Berkah Hidup Pedagang Karpet Keliling yang Berhati Mulia | Pintu Berkah (Irhasani)

 Berkah Hidup Pedagang Karpet Keliling yang Berhati Mulia | Pintu Berkah (Irhasani)

Tayang: 4 Mei 2022

Lucky Alamsyah..Komar
Annisa Hasyim...Zahro
Rio Lida..Samsul
Endah Mulyani..Warsih, ibu Samsul
Dewi Affandi..Bu Hamidah
Ditra Marfie...Jupri
Ohza Teddy...pemborong karpet (penipu)

Warsih, ibunda Samsul hanya bekerja sbg penjual gorengan keliling. Warsih ingin mewujudkan impiannya dgn pergi umroh. Tak lama suaminya muncul untuk merampas uang itu, saat itu Samsul sang mencari pekerjaan agar ibunya tak perlu lagi jualan gorengan.

Komar ini merampas uang ibu Samsul hanya utk menyenangkan perempuan bernama Zahra. Zahra liat uangnya hanya recehan saja. Zahra akan mau menikah dgn bapak Samsul jika sudah mendapatkan uang banyak yaitu menjual rumah Warsih. Komar ke kamar Warsih utk mencari sertifikat rumah tsb tetapi ketahuan Warsih, Warsih berusaha mempertahankannya hingga terdorong jatuh lalu meninggal dunia.

Komar membawa pacarnya ke pemakaman Warsih tanpa ada menghargai Warsih yg baru saja meninggal ketika Samsul sedang melayat. Samsul baru pulang melayat, tasnya sudah berada diluar dan melihat tasnya udah diluar, ternyata rumah Warsih sudah dijual oleh Komar, pemilik barunya muncul. Samsul lalu ke rumah Zahro membawa koper menegur bapaknya yg menjual rumah ibunya, Samsul menyebut bapaknya ini jahat lalu pergi.

Ada seorang ibu bernama Hamidah yg menjaga di toko karpet, tokonya ini semakin sepi. Terakhir ada calon pembeli yg berkunjung tapi gak jadi beli krn harganya. Samsul ini terpaksa beristirahat di depan teras toko karpet bernama toko Hamidah. Bu Hamidah keluar dari tokonya melihat ada pemuda laen yg beristirahat di depan tokonya lalu membiarkan begitu saja sementara Komar ini baru saja resmi jadi suami istri dengan Zahro.

Di suatu hari ada jambret yg merampas tas Bu Hamidah, Samsul langsung bergerak utk menyelamatkan tas bu Hamidah hingga Samsul dipukul jambret itu. Bu Hamidah mengenali Samsul yg semalam tidur di tokonya.Bu Hamidah mengajak Samsul utk bekerja di tokonya krn pegawainya pulkam bahkan memperbolehkan tinggal di toko Hamidah.

Samsul melayani pembeli setelah disebutkan harganya, para calon pembeli merasa harganya kemahalan. Samsul menyarankan penjualannya keliling saja, Samsul lah yg akan berkeliling jualan karpet dgn gerobak. Ada ibu2 yg berdatangan utk minat membeli karpet dagangan Samsul. Karpet yg Samsul bawa ini langsung pada habis semua. Bu Hamidah memberikan tip yg sangat banyak kepada Samsul. Jupri pun kembali dari kampung setelah ortunya sembuh. Jupri takutnya ga bisa bekerja di toko Hamidah krn sudah ada pegawai lain, Jupri mengingatkan Samsul agar tidak cari muka dan banyak tingkah.

Samsul masih suka sedekah nasi bungkus kepada para pemulung dan pengemis dari penghasilannya jual karpet keliling. Di suatu malam ini Zahro meminta uang kepada Komar utk jalan bersama teman2nya, tak lama tabungan menipis. Komar harus mencari tambahannya dgn menuruti permintaan Zahro. Komar berjalan hingga lewat di toko tempat Samsul bekerja. Samsul baru saja diberikan gaji bulan ini oleh Bu Hamidah. Komar saat itu mengambil kesempatan. Saat Samsul lewat ini bapaknya memanggil dan basabasi, lalu minta uang dan rampas begitu saja. Komar langsung memberikan kepada Zahro. Samsul masih mendoakan bapaknya yg jahat itu dan Samsul berkeinginan utk menginjakkan ke tanah suci.

Di suatu toko, Jupri ini kerjanya hanya duduk2 santai main hp sambil ketawa2 sedangkan Samsul yg giat bekerja. Bu Hamidah memperhatikan Jupri lalu menegurnya, maka Jupri lah yg disuruh keliling juala sedangkan Samsul yg jaga toko, ada pembeli yg menawar harga tetapi Jupri ga terima lalu ibu calon pembeli itu langsung kabur. Jupri kembali ke toko ini membawa karpet yg ga laku, Bu Hamidah menyebutkan jika Samsul yg keliling ini banyak lakunya. Jupri akan ksh pelajaran kepada Samsul, saking kesalnya krn Samsul yg lebih dipercaya.

Samsul ini keliling jualan, tak lama ada seorang bapak (Ohza Teddy) yg naek mobil pickup untuk memborong karpet tsb lalu angkut ke mobilnya. Karpet blm dibayar udah langsung dibawa kabur begitu saja oleh pemborong penipu tsb. Pemborong penipu tsb adalah suruhan Jupri, orang suruhan Jupri akan jual karpet ini ke pasar, hasil dibagi 2 dgn Jupri.

Samsul kembali ke toko memberitau soal ada orang yg mengangkut tanpa membayar. Bu Hamidah masih baik kepada Samsul agar tetap memotong gajinya atas saran bu HAmidah, Jupri mengira Samsul akan dipecat tetapi ternyata tidak.

Uang simpanan yg diperiksa oleh Zahro ini sudah habis lagi, Komar disuruh cari uang lagi, malah menyarankan Komar pura2 sakit agar Samsul kasihan kepada bapaknya ini. Komar di depan toko Hamidah ini berpura2 sakit, mengaku bahwa sakit paru2. Uang utk biaya umroh Samsul terpaksa dipakai dulu utk bapaknya berobat meski Samsul ga tau bapaknya hanya pura2 saja. Esokannya Komar melihat bapaknya ini jalan bersama Zahro habis shopping pakai uang hasil kerja Samsul. Zahro ini bingung kalau Samsul sudah tau soal tau bapaknya hanya pura2.

Jupri di toko karpet ini celingak celinguk utk menjalankan rencananya yaitu menaburkan racun di gelas bu Hamidah agar tak berdaya kemudian Jupri meletakkan racun tsb di tas Samsul. Samsul saat ini baru pulang utk menyerahkan hasil dagangan karpet, Bu Hamidah meminum air yg telah diracun oleh Jupri sementara Samsul membereskan karpet yg blm laku. Bu Hamidah ini gak lama merasakan drop hingga keracunan lalu terjatuh. Samsul bersama Jupri membawa bu Hamidah. Jupri berkata dalam hati bahwa bu Hamidah ga akan selamat, maka Jupri akan jadi penguasa dalam toko. Jupri lalu akan segera lapor polisi. Bu Hamidah di RS dalam keadaan kritis.

Di toko Hamidah, Jupri membawa polisi utk memeriksa ruangan. Polisi mencium bau racun di gelas lalu sampai memeriksa hingga ke kamar Samsul, polisi menemukan ada racun di tas Samsul. Samsul mengakui ini tas miliknya, maka terfitnah sbg pelaku peracun bu Hamidah, Samsul berusaha membela bahwa tak mungkin meracuni bu Hamidah hingga Samsul terpaksa dibawa ke kantor polisi lalu masuk penjara.

Pada suatu hari Komar akan berangkat menemui Samsul utk meminta uang, Zahro jg penasaran soal Samsul kerja dimana lalu ikut Komar pergi. Komar membawa Zahro mencari Samsul, bertemu lah dgn Jupri. Jupri memberitau soal Samsul dipenjara krn terbukti meracuni pemilik toko, Komar merasa ga mungkin jika Samsul melakukannya. Zahro malah menambahkan apa dikatakan Jupri, Jupri melihat Zahro ini jadi suka kepada Zahro yg bukan ibu kandung Samsul. Zahro melirik kearah Jupri dgn berkata dalam hati bahwa cowo ini boleh juga banyak uang.

Beberapa waktu kemudian, Komar ini sudah mulai sakit2an memanggil Zahro utk meminta antarkan ke dokter tetapi ga ada uang. Zahro ini gak mau meminjamkan perhiasannya utk baya berobat ke RS, Zahro langsung maen pergi begitu saja, Zahro kesal dgn Komar yg sakit2an, di jalan bertemu lah dgn Jupri. Jupri ini mengajak Zahro utk makan bareng di resto hingga beberapa hari kemudian, Zahro mengajak Jupri ke rumah, hari ini Zahro akan menggugat pisah kepada Komar lalu usir Komar dari rumah. Komar keluar dari kamar melihat ada laki2 laen di sofa yg ga lain adalah Jupri, Zahro mengakui laki2 ini adalah pacar barunya, Zahro meminta Komar utk tandatangani gugatan pisahnya. Jupri memegang tangan Komar utk tandatangani surat gugatan tsb, Komar terpaksa diusir dari rumah Zahro.

Komar berjalan luntanglantung tanpa tempat tinggal, perempuan yg dicintai ga disangka mengkhianatinya. Komar berjalan memegangi dadanya yg sakit hingga pingsan di jalan, ada warga sekitar yg menolongnya. Dokter memeriksa kesehatan Komar, kata dokter bahwa Komar mengidap kanker paru2. Komar blm siap meninggal krn byk dosa terutama kepada anak sendiri.

Komar datang mengunjungi Samsul di penjara sambil menanyakan kabar sambil Komar batuk2. Komar menyembunyikan penyakitnya di hadapan Samsul, Komar bertanya mengapa bisa masuk penjara, Samsul menceritakan bahwa difitnah meracuni bu Hamidah. Komar ini percaya kepada Samsul. Komar akan mencari bukti agar Samsul bisa bebas.

Bu Hamidah yg terbaring di RS ini akhirnya sadar, waktu itu meminum air hingga keracunan. Bu Hamidah bingung siapa yg menaroh racun tsb, tak lama ada Komar datang ke ruangan Bu Hamidah, memperkenalkan sbg bapak Samsul, berkata bahwa Samsul dipenjara krn difitnah akibat meracuni bu Hamidah, katanya dilaporkan oleh Jupri. Bu Hamidah berkata bahwa ingat pernah pasang CCTV, Komar menyarankan bawa polisi utk cek CCTV.

Zahro ini mampir ke toko Hamidah mengunjungi Jupri, ternyata Bu Hamidah datang berkata bahwa akan periksa CCTV. Jupri bertanya mengapa ga bilang2 soal CCTV, ini bukan hak Jupri. Jupri langsung kabur begitu saja bersama Zahro, ternyata Jupri telah terbukti bersalah. Zahro ini ga mau terlibat meski sudah menikmati uang Jupri, ga lama Samsul dibebaskan oleh polisi krn terbukti ga bersalah. Samsul keluar ini sudah ada Komar dan Bu Hamidah. Bu Hamidah berkata bahwa Jupri yg menaruh racun tsb lalu jadi buronan polisi.

Komar keluar dari kantor polisi merasakan sakit dadanya lalu akan terjatuh, Komar mengakui bahwa kena kanker paru2 saat Samsul bertanya. Komar ini gak perlu dibawa ke RS katanya, hanya ingin minta maaf kepada Samsul hingga Komar meninggal dunia.

Jupri bersama Zahro hanya bisa lari2 saja, ada polisi yg mengejar. Zahro menceburkan dirinya hingga ke sungai lalu hanyut, Jupri masih terus berlari dari kejaran polisi hingga terjatuh lalu polisi berhasil menangkapnya. Jupri masuk kantor polisi dgn menghadapi Bu Hamidah dan Samsul, kata polisi kepada Samsul bahwa Zahro terbawa arus sungai.

Beberapa waktu kemudian ada pembeli yg memesan karpet di toko bu Hamidah utk minta diantarkan setelah memberikan DP. Tak lama Bu Hamidah datang membawa kabar bahwa baru mendaftarkan Samsul utk umroh, Bu Hamidah meminta Samsul utk berangkat umroh bareng hingga mereka bisa umroh bareng. Hidup adalah perjalanan panjang dan melelahkan, hanya orang berhati tulus yg bisa menjalankan dgn ikhlas, ada batu sandungan yg menghalangi menuju kebahagiaan, nikmati saja agar rasa pahit berubah jadi senyuman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online