PB Dibalik duka gadis penjual getuk yg ikhlas menjalani hidupnya (Rindra)

PB Dibalik duka gadis penjual getuk yg ikhlas menjalani hidupnya (Rindra)

Tayang: 22 Feb 2022

Jihan Lida.Nafisa
Lulu Kurnia..Sarifah
Menco Hidayat..Nursan
Najib Hergantara..Oji
Haydar Ozim...Adit
Alam Sambas J..Pak Dahlan,Bapak Adit, penabrak bu Sarifah

Ada seorang ibu yg mendorong gerobak getul lindri, semua dagangan terjual habis, berarti bulan bisa mencicil ke Nursan. Oji yg melihat ini ingin merampas uang tsb dari ibunya, masalah hutang alm ayahnya bukan urusan Oji.

Nafisa, adik Oji pun datang samperin Oji yg rampas uang ibu mereka. Nafisa gagal merebut uang tsb dari Oji. Ada Nursan yg datang menanyakan cicilan hutang kepada Sarifah tapi blm bisa bayar cicilan hutang, Nafisa meminta waktu ke Nursan utk melunasi hutang tsb. Nursan memperhatikan Nafisa ini ternyata cantik juga. Nursan akan menikahi Nafisa, maka dgn ini hutang akan lunas. Sarifah sendiri janji utk melunasi hutang tsb asal jangan ganggu anaknya. 

Sarifah harus membayar cicilan hutangnya dgn segera atau Nafisa harus menikah dgn Nursan. Sarifah ini berkeliling hingga siang ini blm ada yg laku getuknya. Tiba2 saja di jalan, Sarifah tertabrak mobil oleh seorang bapak (Alam Sambas), bapak itu langsung memacu mobilnya krn takut dihakimi warga. Tak lama Nafisa mendapat kabar jika ibunya mengalami kecelakaan hingga masuk RS. Kata dokter bahwa Bu Sarifah mengalami luka serius.

Nafisa ini mendatangi abangnya yg lagi nongkrong, katanya ibu mereka mengalami kecelakaan. Nafisa memohon utk uang tsb dikembalikan, Oji sudah tak peduli kepada ibunya meskipun sakit atau tak sadar. Nafisa bingung kemana cari biaya pengobatan ibunya, ada Adit yg kebetulan lewat. Adit menanyakan soal Nafisa, Adit ini ada sedikit tabungan utk menolong Nafisa. Adit akan ambil uang tsb utk bantu Nafisa. Adit bersama Nafisa ini menjenguk ibu Nafisa di RS. Berkat Adit, ibu Nafisa bisa dirawat. Nafisa tak perlu memikirkan utk mengembalikan uang tsb ke Adit.

Pada suatu siang, Nursan datang ke rumah utk melunasi hutang, yg membuka pintu adalah Nafisa. Nafisa meminta waktu krn ibunya dirawat di RS. Nafisa yg pasti harus melunasi hutang tsb atau harus menikah dgn Nursan. Nursan memaksa Nafisa utk menikah dgnnya, menjanjikan punya banyak uang, hutang alm bapak Nafisa ini jadi lunas. Nafisa masih ingin mengejar mimpinya.

Nursan ini menunggu di rumah Nafisa mendorong gerobak, kedatangn Nursan bukan nagih hutang bahkan kasih uang utk biaya berobat tetapi Nafisa menolak menerima uang ini. Nursan melakukan krn sayang dan perhatian kepada Nafisa. Nafisa merasa bisa cari uang utk cari uang sendiri, Nursan kesal krn merasa permintaannya ditolak. Adit memecahkan celengan dgn harap utk biaya pengobatan Bu Sarifah, bapak Adit menegur Adit yg ambil celengan, alasan Adit bahwa utk bantu temannya, uang Adit malah diambil lagi oleh bapaknya.

Adit ini sengaja mencari2 Nafisa, minta maaf krn tak bisa bantu meringankan biaya ibu Nafisa, bapak Adit memperhatikan Adit bersama Nafisa. Bapak Adit tak lama datang menegur Nafisa yg melorotin uangnya, bapak tsb mengaku ortu Adit, melarang Nafisa utk dekat2 dgn Adit. Bapak Adit ini katanya baru saja dari rumah Nafisa, melarang Adit utk dekat2 Nafisa krn tak sederajat. Uang jajan Adit akan distop oleh bapaknya.

Ada Bu Devi yg datang ke Nafisa utk memesan getuk kepada Nafisa, akan dibayar setelah getuknya sudah jadi dan siap diambil. Uangnya bisa ditabung utk pengobatan ibu Nafisa. Nafisa dgn giat membuat getuk di meja makan utk memenuhi pesanan pelanggan, maka bisa mengantar getuk ke Bu Devi yg memesan dalam jumlah banyak.

Oji ini berjalan ketemu Nursan , katanya harus melunasi hutang ibu Oji sendiri tapi Oji merasa tak ada kewajiban, kalau tak mau katanya tak masalah, anak buah Nursan akan menghabisi Oji. Kali ini masih baik, ingin ajak kerjasama yaitu bujuk adiknya utk menikah dgn Nursan.

Oji ini datang ke kamar Nafisa utk bawa barang belanjaan, dikasih baju dan sepatu dari Nursan. Oji meminta Nafisa pakai baju tsb lalu ketemu Nursan. Nafisa menolak permintaan Oji utk ketemu Nursan. Pada akhirnya Oji mengantarkan Nafisa ke kafe menemui Nursan, Nursan yg genit ini pegang2 Nafisa. Nafisa langsung melarikan diri dari Nursan pada malam2 lalu bersembunyi di suatu tempat. 

Nafisa ini esok siangnya lagi jualan getuk keliling, dicegat oleh kedua preman atas suruhan bossnya, Nafisa dilarang oleh Nursan, mereka utk gelindingkan gerobak Nafisa. Semua ini adalah suruhan Nursan, dgn ini tak bisa jualan lagi. KEdua anak buah melapor ke Nursan bahwa berhasil hancurkan dagangannya, dgn ini Nafisa tak akan berkutik dan terima tawaran Nursan. Nafisa ini pulang dgn gerobak hancur, Oji melihatnya dan menyarankan utk mengikuti tawaran Nursan demi menyelamatkan ibu mereka. Nafisa mendapatkan tagihan RS sebesar 10 juta. Nafisa bingung gimana nasib ibunya, Nafisa teringat lagi akan Nursan, tak ada pilihan lain.

Pada hujan2 ini Nafisa datang ke rumah Nursan, kali ini ingin pinjam 10 juta krn akan turutin permintaan Nursan. Nafisa kini bersedia nikah dgn Nursan demi menyelamatkan ibunya. Setelah ibunya sembuh, Nursan mengingatkan utk menikah dgnnya atau akan tanggung akibatnya yg terjadi pada ibu Nafisa.

Bu Sarifah pun akhirnya bisa pulang ke rumahnya setelah sembuh, tak lama Nursan datang ke rumah. Kali ini Nursan menagih janjinya kepada Nafisa, Bu Sarifah menanyakan ke Nafisa soal janji apa kepada Nursan. Nafisa janji bersedia menikah dgn Nursan. Nafisa mengakui melakukan ini krn sayang kepada ibunya, rela berkorban demi ibunya. Nafisa sudah siap jika harus menikah dgn Nursan.

Sarifah ini datang ke Nursan utk memohon jangan paksa Nafisa menikah, Nursan akan melepaskan Nafisa asalkan melunasi hutang sebesar 50 juta, padahal sisa hutang alm Sarifah ini tak sampai 50 juta. Sarifah disuruh memilih, melunasi hutang atau membiarkan menikahi Nafisa.

Adit ini di suatu malam akan pergi, bapaknya mencegat dan tau niat Adit. Adit merasa harus membantu Nafisa. Adit tak bisa tinggal diam dan langsung pergi. Bapak Adit merasa Adit suka melawannya semenjak berteman dgn Nafisa.

Sarifah minta maaf ke Nafisa, terpaksa nikah dgn Nursan karenanya. Oji dan Sarifah akan mengantarkan Nafisa ke masjid. Tak lama datang lah ada Adit bertanya apakah akan menikah, Nafisa berkata soal Nursan menuntut gantirugi 50 juta jika membatalkan pernikahan ini. Pada suatu hari ada Bapak Adit melihat Adit berbicara dgn Nafisa dan ibunya, bapak Adit mengenali ibu itu (Sarifah), Adit minta maaf bahwa tak bisa bantu Sarifah. Nafisa sendiri sudah ikhlas akan semuanya. Bapak Adit tau bahwa gadis penjual getuk adalah anak dari ibu yg ditabraknya. Adit hanya bisa melihat mobil yg akan berangkat, bapak Adit ternyata ikutin Adit. Adit melihat bapaknya jadi pucat, bapak Adit ingin bicara jujur soal gadis anak penjual getuk, mengakui telah menabraknya. Bapak Adit menyesal akan semuanya, Adit memberitau soal Nafisa terlilit hutang krn harus bayar biaya RS. Kalau ingin menebus kesalahannya,  ini lah saatnya, katanya akan menikah dgn lelaki tua.

Adit bersama bapaknya langsung beranjak ke tempat akad Nafisa dgn Nursan. Tiba lah Nafisa di tempat akad nikah bersama ibu dan abangnya. Tiba lah waktunya ijab kabul, Adit dan bapaknya tiba di lokasi. Bapak Adit takut Nafisa dan ibunya nanti gak memaafkan bapak Adit, tak lama Adit datang mengintrupsi pernikahan ini meminta dihentikan. Bapak Adit katanya sudah punya uang utk menebus Nafisa, Bapak Adit akan melaporkan Nursan ke polisi krn menikahi gadis dibawah umur. Nursan pun batalkan, Bapak Adit membawa uang segepok di amplop. Oji merasa hancur, rencana berantakan. Oji berpikir utk pergi dari tempat akad ini.

Nafisa bertemu dgn Adit dan bapaknya utk mengucapkan terima kasih krn menyelamatkan dari pernikahan tak diharapkan. Pak Dahlan, yaitu adalah bapak Adit. Bu Sarifah berterima kasih kepada Adit dan bapaknya, Sarifah akan mengembalikan uang tsb, Nafisa juga akan bersedia mencicilnya. Pak Dahlan berkata bahwa tak perlu mengganti uang itu, krn diberikan sbg tanda permintaan maaf atas kesalahan yg diperbuat. Pak Dahlan mengakui pernah menabrak Bu Sarifah saat sedang jualan. Adit meminta Nafisa dan ibunya utk memaafkan bapaknya, saat kecelakaan ini tak berani turun krn warga berdatangan, Pak Dahlan minta maaf krn membuat menderita. Bu Sarifah benar2 tak menyangka dan tentu memaafkan Pak Dahlan.

Pak Dahlan ingin menghadiahkan utk Nafisa dan ibunya, Pak Dahlan berkata kepada Adit, yaitu menghadiahkan kios agar Nafisa dan ibunya tak perlu lagi berkeliling jualan. Bu Sarifah dan Nafisa hanya bisa meratapi gerobaknya yg sudah rusak, tak ada modal utk memperbaiki gerobak. Oji ini menghilang dan tak pulang semenjak kejadian akad nikah batal. Adit tak lama bersama Pak Dahlan mengajak ke suatu tempat yaitu kedai getul lindri. Katanya menghadiahkan utk Nafisa dan ibunya, cukup berjualan di kedai ini. Pak Dahlan akan memberikan bantuan modal utk berjualan dalam jumlah besar. Justu Pak Dahlan merasa ini tak sebanding dgn yg telah dilakukan. Nafisa pun disarankan utk melanjutkan sekolah.

Nursan menagih hutang ke pada para warga yg komplain krn terlalu besar bunganya, Nursan berantem hingga terdorong dan tertabrak mobil oleh korban rentenirnya. Nafisa ini ke kedai, memberitau ke ibunya soal Nursan kecelakaan. Pak Ustad menerima sumbangan pembangunan masjid dari Nafisa dan ibunya.

Oji datang luntang lantung dgn perut lapar, Bu Sarifah melihat ada Oji. Oji berusaha melarikan diri, Bu Sarifah ajak pulang. Oji ini malu kepada Nafisa dan Bu Sarifah. Nafisa mengajak Oji pulang, krn keluarga maka harus tinggal bersama. Oji langsung bersujud dan minta maaf ke ibunya. Oji jg minta maaf krn tak peduli dgn Nafisa dan ibu mereka.

Oji kini bisa berkumpul dgn ibu dan adiknya utk makan bareng, yg diinget Oji sangat suka makan rendang. Oji kini berjanji, mulai hari ini akan berubah jadi lebih baik dan akan bantu bu Sarifah jualan.  Nafisa bersyukur, keluarganya kembali utuh dan kehidupan lebih baik lagi. Kadang perlu sedikit bersabar utk menghadapi ujian, dari ujian Tuhan menyiapkan hambanya yg ikhlas menjalaninya, nikmati semuanya tanpa mengeluh, buah kesabaran sangat manis rasanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online