Buruh Tambak Udang Jadi Juragan Terasi _ Pintu Berkah (Olla)

Buruh Tambak Udang Jadi Juragan Terasi _ Pintu Berkah (Olla)

Tayang: 8 Jul 2022

Joko Apriyono..Ahmad
Ratu Idola..Ratih
Haura Lathifah..Amel
Verji Riandi..Ramdan
Winda Puspita ..Lasmi
Suranta Purba..Dokter
Tatiek Ciganjur..

Pak Ahmad terpaksa menggadaikan rumahnya atas kasus penipuan waktu itu krn harus membayar hutang-hutangnya, harta tersisa yaitu tambak udang yaitu untuk mencari nafkah sehari-hari.

Ada seorang bapak yg ingin minta udang ke Pak Ahmad krn istrinya sedang ngidam, Pak Ahmad memberikannya. Tiba-tiba saja Pak Ahmad menderita sakit jantung hingga pingsan dan masuk RS. Pembuluh jantung Pak Ahmad menyempit hingga harus dioperasi.

Ada pemilik tambak lain (bernama Ramdan) yg marah krn hasil tambak kecil, padahal lebih besar daripada Ahmad, kata pegawai lain bahwa Ahmad kena serangan jantung dan butuh dioperasi, istri dari pemilik tambak itu memiliki ide khusus. Ratih ini dapat pinjaman hanya 5 juta, pemilik tambak lain menawarkan bantuan dana dgn tambak Ahmad sbg jaminan, hasil udang akan jadi bagi hasil, dibagi 2, Ratih akhirnya setuju.

Pak Ahmad akhirnya sadar dari komanya, tiba-tiba berkata ke Amel agar menitipkan ibunya krn merasa ga kuat bertahan hingga akhirnya meninggal dunia. Sayang sekali Pak Ahmad sudah dioperasi tetap meninggal dunia. Amel bermaksud utk mencari pekerjaan selepas ayahnya meninggal, kata ibunya menunggu bagi hasil dari Ramdan.

Ramdan senang liat tambak sebesar ini pasti akan jadi orang kaya, Amel di rumah menunggu sebulan tetapi Ramdan belum memberikan bagi hasil, kebutuhan habis dan belum bayar cicilan.

Ratih dan Amel datang utk menagih hasil baginya tetapi Lasmi seperti ingkar janji, Ratih dan Amel saja tidak bekerja sama sekali, mereka diperkenankan bekerja di tambak. Ada pegawai yg merasa kasihan kepada Ratih yg dulu pemilik tambak, tapi kini jadi buruh di tambaknya sendiri.

Amel dgn giat bekerja memberikan makan udang di tambak, Amel ini seperti bapaknya yg pekerja keras. Amel bekerja di tambak hingga malam hari sementara ibunya sedang sakit ini disuruh pulang duluan.

Rumah yg ditinggali Amel dan ibunya harus dibayar cicilannya tetapi ternyata tambak ga ada bagi hasilnya, Ratih ingin menuntut Ramdan dan Lasmi tetapi ga ada hitam diatas putih sama sekali. Amel menyebutkan karma yg alan ada balasannya kepada Ramdan dan Lasmi yg serakah,Ratih pun pingsan begitu saja. Ramdan mengakui bahwa tambak sudah atas miliknya, Ramdan memberikan pilihan kepada Amel dan Ratih, tetap menjadi buruh tambak atau berhenti.

Ratih merasa ga ikhlas jika tambak alm suaminya saat ini dikuasai oleh Ramdan yg serakah. Amel berjanji akan sekolah yg benar agar sekolah yg benar, dapat beasiswa jurusan Hukum utk menegakkan keadilan.

Amel kasihan dgn ibunya yg mencari kerja saat kondisi pusing, Amel berusaha mencari pekerjaan tapi blm dapat, pegawai laen ada dimarahi Ramdan krn kerja ga becus, lalu dibandingkan dgn Amel. Ramdan ingin istrinya bujuk Amel utk bekerja kembali. Amel meminta ke warung utk menerima pegawai tapi nyari yg full, Lasmi datang menawarkan utk kembali ke tambak, Amel berkata ga akan kembali kerja dgn orang jahat.

Orang dari bank akhirnya datang utk menyita rumah Pak Ahmad krn sudah jatuh tempo, kewajiban blm jg dipenuhi. Ratih dan Amel terpaksa tinggal di kontrakan. Tinggal bagaimana membayar kontrakan, Amel ga punya pilihan lain selain bekerja kembali di tambak Ramdan. Amel akan berusaha bertahan hingga lulus sekolah maka bisa bekerja kembali dgn gaji lebih tinggi. Amel akhirnya kembali ke tambak Ramdan utk mulai kerja lagi, kata pegawai lain bahwa jangan terlalu rajin krn Ramdan dan Lasmi ini pelit, Amel merasa ini kenangan miliknya, para pegawai tau Amel ini orang baik dan berharap tambak ini akan jadi miliknya lagi.

Amel dalam keadaan pusing memaksakan bekerja, pegawai lain memperhatikan Amel bekerja terlalu keras hingga Amel terjatuh, Ramdan membiarkan istirahat sedang Lasmi ini menyuruh terus bekerja hingga jatuh pingsan di tambak. Kata dokter bahwa Amelia ga perlu dirawat, hanya butuh istirahat. Ratih akan melaporkan perbuatan Lasmi ke polisi, Ratih akan suruh Amelia berhenti berkerja hingga tambak itu kembali miliknya. Ramdan menawarkan utk kurangi jam kerja Amel, Lasmi mengatakan bahwa blm ada yg nerima kerja saat masih sekolah tetapi Lasmi tetap menolak. Ratih yakin bahwa ada Allah yg akan menolongnya.

Ratih berkeliling hingga melihat yg menjual udang harga murah meski kecil-kecil, udangnya memangbl kurang segar. Ratih bermaksud utk beli udang sekilo utk beberapa hari ke depan. Selagi punya udang, Amel mengusulkan utk membuat terasi dari udang-udang ini. Amel bersama ibunya mencoba mengolahnya menjadi terasi.

Ada tetangga yg lewat mencium bau terasi, ada ibu-ibu yg ingin buat sambel tetapi ga ada terasinya, terasi dicampur sambal ternyata enak. Ibu itu mengusulkan utk mencoba menjualnya, ibu itu akan jadi pelanggan pertama Ratih. Beberapa waktu kemudian, Amel menjadi menjual terasi keliling, tak lupa sedekah jg kepada pengemis. Amel jg menitipkan ke tukang sayur, harganya murah 1000am saja, tukang sayur itu memborong semua terasi. Dari kejauhan ada Lasmi datang utk nyamber bahwa udangnya pasti nyolong, Amel berkata balik bahwa Lasmi yg mengambil haknya dan akan kuliah jurusan hukum demi memperjuangkan keadilan.

Lasmi memberitahu ke suaminya bahwa Amel akan kuliah jurusan hukum utk memenjarakan mereka, Ramdan ga takut krn Amel dan ibunya utk kebutuhan sehari-hari masih susah, gimana Amel bisa kuliah.

Amel menitipkan ke tukang sayur ternyata banyak yg pesan dan dapat uang, Lasmi dari kejauhan memantau ini ga bisa membiarkan hal tsb, Lasmi langsung ingin rampas uang tsb begitu saja, Amel berhasil rampas lalu kabur, mengatakan bahwa Amel ga mungkin bisa sukses. Ratih ingin melaporkan tapi ga ada buktinya sama sekali. Ratih mendoakan agar terjadi keadilan atas hak Amel yg dirampas Lasmi.

Ramdan komplain ke pegawai bahwa udang banyak mati, para pegawai dirasa ga becus lalu Ramdan memecat para pegawainya. Ramdan ga mentingkan masalah Amel akan kuliah, Lasmi langsung menuduh Ratih yg menghancurkan tambak. Lasmi akan buat keributan tetapi ada warga sekitar yg melihat, Amel ga takut dilaporkan Lasmi atas dasar perusakan tambak.

Amel baru memborong terasi dari seorang pedagang, harganya sangat murah. Jemuran terasi di kontrakan Amel dan ibunya mengundang banyak komplain tetangga, Lasmi memanfaatkan kesempatan ini dgn taro udang busuk hingga makin dikomplain, Pak RT datang menenangkan warga, para warga ingin Amel dan ibunya keluar dari kampung ini maka akhirnya terpaksa Amel dan ibunya pergi meninggalkan kontrakan mereka ini.

Amel dan ibunya terdampar di masjid, ingin jemur terasi tapi takut mengganggu tetangga, ada seorang ibu (Tatiek Ciganjur) yg mendengar pembicaraan Amel dan ibunya , ada rumah kontrakan yg bayar bisa belakangan, jauh dari pemukiman warga. Ga ada warga yg terganggu dgn produksi terasi Amel dan ibunya. Amel memberikan sampel terasi, ibu kontrakan ini menyarankan utk jualan online, ibu itu akan meminjamkan hp agar bisa jualan online. 

Udang di tambak Ramdam sedang mati, rumah digadaikan, Ramdan ini stress lalu jatuh pingsan begitu saja sementara Amel dan ibunya sedang memproses pesanan yg berdatangan. 

Ramdan mengalami penyempitan pembuluh darah yg menyebabkan harus operasi, berkat ibu kontrakan ini maka usaha berkembang pesat, rumah si ibu kontrakan akan dibeli oleh Amel dan ibunya. Ramdan sementara harus dioperasi, ga cukup hanya 1x saja. Uang tabungan sudah pada habis dipakai, Ramdan mengusulkan jual tambak tetapi Lasmi ga setuju. Ramdan berpikir dan berkata bahwa menjadi seperti ini krn menzhalimi anak yatim, Lasmi membantah bahwa ga ada hubungannya.

Beberapa waktu kemudian ada tambak yg dijual murah oleh Lasmi, seorang bapak akan membeli krn tau akan dijual ke siapa. Ramdan di tempat tidur sudah mulai solat, Lasmi memperhatikan suaminya mulai solat, Ramdan janji ketika sembuh akan minta maaf, Lasmi merasa gengsi jika minta maaf. Kata Lasmi lewat telf ada yg mau beli tambak, Ramdan ikhlas kehilangan harta satu-satunya, seorang bapak beritahu bahwa pembelinya menunggu diluar. Lasmi ga menyangka bahwa pembelinya adalah Amelia dan Ratih, Amelia sudah menjadi pengusaha terasi yg sukses. Ramdan sebelumnya minta maaf, sakit2an krn menzalimi anak yatim. Lasmi jg ikutan minta maaf, bahkan ikhlas dipolisikan, Ratih dan anaknya sudah memaafkan Ramdan dan Lasmi, ga akan memperpanjang masalah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online