Kisah Kesabaran Ibu Penjual Cincau Hitam _ Pintu Berkah (Toto Hoedi)

Kisah Kesabaran Ibu Penjual Cincau Hitam _ Pintu Berkah (Toto Hoedi)

Tayang: 26 Jun 2022

Linda Ramadhanty...Astri
Oka Sugawa...Pak Bachri
Andre Geovano.. Rudolf 
Putri El Zahra..Dina
Kevin Banyu..Satria
Aris Kurniawan..Beni
Alex Jonson.. Dokter 

Bachri ini adalah seorang penjual cincau keliling, sedang mengobrol dgn bapak pembeli. Meskipun hanya mentok jualan cingcau tapi anaknya udah pada sekolah, yg Dina sudah mau kuliah.

Bachri di tempat mangkalnya bertemu dgn Rudolf, teman lamanya yg baru kembali dari Kalimantan, sudah 5 thn menghilang. Bachri biasa mengambil dagangan dari Beni sang juragan. Rudolf ini bekerja di perusahaan investasi.

Esokan harinya Rudolf membujuk Bachri utk investasi demi masa depan anaknya. Bachri sepertinya tertarik dgn tawaran Rudolf. Bachri membicarakan ke Astri soal investasi, Astri menduga pasti krn Rudolf. Astri seperti kurang setuju, Bachri saja sampai blm sempet solat istikharah. Uang tsb sebesar 14 juta, dikumpulkan selama 10thn. Rudolf menjanjikan uang bertambah 25% dalam 3 bulan, setahun bisa 100%.

Dina ini diajak ajar ngaji, upahnya utk bimbel saat naik ke kls 12, Dina masih kls 11. Bachri sudah 30thn berteman dgn Rudolf, Bachri melihat surat perjanjian tetapi tanpa materai. Lastri dari awal menanyakan apakah ada ribanya.

Satria, anak keduanya masuk RS krn kena diare. Bachri bingung dgn biaya berobat anaknya, uang tabungan udah diinvestasikan ke Rudolf. Kata Bachri jika uang investasi diambil maka kena pinalti 50%, jika ambil maka hanya bisa 7 juta. Bachri terpaksa bawa Satria utk rawat jalan saja. Masalah biaya ternyata sudah dijamin oleh dokter.

Astri meminjam uang ke Irna, istri Beni. Sebenarnya pinjam uang ini diam-diam, jangan sampai Beni tau. Akhirnya Satria pulang dari RS. Dina kaget soal uang tabungan Dina ternyata diinvestasikan, bahkan mengingatkan uang cadangan.

Dina masuk ke akademi keperawatan, Bachri meyakinkan bahwa uang pendaftaran sudah ada dan akan ambil ke Rudolf dari hasil investasi. Investasi sudah jatuh tempo, Bachri dan Astri datang ke rumah Rudolf, ternyata sebulan lagi baru bisa cair. Astri memohon utk mengusahakan. 4 hari kemudian Bachri datang dgn marah krn ingkar janji, ga lama Bachri pingsan terdorong Rudolf dan terlihat ada warga.

Astri baru dapat telf jika suaminya dirawat di RS. Dokter memberitahu bahwa suami Astri terkena benturan keras. Astri bingung darimana mendapatkan uang 10juta, tak mungkin pinjam lg ke Irna krn hutang RS Satria blm lunas.

Astri ini berniat akan mendoakan suaminya di RS ternyata niat sudah dikabulkan, Bachri sadar dari komanya saat suster memberitahu. Dina pun akhirnya ikhlas jika kuliahnya jadi tahun depan lagi, Bachri jg boleh pulang lagi. Bachri masih lemah utk berjalan. Bachri sedari kemarin hingga sekarang hanya bisa mengatakan maaf saja, Astri akan menggantikan suaminya berjualan cincau keliling.

Dina yg harusnya belajar jg ingin membantu ibunya jualan cincau keliling. Dina hbs browsing di internet soal varian resep cincau berbagai rasa bisa pakai teh hijau, kopi, pepaya, nangka, jeli. Dari hasil ngajar ngaji, gaji Dina akan dipakai sbg modal. Dina membuat cincau rasa kopi dan teh seperti minuman yg mahal. Bu Astri menawarkan dagangan cincau rasa baru tsb ke para warga. Ada ibu warga yg ingin pesan cincau ke Dina yg dijual ibunya, semenjak jualan es cincau kopi dan teh maka penghasilan 2x lipat.

Dina memperhatikan ibunya begitu sabar merawat ayahnya, Bu Astri menceritakan soal ayah Dina itu dulu romantis, tidak pernah menyusahkan dirinya, menemani saat memasak dan ketika Bu Astri mengandung Dina.

Jualan cincau Astri semakin hari semakin ramai hingga para pembeli pada berebutan, Satria jg berjualan cincau dgn ambil di Irna. Irma senang melihat jualan ibu Satria jadi ramai. Beni melihat dan memandang dgn penuh kesal. Dina jg jualan cincau di depan rumahnya dgn aneka rasa.

Beberapa waktu kemudian Astri akhirnya memiliki warung sendiri utk lapak jualan, lapak tsb disewakan. Para pembeli tetap pada berebutan, Dina akan masukkan ke sosmed utk promosikan es cincaunya saat sedang ramai.

Belakangan jualan cincau Dina dan Bu Astri menjadi sepi. Satria masih ambil cingcau dari Beni tetapi ternyata ga diperbolehkan ambil lagi, gara-gara jualan ibu Satria, cincau Beni dianggap ga bagus. Satria bingung gmn ibunya jualan jika cincaunya ga ada. Dina memberitahu desas-desus dari temannya bahwa cincaunya pakai cincau basi, Bu Astri akan cari cincau yg sebagus Pak Beni. Bu Astri coba cari yg terdekat ternyata dapat dan rasanya ga seenak cincau Pak Beni.

Beberapa waktu kemudian ada Irna datang ke rumah Astri utk minta maaf krn usaha es cincau berantakan, Irna memberitahu soal suaminya lah yg menjelekkan krn usaha maju. Irna adalah sahabat baik Astri, Irna memiliki sebuah firasat. Irna memberitahu ke Astri soal tempat cincau terbaru, bilangnya tau dari Irna.

Di tempat yg baru, pembeli cincau Astri tetap masih berebut hingga akhirnya meresmikan usaha es cincaunya, pada saat pembukaan ini es cincau digratiskan. Astri jg menjalin kerjasama dgn seseorang yg berjas, beberapa waktu kemudian kesehatan Bachri membaik, Bachri sadar bahwa selama ini menyusahkan anak dan istrinya.

Bachri selama ini di kursi roda, kini mulai coba belajar jalan maka bisa berjalan lagi. Astri ingin suaminya melupakan tabungan terpakai investasi. Dina mengecek pengumuman di laptop bahwa diterima di akademi keperawatan. Tetapi ayahnya masih terbengong-bengong begitu saja. Dina dan Satria ingin berjuang agar ayahnya bisa sehat, Satria ingin suatu saat nanti bisa diterima di perguruan tinggi negeri.

Dina harusnya masuk kedokteran, cita-cita dari kecil. Dina gpp di keperawatan yg biaya ga terlalu tinggi. Bu Lastri menasehati Dina agar jari dokter.

4 thn kemudian berlalu, warung usaha Astri semakin ramai, ini cabang cincau ke-25, ternyata Dina melihat ada berita soal penipuan investasi bodong yaitu dikenal adalah Rudolf. Bachri melihat jadi lega bahwa rasa bersalah jadi hilang. Dina pun akhirnya diwisuda dgn dihadiri oleh keluarganya sambil berfoto-foto. Satria jg ingin masuk kedokteran seperti kakaknya. Pak Bachri makan siang romantis berdua Bu Astri, menu bakso, yg sama dgn masa muda mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online