Ujian Bertubi Tubi Nenek Penjual Angkringan Yang Ingin Berkurban Kambing _ Pintu Berkah (A.Septian)

Ujian Bertubi Tubi Nenek Penjual Angkringan Yang Ingin Berkurban Kambing _ Pintu Berkah (A.Septian)

Tayang: 10 Jul 2022

Aty Cancer..Nek Mano
Teuku Mirza..Aji
Metta Permadi..Sarah
Lies Besoes...Ratna
Najib Hergantara..Agus
Jedi Saputra..Pak Umar
Alex Jonson..dokter

Ada seorang nenek yg berjualan angkringan di sebuah tempat yaitu bernama Nek Mano. Nek Mano mengumpulkan uang sedikit demi sedikit utk disetorkan kepada Pak Umar, sang pedagang hewan kurban krn Nek Mano ingin sekali berkurban seekor kambing.

Ada Ratna dan Agus, datang ke rumah Nek Mano, mereka yg serakah bermaksud utk menjual rumah Nek Mano krn berhak, Ratna adalah adik ipar Nek Mano, adik dari alm Usman suami Nek Mano. Padahal yg beli rumah ini adalah Nek Mano sendiri. Agus mengusulkan ibunya utk teror Nek Mano agar jual rumahnya.

Sebentar lg mau Idul Adha, Sarah mengusulkan ke suaminya utk jenguk ibunya. Nek Mano memandangi foto Sarah, anaknya yg ga pernah menjenguknya semenjak menikah. Nek Mano menelepon Sarah krn kangen, Nek Mano ga bisa berkunjung ke rumah Aji krn bagi Aji bahwa ibu Sarah hanya bisa merepotkan.

Nek Mano suka memberikan sedekah tiap hari Jumat yaitu menggratiskan angkringan di hari Jumat, masakan Nek Mano ini enak-enak. Ratna dan Agus melihatnya kesal dari jauh, Agus ingin menghancurkan usaha angkringan tetapi lebih baik malam hari. Agus beraksi pada malam hari utk menghancurkan tenda angkringan Nek Mano hingga berantakan.

Nek Mano kaget begitu tau warung angkringan jadi hancur dan ga bisa jualan, bagaimana nabung untuk Qurban jika dagangan hancur. Tiba-tiba saat Nek Mano pulang, Ratna menagih lg utk jual rumah, Agus berkata lancang bahwa ga bisa jualan, lalu bujuk2 bisa memperbesar usaha dan beli kambing lebih dari 1, Nek Mano tiba-tiba merasa curiga jika Ratna dan Agus yg mengetahui warung Nek Mano rusak ini krn ulah mereka, Ratna ga diterima dituduh seperti ini.

Nek Mano akhirnya datang ke rumah Aji dan Sarah, berharap mereka bisa membantunya. Nek Mano datang utk pinjam uang utk perbaikan warung angkringan yg rusak, Aji menolaknya krn sedang kesulitan uang. Nek Mano udah disuruh pergi lg krn Aji bergegas akan keluar rumah bersama Sarah.

Nek Mano yg biasa setor uang ke Pak Umar, kini meminta pekerjaan ke Pak Umar yaitu mendapatkan pekerjaan utk kasih makan kambing. Nek Mano langsung bekerja utk memberikan makan kambing yg ada di peternakan Pak Umar. Nek Mano diberikan uang 1juta oleh Pak Umar, yaitu upah selama seminggu. Uang tsb untuk modal jualan lagi.

Para pelanggan senang liat Nek Mano jualan lagi, selain rasa enak, murah, bisa ngutang. Agus dan ibunya kesal lihat Nek Mano bisa jualan lg. Sementara Aji baru pulang dgn kesal krn dipecat, fasilitas kantor ditarik termasuk rumah yg ditinggali. Ga ada pilihan lain selain tinggal di rumah Nek Mano. Aji mengeluh tinggal di rumah mertuanya yg kecil dan tau ibu mertuanya sok-sokan berkurban, padahal hidupnya susah.

Sarah mengusulkan Aji utk bantu di warung Nek Mano krn Aji saat ini pengangguran, Aji yg awalnya ga mau krn harga diri jatuh, akhirnya mau setelah dibujuk Sarah. Aji berpikir dalam hati utk memanfaatkan warung Nek Mano, Aji berkata akan nagih uang padahal para pelanggan blm makan. Aji yg bagian keuangan warung, ibu mertuanya hanya dikasih sedikit uang, uang kebanyakan diambil Aji. Aji langsung tarik Sarah utk makan ke kafe, Sarah merasa keterlaluan jika makan dari uang ibunya.

Nek Mano lg pusing dan ga enak badan, Aji malah memaksanya utk jualan agar bisa dapat uang. Dgn keadaan pusing pun Nek Mano tetap berjualan angkringan, Nek Mano sampai lupa akan pesanan pelanggan hingga ditegur Aji. Nek Mano akhirnya pingsan beneran di angkringan, begitu dibawa ke RS ternyata hanya kelelahan saja. Aji kali ini ikhlas mertuanya ga jualan, tapi besok2 jualan lebih banyak lg.

Agus dan Ratna berada di rumah Nek Mano, memaksa dobrak pintu rumah untuk mencari sertifikat rumah Nek Mano. Ternyata ada Aji dan Sarah memergoki Ratna dan Agus ada di rumah Nek Mano, Aji ingin kejar Agus dan Ratna. Aji bertanya apa yg dicari di rumah lalu ingin coba membantunya. Aji pulang ke rumah menyembunyikan sesuatu bahwa Ratna dan Agus mengincar sertifikat rumah Nek Mano. Aji bertanya ke ibu mertuanya soal sertifikat rumahnya tapi ga dikasihtau, Aji mengancam ga akan membiayainya. Aji mencari sendiri sertifikat rumah Nek Mano.Sarah memergoki suaminya mengacak-acak lemari ibunya, Aji akhirnya mengatakan bahwa mencari sertifikat rumah atas suruhan Bi Ratna, hasil dibagi 2.

Nek Mano berhari-hari di RS, ingin bayar ga ada biaya, Sarah lah yg datang ingin membiayainya. Sarah terlihat ibunya ini ternyata masih peduli kepadanya, saat Nek Mano pulang lalu Sarah melayaninya untuk dibuatkan makanan, Sarah sempat tanya sertifikat rumah ibunya tapi ga dikasihtau.

Aji memaksa ibu mertuanya agar buka angkringan sampai tengah malam tetapi Nek Mano baru saja sehat dan bisa jualan lg. Aji dan Sarah membantu menunggui warung angkringan, Aji bagian perhitungan keuangan. Uang hasil jualan ditahan Aji, Nek Mano datang lg ke peternakan Pak Umar utk setor tabungan beli kambing. Tinggal beberapa ratus ribu sudah bisa dapat seekor kambing. Nek Mano terpaksa pakai uang modal.

Aji masih penasaran dgn sertifikat rumah ibu mertuanya, ternyata ditemukan di balik kasur. Aji membawa sertifikat rumah itu sendirian, Aji berpikir sayang sekali jika dibagi 2. Agus dan Ratna dari belakang melihatnya. Aji berkata berubah pikiran, penjualan dibagi 2 ini dibatalkan, Agus memaksa rebut sertifikat hingga Aji tersungkur jatuh, kaki masuk selokan, kepala terbentur batu. Agus langsung rampas sertifikat rumah tsb.

Sarah melihat ibunya dgn aneh seperti ada disembunyikan, tiba-tiba ada telf dari RS soal Aji kecelakaan. Ada pembekuan darah di kepala Aji dan harus dilakukan tindakan operasi. Nek Mano terpaksa mengambil tabungan kurbannya dari Pak Umar, padahal sudah lama menabungnya sejumlah 3 juta. Nek Mano harus mengubur impiannya utk berkurban demi mengobati mantunya yg sakit.

Nek Mano berkata ke Sarah soal menggunakan tabungan kambingnya, bahkan akan jual rumah. Sarah merasa ga enak hati dgn ibunya. Aji pun akhirnya sadar mengetahui ibu mertuanya menggunakan tabungan kurban utk biaya operasi Aji. Aji merasa selama ini sudah jahat dan mulai sadar bahwa mengakui curi sertifikat, lalu Aji memberitahu soal sertifikat dikuasai Agus dan ibunya, kini Aji minta maaf ke Nek Mano.

Agus dan ibunya baru akan dapat calon pelanggan, Nek Mano akhirnya datang mengintrupsi bahwa rumah ini adalah miliknya, calon pembeli ini ga jadi beli. Ratna dan Agus melarang Nek Mano utk masuk rumahnya sendiri.

Aji minta maaf lg ke ibu mertuanya krn keegoisan maka ibu mertuanya kehilangan rumahnya, Nek Mano sebelumnya menyampaikan bahwa rumah dikuasai Agus dan ibunya.

Pada suatu malam, Ratna sedang menggoreng telor di dapur. Agus menelepon sambil mendapatkan pelanggan baru yg akan beli rumah, bekas goreng ditinggalkan Ratna begitu saja hingga dapur mengalami kebakaran hingga rumah juga ikut terbakar. Agus ingin menyelamatkan sertifikat rumah, Ratna memaksa keluar, akibatnya Agus terjebak dalam api, terkena bahan terbakar dan terpanggang di dalamnya hingga Agus meninggal dunia.

Aji, Sarah dan ibunya ikut melayat ke makam Agus. Ratna masih terpukul dan sedih lalu mengusir mereka dari makam krn ga butuh belas kasihan. Beberapa waktu kemudian, Aji baru kerja dan mengontrakkan rumah kecil utk Sarah dan Nek Mano, Aji malah ingin bantu ibu mertuanya di angkringan saat libur.

Aji sudah berubah lebih baik, Aji bersama Sarah melayani para pembeli di warung angkringan Nek Mano. Nek Mano lah yg duduk memegang keuangan warung. Aji dan Sarah menolak uang penghasilan warung dari ibu mereka. Nek Mano ingin anak dan mantunya berbagi kepada anak yatim dan kaum duafa. Ternyata saat bagi-bagi sedekah, mereka melihat ada Ratna sedang memulung sampah, Ratna kabur begitu saja saat Nek Mano memanggilnya.

Uang tabungan dapat terkumpul 3.5 jt hingga bisa berkurban tahun ini, Pak Umar memberikan kambing kurban untuk Nek Mano.Meski tahun lalu gagal kurban, kini bisa berkurban. Tiba lah saatnya solat idul adha, Nek Mano menyerahkan kambing kurban kepada panitia kurban.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online