PB Anak Shalihah Yatim Piatu Yg Akhirnya Jadi Pemilik Percetakan Buku Yasin (Dody Zeboth)

 PB Anak Shalihah Yatim Piatu Yg Akhirnya Jadi Pemilik Percetakan Buku Yasin (Dody Zeboth)

Tayang:6 Mei 2022

Jihan Lida..Aminah
Dara Randa..Lusi, kakak Aminah
Ratu Idola..Wati/Bu Atiek
Fredy Amin..Hendra
Chelsea Banyu...Lusi kecil
Andi Naira..Aminah SD
Nickma Fadhil...ibu kontrakan
Rendi Penna..Tedi
Wisma Euis..bu Marwah 
Alex Jonson..pengacara Bu Marwah
Chandra Setiawan Cjt..dokter

Pada suatu malam ada seorang ibu yg akan melahirkan, Hendra memacu mobilnya dgn kecepatan tinggi hingga mengalami kecelakaan, Hendra meninggal dunia. Lusi menjadi benci kepada adiknya, krn ibunya melahirkan Aminah, maka bapaknya meninggal.

Lusi dan ibunya pindah ke kontrakan ke yg lebih kecil lagi krn kontrakannya mahal, Lusi menjadi kesal dan menyalahkan Aminah yg masih bayi. Bu Atiek ini hanya berjualan sayur keliling. Lusi diberikan bekal oleh ibunya tetapi tak mau, inginnya jajan, Lusi jg mengeluh dgn makanan yg diberikan hanya tempe saja.

Beberapa tahun kemudian, Aminah ini sudah mulai besar, sekolah di SD sedangkan Lusi sudah SMP, Aminah ini suka diajak mengaji oleh ibunya. Sementara di jalan ada mobil yg ugal2an utk balapan ketika Bu Atiek sedang berjualan sayur keliling, Aminah menemukan ibunya pingsan dijalan setelah gerobak ditabrak oleh mobil yg ugal2an. Akibat kecelakaan itu Bu Atiek mengalami kelumpuhan.

Aminah menggantikan ibunya mendorong gerobak sayur sembari Bu Atiek duduk di kursi sayur. Lusi sbg kakak Aminah tidak mau membantunya, saat dipanggil tak mau nyahut dan membantu. Lusi memaksa meminta uang utk beli baju seragam.

Hingga beberapa tahun kemudian, Aminah semakin dewasa ini masih membantu ibunya. Lusi langsung meminta uang ke Aminah, padahal uang tsb utk beli susu kalsium bu Atiek, Lusi gunakan ini utk perawatan, Lusi menyalahkan kondisi miskin gara2 Aminah. Pada malam harinya Lusi malah jalan bersama pacarnya.

Lusi ini juga suka ikut arisan bersama teman2nya dan harus bayar arisan atau akan diomongin bersama teman2nya. Aminah memang membayarkan kontrakan saat ibu kontrakan menagih, Lusi mengusulkan ibunya hanya bisa kerja dgn duduk2 saja dan kondisi pucat. Ternyata malah Bu Atiek disuruh Lusi utk mengemis. Aminah sedang berjualan sayur keliling, tiba2 ada ibu2 yg mengabarkan bahwa ibu Aminah sedang mengemis di jalan.

Di sebuah pengajian ini Aminah melihat ada buku yasin yg bagus, pada suatu saat akan mencetak buku yasin utk alm ayahnya, hingga esokan harinya Aminah membangunkan ibunya tetapi malah tertidur dan ga bangun2, ternyata ibu Aminah ini baru saja meninggal dunia.

Aminah bertanya kepada ibu warga sekitar utk cetak buku yasin, rencana utk 7 harian ibunya dan akan dipasang nama ayahnya. Dgn penghasilan Aminah ini akan dicetak buku yasin ibu Aminah/Lusi, Lusi langsung rampas uang tsb dgn alasan ibu mereka gak tau ini jika dibuatkan yasin. Cincin peninggalan Bu Wati ini terpaksa dijual utk mencetak buku yasin.

Lusi sedang melihat2 di toko baju, tak sengaja ada pria keren dan tajir (Rendy Penna) yg menabraknya, pria tsb memberikan kartu nama utk memberikan obat. Bapak tsb sudah memiliki istri dan anak, mobilnya juga mewah. Lusi diajak jalan dan belanja oleh pria tsb.

Di toko fashion ini Aminah memperhatikan laki2 yg sedang dekat dengan Lusi ini sudah memiliki istri dan anak, pria tsb bernama Tedi. Aminah menegur kakaknya di rumah soal akan menikah dgn Tedi hingga beberapa waktu kemudian, Tedi menikahi Lusi lalu dinyatakan sah. Aminah ke kantor urusan agama, Lusi mencegah adiknya utk menemui suami barunya krn malu memiliki adik miskin lalu Lusi mengusir Aminah.

Di suatu malam ada seorang ibu yg akan merampok, krn Aminah tak memiliki hp maka pura2 menelpon polisi hingga para perampoknya kabur. Aminah dibawa ke rumah ibu tsb yg ditolongnya. Perampok tsb adalah mantan karyawan ibu itu yg korupsi yg dendam, suami dan anaknya meninggal krn kecelakaan. Ibu itu bernama Bu Marwah, ibu tsb menawarkan pekerjaan kepada Aminah.

Bu Marwah memperkenalkan Aminah kepada karyawan di usaha percetakannya, Aminah memperhatikan para karyawan mencetak buku yasin, Aminah mulai menggunakan laptop utk mendisain yg akan dicetak. Berkah kegigihan Aminah, usaha percetakan Bu Marwah memperoleh omset yg menanjak.

Beberapa bulan kemudian berlalu, Bu Marwah ini kagum kepada kinerja Aminah, Bu Marwah akan menaikkan jabatan Aminah. Bu Marwah ini tinggal di rumah sendirian, Aminah sudah dianggap sbg anak sendiri lalu ajak Aminah utk tinggal bersama di rumah Bu Marwah.

Beberapa waktu kemudian, Lusi menelepon Tedi di kamar ini susah dihubungi, Tedi ini pulangnya selalu telat. Lusi menduga bahwa Tedi ini merahasiakan sesuatu hingga Lusi membuka2 lemari bajunya ditemukan ada kertas berisi bukti vacation hotel.  Tedi ternyata ditemukan bersama wanita lain (Gita Ginezza). Tedi berkata sudah bosan kepada Lusi hingga menalak Lusi. Lusi mengejar Tedi hingga terserempet mobil hingga kakinya sakit.

Akibat kecelakaan itu, kaki Lusi terpaksa harus diamputasi. Lusi kini cacat seperti ibunya dahulu, Lusi tak tau keberadaan Aminah. Aminah berkata ke bu Marwah ingin mencetak buku yasin utk kedua ortunya, krn Aminah ini kontribusinya sangat tinggi maka diperbolehkan. Bu Marwah ini merasakan pusing kepala hingga terjatuh pingsan.

Beberapa waktu kemudian, Aminah bersama Bu Marwah membagi2kan buku yasin dan berkat kepada para jamaah di masjid, sayangnya Lusi tidak hadir. Esokan harinya Aminah membangunkan Bu Marwah ternyata baru saja meninggal dunia.

Ada bapak pengacara yg datang kepada Aminah bahwa seluruh harta yg dimiliki Bu Marwah termasuk usaha percetakannya diwariskan kepada Aminah. Lalu ketika Aminah di usaha percetakan ini kata pegawainya ada seorang ibu meminta keringanan utk cetak buku yasin, ternyata ibu tsb adalah ibu kontrakan yg dahulu. Yg meninggal adalah suami dari ibu kontrakan tsb, ibu kontrakan itu meminta maaf atas kesombongannya dahulu.

Lusi kini berjalan dgn 2 tongkat, meminta sedekah ke para warga sekitar lalu kembali ke rumah kontrakannya yg lama, berkata dalam hati utk mencari2 keberadaan Aminah krn sudah tak punya uang dan tak punya simpanan apa2, ingin kerja tapi entah bisa apa.

Pada suatu hari, Aminah dgn mobilnya diantar ke kontrakannya yg lama, di sekitar kontrakan itu Lusi meminta sedekah ke orang lain, Aminah seperti mendengar suara Lusi yg ternyata berjalan dgn tongkat lalu bertanya bisa seperti ini. Aminah lalu mengajak kakaknya utk tinggal bareng di rumahnya. Lusi ga menyangka jika adiknya tinggal di rumah sebesar ini. Aminah memperkenankan kakaknya utk membantu bekerja di percetakan milik Aminah. Lusi kini sudah berubah seperti yg diharapkan oleh ibu mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online