Bocah Penjual Pancong Yang Sukses Berkat Doa Ibu Tiri _ Pintu Berkah (M.Irhasani)

Bocah Penjual Pancong Yang Sukses Berkat Doa Ibu Tiri _ Pintu Berkah (M.Irhasani)

Tayang: 15 Mei 2022

Linda Ramadhanty..Bu Asih
Jedi Saputra..Pak Diman
Cathy Fakandi..Nadia
Syakira Humaira..Ulfa
Nickma Fadil..Bu Ani, tetangga
Aris Kurniawan..Pak Hasan
Citra Ambarsari..Bu Siti

Pak Diman berjualan pancong keliling dengan kondisi kepala yg pusing, mgkin darah tinggi kumat. Nadia selalu mengeluh dgn kehidupan yg miskin, berbeda dgn Ulfa, adiknya yg selalu bersyukur dan terima apa adanya. Ulfa dan Nadia adalah anak dari Pak Diman adalah penjual kue pancong keliling, pada suatu hari Pak Diman mengalami kecelakaan krn terserempet mobil, mobil tsb dikendarai oleh Pak Hasan dan Bu Siti, mereka langsung kabur begitu takut dihakimi massa. Pak Diman berpesan agar Bu Asih menjaga anak-anaknya, meski Bu Asih adalah ibu sambung. Pak Diman ga lama meninggal dunia.

Bu Asih berjualan menggantikan alm suaminya, hingga tiba di dekat sekolah Nadia, Nadia ini malu jika ibunya berjualan kue pancong lalu coba jualan di sekolah Ulfa. Ulfa malah memperkenalkan ibunya kepada temannya tanpa rasa malu krn halal.

Nadia ini berani pinjam uang kepada tetangga dgn alasan ga diksh makan agar Nadia bisa makan enak di kafe. Ulfa mau membantu ibu tirinya itu berjualan keliling, mereka melihat ada Nadia yg makan enak di kafe, Ulfa ga diperkenankan. Ketika Ulfa dan Bu Asih pulang maka udah ditagih hutang oleh Bu Ani, Bu Asih padahal selalu menyediakan makanan.

Pada suatu ketika, Bu Asih ini darah tingginya kambuh hingga mengalami pusing dan pingsan. Ulfa lah yg masih mau merawat ibu tirinya itu, Nadia sama sekali cuek dgn keadaan ibu tirinya.

Ulfa lah yg menggantikan ibu tirinya berjualan pancong keliling kesana kemari, ketika ada preman akan malak, Nadia menghentikannya. Ketika si preman pergi ga jadi malak, Nadia malah mengambil uang hasil dagangannya Ulfa.

Ulfa saat berdagang keliling ini hampir ditabrak mobil, di dalam mobil tsb adalah Pak Hasan dan Bu Siti, mereka mengingat ada gerobak yg dibawa Ulfa lalu menanyakan bapak2 yg jualan pancong di gerobak tsb, Ulfa mengakui sbg anaknya, bapaknya kini telah meninggal. Pak Hasan dan Bu Siti bertanggungjawab dgn ke rumah Bu Asih, mereka minta maaf krn telah menabrak Pak Diman, Bu Asih dan Ulfa sudah ikhlas, pasti ga sengaja. Momen ini dimanfaatkan oleh Nadia utk terima transferan uang dari si penabrak bapaknya, maksudnya agar Bu Asih sekeluarga ga perlu jualan keliling lagi.

Uang transferan dari Pak Hasan dimanfaatkan oleh Nadia utk mentraktir temannya di kafe, Ulfa masih berjualan keliling begitu saja krn ibunya sakit. Pak Hasan dan Bu Siti akhirnya melihat Ulfa jualan, padahal sudah dikasih uang. Mereka bermaksud utk mengadopsi Ulfa dan Nadia, Nadia berminat diadopsi oleh orang kaya sedangkan Ulfa ga mau. Nadia memaksa Ulfa utk ikut Pak Hasan dan Bu Siti, Bu Asih mengejarnya hingga jatuh pingsan, dibawa ke RS. Ulfa mengakui bahwa tak bisa dipisahkan dari ibu tirinya ini, Pak Hasan dan Bu Siti ga jadi mengadopsi Ulfa dan Nadia, mereka tetap membiayai pengobatan Bu Asih hingga sembuh.

Nadia akhirnya lulus sekolah dgn nilai tertinggi, tetapi percuma juga ga bisa melanjutkan kuliah, Nadia pergi meninggalkan rumah. Nadia sempat terserempet motor hingga kakinya pincang, Nadia ga mau balik ke rumah, bertahun-tahun kerja menjadi penjual tisu keliling. Tak lama ada mobil yg mampir, Nadia menjatuhkan foto berdua Ulfa, yg ada di mobil ternyata Ulfa yg beranjak dewasa lalu mengajak Nadia utk pulang ke rumah. Ulfa sudah menjadi pengusaha sukses yg memiliki rumah besar, Nadia bersujud dan minta maaf di hadapan ibu tirinya hingga kini keluarga mereka jadi akur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online