Kesabaran Bocah Petani Sawi yang Sukses Jadi Juragan Perkebunan - Pintu Berkah (Jogi Dayal)

 Kesabaran Bocah Petani Sawi yang Sukses Jadi Juragan Perkebunan - Pintu Berkah (Jogi Dayal)

Tayang: 2 Sep 2022

Siska (Kiki Amalia) tidak terima atas pengkhianatan suaminya dan menolak untuk merawat Bella (Rara Aulia). Bella juga tidak bisa melanjutkan sekolahnya dan harus menjadi buruh di perkebunan suaminya. Bagaimana kisah selanjutnya? Saksikan selengkapnya hanya di Pintu Berkah - Kesabaran Bocah Petani Sawi yang Sukses Jadi Juragan Perkebunan.

Kiki Amalia...Siska
Rara Aulia..Bella
Putri El Zahra..Rara
Essy Hadarisman..Mbok Iyem
Joko Apriyono...Gunawan
Jeff Rayan..mandor kebun Siska
Zaenal Chaniago...Pak Diman, pemilik kebun

Siska baru mendapat kabar lewat telpon jika suaminya mengalami kecelakaan. Di RS ada 2 orang terbaring, Siska melihat ada orang lain di ruang rawat. Bella adalah anak suami Siska bersama Rini. Suami Siska sudah menikah di belakang Siska. Bella akan dititipkan ke Bu Siska saat papa Bella ini kritis. Bella selama ini tinggal diluar kota, tidak tau menahu masalah ortunya.

Gunawan, Papa Bella hanya bisa minta maaf sebelum meninggal. Bella saat ini menjadi yatim piatu krn keduanya meninggal dunia, Siska menolak utk merawat Bella krn ibu Bella membuat rumah tangga Siska hancur. Rara malah mengizinkan Bella tinggal krn kesepian, tapi tidak dgn ibunya. Hanya si Mbok dan Rara yg msh baik, Bella akan tidur sekamar dgn si Mbok.

Untuk sekolah saja Bella tidak diizinkan oleh Siska, Siska ini semakin benci kepada Bella krn dari wajah Bella terlihat ada pengkhianatan Gunawan, suaminya. Rini, istrinya merusak rumah tangga Siska dgn Gunawan. Bella ini disuruh jadi buruh perkebunan oleh bu Siska di kebun Gunawan. Meski keadaan susah ini Bella masih suka bersedekah meski hanya sawi saja. Mandor kebun memperhatikan Bella bersedekah. Mandor sempat teleponan dgn Siska soal pekerjaan Bella baik2 saja, bahkan sempat sedekah. Siska malah marah2 tau Bella ini bersedekah ke pengemis. Mama Bella dulu sempat berpesan agar sedekah, Bella menyampaikan ke Siska tapi Siska ga terima.

Mbo Iyem memberikan uang jajan kepada Bella untuk makan, di kebun ada pengemis lewat, Bella hanya memberikan uang 5000 saja. Siska melihatnya Bella bersedekah, tetapi Bella malah dimarahi oleh Siska meskipun Bella mengatakan bahwa uang tsb diksh mbo Iyem, Bella dituduh mencuri dari buruh lain. Siska ingin menyeret Bella hingga terdorong jatuh dan kaki keseleo. Buruh lain membela Bella, tau Siska yg salah, buruh laen itu ternyata ditegur Siska dan diancam akan dipecat.

Siska ini datang dengan pincang bertemu Rara, Rara bertanya kenapa, Siska menjawab ini disakiti oleh Bella, padahal Bella tidak melakukan sesuatu. Di malam hari Siska malah menggigil begitu saja krn demam, ingin panggil Rara tapi ga ada yg bantu, Bella masuk ke ruangan. Siska memandang Bella seolah2 Rara. Bella sampai tertidur di kamar Siska. Begitu Siska sadar ada Bella bersama si Mbok. Siska mengusir Bella, kata Siska yg semalaman mengurus adalah Rara, bukan Bella.

Siska uring2an di kebun soal perkebunan bermasalah, kata mandor bahwa Bella tidak membuat masalah, kata buruh lain bahwa Bella ini kerjanya bagus dan rajin. Siska langsung membereskan pakaian Bella lalu mengusir Bella pergi dari rumah. Mbo Iyem yg tau soal Bella diusir, Mbo Iyem hujan2an memaksa cari Bella yg ternyata ditemukan di makam kedua ortunya. Mbo Iyem mengajak Bella pulang tetapi Bella gak mau, rumah tsb memang rumah Gunawan. Mbo Iyem membawa Bella pulang ke rumah, begitu sampai di rumah ini Mbo Iyem malah dipecat oleh Siska, Siska mengusir Mbo Iyem bersama Bella.

Bella datang ke perkebunan seorang bapak (Zaenal Chaniago), Bella menawarkan diri untuk bekerja di kebun krn pernah kerja di kebun sawi, alasannya butuh uang utk pengobatan si mbok yg sakit, gajinya adalah harian, bukan bulanan. Bella pun masih sempat solat ketika di sela2 bekerja. Bapak pemilik kebun kagum dgn Bella yg kerja rajin, solatnya juga rajin. Bella ga hanya diberikan upah tetapi jg diberikan sawi agar bisa dimasak.

Bella lewat di kebun Siska sambil membawa sawi, Siska menuduh Bella mencuri sawi dari kebunnya lalu ada uang terjatuh ini Siska dituduh mencuri uang. Siska malah memaksa Bella utk diseret ke kantor polisi. Pak Diman ini ga lama datang, Siska berkata akan bawa Bella ke kantor polisi, ternyata Siska ini salah paham. Pak Diman mengakui bahwa sawi ini Pak Diman yg kasih dengan upahnya. Buruh lain berbicara bahwa Siska benci kepada Bella krn alm ortunya, bahkan Bella dan si mbok diusir Siska. Pak Diman jadi tau bahwa si mbok yg dimaksud adalah orang yg diusir oleh Siska. Pak Diman jadi tau cerita sebenarnya, Pak Diman malah memberikan uang yg banyak, untuk bekerja nanti gaji Bella dipotong, awalnya Bella ga mau terima banyak uang. Bella baru beli kompor di rumah kontrakan dgn mbok Iyem.

Bella ini sempat memegang Mbok Iyem ini dingin tetapi ga mau dibawa ke RS, Bella meninggalkan Mbok Iyem ke kebun. Tiba2 ada mengabarkan Mbo Iyem pingsan, ternyata Bella baru tau jika Mbo Iyem ini meninggal dunia, di kontrakannya ada bendera kuning dan warga berdatangan utk melayat, Pak Diman jg datang ke kontrakan bella hingga ikut ke makam Mbo Iyem. Siska datang ke makam, menyela bahwa Mbo Iyem ini meninggal gara2 Bella. Siska berkata ga ada orang yg datang utk mengangkat Bella, Pak Diman malah berkata bersedia menjadi ortu angkat Bella. Bella langsung pergi menjauh menghindari Pak Diman. Siska menghasut Pak Diman soal Bella ini pembawa sial. Pak Diman mengingatkan bahwa suatu saat nanti Siska akan menyesal krn telah mengusir Bella.

Bella ingin pergi jauh begitu saja, Pak Diman ini memiliki kebun di kota dan capek jika harus bolakbalik, Pak Diman tetap akan mengangkat Bella, kebun di kota dipercayakan kepada Bella bahkan Pak Diman akan membiayai sekolah Bella hingga ke perguruan tinggi.

10 tahun kemudian berlalu, Siska tengah sedang sakit2an di rumah. Siska menghubungi Rara tetapi teleponnya lama diangkat, Rara ga mau urus perkebunan bapaknya. Rara ini tengah di kota, ga mau usaha di desa. Rara akan kirim perawat ke rumah ibunya. Rara ini memang sedang kerja di kantor yg ada di kota.

Ada perawat bernama Nina datang ke rumah yg dikirim Rara utk merawat Siska, Nina terus membujuk Siska utk minum obat. Siska sudah menguliahkan Rara di kota tetapi balasan seperti ini. Siska menelepon  Rara soal ada perawat yg datang ke rumah ini baik sekali, Rara berkata blm pernah mengirim perawat ke rumah. Nina berdoa utk kedua ortunya bahkan utk Bu Siska, utk Mpo Iyem juga. Siska kaget bahwa ternyata perawat yg dimaksud adalah Bella, sikap Siska berubah terhadap Bella yg menyamar sbg Nina. Siska malah mengusir Bella begitu saja, tiba2 saja Siska sakit dada dan pingsan. Kondisi liver Siska kata dokter ini sudah ga normal, kata dokter ini Siska mengalami gagal hati, hal yg bisa dilakukan adalah transplantasi hati.

Bu Siska ini ternyata berhasil dioperasi, Siska menduga pasti Rara yg menjadi pendonor. Rara datang ke ruang rawat ibunya. Rara padahal baru saja sampai ruang rawat, kata dokter orang yg mendonorkan ada di seberang sana. Siska ke ruang rawat ada pegawai, ternyata pegawai itu orang kepercayaan Bella, pegawai itu mengatakan bahwa Bella sudah menjadi pengusaha perkebunan di kota. Beberapa waktu lalu ada ibu2 laen mengabarkan soal perkebunan Siska ini tidak terurus, Siska sakit2an dan tinggal sendirian. Rara dikabarkan tinggal di kota dan ga mau urus perkebunan. Rara ga menyangka jika Bella ternyata baik. Siska menyesali perbuatan buruk kepada Bella, Siska bertanya apa yg harus dilakukan kepada Bella. Bella hanya ingin ibunya tetap sehat dan hidup, Bella bersyukur setelah 10 tahun, Allah mengabulkan permintaan, Bella memiliki ibu dan sodara yg baik dan sayang kepadanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PB Kesabaran Gadis Tukang Sampah Yg Berbuah Bahagia (Toto Hoedi)

Pintu Berkah - Berkah Taubat Pelukis Kaligrafi Buntung yang Soleh

Kisah Nyata - Suamiku Terjerat Candu Judi Online