Sinema Pintu Taubat - Derita Membawa Berkah (Enison Sinaro)

Sinema Pintu Taubat - Derita Membawa Berkah (Enison Sinaro)

Ananda Faturrahman...Bu Mirna
Amanda Manopo..Najwa
Shasyelfa..Balqis
Jefry Pausta.. bapak Najwa/Balqis, suami Bu Mirna
Muhammas Rizal "Genit" : Pak Toha majikan Najwa
Sarah Alesha..Bu Lili, ibu warung
Dicky Zecko..bapak pemulung
Anto Ahmad..pihak sekolah

Ada seorang ibu bernama Bu Mirna yg sudah ditagih hutang oleh seorang ibu, anaknya yg besar kerja di toko kopi mendengarkan lalu langsung membayarkan hutang tsb. Awalnya untuk bayar uang sekolah.

Bu Mirna mempunyai anak yg paling kecil ini bertanya ada keributan apa. Suami Bu Mirna pergi jauh belum meninggalkan uang sama sekali seolah tak bertanggungjawab. Najwa merelakan uang gajinya itu agar ibunya tak terlilit hutang.

Balqis, adik Najwa melihat ibu mereka sedih krn bicarakan soal bapaknya. Bu Mirna berusaha bersikap positif apa yg terjadi pada suaminya, barangkali di tempatnya terjadi masalah.

Bu Mirna membuat kue utk dititip ke warung-warung, Najwa icip ga enak tp di hadapan ibunya seolah enak. Ketika dicoba titip ke warung ternyata kue Bu Mirna ini ga enak, Najwa tetep ngotot utk coba menitipkan dagangannya.

Najwa sudah 3 bulan tak melunasi uang sekolah, padahal bentar lg ujian. Pihak sekolah sampai memanggil Najwa ke ruangan dan diberikan waktu seminggu. Najwa sempat pinjam uang ke majikannya pdhl baru saja gajian, alasan hbs utk keperluan lain.

Najwa datang ke warung melihat kuenya masih banyak, ibu warung tak mau menitipkan kuenya lg krn ga laku. Balqis juga bawa kotak kue, kuenya ga laku. 

Najwa memutuskan utk membagikan kue tsb, jika ibu Najwa/Balqis tanyakan uangnya maka Najwa akan menombokkan. Tidak apa berbohong demi kebaikan agar ibu mereka senang. Najwa membagikan kue ke anak-anak dan bapak pemulung.

Najwa dan Balqis membawa kue utk dititipkan kembali tapi ibu warung masih tetap menolaknya, kue tsb ditaro di pojokan. 

Uang Najwa sudah tinggal sedikit, Balqis menganjurkan agar jujur soal kue ibu mereka tak laku, Balqis tau itu adalah uang utk bayaran sekolah kakaknya sendiri. Najwa melihat ibunya senang dan semangat bikin kue, Najwa merasa tak tega dgn ibunya ini. Najwa menawarkan utk membantu ibunya bikin kue.

Najwa minta ke bossnya utk full time seminggu krn lagi butuh uang, Najwa terpaksa bolos sekolah dulu. Ketika bekerja ini ada mbak yg minta fotokopi ternyata ada temannya yg liat Najwa bolos, yaitu guru Najwa sendiri. Guru tsb meminta Najwa dan ibunya menghadap ke sekolah.

Bu Sarah, guru yg waktu itu memanggil Najwa dan ibunya soal Najwa bolos. Bu Mirna teringat bahwa uang dahulu terpakai utk bayar hutang. bu Mirna menghitung uangnya utk langsung memberikan uang ke Najwa utk bayar sekolah, seandainya tau ini uang Najwa utk gantiin kue yg ga laku, pasti ibu Najwa akan sedih. Najwa kesal melihat foto bapaknya yg ga pernah mengirimkan uang dan memikirkan keadaan Najwa sekeluarga.

Najwa esokan harinya ke warung, kue hanya bisa laku 1 saja dari sekian banyak demikian jg Balqis. Balqis mengajak kakaknya utk jujur. Ibu mereka memberikan uang utk bayar sekolah, Najwa blm pakai uang itu. Najwa pulang bertanya kepada ibunya bahwa bapaknya kapan pulang setelah memberikan uang seolah hasil dagangan laku.

Najwa dipanggil lagi oleh gurunya ke sekolah, dgn berat hati maka Najwa tak bisa ikut ujian. Najwa meminta ke Pak Toha utk pinjam uang lg, yg kemarin saja blm dibayar, Pak Toha ga meminjamkan uang lagi kepada Najwa.

Najwa saat makan malam ditanya ibunya soal bisa jawab ujian, Najwa hanya bengong saja. Balqis menambahkan bahwa kakaknya bisa jawab pertanyaan krn pintar.

Esokan hari ada pak pos mengantarkan surat ke Bu Mirna, setelah dibuka bahwa disuruh datang lagi, dikira urusan sudah beres. Pihak sekolah menjelaskan bahwa Najwa bolos dan nunggak pembayaran, tidak disiplin lalu mengeluarkan Najwa ke sekolah.

Najwa yg disuruh jaga toko langsung ketiduran, ditegur dan dimarahi majikannya hingga dipecat, gaji Najwa dialihkan utk melunasi hutang yg lalu.

Najwa dan Balqis baru pulang menemui ibu mereka, Najwa diintrogasi mengapa sudah dikasih uang tapi tak membayarkan sekolah, uangnya dikemanakan. Balqis ingin jujur sesuatu tapi Najwa langsung masuk kamar, Balqis ikutan masuk kamar, seolah ada yg disembunyikan.

Bu Mirna datang lg ke warung Bu Lilis, mengucapkan terimakasih utk menitipkan kuenya. Bu Lilis berkata soal kuenya ga laku, hanya 1-2 saja, saat pulang padahal box kue kosong.

Bu Mirna bertanya ke Najwa dgn jujur, apakah kue yg dibuat itu ga laku, katanya tau dari ibu warung. Balqis akhirnya jujur dan buka suara juga, Najwa memang menggunakan uang tabungannya, selama ini dagangan kue habis krn disedekahkan, uangnya nombok dari uang Najwa yg selama ini dikasih.

Bu Mirna ingin bikin kue lagi tp ga semangat, Najwa berkata baru saja dipecat krn ketiduran saat kerja. Najwa akan mencari kerja. Najwa memerhatikan warung ramai tapi ga ada yg bantu, Najwa datang menawarkan bantuan tapi dilayani ketus oleh ibu warung sampai nyuri, katanya pernah punya pembantu yg maling. Najwa ga jadi melamar ke warung. Najwa bingung ingin kerja apa, persediaan beras di rumah sampai menipis hingga terpaksa memasak bubur utk dimakan dgn beras yg sedikit.

Bu Mirna meminta ke warung bu Lilis utk berhutang sembako, awalnya dilayani judes tp akhirnya mau ngutangin jg.

Najwa di jalan melihat ada seorang ibu buta yg akan menyeberang, Najwa berusaha membantunya. Najwa tadinya ingin mencuri dompet ibu itu tapi ga jadi.

Bu Lili menagih hutang lg ke bu Mirna, pdhl Najwa dari awal memperingati agar ga berhutang, nanti yg ada dimaki. Najwa berpikir utk menjual sepatu kesayangannya ini utk bayar hutang ke bu Lili. Najwa bersama Balqis ke toko loak, ternyata sepatu hanya bisa laku 20rb saja. Tak lama gerimis, Najwa berpikir utk jadi ojeg payung saja utk tambahan.

Pada akhirnya bapak Najwa pun pulang ke rumah, Bu Mirna menyambutnya dgn senang hati, Balqis juga. Terkecuali utk Najwa yg membenci bapaknya krn pergi lama dan ga mengirim uang. Bapak Najwa menjelaskan ke Mirna bahwa selama di perantauan itu sempat kena fitnah hingga berurusan dgn hukum, uang pun habis terpakai utk itu, Bu Mirna menjelaskan secara rinci ttg Najwa lah yg berjuang utk keluarga ini hingga sekarang keluar dari sekolah, Najwa memang anak yg baik. Mengetahui itu maka Bapak Najwa akan mendaftarkan Najwa sekolah.

Bapak Najwa mengetuk pintu kamar tapi Najwa tak bisa memaafkan bapaknya, Balqis mengingatkan kakaknya agar memaafkan bapaknya yg membuat hidup sengsara krn sudah terbiasa tanpa bapak. Bapak Najwa berusaha minta maaf tapi pintu hati Najwa tertutup, Najwa lebih baik pergi drpd bapaknya pergi, Najwa berlari hingga mengalami kecelakaan krn tertabrak motor.

Najwa dilarikan ke RS, Najwa banyak mengeluarkan darah hingga butuh transfusi, bapak Najwa bersedia mendonorkan darahnya utk Najwa. Kondisi Najwa pun akhirnya melewati masa kritis hingga akhirnya sadar. Bapak Najwa memutuskan keluar krn takut nanti Najwa marah besar kepadanya.

Ketika Najwa sadar didampingi ibunya, kata Bu Marni bahwa bapak Najwa lah yg menggotong bawa Najwa ke RS dan mendonorkan darah, bapak Najwa keluar krn tak mau mengganggu Najwa, setelah dijelaskan Bu Marni baru lah Najwa sadar.

Pada akhirnya Najwa pulang dari RS, bapak Najwa bawa tas utk memutuskan pergi, Najwa mencegahnya lalu minta maaf. Bapak Najwa mendaftarkan Najwa kembali ke sekolah, Bu Sarah adalah guru yg memperjuangkan Najwa, sudah banyak dengar cerita soal Najwa. Najwa sudah ikut tes kembali dan diterima maka dapat kesempatan kedua utk bersekolah lagi. Kini Najwa sudah bisa bersekolah lg dgn normal seperti biasa seperti adiknya juga.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online