsb ksh kode ke Bu Dian, seperti hbs acting.

Rini celingak-celinguk memerhatikan Nisa dan ibunya blm pulang yaitu utk menjalankan rencananya sampai obrakabrik kabar ibunya sampai dapat tabungan haji ibunya, ada 5 juta yg lebih dari cukup, harga jamnya 3jutaan, sisanya utk senang-senang.

Nisa dan ibunya keliling cari pelanggan pijat tapi blm ada, ada ibu-ibu yg nyela soal tangan Bu Aminah kutu air sehingga geli. Nisa pulang sampai rumah ini kamarnya berserakan. Rini pura-pura terkunci di kamar, dikunciin oleh perampok di rumah, Nisa langsung coba dobrak pintunya. Tiba-tiba Nisa teringat tabungan haji ibunya yg kosong. Rini acting pura-pura tak bisa jaga rumahnya, Bu Aminah berkata memang salahnya ga langsung setor ke bank, Rini langsung diam2 senyum jahat seolah-olah tak ketahuan aksinya.

Nisa memperhatikan sikap ibu-ibu yg merasa jijik kepada Bu Aminah lalu bertanya ke ibu-ibu, para ibu-ibu menyela bahwa terkena kutu air, Nisa menunjukkan tangan ibunya ini bersih, ibu-ibu ternyata salah paham soal berita waktu itu bohong.

Bu Aminah terduduk sedih krn ada orang yg sengaja memfitnahnya. Rini memberikan kado kepada Bisma di kafe, ternyata lihat ada jam tangan idamannya selama ini. Tak lama ada yg menelepon Bisma, tak lama Bisma kaget ada wanita laen di kafe, yaitu Sinta. Wanita tsb menghardik Rini yg murahan, Bisma disuruh memilih wanita yg ternyata pilihan jatuh kepada Sinta yg udah lama pacaran.

Bu Aminah akan membangunkan Nisa setelah solat, ternyata Nisa terkena demam, Bu Aminah menanyakan Rini apakah punya simpanan uang tetapi malah asyik ketawa nonton Mr.Bean sehingga Bu Aminah mengkompres Nisa sendiri.

Rini berpikir utk beli skincare mahal agar cantik dan Bisma mau kembali kepadanya. Bu Aminah meminta Rini keliling cari pelanggan tapi menolak. Kali ini Rini nemenin ibunya pijat tapi naikkan harga, blg lebih murah drpd tempat lain.

Bu Aminah ditinggalkan begitu saja oleh Rini dgn alasan beli obat utk adiknya, sementara ada anak muda yg hbs teleponan dgn ibunya. Ternyata anak muda itu lwt melihat ibunya hujan2an sendirian. Pemuda itu bernama Alfin, mengantarkan Bu Aminah pulang. Katanya Rini bawa uang Aminah yg hrsnya utk beli obat Nisa.

Alfin memiliki ibu bernama Bu Salma, Bu Salma datang utk dipijat hingga tiba di tempat Bu Dian krn dapat referensi dari teman. Bu Salma sudah dipijat pun masih belum hilang sakitnya padahal udah bolak balik, akhirnya teringat akan kenalan Alfin waktu itu yaitu bu Aminah, begitu dipijat Bu Aminah baru lah merasa sembuh.

Ada warga ditawarkan pijat lagi oleh Bu Dian tapi ternyata malah ramai lagi lapak Bu Aminah, ada bilang gosip waktu itu pernyakit kutu air hanya fitnah, jasa pijat Bu Aminah sampai menerima orderan via telf yg dicatat oleh Nisa. 

Rini coba janjian lagi di tempat dgn Bisma, tapi tetap saja Bisma menolak Rini, Bisma suda tau jika Rini anak tukang pijat, pacaran dgn Rini ini hanya main-main saja.

Pada suatu hari Rini berjalan mengalami kecelakaan, ada warga yg mengabarkan ke rumah. Rini akhirnya sadar dan minta maaf bahwa akan mengembalikan tabungan haji ibunya yg diambil, percakapan tsb tak sengaja didengar oleh Bu Salma. Tak lama terdengar kabar soal pelaku penabrakan terhadap Rini ini ditangkap polisi, yaitu Bu Dian.

Bu Salma bermaksud utk ajak Bu Aminah sekeluarga pergi haji bersamanya krn sempet mendengarkan impian pergi haji hingga Bu Aminah sekeluarga pergi haji, sepulangnya dari tanah suci Bu Salma memberikan tempat panti pijat bekas Bu Dian, krn terlilit hutang maka tempat Bu Dian dilelang, dibeli Bu Salma lalu menyerahkan kepada Bu Aminah agar tak perlu berkeliling, meski sudah ada tempat baru, harga konsisten tetap sama dan Bu Aminah jg memberikan cuma-cuma kepada yg tak mampu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online