PB Tukang Baterai Jam Keliling yg Ikhlas Menafkahi Keluarga (Temma Patroza)

 PB Tukang Baterai Jam Keliling yg Ikhlas Menafkahi Keluarga (Temma Patroza)

Tayang: 15 Jan 2022

Siddiq Eduard..Angga
Dharty Manulang..Ibu Angga/Tasya
Najib Hergantara..Yanto
Delia Alena...Saroh, tante Angga
Khalisah K.Afifah...Tasya, adik Angga
Bertha Julianti..Nadia
Zaenal Chaniago..Pak Ust Mansyur
Dian Ronawati..Bu Maya, mama Nadia
Alex Jonson...Pak Madin, paman Nadia

Ada seorang pemuda bernama Angga yg menawarkan servis jam keliling ke para warga sekitar, jasanya utk ganti tali jam, batere jam, dsb. Ada Tasya yg baru pulang dgn bete, ditegur guru krn blm bayar uang ujian.Angga berkeliling tapi blm mendapatkan pelanggan, tak lama ada seorang bapak yg minta diganti batre jamnya. Setelah dilihat merknya terkenal, Angga mengganti batere jam dgn biaya 20ribu saja. Krn baru dapat sedikit sampai rumah, Angga disuruh ibunya utk keliling lagi hingga malam tiba, blm ada orang yg akan menggunakan jasanya sampai Angga menahan lapar.

Angga berkeliling hingga malam hari dan numpang istirahat di depan teras rumah warga, krn kalau pulang nanti dimarahi ibunya jika blm dapat uang banyak. IBu Angga menunggui Angga yg blm pulang hingga malam hari. Angga tertidur di depan rumah Pak Ustad hingga subuh. Pak Ustad yg baru keluar rumah mengajak Angga utk solat subuh di masjid, Pak Ustad tsb bernama Pak Mansur, mereka langsung berkenalan di depan rumah PAk Ust Mansur. Angga di masjid berdoa dan memohon utk dilancarkan rejekinya agar bisa membahagiakan ibu dan adiknya, Angga menyebut agar bisa bayar uang ujian adiknya. Pak Mansur yg tengah zikir mendengarkan Angga. Pak Mansur akan minta tolong ke Angga untuk jam tangannya, Pak Mansur meminta jam ini dijual dan percayakan kepada Angga,jam tangan ini adalah jam tangan mahal, jika jamnya laku maka Angga akan diberikan komisi.

Tiba di pagi hari sebelum berangkat sekolah, Tasya menunggu abangnya blm datang padahal sudah harus bayaran sekolah. Sementara Angga di depan rumah Pak Ust Mansur baru saja menjual jamnya, total 2 juta. Pak Mansur memberikan uang yg terlalu banyak, Angga terima berapapun jumlahnya. Pak Mansur mengajak sarapan tetapi Angga sudah buru2 pulang ke rumah. Tasya sendiri malu jika berangkat sekolah, ibunya menyarankan sekolah, Angga kebetulan datang, Angga datang tepat waktunya utk membayar ujian Tasya. Dari kejauhan ada pemuda lain yg memantaunya, Tasya diberikan uang itu utk dibayarkan ke sekolahnya. Ibu Angga minta maaf kepada Angga krn kasar. Pemuda yg dari jauh (bernama Yanto) iri kepada Angga yg pagi2 sudah dapat 200ribu. Angga sbg pengganti alm ayahnya saat ini, Angga tak pernah tersinggung ataupun membenci ibunya.

Ada seorang mbak menunggui Yanto entah kemana, mbak itu pemilik kios jam. Yanto ditegur seorang mbak yg merupakan bossnya, Yanto memberitau krn ulah keponakan majikannya yg membuat pelanggan kabur.

Angga berkeliling lagi menawarkan jasa servis jam, ada ibu yg berminat untuk ganti baterai jam kepada Angga, Angga langsung memperbaiki jam ibu itu. Tante Angga dari kejauhan memantau Angga memperbaiki jam tangan pelanggan. Ternyata benar kata Yanto, ga ada orang yg mau datang ke kios tante itu.

Seorang tante ini kesal, selama Angga masih jadi tukang servis keliling maka usaha ga akan maju. Yanto akan merencanakan sesuatu dan yakin akan berhasil. Di luar ada pengemis yg minta sedikit sedekah krn belum makan dari kemarin, si tante langsung omelin bapak pengemis ini krn usaha lagi sepi dan menghardik bapak pengemis itu, pengemis itu minta air putih tetapi langsung diusir begitu saja. Bapak pengemis itu datang kepada Angga, Angga memberikan uang itu kepada pengemis. Dari jauh ada seorang mbak yg memperhatikan Angga saat sedang lewat. Rela membagikan penghasilan utk pengemis, ini membuat mbak muda itu bangga. Saat itu juga gak lama taxol pesanannya datang lalu langsung pergi.

Si tante mencari Angga ini kebetulan, di kios ada jam yg blm diservis, tante Angga meminta ada jam yg blm diservis dan meminta tolong kepada Angga. Yanto disuruh tantenya untuk belajar servis jam. Di saat itu Yanto dan tante Angga menjalankan rencananya, diam2 memasukkan sebuah jam ke dalam kotak milik Angga. Rencana tante Angga dan Yanto berjalan lancar, tinggal rencana berikutnya.

Nadia baru pulang ke rumah, jamnya ini baru diservis, jam itu adalah peninggalan pamannya. Nadia akan mengambil jam itu ke tempat servis. Di tempat tante Angga, Angga baru memperbaiki jam yg baru saja menyala, Angga niatnya utk membantu bibinya tanpa bayaran. Yanto dan tante Angga senang nanti nasib Angga bakal berakhir di penjara. Nadia datang ke tempat servis jam tante Angga, ternyata jam di kotak ini gak ada, Yanto menduga pasti dicuri oleh Angga, disebut adalah tukang servis jam keliling.

Angga sedang keliling utk servis jam, ga lama bibinya datang bersama Yanto dan Nadia. Nadia memandang Angga sbg tukang servis jam yg dermawan, Yanto berkata ke Angga menuduh Angga mencuri di kios bi Saroh. Angga mengecek ke kotak dibantu Yanto, ternyata ditemukan ada jam tangan, Angga merasa tak melakukan apa2, bingung soal jam itu ada di kotaknya. Saroh menyarankan utk lapor polisi, Nadia ternyata tak memperpanjang masalah itu. Jika Nadia tak mau lapor polisi, agar Saroh yg lapor polisi.Nadia akhirnya terpaksa melaporkan perbuatan Angga hingga masuk penjara.

IBu dan adik Angga mengunjungi Angga dalam penjara, lantas kecewa dengan perbuatan Angga,Angga minta maaf ke ibunya krn jadi korban fitnah tetapi tak percaya pengakuan Angga. Angga di penjara hanya bisa berdoa dan mengadu setelah solat.

Tasya meminta uang ke ibunya tetapi ga ada uang, Bu Wati, ibu Tasya akan cari pinjaaman uang. Datang lah Bu Wati ke rumah Saroh, katanya Angga ini mencuri di toko Saroh. Saroh tidak memberikan pinjaman sama sekali. Tasya menunggui ibunya yg blm datang, bisa2 nanti terlambat ke sekolah. Tasya sudah menagih uangnya tetapi tak daat pinjaman uang, Tasya kecewa krn tak dapat pinjaman uang. Tasya tak mau sekolah jika tak dapat uang jajan.

Bu Wati menyesal krn memperlakukan Angga dgn tak baik, Bu Wati menyesali saat dahulu memarahi Angga. Nadia di ruang hanya bisa ngelamun dan bengong, ditegur mamanya. Nadia merasa perasaan tak tenang semenjak melaporkan Angga, Nadia sebenarnya tak terlalu yakin. Nadia melakukan terpaksa, Nadia curhat ke ibunya. Mamanya menyarankan utk memikirkan dan mempertimbangkan lagi krn membuat orang lain susah. Nadia datang menjenguk Angga, Nadia berkata kurang yakin jika Angga pelakunya, Angga mengakui krn difitnah. Nadia akan berusaha mencaritau kebenarannya dan ga akan biarkan Angga jadi korban fitnah.

Saroh menunggui ga ada 1 orang pun datang ke kios, katanya berhasil memenjarakan Angga, Saroh meminta bukti soal kios akan ramai. Nadia ternyata mendengar pembicaraan Saroh dgn Yanto, Nadia akan cabut tuntutannya ke polisi dan ngeloyor pergi saja. Saroh takut jika tuntutannya akan jadi bumerang, Angga pun akhirnya bebas dari penjara setelah Nadia cabut tuntutannya. Nadia lalu mengantarkan Angga pulang.

Bu Wati sedih di rumah, krn ga bisa apa2 tanpa kehadiran Angga. Angga tak lama datang bersama Nadia, Bu Wati menyambutnya. Katanya berkat Nadia yg cabut tuntutannya. Nadia berkata salah menuduh Angga, ternyata Saroh dan anak buahnya yg fitnah Angga, Bu Wati mengetahui hal ini gak nyangka Saroh memfitnah ponakannya sendiri. Tasya pun senang abangnya bebas lalu langsung memeluknya.

Yanto di kios jam mengambil kotak jam milik Saroh utk dijual, Saroh ini memergokinya. Alasan Yanto krn Saroh tak menggajinya, Saroh langsung pecat Yanto, Yanto tak peduli krn kios sudah bangkrut. Kalau Yanto ga bisa kerja di tempat servis jam, orang lain juga gak boleh. Yanto membawa jirigen minyak untuk membakar kios Saroh, kios Bu Saroh pun mengalami kebakaran. Ada tetangga yg panik mengetok2 pintu Saroh malam2, Saroh saat itu sedang istirahat. Tetangga memberitau soal kios Saroh kebakaran, Saroh bertanya siapa yg melakukan pembakaran, hanya kios itu satu2nya mata pencaharian Saroh, Saroh bingung dan depresi.

Angga berkeliling menawarkan servis jam, tak lama bertemu Nadia di jalan. Nadia ingin menawarkan Angga kerja di perusahaan paman Nadia, seperti pabrik jam. Nadia memperkenalkan Angga ke pamannya, Angga yg sering diceritakan. PAman Nadia ingin menempatkan Angga ke bagian gudang terlebih dahulu, Angga tak masalah ditempatkan dimanapun. Angga lalu pulang dgn bahagia ke hadapan ibunya, Angga memberikan kabar baik bahwa diterima kerja di pabrik jam, gajinya jg lumayan. Adik dan ibu Angga turut senang, Angga tak perlu keliling lagi. Apapun posisinya Angga tetap bersyukur. Angga akan sedekahkan sebagian penghasilannya.

Beberapa bulan kemudian berlalu, Angga membagikan sedekah nasi bungkus kepada fakir miskin bersama ibu dan adiknya, Yanto dari jauh memantaunya. Yanto heran, Angga ga pernah keliling tetapi uangnya makin banyak, bisa bagi2 dan Yanto harus cari tau.

Yanto tak lama datang saat Angga berjalan, Yanto kali ini minta maaf kejadian saat itu krn hasutan Saroh. Yanto memberitau soal lagi nganggur krn kios Saroh bangkrut. Yanto meminta tolong kepada Angga utk merekomendasikan dirinya, kerja di pergudangan. Angga membawa Yanto ke paman Nadia, sementara ini Yanto ditempatkan bersama Angga di gudang.

Yanto dibawa Angga ke bagian pergudangan. Yanto melihat ada jam tangan bagus di gudang, kelihatan harganya mahal. Di gudang ini adalah penyimpanan barang2 mahal. Angga tinggalkan Yanto sebentar ke sebuah tempat,  Yanto berencana utk menyingkirkan Angga agar jadi orang kepercayaan Pak Madin, lalu akan berusaha jual jam2 ini.

Nadia datang saat Angga dan Yanto keluar dari ruangan, Nadia bingung ada Yanto di tempat kerja pamannya ini, katanya direkomendasikan kerja oleh Angga. Nadia mengajak Angga utk makan bareng, kesempatam emas datang lah oleh Yanto saat Angga pergi makan. Jam tangan di gudang diambilin Yanto untuk dimasukkan ke dalam tas Angga tanpa sadar ada CCTV yg memantau, pak Madin memperhatikan dari CCTV soal orang yg ditolong Yanto ternyata malah memfitnah Angga. Nadia sendiri tak yakin akan Yanto. PAk Madin tiba2 menelepon Angga utk menanyakan sedang dimana, Pak Madin meminta Angga segera ke gudang. Nadia menduga jangan2 soal Yanto.

Yanto hanya bisa senang di gudang, merasa berhasil menyingkirkan Angga. Yanto celingakcelinguk dalam gudang, Pak Madin sudah bawa polisi, berkata bahwa ga akan bisa berkutik setelah keluar dari gudang. Polisi akan menangkap Yanto, PAk Madin memberitau sesuatu dgn menunjukkan dari rekaman CCTV, tak menyangka Yanto fitnah orang yg sudah memfitnahnya. Angga minta maaf krn ga bisa melakukan apa2. Angga minta maaf krn merekomendasikan Yanto, pak Madin memaklumi, Nadia memperingati agar berhati2 dgn orang seperti Yanto.

Ada abang2 yg baru memberikan uang kepada Saroh, Saroh baru saja menjual barang2 elektroniknya. Semua barang sudah dijual satu persatu utk kebutuhan Saroh sehari2. Pak Madin akan keluar kota utk mengurus usaha baru, Pak Madin akan mengangkat Angga sbg wakilnya. Angga saat itu didampingi Nadin, Angga bersedia mengemban amanah Pa Madin.

2 tahun kemudian berlalu, Angga yg berpakaian rapi mengajak ibu dan adiknya pindah ke rumah baru. Bu Wati tak percaya ini lah rumah baru Angga sekeluarga. Bu Wati bangga anaknya menjadi sukses, Tasya juga bangga kepada abangnya. Selama ini Angga sudah banyak berkorban, kini saatnya Angga memikirkan diri sendiri. Bu Wati menanyakan Angga utk melamar Nadia. 

Angga bersama ibu dan adiknya datang ke rumah Nadia, niatan Angga adalah utk melamar Nadia. Nadia menerima lamaran Angga, sebenarnya Nadia juga sayang kepada Angga. Bu Wati menyarankan agar pernikahan dipercepat agar bisa memberikan cucu. Beberapa bulan kemudian, Angga baru saja menikah dan memberikan simbol kepada para anak yatim yg diundang oleh Angga, Bu Wati membagi2kan. Nadia bangga kepada Angga yg mengundang anak yatim dan kaum dhuafa, niat Angga adalah membahagiakan orang tak mampu agar bisa merasakan kebahagiaan yg dirasakan Angga dan Nadia.

Saroh berjalan dgn gembel, tak punya apa2, tak pnya tempat tinggal, tak tau harus kemana. Saroh menderita perut lapar. Saroh memperhatikan ada pesta, siapa tau bisa ikut makan disana. Saroh melihat ada pesta di outdoor yaitu Angga. Saroh bingung kenapa ada Angga dan keluarganya di tempat ini, Bu Wati melihat ada Saroh dari kejauhan. Bertanya mengapa jadi seperti ini, Saroh langsung melarikan diri dari Bu Wati. Wati mengejar Saroh. Saroh berkata malu ada di harapan keluarga Angga apalagi Angga sudah jadi orang kaya. Wati ga pernah mandang orang dari status sosial, Angga akan ajak bibinya tinggal bareng, Saroh ingin mandiri dan berdiri diatas kakinya sendiri. Angga menawarkan bantuan jika ada apa2 bisa menghubunginya. 

Angga gak nyangka dulu adalah servis jam tangan keliling, sekarang punya rumah sebesar ini. Nadia berkata ini krn hidup Angga ini berkah dan suka berbagi dalam keadaan suka maupun duka. Jalani hidup dgn sabar, kebahagiaan akan datang menyapa. Akan ada hikmah dibalik musibah, Tuhan tau akan membeli senyuman kepada hambanya yg beriman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online