Ujian Ramadan Sang Penjual Manisan Kolang-Kaling - Pintu Berkah Ramadan (Bobby Moeryawan)

 Ujian Ramadan Sang Penjual Manisan Kolang-Kaling - Pintu Berkah Ramadan (Bobby Moeryawan)

Tayang:4 Apr 2022

Raslina Rasidin..Bu Zaenab
Siddiq Eduard..Dipo
Novelia Annisa..Hanum
Kartika Ntt...Nunik
Alex Jonson..bapak pemilik rental
Chandra Cjt..Pak Candra
Jeff Rayan...Pak Dodi, pembeli rmh Bu Zaenab

Ada Bu Zaenab yg sedang melayani para pembeli, Dipo tak lama datang utk minta uang utk beli buku, ada ibu2 laen bernama Nunik yg berbisik agar hati2 jika ada anak yg minta buku itu ternyata sudah di-DO entah kemana uangnya, ibu tsb memang memperhatikan dalam hari yg dekat itu Dipo minta uang. Bu Zaenab memberikan nasi yg cuma sedikit, yg diberi hanya berkata dalam hati jika bu Zaenab ini kikir. Dipo terpaksa menuruti permintaan ibunya agar dapat uang jajan.

Ibu (Noni) yg waktu itu melihat ada Dipo yg harusnya kuliah tetapi malah nongkrong, ternyata ibu yg ada di rumah itu memperhatikan Dipo ini memang nongkrong dari pagi hingga malam bahkan sudah di-DO. Dipo bisa berkelit bahwa saat itu ga ada dosen, Noni malah memfitnah di hadapan Bu Zaenab. Dipo malah meminta Nunik dipecat saja oleh Bu Zaenab krn Nunik biasa membantu Bu Zaenab. Dipo meminta ibunya memilih antara dirinya atau pecat Nunik.Dipo bisa minta tolong temannya edit foto agar bisa putar balik fakta. Bu Zaenab terpaksa pecat Nunik.

Zaenab datang ke rumah Nunik, meminta balik kerja lagi tetapi Nunik tak mau kembali krn terlanjur sakit hati. Zaenab bahkan sudah meyakinkan. Nunik lalu menagih pesangonnya kepada Zaenab. Nunik langsung julid utk balas dendam.

Ada seorang gadis yg tiba di kota dgn modal harus jual kambing, gadis itu tiba di suatu tempat utk agen tenaga kerja. Kantor ini ternyata ilegal kata bapak sekitar, banyak datang lalu menghancurkan tempat ini, gadis itu sudah keluar uang jutaan, bapak tsb menasehati agar kembali lagi ke kampung. 

Ada seorang gadis desa yg terdampar di masjid utk buka puasa gratis, Bu Zaenab memperhatikan ada seorang gadis desa yg sendirian dan tersenyum sambil buka puasa. Pada suatu malam ada gadis desa yg akan dirampok oleh preman dan berteriak minta tolong, tasnya dijambret orang, bu Zaenab yg baru pulang dari masjid menemukannya lalu menolong.

Bu Zaenab pulang membawa gadis desa yg bernama Hanum, diperkenalkan oleh Dipo saat pulang ke rumah. Bu Zaenab ingin mengajak Hanum bermalam krn tinggal musibah. Hanum yg harusnya pulang tetapi malah demam dan menggigil.

Bu Zaenab ke pasar lagi melihat ada Nunik yg obral makanan ke para ibu2, Zaenab bisa pasrah jika rejeki tak akan tertukar meski lapak Nunik laku di pasaran. Nunik ternyata jualan kolangkaling juga kata ibu2 di sebelah. Ada ibu2 pelanggan yg dibujuk Nunik agar belanja di lapaknya. Zaenab hingga menegur Nunik agar tak mengambil pelanggan2nya, Nunik tak peduli dan tetap melayani pelanggannya.

Dipo ini langsung datang ke ibunya utk meminta uang hingga ambil celengan ibunya dan ibunya terdorong jatuh oleh Dipo, Dipo langsung pergi begitu saja keluar dari rumah. Kolangkaling bu Zaenab jadi gak laku, yg tidak laku ini akan coba bagi2kan di masjid. Kaki bu Zaenab ini tiba2 sakit, bu Zaenab tak mau berobat krn perlu utk berhemat. Hanum yg menyediakan makanan, Dipo tiba2 datang dgn galak krn makanan di meja makan. Dipo malah menyebut Hanum ini membawa bencana saja, ibu Dipo jadi dibilang pelit krn tak mau beli makanan enak2.

Harusnya menjelang sahur, Bu Zaenab sudah menyiapkan makanan, ternyata malah Hanum yg menyiapkan makanan. Kaki Bu Zaenab jadi sakit dan makin bengkak, Hanum yg masih peduli membantu ibunya. Hanum membantu Bu Zaenab di lapak utk berjualan kolangkaling, Hanum harusnya pulkam tetapi malah membantu Bu Zaenab. Hanum merasa aneh soal kolangkaling ga ada yg beli, Hanum melirik kearah Nunik. Zaenab hanya ikhlas bahwa rejeki sudah diatur oleh Allah, ternyata ada juga yg membeli. Dipo tak lama datang utk minta uang utk ikut kegiatan, krn blm ada yg laku makanya uang tak terkumpul. Dipo malah ngambek krn punya ibu tak berguna, sudah miskin malah nampung orang tak berguna. Dipo malah paksa ambil uang di toples begitu saja.

Bu Zaenab mengajari Hanum utk membuat kolangkaling, bu Zaenab sementara ini menggunakan kruk utk berjalan. Ternyata Hanum langsung mengerti yg diajarkan bu Zaenab. Hanum ini bisa makan sudah cukup, tak digaji tak apa2, malah ingin punya ibu seperti bu Zaenab, Hanum ini yatim piatu. Bu Zaenab malah boleh jika Hanum menganggap dirinya seperti ibu sendiri.

Hanum ini menawarkan dan mempromosikan kolangkaling ke para ibu2 pelanggan, kios Nunik menjadi sepi krn Hanum, Nunik akan coba bersaing dengan Hanum yg membantu. Nunik menawarkan kolangkaling yg membuat puasa tahan 2 bulan, ibu pelanggan itu malah pergi begitu saja. Nunik ingin menawarkan dagangan hingga menjatuhkan belanjaan ibu2. Nunik akan berusaha membuat kios Zaenab sepi. 

Bu Zaenab sedang bincang2 dgn ibu pelanggan yg anaknya sakit baru sembuh, lalu menyinggung anak ibu itu bernama Dodi seangkatan dgn Dipo. Ibu itu lalu menyeletuk dan bertanya, bukankah Dipo sudah tidak kuliah lagi. Dipo katanya sudah lama di-DO dari kampusnya. Bu Zaenab jadi kaget soal Dipo sudah di-DO dari kampus. Nunik datang nyeletuk soal membenarkan jika Dipo sudah di-DO, salah sendiri jadinya dibohongi anak sendiri.

Dipo asyik main gitar saja di teras, ibunya tak lama datang bersama Hanum. Bu Zaenab meminta Dipo agar jujur apakah benar Dipo di-DO dari kampus, akhirnya Dipo menjawab jika iya lalu kenapa. Teman2 Dipo padahal ga ada yg kuliah, mimpi ibunya terlalu tinggi.

Dipo lagi2 meminta uang ke ibunya saat buka puasa bersama Hanum, Dipo minta uang utk makan2 di kafe bersama teman2nya. Dipo menganggap ibunya pelit semenjak keberadaan Hanum, jika tidak memberi maka Dipo tak akan menganggap ibunya sbg ibu kandung. Tak lama petir di langit pun berbunyi. Bu Zaenab menunggui Dipo di malam hari yg blm pulang. Sudah jam 1 dini hari, hampir dekat jam sahur ini Dipo belum pulang. Dipo malah asyik nongkrong dan main gitar bersama teman2nya, ibunya mengajak Dipo utk pulang tetapi Dipo tak mau pulang. Hanum berusaha menasehati Dipo tetapi Dipo keras, silahkan ambil ibunya utk Hanum.

Hanum mulai membuka kiosnya bersama Bu Zaenab, tiba2 ada ibu2 laen yg mencium ada bau yg ternyata ada kotoran kucing di lapaknya, ibu2 itu jadi pada kabur. Nunik dari jauh hanya bisa ketawa2 krn rencana berhasil, kini saatnya Nunik beraksi menawarkan dagangan2. Terakhir pada beli ini rasanya pahit, kebanyakan biang gula, bukan gula asli, ibu2 itu pada nyolot. Gagal juga rencana Nunik.

Pada suatu siang ada Dipo yg menyetir mobil yg didapat dari rental, tiba2 saja mobil rentalnya oleng hingga menabrak pohon. Dipo dilarikan ke RS oleh warga sekitarnya.

Dipo ini hanya luka kecil saja dan diberikan penanganan. Dipo masih belum sadar saat ditegur ibunya, tak lama ada bapak yg mencari pasien bernama Dipo, bapak itu pemilik mobil rental dan meminta Dipo utk pertanggungjawaban, mobil tsb tak bisa diperbaiki dan harus ganti dgn yg baru, jika tak mau ganti maka Dipo akan dilaporkan ke polisi. Dipo lalu memohon ke ibunya utk mengganti hutang Dipo.

Biaya utk ganti mobil itu lebih dari 150 juta, dari info yg Hanum ketahui bahkan lebih dari 200 juta. Bu Zaenab bingung mencari uangnya, Dipo menyarankan utk jual rumah, pdhl peninggalan alm bapak Dipo. Jika ibunya masih peduli Dipo, Dipo menyarankan utk jual rumah tsb.

Beberapa minggu kemudian, gantirugi pun akhirnya selesai. Bu Zaenab memiliki sisa uang utk beli rumah yg lebih kecil. Hanum menyarankan utk taro di bank saja. Dipo dari jauh melihat ada segepok uang di meja di dalam amplop coklat.

Bu Zaenab dan Hanum baru saja pulang taraweh, ada bapak bernama pak Chandra yg akan jual rumah baru ke Bu Zaenab, Bu Zaenab akan mengambil uangnya tetapi ternyata uangnya hilang, pakaian Dipo sudah pada ga ada di rumah, Dipo sudah diketahui bawa kabur uangnya. Dipo di hadapan temannya petantang petenteng bahwa sanggup menyewa kost mahal. Dipo menunjukkan uangnya ke temannya. 

Ada seorang bapak bernama Pak Dodi yg datang ke Bu Zaenab, harusnya rumah Bu Zaenab ini dikosongkan tetapi Bu Zaenab dan Hanum masih ada di dalam rumah ini, meminta rumah ini dikosongkan.

Meski bu Zaenab tak memiliki harta, Bu Zaenab masih memiliki kasih sayang kata Hanum, dgn kasih sayang maka dapat menggapai dunia. Hanum menemani Bu Zaenab utk mencari kontrakan baru.

Esokannya Hanum dan Bu zaenab di lapak, Bu Zaenab minta diantarkan ke toilet selagi blm ada pembeli. Dagangan Zaenab ditinggalkan begitu saja, Nunik memanfaatkan kesempatan emas ini dengan menaburkan sesuatu bubuk, ada ibu pelanggan laen dari belakang yg mengagetkan, jangan2 aksinya ketahuan.

Beberapa waktu kemudian ada seorang ibu yg berdemo di hadapan Bu Zaenab, gara2 makan ini pada sakit perut krn makan kolangkaling bu Zaenab. Mereka para ibu2 jadi sakit perut, Nunik tak lama datang mengompori utk menghancurkan dagangan Bu Zaenab lalu melarang Bu Zaenab berjualan agar hidupnya tak berakhir di penjara.

Kini Bu Zaenab dan Hanum ga bisa jualan manisan kolangkaling, Bu Zaenab kehabisan uang untuk modal. Hanum memberikan kalungnya kepada Bu Zaenab sbg modal baru, tetapi Bu Zaenab merasa tak enak krn menyusahkan.  Bu Zaenab tak bisa jualan lagi kolangkaling di pasar. Hanum membiarkan bu Zaenab buat kolangkaling di rumah, Hanum yg akan keliling jualan.

Hanum kini yg berkeliling jualan kolangkaling, mencoba menawarkan ke para warga sekitar. Ibu itu sudah bosan dgn kolangkaling yg rasa begitu2 saja, sukanya jeli2an, ibu2 itu memberitau soal jajanan kekinian. Hanum membuka hpnya lalu mencari info di hp utk memodif kolangkaling menjadi jajanan kekinian. Hanum pulang memberitau ke bu Zaenab bahwa baru cari di internet soal memodifikasi kolangkaling dgn berbagai rasa yg kekinian, Hanum sudah membeli bahan2nya lalu mencoba menawarkan ke warga sekitar esokan harinya. Ternyata dagangannya laris manis. Lalu mulai lagi membuat manisan kolangkaling dibantu bu Zaenab.

Manisan kolangkaling Hanum ternyata menerima pesanan dalam jumlah besar melalui telepon, orderan pun pada datang dgn penjualan online. Ada sekitar 500 pcs pesanan yg masuk.

Nunik diam2 masuk menyelinap utk mencari bahan racikan rahasia agar bisa menirunya, dagangan Nunik jadi ga laku krn kalah saing dgn Zaenab dan Hanum. Nunik melihat ada seperti pewarna, Bu Zaenab memergoki ada Nunik melihat bahan2nya, Nunik membawa bahan2 tsb hingga tumpah lalu kabur dan kaki tersiram air panas. Hanum lalu langsung menolong bu Zaenab begitu saja. Nunik harus berusaha bungkam mulut Zaenab agar tak bicara dgn Hanum atau Nunik masuk penjara. Kebetulan Hanum sedang ditinggal, Nunik memerhatikan bu Zaenab yg terbaring. Nunik datang ingin membuat perjanjian, jika tutup mulut maka biaya pengobatan akan dibayar, Hanum berkata telah terlambat krn ada tetangga yg melihat Nunik. Tak lama ada satpam RS yg menyeret Nunik keluar.

Beberapa hari kemudian berlalu, Hanum pamitan ke bu Zaenab utk berjualan di alun2. Bu Zaenab berharap memiliki anak yg soleh. Hanum yg lagi jualan melihat ada Dipo diarak oleh warga, Dipo memohon ke Hanum agar tak memberitau ke ibunya. Hanum hanya bisa berkata dalam hati semoga Dipo dapat taubat nasuha di penjara.

1 thn kemudian berlalu, didirikan lan UMKM Manisan Kolangkaling. Bu Zaenab hanya bisa bersedih, seandainya Dipo pulang ke rumah. Dipo akhirnya dapat pulang ke rumah memanggil ibunya. Dipo datang utk bersujud dan minta maaf kepada ibunya. Bu Zaenab lalu langsung merangkul Dipo dan Hanum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online