PB Buruh Petik Gori Sukses Menjadi Pengusaha Gudeg Kalengan (Jogi Dayal)

 PB Buruh Petik Gori Sukses Menjadi Pengusaha Gudeg Kalengan (Jogi Dayal)

Tayang: 7 Mei 2022

Faisal Lida..Ismail
Puy Brahmantya..Bu Dita
Amanda Lucson...Aura, adik Ismail
Zaenal Chaniago..Pak Ustad
Tatiek Ciganjur..Bu Santi
Istralian Balenk..Uda Pariaman
Hilman Ros..Deni
Parlin Panggabean...mandor kebun

Ismail bekerja memetik gori di sebuah kebun, krn rajin maka diberikan bonus tambahan. Bu Dita hanya diberikan uang 50ribu yg bagi ibu Ismail ini tak cukup krn utk makanan burung, dari dulu Ismail sudah disarankan sekolah setinggi mungkin tapi tak mau, Ismail ini tak kuat dan selalu diejek teman2, Ismail hanya lulusan SMP. Bu Dita menyesal melahirkan lelaki yg punya masalah bicara seperti Ismail, adiknya malah bisa membanggakan ibunya krn juara drumband, dapat ranking 1.

Ismail ini tak ikut solat berjamaah di masjid krn tak lancar bicara, Ismail curhat kepada Pak Ustad, bahkan tetap disarankan ikut solat berjamaah krn Allah maha pendengar, mengucapkan "Amin" boleh dalam hati saja.

Esokan paginya Ismail ingin pagi2 ke kebun tetapi telat krn disuruh ibunya utk membereskan pekerjaan rumah higga datang telat. Aura sedang bersama temannya yg bernama Putri naek motor melirik ada ISmail, Putri ini kagum kepada Ismail yg ganteng. Aura dalam hati berkata ingin pura2 tak kenal kepada lelaki itu yg ternyata adalah kakaknya sendiri.

Bu Dita ini ternyata bekerja sbg seorang rentenir hingga menyita barang elektronik milik warga, ada yg sumpahin kena begal. Ismail menegur ibunya ini tetapi keras, tetapi Ismail tetap mendoakan ibunya agar berjalan di jalan yg benar, memang selama ini Ismail bisa tinggal dan makan krn pekerjaan ibunya.

Bu Dita ini baru saja ambil uang di amplop, ketika akan naek angkot melihat ada preman yg membegalnya hingga masuk RS. Ismail masih menawarkan makan ke ibunya meski baru pulang dari RS, perhiasan dan tabungan semuanya kena begal. Ismail menenangkan ibunya dan mengingatkan agar ibunya bertaubat jadi rentenir.

Bu Dita mencari pelanggan utk ditagih hutang tetapi sudah pindah, warga laen menyarankan utk mengikhlaskan saja.Usaha rentenir ibu Ismail ini terancam gulung tikar, ibunya menuntut Ismail utk mendapatkan uang lebih banyak.

Ismail datang ke pak ustad memberitau soal ibunya berhenti jadi rentenir, gaji sbg buruh gori tidak lah cukup. Pak Ustad menyarankan usaha gori rebus, jika sudah berhasil maka pak ustad akan memasarkannya. Ismail mencoba mengolah gori tsb, awalnya rasa pahit dan bentuknya butek, Ismail memberitau soal hasilnya ke pak ustad. memang utk mengolah membutuhkan keahlian khusus, gori ada 2 jenis, ada yg warna putih dan warna merah. Pak Ustad menjelaskan soal gori ke ismail. Belimbing wuluh akan netralisir rasa pahit. Ismail menawarkan ke ibu dan adiknya tetapi tak mau, jika diolah jadi gudeg baru mau.

Ibu Ismail membandingkan Ismail dgn Aura, lebih mendukung cita2 Aura agar kerja bagus jadi orang kantoran, Ismail lebih didukung oleh ibunya jika kerja kantoran.

Ada pemilik resto yg komplain soal telat pasokan gori, pasokan gori mentah ini sangat susah. Pemasok malah menaikkan harga tetapi pemilik resto menolaknya. Ismail kebetulan datang ke resto membawa gori, saat diicip ternyata rasanya enak lalu ambil gori dari Ismail. Pemilik resto menyarankan rebus dengan cara lain ditambah garam dan minyak, sebelumnya tau bahwa rebusnya pakai belimbing wuluh.

Ismail merebus gori berdasarkan saran dari Uda Yaman. Bu Dita meminta uang lebih banyak lagi dari Ismail krn mengira gorinya terjual habis, uda Yaman ini lupa memberikan upah atas pasokan gori. Ada pemasok lain (Hilman Ros) yg melirik Ismail. Di toko laen ada bapak laen yg meminta Ismail mengirim gorinya agar lebih pagi lagi, Deni, sang pemasok laen menawarkan gori tetapi ditolak dan berhenti langganan. Deni menjadi kesal kepada Ismail yg mengambil para pelanggannya.

Deni memperkenalkan sbg Ismail sekalian marah krn membuat dagangan gorinya gak laku, Deni ingin menghabisi Ismail tetapi untung dicegat oleh Pak Ustad. Deni akan cari cara lain utk menghentikan Ismail krn tak mungkin melawan Pak Ustad.

Ismail ini dibagikan upah oleh juragan, Deni ternyata mengikuti kemana Ismail pergi. Ismail meminta ke juragan agar upahnya diganti gori krn upahnya sudah habis. Deni menemukan ide utk menghentikan Ismail. Pesanan gori memang sedang banyak, ibu Ismail gak mau dibantu utk rebus gori.

Di suatu malam, Deni bersama anak buah beraksi utk menjarah gori dari kebun gori, Deni dapat gori gratis dgn mentah, Deni yakin bahwa esokannya Ismail akan dipecat. Hingga esokan paginya ini Ismail digebugin oleh anak buah juragan, Ismail dituduh mencuri gori krn yg terakhir ada di kebun. Pak Ustad datang utk menghentikan keributan ini, Ismail mengakui hanya ambil 10 saja, Pak Ustad ternyata menyuruh membuktikan bahwa ternyata hanya 5 gori saja. Juragan dan anak buah akhirnya minta maaf atas kesalahpahaman ini. Pak ustad menjelaskan ke ibu Ismail ttg hal yg terjadi, ibu Ismail tetap menyalahkan Ismail yg bodoh sehingga mudah difitnah orang.

Ismail terbaring dgn menggigil di tempat tidur, ibunya memaksa membangunkan dan guyur air. Ketika setelah kelar solat berjamaah di masjid bersama pak Ustad, Ismail langsung jatuh pingsan. 

Bu Dita mengeluh krn gara2 Ismail maka harus mengerjakan pekerjaan rumah, Pak Ustad datang lagi ke rumah, ibunya gak peduli soal Ismail di RS, Pak Ustad disuruh utk tanggungjawab, Bu Dita menegaskan tak akan keluar uang sepeserpun, Pak Ustad mengingatkan bahwa jamaah akan membantu. Aura mengingatkan ke ibunya jika Ismail pulang nanti akan menyusahkan, Aura dgn ibunya akan mencari cara khusus yg dibisikkan ke ibunya.

Ismail bersama Pak Ustad melihat ke rumahnya terlihat ada pindahan, bertemu lah dgn pemilik utama rumah ini, ternyata Bu Dita, ibu Ismail menjual rumah tsb. Pak Ustad menawarkan Ismail utk tinggal di rumahnya namun menolak krn ingin mandiri, Pak Ustad menawarkan ISmail utk tinggal di rumah tua miliknya dimana dekat kebun gori.

Ismail datang ke rumah makan milik uda Pariaman tapi ditolak, uda Pariaman mengetahui bahwa gori tsb adalah curian, di tempat itu juga ada Deni lalu menyuruh Ismail utk pergi dari tempat tsb. Ismail dgn sepedanya membawa gori, bertemu lah dgn seorang ibu (Tatiek Ciganjur) yg meminta cari teknisi terdekat krn mobilnya mogok hingga datang teknisinya setelah dipanggil oleh Ismail, ibu itu memberikan upah kepada Ismail tetapi Ismail menolak. Ibu itu melihat ada yg di kotak, bertanya apa yg dibawa, ibu itu bernama Bu Santi, berkenalan dgn Ismail. Bu Santi ini juga pemilik restoran. Bu Santi datang ke kebun gori membawa Ismail utk membawa gori yg akan dipilih ke restorannya, Bu Santi juga menemui juragan gori.

Beberapa waktu kemudian, Ismail membawa gori dari karung untuk diantar ke restoran gudeg milik Bu Santi. Bu Santi meminta Ismail utk membantunya di restoran, Ismail ditanyakan apakah bisa memasak, Ismail akan diajarkan memasak gudeg oleh pegawai bu Santi.

Deni yg ditunggu bu Santi akhirnya mampir, Bu Santi berkata sudah dapat gori dari kebun, mendapatkan gori itu dari Ismail. Bu Santi melebih2kan Ismail ini bisa memasak. Deni padahal membujuk Bu Santi utk membeli gorinya tetapi diserobot oleh Ismail, Deni memfitnah Ismail di hadapan Bu Santi, rumah ibunya dijual oleh Ismail. Bu Santi ga percaya akan ucapan Deni mengenai Ismail yg berwajah polos.

Di suatu kebun, Bu Santi datang bersama Deni. Deni menyebutkan Ismail ini penipu, Deni mewakili Santi utk memecat Ismail. Bu Santi ingin memberikan upah tetapi dicegat oleh Deni, Deni langsung usir Ismail dari kebun, Deni ajak Bu Santi pergi.

Ismail dgn sepedanya menawarkan gori rebus dari resto ke resto tetapi banyak yg menolak. Ismail pantang menyerah sampai gorinya terjual habis.Hingga akhirnya ada resto yg berminat, akan dibayar setelah gorinya laku.

Aura dan ibunya berjalan hingga tiba di tempat Ismail tinggal. Aura berjalan dengan kesakitan dan kelelahan. Bu Dita menangis soal Aura krn dikabarkan kena leukimia dan tak punya tempat tinggal, rumah sudah dijual, penjualan hasil rumah utk perawatan Aura. Ismail berjanji akan kerja keras demi biaya Aura. Ibu dan adik Ismail merangkul Ismail.

Di dapur bu Dita memperhatikan Ismail memasak gudeg yg banyak untuk Pak Ustad, Ismail mengepak gudeg yg dimasak ini ke kardus. Pak Ustad akan mempromosikan gudeg buatan Ismail ke tanah suci. Hingga beberapa waktu kemudian, Aura meninggal dunia, bu Dita membangun2kan Aura yg sudah terbaring kaku dan sudah meninggal.  Para warga memperhatikan bu Dita ini mulai depresi, membayangkan esokan harinya Aura harus diwisuda. Para warga menggotong Bu Dita ke RSJ. 

1 bulan kemudian berlalu, Pak Ustad datang ke kebun dimana Ismail bekerja. Pak Ustad akhirnya pulang dari tanah suci lalu mengabarkan bahwa gudeng kering buatan Ismail, teman Pak Ustad akan memesan dalam jumlah besar, masalah perizinan ini adalah urusan Pak Ustad.

Beberapa tahun kemudin, berdirilah UMKM Mandiri yaitu gudeng kalengan buatan Ismail. Bu Dita akhirnya pulang dari RSJ dgn berhijab utk minta maaf kepada ISmail jika di masa lalu berbuat tak baik kepada Ismail. Bu Dita baru sadar bahwa kesuksesan tak hanya milik orang pintar, tapi orang yg berjuang utk mimpinya. Pak Ustad mengingatkan soal kerja keras itu dengan berdoa, berdoa tanpa kerja keras adalah mustahil, kerja keras tanpa doa ini maka sombong.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online