PB Perjuangan Tukang Servis AC Jadi Pengusaha Elektronik (Toto Hoedi)

 PB Perjuangan Tukang Servis AC Jadi Pengusaha Elektronik (Toto Hoedi)

Tayang: 23 Feb 2022

Rio Lida..Arif
Ratu Idola..Siti
Sania Velova..Farida
Hendrayan..Herman
Kevin Gutomo..Aldo
Alex Jonson..dokter
Alexander Benny..dokter
Asep Saefuloh...pelanggan
Agus Sahlan..Pak Andi, pelanggan Herman

Ada seorang ibu yg berkeliling jualan lauk dan sayur matang dengan kepala yg pusing hingga jatuh pingsan di jalan. Dulu memang ibu itu  (bernama Bu Siti) pernah tertabrak, semenjak ini kepala pusing. Dokter merujuk ke RS di kota. Arif ini baru lulus sekolah dan akan cari kerja di kota.

Ada Farida yg menegur suaminya krn hanya cuci motor butut, penghasilan servis AC jg tak seberapa, tak lama Aldo meminta uang krn akan touring. Aldo dikasih motor ini malah ugal2an. Farida membiarkan begitu saja, mengambilkan uang tsb. Beberapa waktu kemudian ada Siti menelepon ke adiknya yg bernama Herman utk izin tinggal bareng di kota. Farida ini berkata nanti biayanya akan nambah, Siti adalah mantan istri dari alm kakak Herman.

Herman kebetulan akan berangkat kerja, datang lah ada Arif dan ibunya. Arif ini ingin cari kerjaan hingga dapat rumah kontrakan, Farida mengusulkan Arif utk kerja bantu2 utk servis AC. Farida dalam hati berkata krn sodara maka tak perlu bayar mahal2. Arif juga suka utakatik barang elektronik.   Siti ini harus memakai uangnya utk sewa kontrakan, utk membelikan makanan Farida. Siti terpaksa harus tau diri krn menumpang.

Arif diajari oleh Herman utk servis AC di rumah pelanggan. Herman diberikan upah oleh pelanggan, saat itu kulkas juga rusak. Arif menawarkan diri utk benerin kulkas krn di kampung pernah benerin kulkas. Siti ini tak diperkenankan utk istirahat oleh Farida, Farida dalam hati senang punya pembantu gratis.

Krn kulkas sudah dibenerin, upah ditambah kepada Herman lalu diserahkan ke Arif. Siti ini di rumah tak bisa istirahat, selalu disuruh bak pembantu oleh Farida. Hingga sebulan kemudian berlalu, krn sebulan banyak servis dan Herman terbantu oleh Arif, Herman memberikan upah 1 juta. Aldo yg melihat ini ingin bagi uang. Herman berkata ke Aldo utk mencontoh Arif, Aldo ngeloyor pergi begitu saja. Uang yg dipegang oleh Arif diambil lagi oleh Farida utk biaya hidup di rumah Farida, Arif dilarang ngadu ke suami Farida.

Arif memperhatikan ibunya pusing dan kecapekan, ibu Arif bertanya soal uang sedikit, krn diambil Farida. Bu Siti ingin memberitau kenapa kecapekan, lalu jatuh pingsan. Siti dibawa ke RS, kata dokter bahwa mengalami kelelahan. Di RS ditunggui oleh Herman, Farida dan Arif. Arif tanya ke ibunya mengapa bisa capek seperti ini, Siti ini katanya habis mengerjakan pekerjaan rumah. Farida langsung sinis, disangka Siti akan menuduhnya disangka Siti ini fitnah Farida. Arif ini memandang ibunya tak pernah bohong, Arif mengadu ke omnya soal uang gaji diambil setengah, diduga Farida menjahati Siti. Farida ini berkata bahwa hanya numpang, jika begini Arif memutuskan pindah dari rumah omnya saja. Arif akhirnya sewa kontrakan sederhana, tinggal bersama ibunya agar ibunya tak disuruh2 oleh Farida.  

Aldo ini berkunjung ke rumah pelanggan bapaknya, Aldo ditegur bapaknya sedang apa, apakah ingin bantu servis AC. Aldo memang melirik ada hp nganggur di meja utk dicolong. Arif memang melihat ada Aldo mengambil hp pelanggan. Aldo memperhatikannya merasa ga cocok kerja servis, Aldo pergi begitu saja. Arif mengadu ke bapak pemilik yg mencari hp, Arif berkata dibawa Aldo. Herman ini berjanji akan ganti hp pelanggannya (Asep Saefuloh).

Arif dimarahin omnya krn hp customer hilang, Arif menyebut Aldo yg nyuri. Farida mengompori krn butuh berobat ibu Arif. Herman menyesal ajak Arif lalu dipecat krn ga bisa kerja bersamanya lagi. Arif lalu ke resto untuk coba cari kerja meski sbg tukang cuci piring, tak lama Farida melarang menerima Arif krn pencuri, Farida berkata bahwa kerja dgn suaminya krn mencuri, bapak pemilik resto tak jadi terima Arif. Farida ini tak terima jika Arif fitnah Aldo.

Arif kebetulan lewat melihat ada kipas warga yg rusak lalu coba perbaiki, bapak itu hanya punya uang 5ribu, Arif mengikhlaskannya. Tak lama ada bapak lain (Zen Zainal) yg TV-nya rusak lalu meminta Arif utk memperbaikinya. Tak lama kemudian ada bapak lain yg minta benerin dispenser, ada ibu yg ingin minta benerin kipas angin. Ketika ada bapak tukang sampah, Arif menyedekahkan uangnya.

Di suatu malam, Arif melihat barang bekas di gerobak pemulung.  Arif berminat beli kompresor dari pemulung, uangnya dilebihkan oleh Arif. Kompresor itu diperbaiki Arif, maka dgn ini bisa buka usaha servis AC. Arif malah takut jika Farida takut, maka akan marah kepada Arif krn menyaingi usaha omnya. Ibunya menyarankan ada pelanggan lain, jangan ambil pelanggan omnya.

Arif dgn keliling ini menawarkan servis elektronik dan AC, ada bapak yg minta benerin kipas angin dan sekalian juga AC krn kebetulan Arif bisa melakukannya. Farida tak lama datang memergoki Arif lalu memarahi Arif yg sudah curi ilmu lalu rebut pelanggannya. Farida langsung rampas uang yg didapat oleh Arif, tak lama ada bapak lain yg melihat dan ingin minta benerin AC di rumah.

Arif berkeliling utk mencari pelanggan, bertemu lah dgn bapak pelanggan waktu itu, bapak itu meminta servis kepada Arif tapi Arif ini ga mau ambil pelanggan omnya. Herman ini tak lama dapat telp dari Pak Andi, Herman ini kewalahan. Tak lama Aldo pun pulang, Farida meminta Aldo utk bantuin bapaknya servis AC. Aldo ini bosan dan mengeluh, tuan rumah bukannya sediakan minum. Aldo disuruh bapaknya utk bantu ambil peralatan servis malah malas2an. Pak Andi sbg pelanggan memperhatikan anak Herman ini malas2an, besok2 Pak Andi akan pakai jasa Arif saja.

Beberapa waktu kemudian, Arif baru saja membenarkan kipas angin Pak Andi. Pak Andi berkata bahwa kmrn benerin AC di Herman tetapi rusak lagi, mana anaknya malas2an. Arif terima tawaran tsb lalu menyerahkan uangnya Herman meski akhirnya dimarahi krn rebut pelanggannya, Arif adalah ponakan tak tau diri yg sudah diajarin malah rebut pelanggan c Farida ingin rebut uang Arif tetapi ini bukan uang pelanggan, Farida hingga terdorong jauh oleh Arif. Aldo ini tak lama pulang mengetahui hal ini, Aldo di jalan langsung menghabisi Arif krn rebut pelanggan bapaknya lalu rebut peralatan Arif.

Pada suatu siang ada ibu yg menanya uang kontrakan kepada Bu Siti, Bu Siti menunggu Arif pulang, Arif tak lama datang minta waktu kepada ibu kontrakan. Bu Siti melihat peralatan Arif tak ada, Arif bercerita soal uangnya diambil Farida, kompresor dan peraltan diambil Aldo.

Arif sedang berjalan dan lewat melihat ada seorang ibu dgn anak kecil, anak itu kegerahan krn kipasnya rusak, Arif kebetulan lewat menawarkan jasanya bahkan menggratiskan krn suami ibu itu hanya buruh bangunan saja. Ibu itu melihat Arif ini sedang cari kerja, lalu ibu itu menyarankan utk kerja jadi buruh bersama suami ibu itu.

Aldo mengendap ke kontrakan Arif, mendengar soal Arif baru dapat pekerjaan utk buruh proyek, Aldo langsung memberitau ibunya. Mereka akan bertindak setelah seminggu. Arif kini bekerja keras sbg buruh proyek hingga smeinggu kemudian berlalu maka Arif dikasih upah. Dgn ini cukup utk bayar kontrakan.

Farida dan Aldo berjalan mencegat Arif, mereka liat Arif baru gajian, mereka langsung merampas uang Arif begitu saja. Bu Siti sudah ditagih uang kontrakan, Arif meminta lagi kelonggaran waktu, tetapi ibu kontrakan tak terima lalu Arif diusir dari kontrakan. Bu Siti bertanya mengapa babak belur, Arif ini berkata bahwa soal gaji Arif direbut Farida dan Aldo.

Semua uang Arif sudah habis, cari kontrakan tak bisa krn minta uang di awal. Arif berjalan bersama ibunya hingga kepala ibunya pusing, maka Arif dan ibunya beristirahat di depan teras rumah. Di suatu malam ada preman yg beraksi yaitu Alldo membawa temannya, mereka beraksi utk merampok sebuah rumah ketika Arif dan ibunya sedang tidur, Aldo langsung ngerjain Arif dengan memasukkan perhiasan ke tas Arif. Tak lama Arif terbangun melihat ada maling dan teriak hingga warga berdatangan, Aldo langsung datang memfitnah Arif sbg maling, ketemu lah perhiasan di tas Arif hingga Arif dibawa oleh warga ke kantor polisi.

Aldo pulang di malam hari, Aldo melapor ke kedua ortunya soal Arif tertangkap warga krn maling. Herman jadi kasihan kepada ibu Arif, lalu Herman ke kantor polisi. Herman menegur Arif yg gara2 diusir dari kontrakan, tidak punya uang hingga mencuri. Bu Siti diperkenankan tinggal di rumah Herman meski Herman kecewa kepada Arif. Ketika Herman tinggal, Farida ini menyuruh Siti utk jadi pesuruh agar Siti tak tidur di luar/jalan. Arif berdoa di penjara atas kesalahpahaman ini.

Farida berbicara di meja makan, mengapa Arif punya pikiran dangkal hingga maling. Bu Siti berkata ada 2 rampok yg masuk ke toko emas. Tak lama ada kedua polisi yg datang dgn maksud utk menangkap Aldo, 1 teman sudah ditangkap, katanya rekan Aldo. Herman bertanya lagi ke Aldo, jangan2 mencuri hp pelanggan, Aldo membenarkan. Herman ini datang menjemput Arif sekaligus minta maaf. Farida menyalahkan suaminya krn pelit kepada Aldo. Herman langsung membela Siti dan Arif, Herman akan kasar kepada Farida.  Arif ini beranjak pergi bersama ibunya agar tak diganggu Farida.

Arif yg lagi berjalan ini melihat ada barang elektronik bekas deket tong sampah lalu dimasukkan ke dalam karung, mana tau tak ada yg punya. Arif mencoba ngerjain barang2 bekas, jika sudah benar maka bisa jual lagi.

Arif ini menjajakan barang elektronik di emperan, katanya baru diperbaiki dan diganti komponennya. Ketika ada pemulung pincang, Arif menyedekahkannya. Ada seorang yg ingin ricecooker, sudah janji akan belikan tapi gajinya hanya cukup utk makan, Arif langsung kasih rice cookernya gratis.

Ada seorang bapak (Jeff Rayan) yg lagi teleponan, tiba2 ada yg rampok. Arif datang langsung menggebuk rampok tsb. Bapak yg ditolong Arif melihat Arif ini jualan barang bekas elektronik, bapak itu akan memberikan uang tapi Arif menolaknya. Arif tak merasa rugi, krn ini dari barang yg tak bisa dipakai, bapak itu bertanya apakah bisa rakit barang2 elektronik. Bapak itu ingin ajak kerjasama, krn kebetulan punya usaha di barang elektronik.

5 tahun kemudian sudah berlalu, Aldo ini pulang, kedua ortunya tak menjemputnya. Di rumah ini Herman ribut dgn Farida yg bisanya cuma nyalahin orang, usaha servis AC Herman ini tutup, kerjanya Herman ini katanya hanya malas2an cari pelanggan. Di keributan ini Farida tak sengaja terdorong jatuh oleh Herman sendiri. Berdasarkan pemeriksaan bahwa ada pembuluh darah yg pecah di kepala Farida sehingga harus dioperasi. Aldo menyarankan bapaknya utk cari pinjaman, kebetulan di saat yg tepat ada Arif dan ibunya. Arif yg nanggung biaya pengobatan Farida, Arif kata ibunya sudah sukses menjadi pengusaha elektronik. Jadi dahulu waktu itu ada bapak yg menawarkan kerjasama, boleh punya brand sendiri. Herman jadi malu kepada anak dan istrinya tetapi Arif masih mau membantu. Farida kini minta maaf kepada Arif dan Siti krn menyebabkan terusir dari kontrakan, Aldo jg minta maaf dan sudah tobat di penjara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online