Gadis Pemungut Gabah Panen yang Sukses Menjadi Pembudidaya Cacing Tanah _ Pintu Berkah (A.Septian)

Gadis Pemungut Gabah Panen yang Sukses Menjadi Pembudidaya Cacing Tanah _ Pintu Berkah (A.Septian)

Tayang: 18 Jul 2022

Geccha Tavvara..Gendis
Naufal Ho...Fajar, adik Gendis 
Karlina Inawati..Bu Ida 
Frans Nicolas..Juragan Ridwan
Vemasse..Heni, istri Ridwan 
Jeff Rayan..Pak Dindin, pemesan cacing tanah
Asep Saefullah..Pak Asep, pemborong cacing tanah

Ada sepasang anak yatim-piatu bernama Gendis dan adiknya bernama Fajar, mereka dirawat oleh nenek mereka yg bernama Bu Ida. Bu Ida bekerja di lahan milik juragan Ridwan. Ridwan ini orangnya baik krn selalu menyumbang sisa gabah, ketika Heni, istrinya tau maka diambil kembali. Heni berbeda dgn suaminya yg dermawan, Heni ini jahat, pelit dan angkuh orangnya.

Suatu ketika Bu Ida ini sedang sakit dan ga bisa bekerja, Gendis bersedia menggantikan neneknya utk memungut gabah di sawah milik juragan Ridwan. Gendis ini juga berjualan gorengan keliling sbg tambahan.

Bekerjanya Gendis di sawah serta kedekatan Ridwan dgn Gendis mengundang cemburu Heni bahkan Heni sering melabrak dan mengingatkan Gendis agar ga mendekati suaminya lg utk dimanfaatkan. Petani lain ini pernah mengadukan ke Ridwan soal duit yg dikasih kepada Gendis ini diambil kembali oleh Heni, padahal uang tsb utk pengobatan neneknya. Gendis bahkan rela putus sekolah dan menjadi tulang punggung keluarga.

Bu Ida ini harus dirawat dan membutuhkan biaya hingga 5 juta, Ridwan membantunya begitu saja dgn ikhlas, tetapi oleh Heni dianggapnya sbg hutang yg harus dilunasi.

Heni sempat memfitnah Gendis di sawah, dgn menyuruh orang menaruh beras di karung seolah-olah Gendis mengambil beras, akibat fitnah ini Gendis ga diperkenankan bekerja di lahan Ridwan.

Tempatnya mengambil gorengan yg diperdagangkan sudah tutup, Gendis berusaha mencari pekerjaan namun belum dapat juga, Heni mendengar percakapan ttg TKW lalu menawarkan ke Gendis agar ikut tawarannya tetapi gak mau krn ga bisa meninggalkan adik dan neneknya.

Ridwan sudah berulangkali mengingatkan Heni agar ga menzhalimi Gendis dan keluarganya tetapi masih keras juga, bahkan mengancam pisah. Mereka memang blm dikaruniai anak. Pada akhirnya Heni hamil. Tetapi ketika sedang hamil ini Heni membuat masalah ke rumah Gendis, melabrak krn menggoda suaminya, ini membuat Gendis terdorong jatuh, kali ini kandungan masih selamat. Yg kedua kalinya datang memaksa jadi TKW, Heni terjatuh dan mengalami keguguran. Ridwan tidak menyalahkan keluarga Gendis, yg disalahkan adalah Heni yg membuat masalah. Akibat gugurnya kandungan, Heni menjadi dendam kepada keluarga Gendis.

Gendis dan Fajar berjalan hingga melihat orang yg cari cacing tanah, cacing tanah yg didapat ini dapat dijual kepada pengepul utk mendapatkan uang. Dari sini lah Gendis memilki ide utk budidaya cacing tanah, modalnya ini kecil. Lambat laun usaha berkembang hingga Gendis bisa melunasi hutang kepada Ridwan.

Heni yg tau soal Gendis ini lalu menghancurkan lapak usaha budidaya cacing tanah Gendis, pernah usahanya tertangkap warga hingga nyaris dibawa ke kantor polisi, Gendis malah melepaskan Heni begitu saja agar warga melepaskan Heni. Warga mengadukan perbuatan Heni ini kepada Ridwan yg membuat Ridwan mentalak Heni begitu saja. Pada akhirnya Heni beraksi membakar hingga rumah Gendis mengalami kebakaran, akibat kebakaran itu lah bu Ida meninggal dunia.

Juragan Ridwan berada di pemakaman bu Ida, Heni sempat rada keceplosan yg dihancurkan adalah. Ridwan ingin memberikan bantuan kepada keluarga Gendis, Heni merasa ada hak utk melarang tapi ternyata sudah bukan istri Ridwan lagi.

Gendis dan Fajar ke kampung sebelah, ke kampung almh ibu mereka. Disana usaha budidaya cacing tanah berkembang pesat hingga menjadi orang sukses. Sawah Ridwan terpaksa dijual krn akibat kena tipu itu dan ga memiliki apa-apa, ga lama ada kabar soal Heni yg mengalami kecelakaan, seperti segan mati tak mau.

Gendis bermaksud utk membelikan sawah untuk Ridwan, Ridwan ga menyangka bahwa Gendis sudah menjadi pengusaha sukses. Mereka jg ikut menjenguk Heni yg sedang sakit, Gendis sudah memaafkan kesalahan Heni, Heni hanya bisa berkata sedikit utk minta maaf sampai akhirnya meninggal dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online