Perjuangan Anak Penjual Jagung Susu Keju Menjadi Pemain Bola Terkenal _ Pintu Berkah (Aca Hasanuddin)

Perjuangan Anak Penjual Jagung Susu Keju Menjadi Pemain Bola Terkenal _ Pintu Berkah (Aca Hasanuddin)

Tayang: 4 Jul 2022

Angga (Rio LIDA) punya cita-cita sebagai pemain bola sehingga saat berlatihan Angga selalu tunjukkan yang terbaik kepada pelatih. Sampai suatu hari ada seleksi pemain bola di sebuah klub bola terkenal. Angga begitu senang karena ini kesempatan emas baginya, tapi kakaknya menolak Angga untuk ikutan dan seharusnya membantu ibunya berjualan jagung susu keju. Bagaimana kisah selanjutnya? Saksikan hanya di Pintu Berkah - Perjuangan Anak Penjual Jagung Susu Keju Menjadi Pemain Bola Terkenal.

Rio Lida..Angga
Mela Amelia..Neneng
Maya Yuliana..ibu Angga/Neneng
Najib Hergantara..Syahril
Adrian Aliman..Markoni, bapak Syahril
Alex Jonson..ketua panitia seleksi klub
Alexander Benny...dokter

Angga baru saja berlatih bola bersama Syahril di lapangan, permainan Angga ini cukup bagus. Sang pelatih mengumumkan seleksi akan dilakukan perorangan utk masuk sebuah klub bola favorit, Syahril melihat brosur ini pasti akan dipaksa bapaknya utk ikut dan malas bersaing dgn Angga.

Angga pulang membawa brosur utk kabar baik ini, sayangnya Neneng, kakaknya malah merobek brosur tsb , Angga lebih baik membantu ibu mereka berjualan daripada ikut klub bola.

Syahril pulang latihan bola, bapaknya melihat ada brosur utk masuk klub. Pak Markoni tetap menyarankan Syahril utk ikut, jika alasan krn ada Angga, Pak Markoni akan pikirkan urusan Angga agar dia ga bisa main bola lagi.

Di suatu jalan, Neneng bertemu ibu yg menawarkan pakaian tapi Neneng ga ada uang, kebetulan pak Markoni datang dan lewat menawarkan utk membelikan semua utk Neneng dgn syarat menggagalkan Angga utk masuk seleksi klub bola.

Angga ingin membantu ibunya jualan, tiba-tiba saja penyakit reumatik ibu Angga ini kambuh hingga harus pulang lebih awal. Kata Neneng lebih baik Angga saja yg jualan, Neneng menyuruh Angga kerja di kebun jagung Pak Markoni, Neneng menyarankan Angga agar ga latihan bola lagi.

Pak Markoni biasa mempekerjakan ibu Angga dari pagi hingga siang, Pak Markoni mempekerjakan Angga sampai sore ini sengaja agar ga ikut seleksi klub bola, jadinya Angga ga ikutan latihan bola. Alasan Angga dipekerjakan lama krn masih muda, ibunya sudah tua.

Ada Ayub, pelatih bola yg datang ke rumah mencari Angga, Neneng ini memberitahu soal Angga bekerja di kebun jagung dan melarang Angga utk ajak latihan bola lagi lalu. Ayub langsung samperin Angga di kebun, Ayub mengingatkan Angga utk mewujudkan mimpinya dan jangan sia-siakan kesempatan yg ada, membantu keluarga tetap adalah prioritas utama. Angga berharap dan berdoa agar dapat mewujudkan impiannya tanpa halangan, ibu Angga memperhatikan Angga berdoa.

Angga kembali ke lapangan krn ibunya menyuruh ikut latihan, nanti bisa sambil jualan setelah itu.Ayub senang liat Angga kembali lagi, Syahril kesal liat Angga kembali dan ingin cari cara agar Angga ga bisa ikut seleksi, Syahril terlihat nyelengkat Angga hingga cedera kakinya, padahal satu tim.

Neneng datang ke kebun mencari Angga, bertemu lah dgn Markoni. Neneng memang mata duitan, Neneng janji akan bantu Markoni agar Angga ga latihan bola lagi. Angga berjualan jasuke setelah latihan bola. Saat dagangan sedang larisnya ada preman yg memalak dan menghancurkan dagangan Angga dan gebugin Angga, preman itu memperingatkan agar jangan main bola atau badan yg hancur, preman tsb adalah bayaran Markoni.

Ibu Angga/Neneng ini mengalami stroke ringan, ibu mereka terjatuh di rumah pada malam hari, pasien harus dirawat intensif. Neneng menyalahkan ini krn Angga, Neneng sudah memperingatkan agar jangan main bola lagi, bahkan utk pinjaman disarankan pinjam ke Markoni. Angga pun akhirnya terpaksa pinjam uang ke Markoni dgn syarat harus kerja di kebun Markoni hingga hutang lunas, jika kerja di kebun maka ga akan bisa berlatih sepakbola, Syahril berbisik kepada Angga bahwa jangan harap bisa jadi pemain bola. Angga ga bisa latihan lagi lalu Neneng akan minta upah ke Markoni.

Syahril ini lempar bola ke kebun hingga Angga menemukan bolanya, Syahril ini sampai senyum dan ejek Angga. Ayub sang pelatih menunggui Angga utk mulai latihan tapi kata Syahril ga mungkin latihan bola krn terlilit hutang.

Ibu Angga memberikan perhiasannya utk melunasi hutang ke Pak Markoni, Angga awalnya udah menolak. Neneng malah menolak ibunya menjual perhiasan. Angga yg baru jual perhiasan ibunya, Neneng di jalan ingin mengambilnya. Angga datang utk membayar hutang-hutangnya kepada Pak Markoni, kebetulan ada warga laen yg datang, dgn begini Pak Markoni ga bisa lagi menekan Angga. Angga pun akhirnya bisa kembali ke lapangan utk latihan bola.

Ibu Neneng memperhatikan Neneng ini selalu tampil cantik, bajunya semakin baru, Neneng ga memberitahu asalnya darimana uang tsb. Pak Markoni bertemu Neneng di jalan, Neneng gagal cegah Angga main bola lalu harus mengembalikan uang yg dikasih Markoni. Latihan sudah cukup, tiba lah waktu esok ke tempat seleksi klub bola.

Angga baru pulang latihan bola, Neneng yg baru pulang diam-diam ambil sepatu Angga agar ga bisa ikutan seleksi masuk klub bola favorit. Tiba lah Angga berangkat esokan paginya tapi sepatu Angga hilang, setelah dicari ternyata sepatu Angga dibakar, Neneng mengakui telah membakarnya. 

Tiba lah saatnya utk berangkat seleksi, Angga datang ke lapangan mengabarkan soal sepatunya rusak, pelatihnya masih baik jika 1 ga berangkat maka semua ga berangkat, seleksi diundur minggu depan jadinya.

Pak Markoni kaget setelah dengar cerita Syahril soal seleksi diundur krn Angga tidak ada sepatu bola, dikira seleksi tetap berangkat tanpa Angga. Ayub memang mengistimewakan Angga ketimbang Syahril.

Angga mulai berjualan jasuke lagi sampai malam, mengumpulkan uang sedikit demi sedikit agar bisa membeli sepatu bola utk ikutan seleksi pemain bola. Uang pun cukup utk beli sepatu bola baru. Saat Angga tertidur pulas, Neneng diam-diam mencari uang yg dikumpulkan Angga untuk diambil. Ibu Neneng melihat Neneng ambil uang tsb, Neneng berkata sengaja agar ga bisa beli sepatu bola, ibu Neneng mempertahankan agar uang tsb ga dibawa tapi Neneng pergi begitu saja keluar. Angga pun ikhlas jika ga ikutan seleksi gara-gara sepatu bolanya gagal terbeli menjelang hari esok utk seleksi.

Tiba lah waktunya berangkat seleksi tapi Angga ga ikut, Angga datang ke lapangan bahwa memutuskan tidak ikut seleksi. Syahril dkk ikutan seleksi. Ayub sudah tau Angga ingin ikutan seleksi. Pada suatu hari Angga berjalan, ada pemulung yg nyaris ditabrak motor tetapi Angga menyelamatkannya, ada sepatu bola dalam karung pemulung yg meski kotor tapi masih pas dipakai dan bisa dibersihkan.

Angga akhirnya ke tempat seleksi utk ikutan seleksi, Angga datang tepat pada waktunya, baju seragam Angga sudah disiapkan. Syahril melihatnya dgn kesal jika Angga bisa ikut latihan lagi.

Neneng datang ke Pak Markoni, meminta bayaran krn Angga gagal ikut seleksi yaitu sebesar 10 juta. Sementara Angga berada di tempat seleksi klub sedang bermain bola, Angga menjadi pencetak gol terbanyak. Saat menendang bola ini sepatu Angga kebesaran,Ayub memasukkan kertas penyangga ke sepatu Angga.

Dari hasil seleksi, panitia mengumumkan beberapa kandidat. Kontrak setahun dgn gaji fantastis.Angga ternyata yg terpilih dari hasil seleksi. Syahril tiba-tiba menghilang begitu saja dari tempat seleksi saat teman-teman berkumpul.

Pak Markoni menanyakan Syahril soal seleksi yg ternyata gagal, padahal kakak Syahril datang bahwa sudah menggagalkan Angga, Pak Markoni kesal mana sudah keluar uang banyak, Syahril menyerah utk ikutan seleksi klub bola lagi.

Neneng lagi asyik belanja banyak, di jalan bertemulah dgn Pak Markoni bahwa katanya Angga ikutan seleksi dan lolos, Pak Markoni dan Syahril meminta uangnya dikembalikan, tiba-tiba saja Pak Markoni mengeluhkan dadanya sakit hingga pingsan. Syahril membangun bapaknya.

Pak Markoni ternyata meninggal dunia di RS kata dokter yg memeriksa. Syahril terpukul atas kematian bapaknya, setahun kemudian berlalu Angga diberikan gaji dan bonus yg sangat banyak kata bapak ketua panitia klub, berkat Angga maka klub bisa maju.

Angga membagikan sedekah kepada warga sekitar di rumah Angga bersama ibunya dgn didampingi Ayub yg jg hadir. Neneng ini lama meninggalkan rumah dan belum kembali. Angga memberikan uang kepada Ayub, pelatihnya yg membuat seperti ini.

Neneng diusir dari kontrakan oleh ibu kontrakan saat hujan deras krn ga bisa bayar uang kontrakan, Neneng malu kepada ibunya dan Angga jika pulang ke rumah, Neneng akan coba pulang utk minta maaf. Neneng tersambar petir di depan rumahnya sendiri, merangkak hingga pingsan. Angga ingin bawa kakaknya ke dokter, Neneng ini ga perlu dibawa ke dokter, hanya bisa minta maaf kepada ibu dan adiknya. Neneng meninggal dunia.

Beberapa tahun kemudian, Angga membawa ibunya ke tempat utk jualan jasuke, menawarkan ibunya utk membelikan tempat ini. Ibu Angga ingin hidup sederhana meski Angga sudah jadi pemain bola terkenal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online